Anda di halaman 1dari 79

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR KONTRUKSI
SUB SEKTOR SIPIL

JABATAN KERJA
PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG

MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN

KODE UNIT KOMPETENSI:


F.4xxxx.003.02

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


B AD AN PEMBIN AAN KON STRUKSI
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan

2013
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.002.02

KATA PENGANTAR

Pengembangan sumber daya manusia di bidang jasa konstruksi bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi sesuai standar kompetensi yang dipersyaratkan dengan bidang kerjanya. Berbagai
upaya ditempuh, baik melalui pendidikan formal, pelatihan secara berjenjang sampai pada tingkat
pemagangan di lokasi proyek atau kombinasi antara pelatihan dan pemagangan, sehingga tenaga
kerja mampu mewujudkan standar kinerja yang dipersyaratkan di tempat kerja.
Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum yang merupakan salah satu institusi pemerintah yang ditugasi untuk
melakukan pembinaan kompetensi, secara bertahap menyusun standar-standar kompetensi kerja
yang diperlukan oleh masyarakat jasa konstruksi. Kegiatan penyediaan kompetensi kerja tersebut
dimulai dengan analisa kompetensi dalam rangka menyusun suatu standar kompetensi kerja yang
dapat digunakan untuk mengukur kompetensi tenaga kerja di bidang jasa konstruksi yang bertugas
sesuai jabatan kerjanya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 1999,
tentang Jasa Konstruksi dan peraturan pelaksanaannya.
Penyusunan Modul Pelatihan (Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi) untuk jabatan kerja
Pelaksana Lapangan Bangunan Gedung mengacu kepada SKKNI Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Gedung, yang dalam penjabarannya kepada program pelatihan tertuang pada Kurikulum
Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK). Penyusunan KPBK dilakukan dengan mengindentifikasi
Unit-unit Kompetensi melalui analisis terhadap Kriteria Unjuk Kerja (KUK) yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang merupakan dasar rumusan penyusunan kurikulum
dan silabus pelatihan.
Modul ini merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan sebagai upaya
memenuhi kompetensi standar seorang pemangku jabatan kerja seperti tersebut diatas, sehingga
dimungkinkan adanya tambahan materi-materi lainnya untuk lebih meningkatkan kompetensi dari
standar yang dipersyaratkan setiap jabatan kerja
Penyusunan modul ini melalui beberapa tahapan diantaranya Focus Group Discusion serta
Workshop yang melibatkan para nara sumber, praktisi, pemangku jabatan serta stakeholder.
Dengan keterbatasan pelibatan stakeholder terkait dalam proses penyusunan modul ini, dan seiring
dengan perkembangan dan dinamika teknologi konstruksi kedepan, maka tetap diupayakan
penyesuaian dan perbaikan secara berkelanjutan sejalan dengan dilaksanakannya pelatihan
dengan menggunakan modul ini dilapangan melalui respon peserta pelatihan, instruktur , asesor
serta semua pihak.
Pada kesempatan ini disampaikan banyak terimakasih kepada tim penyusun yang telah
mencurahkan segala kemampuannya sehingga dapat menyelesaikan modul ini, serta semua pihak
yang telah terlibat dalam penyusunan modul pelatihan ini.

Jakarta, Juli 2013

PUSATPEMBINAAN
KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: i dari ii
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.002.02

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK).............................. 1
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan..................................................................... 1
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini .............................................................. 3
1.4 Pengertian-pengertian / Istilah ................................................................. 3
BAB II STANDAR KOMPETENSI ................................................................................. 6
2.1 Peta Paket Pelatihan ............................................................................... 6
2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi ....................................................... 6
2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari ............................................................. 7
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ............................................................ 12
3.1 Strategi Pelatihan .................................................................................... 12
3.2 Metode Pelatihan .................................................................................... 13
3.3 Rancang Bangun Pembelajaran Materi Pelatihan …………………….……13
BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN ..................................................... 25
4.1 Pendahuluan ........................................................................................... 25
4.2 Interpretasi gambar kerja dan spesifikasi teknis .................................... 29
4.3 Penyusunan program kerja pelaksanaan pekerjaan................................. 37
4.4 Mobilisasi sumber daya............................................................................ 55
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI ................................................................................................... 74
5.1 Sumber Daya Manusia ............................................................................ 74
5.2 Sumber-sumber Kepustakaan ................................................................. 75
5.3 Alat yang di perlukan ............................................................................... 76

LAMPIRAN

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: ii dari ii
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)

1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi.


Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang
menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar
kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

1.1.2 Kompeten ditempat kerja.


Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang
bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap
kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.

1.2 Penjelasan Materi Pelatihan

1.2.1 Desain materi pelatihan


Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan
Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri.
a. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang
instruktur.
b. Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan
oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber
yang diperlukan dengan bantuan dari instruktur.

1.2.2 Isi Materi Pelatihan

a. Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk instruktur maupun
peserta pelatihan.

b. Buku Kerja

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 1 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk


mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam
Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
1) Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi.
2) Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor
pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
3) Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan
dalam melaksanakan praktek kerja.

c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban
dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
1) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan.
2) Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian
keterampilan peserta pelatihan.
3) Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk
mencapai keterampilan.
4) Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku
Kerja.
5) Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktek.
6) Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3 Penerapan materi pelatihan

a. Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:


1) Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta
pelatihan sebagai sumber pelatihan.
2) Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta
pelatihan.
3) Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.
4) Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban /
tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku
Kerja.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 2 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

b. Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan


adalah:
1) Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
2) Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.
3) Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
4) Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.
5) Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini

1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-


RCC)
Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang
bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang
berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.

1.3.2 Persyaratan
Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus
sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh
melalui:

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang
sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.

1.4 Pengertian-pengertian / Istilah

1.4.1 Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan
serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses
pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan
sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu
pekerjaan/jabatan.

1.4.2 Standarisasi

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 3 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan


suatu standar tertentu.

1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang
dipersyaratkan.

1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai
suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan
serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja
pada kompetensi yang dipelajari.

1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja
yang ditetapkan.

1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)


KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor.

1.4.7 Standar Kompetensi


Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus
dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang
didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
unjuk kerja yang dipersyaratkan.

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)


SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 4 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

1.4.9 Sertifikat Kompetensi


Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu
kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh
Lembaga Sertifikasi Profesi, baik LSP maupun Badan Sertifikasi
Kompetensi.

1.4.10 Sertifikasi Kompetensi


Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara
sistematis dan terprogram serta dilaksanakan secara obyektif melalui uji
kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau
internasional.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 5 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

BAB II
STANDAR KOMPETENSI

2.1 Peta Paket Pelatihan


Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung yaitu sebagai representasi dari Unit
kompetensi melaksanakan pekerjaan persiapan, Kode Unit F4xxxx.003 02,
sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan
kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:
 Menerapkan keselamatan dan kesehaan kerja dan lingkungan (K3-L) di
tempat kerja
 Melakukan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja
 Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
 Melaksanakan Pekerjaan Struktur
 Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur
 Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan

2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi

2.2.1 Unit Kompetensi


Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan
yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit
komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu
jabatan kerja tertentu.

2.2.2 Unit kompetensi yang akan dipelajari


Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini
adalah “Melaksanakan Pekerjaan Persiapan”.

2.2.3 Durasi / waktu pelatihan


Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, terfokus pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Setiap peserta pelatihan
membutuhkan waktu yang berbeda untuk menjadi kompeten dalam
melakukan tugas tertentu.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 6 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

2.2.4 Kesempatan untuk menjadi kompeten


Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan
pertama, Instruktur akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih
yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali
kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga)
kali.

2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari


Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi
peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
a. Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
b. Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
c. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
d. Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk
kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Judul Unit


Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

2.3.2 Kode Unit


F.4xxxx.003.02

2.3.3 Deskripsi Unit


Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang diperlukan dalam menginterpretasikan gambar kerja dan
spesifikasi teknis, menyusun program kerja dan melaksanakan mobilisasi
sumber daya.

2.3.4 Kemampuan Awal


Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal menerapkan
K3L ditempat kerja, dan Melakukan komunikasi di tempat kerja

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 7 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

ELEMENKOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menginterpretasikan gambar 1.1 Gambar kerja dan spesifikasi teknis
kerja dan spesifikasi teknis diidentifikasi sesuai dengan prosedur
1.2 Gambar kerja dan spesifikasi teknis diperiksa
sesuai dengan prosedur
1.3 Hasil pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi
teknis dibuat sebagai acuan pelaksanaan
pekerjaan

2. Menyusun program kerja 2.1 Jenis pekerjaan, material, peralatan, alat berat,
pelaksanaan pekerjaan dan tenaga kerja diidentifikasi sesuai dengan
dokumen kontrak
2.2 Jadwal (schedule) penggunaan material,
peralatan, alat berat, dan tenaga kerja dibuat
sesuai dengan dokumen kontrak
2.3 Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat sesuai
dengan dokumen kontrak

3. Melaksanakan mobilisasi 3.1 Metode mobilisasi sumber daya ditentukan


sumber daya sesuai dengan prosedur
3.2 Waktu mobilisasi sumber daya ditentukan
sesuai dengan program kerja
3.3 Mobilisasi sumber daya dilakukan sesuai
dengan program kerja

2.3.6 Batasan Variabel


a. Konteks variabel

1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu atau


kelompok, pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya
pada pelaksanaan pekerjaan gedung
2) Unit kompetensi ini berlaku dalam melakukan persiapan
pelaksanaan pekerjaan gedung

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 8 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

3) Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, melaksanakan dan


menegakkan tanggung jawab dalam persiapan pelaksanaan
pekerjaan gedung

b. Perlengkapan yang dibutuhkan

1) Peralatan
a) Alat tulis
b) Komputer
c) Printer
2) Perlengkapan
a) Kertas HVS
b) Kerta formulir

c. Peraturan-peraturan yang diperlukan

1) Undang-undang RI nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa


Konstruksi
2) Peraturan presiden nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa

d. Norma dan standar

1) Standard Operation Procedure (SOP) Perusahaan


2) Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) Tahun 1982

2.3.7 PANDUAN PENILAIAN


a. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang
sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi
dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan
kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang diperlukan sesuai dengan tuntutan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Metode uji yang digunakan antara lain:
1) Test tertulis;

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 9 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

2) Test lisan (wawancara);


3) Praktek/simulasi.
4) Porto folio

b. Persyaratan kompetensi
Unit kompetensi ini merupakan penunjang unit kompetensi yang lain
dan tidak memerlukan penguasaan kompetensi lain sebagai
persyaratan awal.
1) F.4xxxx.001.12 : Melaksanakan Ketentuan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
(K3L) di Tempat Kerja
2) F.4xxxx.002.12 : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

c. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


1) Pengetahuan
a) Gambar kerja dan spesifikasi teknis
b) Jadwal penggunaan material, lokasi, kantor proyek (Direksi
Kit), peralatan, alat berat, dan tenaga kerja
c) Jadwal pelaksanaan pekerjaan
d) Mobilisasi sumber daya
2) Keterampilan
a) Memeriksa gambar kerja dan spesifikasi teknis
b) Membuat jadwal penggunaan lokasi, kantor proyek (Direksi
Kit), peralatan, alat berat, tenaga kerja, dan material
c) Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan
d) Melakukan mobilisasi sumber daya

d. Sikap kerja yang diperlukan


1) Teliti dalam memeriksa gambar kerja dan spesifikasi teknis
2) Teliti dalam membuat jadwal penggunaan material, lokasi, kantor
proyek (Direksi Kit), peralatan, alat berat, dan tenaga kerja
3) Teliti dalam membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan
4) Teliti dalam melakukan mobilisasi sumber daya

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 10 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

e. Aspek kritis
1) Ketelitian dalam memeriksa gambar kerja dan spesifikasi teknis
2) Ketelitian dalam membuat jadwal penggunaan material, lokasi,
kantor proyek (Direksi Kit), peralatan, alat berat, dan tenaga kerja
3) Ketelitian dalam membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan
4) Ketelitian dalam melakukan mobilisasi sumber daya

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 11 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1 Strategi Pelatihan


Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan
pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh instruktur. Pada sistem ini peserta
pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri,
artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar
dengan Instruktur dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan
rencana yang telah dibuat.

3.1.1 Persiapan / perencanaan


a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap
belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi
proses belajar yang harus diikuti.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh
berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki.
d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan.

3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang
terdapat pada tahap belajar.
b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan yang telah dimiliki.

3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktek


a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh
instruktur atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada instruktur tentang kesulitan yang
ditemukan selama pengamatan.

3.1.4 Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 12 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan


praktek.
c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh.

3.1.5 Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta
pelatihan dengan menerapkan metode :
a. Penilaian tertulis
b. Penilaian lisan/wawancara
c. Penilaian observasi/Praktek/simulasi

3.2 Metode Pelatihan


Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

3.2.1 Belajar secara mandiri


Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar
secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.
Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan
disarankan untuk menemui instruktur setiap saat untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

3.2.2 Belajar berkelompok


Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang
bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar
berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi
antar peserta, instruktur dan pakar/ahli dari tempat kerja.

3.2.3 Belajar terstruktur


Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang
dilaksanakan oleh instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya
mencakup topik tertentu.
3.3 Rancang Bangun Pembelajaran Materi pelatihan
Rancang banngun pembelajaran ini memberikan informasi tentang indikator
kompetensi yang jabarkan ke dalam tujuan pencapaian materi pembelajaran,
metode pelatihan yang dibutuhkan disetiap indikator dan tahapan prosess
pembelajaran, serta sumber materi yang dibutuhkan dengan alokasi waktunya.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 13 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Unit Kompetensi MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN

Elemen Kompetensi 1. Menginterpretasikan gambar kerja dan spesifikasi teknis

Jam
Referensi pelaj
Kriteria Unjuk Kerja Tujuan
Metode yang aran
No / Indikator Unjuk pembelajara Tahapan pembelajaran
pelatihan disarank indik
Kerja n
an atif
(mnt)
1.1 Gambar kerja Selesai Metode : 1. Menjelaskan jenis 30
1
dan spesifikasi mengikuti Ceramah dan fungsi gambar
teknis materi ini Diskusi kerja
diidentifikasi peserta Demonstr 2. Menjelaskan
sesuai dengan mampu asi / pengertian dan
prosedur mengidentifik peragaan fungsi spesifikasi
1) Dapat asi gambar Tugas teknis
menjelaskan kerja dan 3. Menjelaskan cara
jenis dan fungsi spesifikasi Alat : mengidentifikasi
gambar kerja teknis yang ……… gambar kerja
2) Dapat sesuai 4. Menjelaskan cara
menjelaskan dengan mengidentifikasi
pengertian dan prosedur spesifikasi teknis
fungsi 5. Memperagakan
spesifikasi mengidentifikasi
teknis gambar kerja dan
3) Dapat spesifikasi teknis
menjelaskan 6. Memperagakan
cara mengidentifikasi
mengidentifikasi spesifikasi teknis
gambar kerja 7. Mengamati keteliti
4) Dapat an perserta dalam
menjelaskan mengidentifikasi
cara gambar kerja dan
mengidentifikasi spesifikasi teknis
spesifikasi
teknis
5) Mampu
mengidentifikasi
gambar kerja
6) Mampu
mengidentifikasi
gambar kerja
7) Harus mampu
bersikap teliti
dalam
mengidentifikasi
gambar kerja
dan spesifikasi
teknis

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 14 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Jam
Referensi pelaj
Kriteria Unjuk Kerja
Tujuan Metode yang aran
No / Indikator Unjuk Tahapan pembelajaran
pembelajaran pelatihan disarank indik
Kerja
an atif
(mnt)
1.2 Gambar kerja Selesai Ceramah 1. menjelaskan 30
dan spesifikasi mengikuti & tanya maksud dan tujuan
teknis diperiksa materi jawab pemeriksaan
sesuai dengan pelatihan ini Diskusi gambar kerja
prosedur peserta Tugas 2. menjelaskan
1) Dapat mampu kelompok maksud dan tujuan
menjelaskan memeriksa Demontra pemeriksaan
maksud dan gambar kerja si/ spesifikasi teknis
tujuan dan peragaan 3. Mempraktekan
pemeriksaan spesifikasi memeriksa gambar
gambar kerja teknis sesuai kerja sesuai dengan
2) Dapat dengan prosedur
menjelaskan prosedur 4. Mempraktekan
maksud dan memeriksa
tujuan spesifikasi teknis
pemeriksaan sesuai dengan
spesifikasi dokumen kontrak
teknis
3) Mampu 5. Mengamati perliaku
memeriksa peserta dalam
gambar kerja melaksanakan tugas
sesuai dengan kelompok
prosedur
4) Mampu
memeriksa
spesifikasi
teknis sesuai
dengan
dokumen
kontrak
5) Harus mampu
bersikap teliti
dalam
memeriksa
gambar kerja
dan spesifikasi
teknis

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 15 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Jam
Referensi pelaj
Kriteria Unjuk Kerja
Tujuan Metode yang aran
No / Indikator Unjuk Tahapan pembelajaran
pembelajaran pelatihan disarank indik
Kerja
an atif
(mnt)
1.3 Hasil pemeriksa
Selesai Ceramah 1. menjelaskan 30
an gambar
mengikuti manfaat hasil
kerja dan Diskusi
materi pemeriksaan
spesifikasi
pelatihan ini Tugas gambar kerja
teknis
peserta kelompok
digunakan 2. menjelaskan
mampu
sebagai acuan Peragaan/ manfaat hasil
menggunaka
pelaksanaan Demosntr pemeriksaan
n hasil
pekerjaan asi spesifikasi teknis
pemeriksaan
gambar kerja Tugas
1) Dapat
dan 3. Mempraktekan
menjelaskan
spesifikasi melaksanakan
manfaat hasil
teknis prosedur
pemeriksaan
sebagai penggunaan hasil
gambar kerja
acuan pemeriksaan
sebagai acuan
pelaksanaan gambar kerja
pelaksanaan
pekerjaan
pekerjaan 4. Mempraktekan
2) Dapat melaksanakan
menjelaskan prosedur
manfaat hasil penggunaan hasil
pemeriksaan pemeriksaan
spesifikasi spesifikasi
teknis sebagai
5. Mengamatai
acuan
ketelitian peserta
pelaksanaan
dalam
pekerjaan
melaksanakan
3) Mampu
tugas
melaksanakan
prosedur
penggunaan
hasil
pemeriksaan
gambar kerja
sebagai acuan
pelaksanaan
pekerjaan

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 16 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Jam
Referensi pelaj
Kriteria Unjuk Kerja
Tujuan Metode yang aran
No / Indikator Unjuk Tahapan pembelajaran
pembelajaran pelatihan disarank indik
Kerja
an atif
(mnt)
4) Mampu
melaksanakan
prosedur
penggunaan
hasil
pemeriksaan
spesifikasi
teknis sebagai
acuan
pelaksanaan
pekerjaan
5) Harus mampu
bersikap teliti
dalam
menggunakan
hasil
pemeriksaan
gambar kerja
dan spesifikasi
teknis sebagai
acuan
pelaksanaan
pekerjaan

Unit Kompetensi MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN

Elemen Kompetensi 2. Menyusun program kerja pelaksanaan pekerjaan

Jam
pelaj
Kriteria Unjuk Kerja Referensi
Tujuan Metode aran
No / Indikator Unjuk Tahapan pembelajaran yang
pembelajaran pelatihan indik
Kerja disarankan
atif
(mnt)
2.1 Jenis Selesai Ceramah 1. menjelaskan
30
pekerjaan, mengikuti Diskusi maksud dan tujuan
material, materi Tugas mengenali jenis
peralatan, alat pelatihan ini kelompok pekerjaan, material,
berat, dan peserta Demonstr peralatan, alat
tenaga kerja mampu asi / berat, dan tenaga
diidentifikasi mengidentifik peragaan kerja
sesuai dengan asi Jenis Observasi 2. menjelaskan cara
dokumen pekerjaan, mengenali jenis
kontrak material, pekerjaan, material,

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 17 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

1) Dapat peralatan, peralatan, alat


menjelaskan alat berat, berat, dan tenaga
maksud dan dan tenaga kerja
tujuan kerja 3. Memperagakan
mengenali jenis diidentifikasi cara
pekerjaan, sesuai mengidentifikasi
material, dengan jenis material
peralatan, alat dokumen sesuai dengan
berat, dan kontrak dokumen kontrak
tenaga kerja 4. Mempraktekan cara
2) Dapat mengidentifikasi
menjelaskan jenis peralatan
cara mengenali sesuai dengan
jenis pekerjaan, dokumen kontrak
material, 5. Mempreaktekan
peralatan, alat cara
berat, dan mengidentifikasi
tenaga kerja jenis alat berat
sesuai dengan
dokumen kontrak

3) Mampu 6. Mempraktekan cara


mengidentifikasi mengidentifikasi
jenis material jenis tenaga kerja
sesuai dengan sesuai dengan
dokumen dokumen kontrak
kontrak
7. Mengamati peserta
4) Mampu
dalam melakukan
mengidentifikasi
identifikasi jenis
jenis peralatan
pekerjaan, material,
sesuai dengan
peralatan, alat
dokumen
berat, dan tenaga
kontrak
kerja
5) Mampu
mengidentifikasi
jenis alat berat
sesuai dengan
dokumen
kontrak
6) Mampu
mengidentifikasi
jenis tenaga
kerja sesuai
dengan
dokumen
kontrak
7) Harus mampu
bersikap teliti
dalam
mengidentifikasi
jenis pekerjaan,
material,
peralatan, alat
berat, dan
tenaga kerja

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 18 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Jam
Kriteria Unjuk Kerja Referensi pelaj
/ Indikator Unjuk Tujuan Metode yang aran
No Tahapan pembelajaran
Kerja pembelajaran pelatihan disarank indik
an atif
(mnt)
2.2 Jadwal Selesai Ceramah 1. menjelaskan 30
(schedule) mengikuti Diskusi maksud dan tujuan
penggunaan materi Tugas membuat jadwal
material, pelatihan ini kelompok penggunaan
peralatan, peserta Demonstr material, peralatan,
alat berat, mampu asi/ alat berat, dan
dan tenaga membuat peragaan tenaga kerja
kerja dibuat Jadwal Observasi 2. menjelaskan
sesuai (schedule) maksud dan tujuan
dengan penggunaan membuat jadwal
dokumen material, penggunaan
kontrak peralatan, material, peralatan,
1) Dapat alat berat, alat berat, dan
menjelaskan dan tenaga tenaga kerja
maksud dan kerja yang 3. Memperagakan
tujuan membuat sesuai cara membuat
jadwal dengan jadwal penggunaan
penggunaan dokumen material sesuai
material, kontrak dengan dokumen
peralatan, alat kontrak
berat, dan 4. mempraktekan cara
tenaga kerja membuat jadwal
yang sesuai penggunaan
dengan peralatan, dan alat
dokumen berat sesuai
kontrak dengan dokumen
2) Dapat kontrak
menjelaskan 5. memperagakan
langkah-langkah cara membuat
membuat jadwal jadwal penggunaan
penggunaan tenaga kerja sesuai
material, dengan dokumen
peralatan, alat kontrak
berat, dan
tenaga kerja
yang sesuai
dengan
dokumen
kontrak
3) Mampu 6. Mengamati sikap
membuat jadwal kerja peserta dalam
penggunaan mengevaluasi
material sesuai
dengan
dokumen
kontrak
4) Mampu
membuat jadwal
penggunaan
peralatan, dan
alat berat sesuai

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 19 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

dengan
dokumen
kontrak
5) Mampu
membuat jadwal
penggunaan
tenaga kerja
sesuai dengan
dokumen
kontrak
6) Harus mampu
bersikap teliti
dalam membuat
jadwal
penggunaan
material,
peralatan, alat
berat, dan
tenaga kerja
2.3 Jadwal Selesai Ceramah 1. menjelaskan 30
pelaksanaan mengikuti Diskusi maksud dan tujuan
pekerjaan materi Tugas membuat jadwal
dibuat sesuai pelatihan ini kelompok pelaksanaan
dengan peserta Demonstr pekerjaan
dokumen mampu asi / 2. menjelaskan
kontrak membuat peragaan langkah-langkah
1) Dapat Jadwal Observasi membuat jadwal
menjelaskan pelaksanaan pelaksanaan
maksud dan pekerjaan pekerjaan
tujuan membuat yang sesuai 3. memperagakan
jadwal dengan cara membuat
pelaksanaan dokumen jadwal pelaksanaan
pekerjaan kontrak pekerjaan
2) Dapat persiapan sesuai
menjelaskan dengan dokumen
langkah-langkah kontrak
membuat jadwal 4. memperagakan
pelaksanaan cara membuat
pekerjaan jadwal pelaksanaan
3) Mampu pekerjaan tanah
membuat jadwal sesuai dengan
pelaksanaan dokumen kontrak
pekerjaan 5. mengamati perserta
persiapan dalam membuat
sesuai dengan jadwal pelaksanaan
dokumen pekerjaan
kontrak
4) Mampu
membuat jadwal
pelaksanaan
pekerjaan tanah
sesuai dengan
dokumen
kontrak

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 20 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Jam
Referensi pelaj
Kriteria Unjuk Kerja
Tujuan Metode yang aran
No / Indikator Unjuk Tahapan pembelajaran
pembelajaran pelatihan disarank indik
Kerja
an atif
(mnt)

5) Mampu
membuat jadwal
pelaksanaan
pekerjaan
struktur sesuai
dengan
dokumen
kontrak
6) Harus mampu
bersikap teliti
dalam membuat
jadwal
pelaksanaan
pekerjaan

Unit Kompetensi MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN


Elemen Kompetensi 3. Melaksanakan mobilisasi sumber daya

Jam
Referensi pelaj
Kriteria Unjuk Kerja
Tujuan Metode yang aran
No / Indikator Unjuk Tahapan pembelajaran
pembelajaran pelatihan disarank indik
Kerja
an atif
(mnt)
3.1. Metode Selesai Ceramah 1. menjelaskan cara 30
mobilisasi mengikuti Diskusi menentukan
sumber daya materi Tugas metode mobilisasi
ditentukan pelatihan ini kelompok sumber daya
sesuai dengan peserta Demonstr 2. menjelaskan cara
prosedur mampu asi / menetapkan
menentukan peragaan metode mobilisasi
1) Dapat Metode Observasi sumber daya
menjelaskan mobilisasi sesuai dengan
cara sumber daya dokumen kontrak
menentukan yang sesuai 3. mempraktekan
metode dengan menetapkan
mobilisasi prosedur metode mobilisasi
sumber daya tenaga kerja sesuai
2) Dapat dengan prosedur
menjelaskan 4. mempraktekan
cara menetapkan
menetapkan metode mobilisasi
metode peralatan dan alat
mobilisasi berat sesuai

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 21 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

sumber daya dengan prosedur


sesuai dengan 5. menetapkan
dokumen metode mobilisasi
kontrak material sesuai
3) Mampu dengan prosedur
menetapkan
metode
mobilisasi
tenaga kerja
sesuai dengan
prosedur
4) Mampu 6. mengamati perserta
menetapkan dalam menentukan
metode metode mobilisasi
mobilisasi sumber daya
peralatan dan
alat berat sesuai
dengan
prosedur
5) Mampu
menetapkan
metode
mobilisasi
material sesuai
dengan
prosedur
6) Harus mampu
bersikap teliti
dalam
menentukan
metode
mobilisasi
sumber daya
3.2. Waktu Selesai Ceramah 1. menjelaskan faktor 30
mobilisasi mengikuti Diskusi yang
sumber daya materi Tugas mempengaruhi
ditentukan pelatihan ini kelompok penetapan waktu
sesuai dengan peserta Demonstr mobilisasi sumber
program kerja mampu asi / daya
1) Dapat menentukan peragaan 2. menjelaskan cara
menjelaskan Waktu Observasi menentukan waktu
faktor yang mobilisasi mobilisasi sumber
mempengaruhi sumber daya daya sesuai
penetapan yang sesuai dengan prosedur
waktu mobilisasi dengan
sumber daya program
kerja
2) Dapat
menjelaskan
cara
menentukan
waktu mobilisasi
sumber daya
sesuai dengan
prosedur

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 22 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Jam
Referensi pelaj
Kriteria Unjuk Kerja
Tujuan Metode yang aran
No / Indikator Unjuk Tahapan pembelajaran
pembelajaran pelatihan disarank indik
Kerja
an atif
(mnt)
3. mempraktekan
3) Mampu menetapkan waktu
menetapkan mobilisasi sumber
waktu mobilisasi daya sesuai
sumber daya dengan prosedur
sesuai dengan 4. mengamati peserta
prosedur dalam menentukan
4) Harus mampu waktu mobilisasi
bersikap teliti sumber daya
dalam
menentukan
waktu mobilisasi
sumber daya
3.3 Mobilisasi Selesai Ceramah 1. menjelaskan
30
sumber daya mengikuti Diskusi persyaratan
dilakukan materi Tugas mobilisasi sumber
sesuai pelatihan ini kelompok daya
dengan peserta Demonstr 2. menjelaskan cara
program kerja mampu asi / melaksanakan
1) Dapat melaksanaka peragaan mobilisasi sumber
menjelaskan n Mobilisasi Observasi daya
persyaratan sumber daya 3. melaksanakan
mobilisasi sesuai mobilisasi tenaga
sumber daya dengan kerja sesuai
program dengan program
kerja kerja
2) Dapat 4. melaksanakan
menjelaskan mobilisasi material
cara sesuai dengan
melaksanakan program kerja
mobilisasi 5. melaksanakan
sumber daya mobilisasi peralatan
3) Mampu dan alat berat
melaksanakan sesuai dengan
mobilisasi program kerja
tenaga kerja 6. mengamati peserta
sesuai dengan dalam melakukan
program kerja mobilisasi sumber
4) Mampu daya
melaksanakan
mobilisasi
material sesuai
dengan program
kerja
5)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 23 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Jam
Kriteria Unjuk Kerja Referensi pelaj
Tujuan Metode yang aran
No / Indikator Unjuk Tahapan pembelajaran
pembelajaran pelatihan disarank indik
Kerja
an atif
(mnt)
7.

6) Mampu
melaksanakan
mobilisasi
peralatan dan
alat berat sesuai
dengan program
kerja
7) Harus mampu
bersikap teliti
dalam
melakukan
mobilisasi
sumber daya

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 24 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

BAB IV
PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

Tujuan Pembelajaran Umum :

Setelah selesai mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta memiliki kemampuan


untuk menginterpretasikan gambar kerja dan spesifikasi teknis, menyusun
program kerja pelaksanaan pekerjaan, melaksanakan mobilisasi sumber daya

Tujuan Pembelajaran Khusus :


Setelah selesai mempelajari materi pelatihan ini peserta akan mampu :

1) Menginterpretasikan gambar kerja dan spesifikasi teknis,


2) Menyusun program kerja pelaksanaan pekerjaan,
3) Melaksanakan mobilisasi sumber daya

4.1 Pendahuluan

Sebelum pekerjaan pembangunan gedung di mulai, untuk menjamin lancamya


pelaksanaan pekerjaan, maka perlu diperhatikan hal-hal yang mempengaruhinya
pekerjaan persiapan, antara lain sebagai berikut:

a. Jalan Masuk (Access Road)

Untuk keperluan transportasi/pengangkutan raw material, fabriccated material,


peralatan dan lain-lain, maka diperlukan access road yang cukup memadai,
baik lebarnya maupun kekuatan. Access Road ini ditinjau dari lokasinya ada
dua, yaitu:

1) Off Site Access


Jaringan jalan yang ada di luar lokasi dimanfaatkan sebagai access road.
Untuk ini perlu diketahui hal-hal sebagai:
a) apakah ada yang perlu pelebaran
b) apakah ada yang perlu perkuatan
c) apakah ada peraturan lalu lintas atau peraturan daerah yang perlu
diperhatikan.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 25 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

2) On Site Access

Di dalam lokasi sendiri, diperlukan juga jalan untuk transportasi dalam lokasi
dan pergerakan peralatan yang digunakan. On site access ini perlu
direncanakan sebaik-baiknya, terutama untuk mengetahui timbulannya
gangguan di dalam lokasi seperti:

1) gangguan di atas (over head obstruction)


2) gangguan di permukaan tanah (ground obstruction)
3) gangguan di bawah tanah (underground obstruction)

Perencanaan access ini menjadi satu kesatuan dalam perencanaan site (site
plan).

b. Site Plan

Lahan pada lokasi proyek, perlu direncanakan sebaik-baiknya untuk keperluan


menampung dan mengatur seluruh kegiatan yang ada di lokasi meliputi:

1) Kantor-proyek (offices)
2) Gudang (terbuka dan tertutup)
3) Barak kerja tempat fabrikasi
4) on site access
5) Fasilitas-fasilitas kerja lain, seperti car wash misalnya.

Bila lahan lokasi proyek sangat terbatas, maka perlu pemanfaatan lahan lain
yang berdekatan atau bila terpaksa menggunakan lahan bangunan permanen
secara sementara dengan penjadwalan yang detail dan rinci, agar tidak terlalu
mengganggu kelancaran pekerjaan.

c. Pedoman Pengukuran

Agar bangunan dapat diletakkan path posisi yang diingirikan sesuai rencana
maka diperlukan pedoman-pedoman pengukuran, diantaranya adalah:

 Pedoman titik koordinat, hal ini diambil dari “Bench Mark” (BM) yang ada
di sekitar/di dekat lokasi atau berpedoman pada bangunan yang telah
ada.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 26 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

 Pedoman elevasi, untuk dapat menetapkan elevasi ± 0 untuk bangunan


tersebut.

Kedua pedoman tersebut harus selalu dijaga agar tidak mengalami perubahan
dan senantiasa harus dicek kernbali, sampai dengan pedoman tersebut telah
dipindahkan pada bagian bangunan yang telah dilaksanakan, secara tetap.

d. Alat Angkat

Kegiatan transportasi vertikal merupakan jantung kegiatan pelaksanaan


pembamgunan gedung, oleh karena itu pemilihan alat angkat yang digunakan
serta letak dan pergerakannya perlu ditetapkan/direncanakan lebih dahulu.

e. Jenis Alat Angkat

Objek yang diangkat, maka alat angkat dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Alat angkat barang-barang kecil dan tenaga kerja orang yaitu:

passenger hoist.

Passenger hoist ini berbentuk boks yang tertutup dan memiliki pintu untuk
keluar masuk, dan dilayani oleh seorang operator di dalamnya untuk
mengoperasikannya. Boks tersebut bergerak secara vertikal pada tiang
rangka baja yang menempel pada gedung.

2) Alat angkut barang-barang besar dan berat, yaitu: mobile crane dan atau
tower crane.

Mobile crane ada dua jenis yaitu wheel (roda ban) dan crawler (rantai
baja), biasanya digunakan untuk mengangkat barang yang tidak tinggi (2
atau 3 lantai).

Sedangkan tower crane, digunakan untuk transportasi vertikal pada


pelaksanaan gedung bertingkat tinggi.

Tower crane ada tiga jenis, yaitu:

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 27 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

a) Static base crane, berdiri secara tetap pada fondasi dan untuk
kekakuannya diangker ke bagian gedung yang selesai dibangun.

b) Rail mounted crane atau traveling crane, berdiri bebas dan dapat
bergerak sepanjang rail yang ada.

c) Climbing crane, bergerak ke atas dengan bertumpu pada lantai


bangunan yang telah selesai dan terletak di tengah-tengah gedung
yang dibangun. Kapasitas tower crane tergantung dan jenis dan tipe
tower crane, serta panjang lengan pada saat mengangkat (makiñ
panjang lengan angkatnya, kemampuan angkatnya menurun).

3) Letak Alat Angkat

Untuk mobile crane, karena sifatnya yang dapat bergerak bebas, tidak
tergantung pada letaknya. Tetapi yang perlu dipikirkan adalah
manuver/pergerakannya efisien atau tidak. Sedangkan untuk tower crane
dan passenger hoist, perlu direncanakan letaknya secara tepat karena
akan mempengaruhi produktivitas kerja.

a) Letak passenger hoist

Letak passenger hoist diupayakan sebagai berikut:

 Sedekat mungkin dengan pusat dan daerah yang dilayani

 Tidak terlalu banyak mengganggu kegiatan pekerjaan finishing.

b) Letak tower crane/climbing crane

Letak tower crane diupayakan sebagai berikut:


 Memiliki daerah pelayanan yang maksimal
 Dapat memanfaatkan struktur bangunan sebagai fondasi
 Over swing tower crane tidak mengganggu pihak lain (seperti
bangunan, jalan raya, jalan kereta api, dan lain-lain).

Khusus climbing crane, struktur tempat berpijaknya harus cukup kuat


menahan climbing crane selama operasi.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 28 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

4.2 Interpretasi gambar kerja dan spesifikasi teknis

Seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung di dalam melakasanakan


tugasnya, harus mampu membaca gambar kerja secara cermat dan teliti,
sehingga mampu membuat instruksi kerja secara benar.
Spesifikasi teknis sebagai acuan baku mutu bagi seorang pelaksana lapangan
dalam mengendalikan pekerjaan, baik mutu waktu, mutu material, mutu tenaga
maupun mutu biaya.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh seorang pelaksana lapangan dalam
membaca gambar kerja meliputi :

1) Mengidentifikasi gambar kerja dan spesifikasi teknis


2) Memeriksa kesesuaian gambar kerja dan spesifikasi teknis dengan prosedur
3) Membuat hasil pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis menjadi
acuan pelaksanaan pekerjaan

4.2.1 Identifikasi gambar kerja dan spesifikasi teknis

a. Jenis dan fungsi gambar kerja

Jenis gambar kerja yang diperlukan oleh seorang pelaksana lapangan


pekerjaan gedung meliputi :
1) Gambar situasi
2) Gambar denah
3) Gambar presfektif
4) Gambar detail

Fungsi gambar kerja adalah sebagai acuan untuk seorang pelaksana


dalam memberikan arahan kepada tukang dan pekerja, dan gambar
kerja menjadi pedoman kerja untuk tukang

b. Pengertian dan fungsi spesifikasi teknis

Spesifikfasi teknis adalah persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh


pelaksana pekerjaan, baik dari sisi dimensi strukturnya, kualitas,

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 29 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

maupun kuantitasnya. Persyaratan khusus ini erat hubungannya


dengan persyaratan mutu material, persyaratan mutu alat dan alat
berat, SDM, serta dimensi struktur

c. Cara mengidentifikasi gambar kerja

Langkah kerja mengidentifikasi gambar kerja meliputi :


1) Gambar kerja dapat diidentifikasi dari gambar rencana;
2) Gambar kerja juga dapat diidentifikasi dari dokumen kontrak;
3) Gambar kerja juga dapat diidentifikasi dari spesifikasi teknis;
4) Identifikasi gambar kerja meliputi :
a) Gambar site plan;
b) Gambar denah lantai;
c) Gambar prespektif (potongan bangunan)
d) Gambar kerja pekerjaan pondasi
e) Gambar kerja pekerjaan pembetonan
f) Gambar kerja pekerjaan bekisting, perancah/ scafolding
g) Gambar kerja pekerjaan kosen dan pintu/cendela
h) Gambar kerja pekerjaan atap
i) Gambar kerja pekerjaan plafon
j) Gambar kerja pekerjaan instalasi
k) Gambar kerja pekerjaan plambing
l) Gambar kerja pekerjaan instalasi pemadam kebakaran

d. Cara mengidentifikasi spesifikasi teknis

Langkah kerja mengidentifikasi spesifikasi teknis meliputi :


1) Siapkan spesififkasi teknis yang akan diidentifikasi.
2) Baca dengan teliti spesifikasi teknis dan catat syarat khusus
material, peralatan dan alat berat, dan persyaratan tenaga kerja
yang dibutuhkan;
3) Dari Spesifikasi juga dapat didentifikasi metode kerja.
4) Dari spesifikasi teknis juga dapat diidentifikasi persyaratan mutu

e. Contoh hasil iden tifikasi spesifikasi teknis

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 30 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

1) Contoh identifikasi spesifikasi material beton untuk bangunan


gedung :
Karakteristik
No Jenis Beton Dimensi beton besi
1 Pilecap K 400 U 32
2 Beton Balok Lt I 40 X 60 K 400 U 32
3 Beton Balok Lt II 40 X 60 K 400 U 32
4 Beton Balok Lt III 40 X 40 K 300 U 32
5 Beton Kolom Lt I 60 X 60 K 400 U 32
6 Beton Kolom Lt II 60 X 60 K 400 U 32
7 Beton Kolom Lt III 50 X 50 K 300 U 32
Dst ...........

4.2.2 Pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis sesuai dengan


prosedur
a. Maksud dan tujuan pemeriksaan gambar kerja
Maksud melakukan pemeriksaan gambar kerja adalah untuk
mencocokan kesesuaian gambar kerja dengan kondisi lapangan.
Apabila ternyata kondisi lapangan tidak sesuai dengan gambar kerja,
maka seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung harus membuat
gambar ketidak cocokan tersebut kemudian dilaporkan kepada
atasannya yaitu manajer lapangan untuk dibuatkan gambar kerja revisi,
dan disetujui oleh GS dan pemberi tugas.

Tujuan melakukan pemeriksaan gambar kerja adalah untuk


mendapatkan gambar kerja yang telah disepakati untuk dijadikan
acuan pelaksanaan pekerjaan oleh seorang pelaksana.

b. Prosedur pemeriksaan spesifikasi teknis


Prosedur atau tata cara pemeriksaan spesifikasi teknis untuk
pekerjaan pelaksana pekerjaan gedung adalah seperti berikut :
1) Pemeriksaan dilakukan terhadap ukuran (dimensi), kualitas dan
kuantitas material bangunan;
2) Pemeriksaan dilakukan terhadap kualitas dan kuantitas peralatan
dan alat berat yang diperlukan;

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 31 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

3) Pemeriksaan dilakukan terhadap kualitas dan kuantitas tenaga


kerja;
4) Jika ternyata ada spesifikasi yang tidak sesuai, atau sulit untuk
dipenuhi, maka seorang pelaksana lapangan harus melaporkann
kepada atasannya yaitu manajer lapangan, agar dicarikan
solusinya, dan mendapatkan persetujuan dari GS dan Pemberi
tugas.

c. Pemeriksaan gambar kerja sesuai dengan prosedur


Seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung ketika melakaukan
pemeriksaan gambar kerja, melakukan prosedur seperti berikut :
1) Melakukan periksaan bahwa gambar kerja yang dibutuhkan benar-
benar lengkap (siteplan, denah, gambar presfektif, gambar detail-
detail bagian struktur);
2) Memeriksa bentuk bangunan;
3) Memeriksa dimensi/ ukuran struktur;
4) Memilih metode kerja yang sesuai;

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 32 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

d. Mempraktekan cara memeriksa gambar kerja sesuai dengan prosedur

- 0.40
LAB MEKTAN

+ 0.10
LAB BETON

+ 0.10 + 0.10

+ 0.10

LAB MICRO

+ 0.10 ± 0.00 + 0.10


LAB KIMIA
LAB KOMPUTER

+ 0.10

LAB BAHASA ± 0.00

GAMBAR 4.1. DENAH LANTAI BAWAH

Dari gambar denah seperti di atas ini perlu diperhatikan sbb :


1) Ukuran (dimensi) ruangan dan dinding;
2) Letak pintu dan jendela;
3) Letak kolom-kolom utama dan dimensinya;
4) Letak tangga dan arah naiknya;
5) Letak kamar mandi dan WC;
6) Letak alat angkut vertikal/lift;
7) Perbedaan tinggi lantai;
8) Arah pintu utama.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 33 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

9) dll
Seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung haru mampu membuat
daftar hasil pemeriksaan gambar kerja secara rinci.

e. Pemeriksaan spesifikasi teknis sesuai dengan prosedur.


Jenis spesifikasi teknis untuk pekerjaan gedung meliputi :
1) Spesifikasi mutu material;
2) Spesifikasi mutu alat dan alat berat;
3) Spesifikasi tenaga kerja;

f. Mempraktekan cara memeriksa spesifi kasi teknis sesuai dengan


prosedur.
1) Spesifikasi teknis biasanya terdiri atas :
 Mutu bahan/ material
 Metode kerja
 Sumberdaya Manusia
 Spesifikasi alat
2) Periksalah apakah item yang ada di atas sudah lengkap;
3) Buatlah daftar jenis material dengan kualifikasinya;
4) Buatlah daftar jenis peralatan dan alat berat dengan kualifikasinya;
5) Buatlah daftar jenis tenaga kerja yang dibutuhkan disetiap tahapan
pekerjaan.

4.2.3 Pembuatan hasil pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis


sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan.

a. Manfaat hasil pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis :

Manfaat hasil pemeriksaan gambar kerja, adalah untuk acuan


pegangan bagi pelaksana lapangan melaksanakan tugasnya.
Sebagai contoh :
Dalam pekerjaan pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung gambar
kerja yang digunakan sebagai acuan kerja adalah meliputi : gambar
denah, gambar lantai, gambar presfektif, gambar potongan/tampak,

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 34 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

gambar pasangan, gambar detail pembetonan, gambar detail pekerjaan


kosen, gambar detail pekerjaan atap dan plafon dll.

Manfaat hasil pemeriksaan spesifikasi teknis adalah untuk


mendapatkan kepastian acuan mutu yang diminta.
Sebagai contoh :
Dalam pekerjaan perlaksanaan pekerjaan bangunan gedung spesifikasi
teknik untuk pekerjaan pondasi ditetapkan pondasi tiang pancang,
dimensi tiang, kedalaman peancangan, pemotongan dan atau
penyambungan, alat berat untuk memancang, jumlah titik pancang dll.

b. Prosedur menggunakan hasil pemeriksaan gambar kerja dan


spesifikasi teknis :

Hasl pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis biasanya menjadi


pegangan bagi Manajer Proyek , manajer lapangan dan Pemberi tugas
untuk melakukan kontrol pekerjaan, oleh karena itu penggunaannya
oleh pelaksana lapangan harus melalui prosedur sbb :

1) Pelaksana lapangan pekerjaan gedung harus memiliki copy hasil


pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang sudah
diperbaiki dan disyahkan oleh yang berwenang.
2) Hasil pemeriksaan gambar kerja oleh seorang pelaksana lapangan
pekerjaan gedung dibuatlah instruksi-instruksi kerja kepada tukang
dan pekerja.
3) Hasil pemeriksaan spesifikasi teknis oleh seorang pelaksana
lapangan pekerjaan gedung dibuatlah sebuah acuan baku untuk
mutu pekerjaan (material, alat & alat berat, tenaga kerja)
4) Hasil pemeriksaan gambar kerja tersebut digunakan oleh pelaksana
lapangan sebagai acuan untuk memonitor dan mengontrol
pekerjaan dari sisi dimensi dan bentuknya.
5) Hasil pemeriksaan spesifikasi teknis digunakan oleh seorang
pelaksana lapangan pekerjaan gedung untuk memerika kualitas/
mutu pekerjaan (material, dan peralatan & alat berat serta jumlah
tenaga kerja)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 35 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

c. Penggunaan hasil pemeriksaan gambar kerja :.


1) Hasil pemeriksaan gambar kerja akan digunakan untuk membuat
daftar jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh seorang
pelaksana lapangan;
2) Hasil pemeriksaan gambar kerja juga akan digunakan untuk
menghitung kebutuhan material, kebutuhan tenaga kerja kebutuhan
peralatan dan alat berat;
3) Hasil pemeriksaan gambar kerja juga akan digunakan sebagai
acuan membuat program kerja pelaksanaan pekerjaan.

d. Cara menggunakan hasil pemeriksaan gambar kerja :.


 Gambar denah lantai bawah di atas digunakan sebagai acuan untuk
membuat bangunan pondasi, dengan sudut-sudut pertemuan
sesaui jumlah kamar yang ada dalam gambar;
 Dengan gambar denah lantai bawah, dapat digunakan untuk
menetapkan letak-letak kolom yang dibutuhkan dan ukuran kolom;
 Dengan gambar denah lantai bawah, dapat digunakan untuk
menetapkan letak kosen pintu maupun jendela;
 Dengan gambar denah lantai bawah, dapat digunakan untuk
menetapkan ketinggian lantai disetiap ruangan
 Dengan gambar denah lantai bawah, dapat digunakan untuk
menetapkan letak tangga maupun lift;

e. Penggunaan hasil pemeriksaan spesifikasi teknis :


 Pengendalian mobilisasi material, alat dan peralatan
 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan persiapan;
 Pengendalian kualitas dan kuanatitas pekerjaan tanah;
 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan pondasi;
 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan struktur;
 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan arsitektur;

f. Cara menggunakan hasil pemeriksaan spesifikasi teknis :.


 Pengendalian mobilisasi material, alat dan peralatan harus
memperhatikan ketentuan spesifikasi teknis, sebagai contoh praktek

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 36 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

untuk mobilisasi material, harus ada hasil pemeriksaan


laboratorium, harus ada jaminan ketersediaan kecukupan jumlah.
Praktek untuk mobilisasi alat dan peralatan, harus ada hasil
ketetapan jenis alat, kapasitas produksi alat, dan jumlah kebutuhan
alat.
 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan persiapan, harus
memperhatikan ketentuan spesifikasi teknis, sebagai contoh,
praktek pematokan daerah proyek, dibutuhan jenis alat yang
digunakan, luas area yang akan dibangunan, jenis mateial patok
proyek yang dibutuhkan, tenaga kerja yang dibutuhkan dll.
 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan tanah, harus
memperhatikan ketentuan spesifikasi teknis, sebagai contoh
pekerjaan galian dan timbunan dan pengankutan, dibutuhkan jenis
dan jumlah alat berat untuk menggali, dibutuhkan hasil pemeriksaan
laboratorium tentang jenis dan kekuatan dukung tanah di sekitar
lokasi proyek, dibutuhkan jenis dan jumlah alat berat untuk
menganggusur, dibutuhkan jenis dan jumlah alat berat untuk
mengangkut, dibutuhkan jumlah tenaga kerja untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut.
 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan pondasi, harus
memperhatikan ketentuan spesifikasi teknis, sebagai contoh
dibutuhkan ketetapan jenis pondasi dan metode pekerjaannya,
dibutuhkan mutu pondasi dan jumlahnya, dibutuhkan dimensi
pondasi, dibutuhkan alat yang digunakan untuk mengerjakan
pondasi, dibutuhkan jenis dan jumlah tenaga kerja.
 dll

4.3 Penyusunan program kerja pelaksanaan pekerjaan


Seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung di dalam melakasanakan
tugasnya, juga harus mampu menyusun program kerja pelaksanaan pekerjaan
secara cermat dan teliti, sehingga mampu membagi waktu, material, tenaga dan
alat kerja secara tepat. Dengan berlandaskan pada gambar kerja yang terlah
diperbaiki dan spesifikasi yang telah diperbaharui.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 37 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh seorang pelaksana lapangan


dalam menyusun program kerja adalah :
1) Melakukan identifikasi jenis pekerjaan, jenis material, jenis peralatan dan alat
berat, serta jenis tenaga kerja sesuai dengan kontrak;
2) Membuat jadwal (schedule) penggunaan material, peralatan & alat berat, dan
tenaga kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak;
3) Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan dokumen
kontrak.
Langkah kerja tersebut akan diperjelas pada bagian-bagian selanjut dari tahapan
penulisan ini.

4.3.1 Identifikasi jenis pekerjaan, material, peralatan, alat berat dan tenaga
kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak.

a. Maksud dan tujuan mengidentifikasi jenis pekerjaan, material,


peralatan, alat berat, dan tenaga kerja.
Maksud an tujuan melakukan identifikasi terhadap material, peralatan &
alat berat serta tenaga kerja, pada setiap langkah pekerjaan
pembangunan gedung adalah untuk mengetahui:

1) Maksud dan tujuan mengidentifikasi material :


 Untuk mengetahui jenis material yang dibutuhkan untuk
pembangunan gedung yang diminta dalam kontrak;
 Untuk mengetahui kualitas material yang dipersyaratkan;
 Untuk dasar penghitungan volume material tiap-tiap jenis;
 Untuk menjadikan acuan sebagai bahan pemeriksaan terhadap
material yang masuk dan keluar.

2) Maksud dan tujuan mengidentifikasi peralatan dan Alat Berat:


 Untuk mengetahui jenis peralatan dan alat berat yang
diperlukan;
 Untuk dasar penghitung volume kerja peralatan dan alat berat;
 Untuk dasar penghitungan waktu operasi alat berat;

3) Maksud dan tujuan mengidentifikasi tenaga kerja :

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 38 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

 Untuk mengetahui jenis tenaga kerja yang harus dikoordinasi


oleh seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung;
 Untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di
setiap sektor;
 Untuk dasar perhitungan produktifitas kerja enaga kerja;
 Untuk dasar perhitungan waktu penyelesaian pekerjaan

b. Cara mengidentifikasi jenis pekerjaan, material, peralatan, alat berat,


dan tenaga kerja.
Langkah kerja mengidentifikasi jenis pekerjaan :
 Menyiapkan gambar kerja, spesififkasi teknis dan dokumen
kontrak
 Gambar kerja dicermati dan dicocokan dengan spesifikasi
teknis dan dokumen kontrak,
 Buat daftar jenis pekerjaan yang diperlukan
 Buat daftar jenis material untuk bangunan gedung yang
dibutuhkan
 Buat daftar jenis peralatan kerja
 Buat daftar jenis Alat berat :
 Buat daftar kebutuhan tenaga kerja :

c. Jenis pekerjaan yang sesuai dengan dokumen kontrak


 Pekerjaan persiapan
1) Pekerjaan pengukuran lokasi;
2) Pekerjaan land clearing;
3) Pekerjaan pematokan (bowplanng);
4) Pekerjaan dewatering
5) Pekerjaan pembuatan jalan jalan masuk & keluar
6) Pekerjaan pembuatan direksikit, bedeng, gudang,

 Pekerjaan tanah
1) Pekerjaan penyelidikan tanah di laboratorium;
2) Pekerjaan penyelidikan tanah di lapangan;
3) Pekerjaan penggalian;
4) Pekerjaan pengangkutan & pembuangan;

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 39 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

5) Pekerjaan pemadatan.

 Pekerjaan pondasi
1) Pekerjaan penetapan titik-titik tiang pancang;
2) Pekerjaan persiapan alat pancang;
3) Pekerjaan penyimpanan dan menyiapkan tiang pancang
dilokasi;
4) Pekerjaan pemasangan pilecap;
5) Pekerjaan penyetelan tiang pancang pada mesin pancang;
6) Pekerjaan pemancangan
7) Pekerjaan pemotongan tiang pancang;
8) Pekerjaan pile cap kelompok tiang

 Pekerjaan struktur
1) Pekerjaan Pembetonan
2) Pekerjaan Pembesian
3) Pekerjaan perancah & scafolding
4) Pekerjaan perawatan beton

 Pekerjaan arsitektur
1) Pekerjaan kosen
2) Pekerjaan pintu dan jendela
3) Pekerjaan plafon
4) Pekerjaan plesteran
5) Pekerjaan batu permukaan dan ornamen
6) Pekerjaan pengecatan
7) Pekerjaan pencahayaan

 Pekerjaan pelaporan
1) Pelaporan harian
2) Pelaporan mingguan
3) Pelaporan bulanan
4) Profesisonal Hand Over (PHO)
5) Final Hand Over (FHO)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 40 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

d. Cara mengidentifikasi jenis pekerjaan dari dokumen kontrak


 Siapkan gambar kerja
 Siapkan spesifikasi teknis
 Siapkan dokumen kontrak
 Siapkan surat perintah kerja dan SPMK
 Pelajari gambar kerja dan temukan jenis-jenis pekerjaannya
 Buat daftar jenis pekerjaan yang anda temukan
 Cocokan daftar jenis pekerjaan tersebut dengan dokumen lain
(dokumen kontrak, SPK/SPMK, spesifikasi teknis).

e. Jenis material kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak


Kegiatan mengidentifikasi jenis material berarti mencermati gambar
kerja dan spesifikasi teknis, untuk kemudian tentukan jenis material
ynag dibutuhkan, untuk pekerjaan gedung material yang dibutuhkan
meliputi :
 Material pondasi
Material pondasi tiang pancang meliputi :
a) Jenis dan type tiang pancang;
b) Material pile cap
c) Material las untuk memasang pile cap

Material pondasi sumuran meliputi :


a) Jenis dan type chassing sumuran
b) Jenis dan mutu besi rakitan
c) Material pengisi pondasi (pasir cor, semen, dan splite)

Material Kop pondasi kelompok :


a) Material bekisting
b) Material besi
c) Material adukan (pasir, semen dan koral/ splite)

 Material pasangan, dinding & partisi


a) Pasangan bata :
 Batu bata / bataco / pracetak
 Semen

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 41 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

 Pasir ayak

b) Pasangan partisi :
 Jenis bahan partisi
 Material struktur penyangga partisi

 Material pembetonan
a) Jenis dan kualitas besi beton
b) Jenis dan kualitas pasir
c) Jenis dan kualitas semen
d) Jenis zat adetif
e) Material bekisting/ perancah
f) Material scafolding

 Material perancah dan scafolding


a) Jenis dan type scafolding besi
b) Jenis dan type perancah kayu

 Material penutup atap dan palfon


a) Material penutup atap
1) Jenis dan kualitas (kayu/baja ringan)
2) Jenis dan kualitas genting
b) Material Plafon
1) Jenis dan kualitas (asbes/tripleks/gipsum)
2) Jenis dan kualitas kerangka plafon (kayu/baja ringan)

 Material instalasi air bersih dan air limbah


a) Jenis dan kualitas pipa
b) Ukuran pipa
c) Jenis dan kualitas penyambung pipa
d) Jenis dan kualitas penambat (klem)
e) Jenis dan kualitas perekat

 Material instalasi pemadam kebakaran


a) Jenis dan kualitas pipa

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 42 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

b) Jenis dan kualitas penyambung pipa


c) Jenis dan kualitas nozel hidran

f. Cara mengidentifikasi jenis material yang sesuai dengan dokumen


kontrak

Langkah kerja memperagakan cara mengidentifikasi material adalah


sebagai berikut :
 Siapkan gambar kerja, spesifikasi teknis
 Lakukan analisa untuk menetapkan metode kerja
 Buat daftar kebutuhan material yang dibutuhkan
 Contohnya :
Dari gambar kerja pondasi dan spesifikasinya dapat ditetapkan jenis
materialnya yang dibutuhkan seperti telah diuraikan pada butir e.
diatas.

g. Mengidentifikasi jenis peralatan, alat berat, dari dokumen kontrak

Peralatan yang harus disiapkan oleh seorang pelaksana pekerjaan


gedung meliputi :
1) Peralatan kerja tukang batu
2) Peralatan kerja tukang besi
3) Peralatan kerja tukang kayu
4) Peeralatan kerja operator alat berat
5) Juru ukur

Untuk alat berat yang harus disiapkan meliputi :


1) Alat berat berfungsi menggali & menimbun;
2) Alat berat berfungsi menggusur;
3) Alat berat berfungsi mengangkut material galian;
4) Alat berat berfungsi pemadatan

h. Cara mengidentifikasi jenis peralatan, alat berat yang sesuai dengan


dokumen kontrak

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 43 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Langkah kerja seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung dalam


memperagakan cara mengidentifikasi jenis peralatan, alat berat adalah
sebagai berikut :
1) Membaca gambar kerja;
2) Mempelajari dokumen kontrak dan spesifikasi teknis;
3) Mempelajari metode kerja;
4) Mengidentifikasi jenis pekerjaan;
5) Merinci jenis peralatan dan alat berat yang diperlukan;
6) Membuat daftar jenis peralatan dan alat berat.

i. Mengidentifikasi jenis tenaga kerja dari dokumen kontrak


Tenaga kerja yang diperlukan untuk pelaksana pekerjaan gedung
meliputi :

No Jenis Pekerjaan Tenaga Kerja yang dibutuhkan


1 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Pengukuran Juru Ukur
Pembantu Juru Ukur
Tukang Patok Bowplank
Pekerjaan Land clearing Operator Alat Berat
Mandor
Operator Dumptruck
Operator tandum roller
Pekerjaan Tanah Operator Alat Berat
Mandor
Opreator dumptruck
Operator tnadum roller
Laboran (tanah)
Pekerjaan Pondasi Operator alat berat
Mandor
Pelaksana Pekerjaan Pondasi
Tukang las
Tukang cor beton
Tukang dewatering
Tukang turap
Pekerjaan perancah/ scafolding Tukang kayu
Tukang perancah

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 44 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Tukang pasang scafolding


Pembantu tukang
Pekerjaan Pasangan Tukang batu
Tukang kayu
Tukang besi
Pembantu tukang
Pekerjaan Struktur Tukang cor beton
Tukang besi
Tukang batu
Tukang kayu
Tukang perancah
Tukang scafolding
Pembantu tukang
Juru Lab Beton
Pekerjaan Arsitektur Tukang kayu
Tukang plafon
Tukang instalasi listrik
Tukang instalasi plambing
Tukang instalasi fire alrm
Tukang plester
Tukang cat
Tukang pasang pintu & jendela
Tukang pasang ubin
Tukang pasang atap
Pembantu tukang

j. Cara mengidentifikasi jenis tenaga kerja dari dokumen kontrak


Langkah kerja seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung dalam
memperagakan cara mengidentifikasi jenis peralatan, alat berat adalah
sebagai berikut :
1) Membaca gambar kerja;
2) Mempelajari jadwalkerja;
3) Mempelajari metode kerja;
4) Mengidentifikasi tenaga kerja setiap jenis pekerjaan ;
5) Merinci tenaga kerja yang diperlukan;
6) Membuat daftar jenis peralatan dan alat berat.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 45 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

4.3.2 Pembuatan jadwal (schedule) penggunaan material, peralatan, alat


berat, dan tenaga kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak

a. Maksud & tujuan membuat jadwal penggunaan material, peralatan, alat


berat, dan tenaga kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak
Jadwal penggunaan material, alat berat dan tenaga kerja adalah untuk
pengaturan dan sirkulasi material, alat berat dan tenaga kerja.
Maksud dan tujuan membuat jadwal penggunaan material, alat berat,
dan tenaga kerja ini adalah sebagai alat kontrol penggunaan material,
alat berat dan tenaga kerja sesuai dengan jadwal waktu yang telah
diprogramkan.

b. Langkah-langkah membuat jadwal penggunaan material, peralatan, alat


berat, dan tenaga kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak

 Siapkan daftar kebutuhan material pada setiap sektor


 Siapkan program kerja pelaksanaan pekerjaan
 Hitung waktu/ prediksikan waktu kapan material dibutuhkan dan
berapa besar volumenya
 Pertimbangkan sarana alat angkutnya.
 Buat tabel jadwal penggunaan material, alat berat dan tenaga kerja.

c. Membuat jadwal penggunaan material yang sesuai dengan dokumen


kontrak

 Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang membutuhkan material;


 Merinci jenis material yang dibutuhkan
 Menyiapkan stock material
 Membuat daftar unit-unit yang membutuhkan material
 Membuat jadwal sirkulasi material proyek

d. Contoh jadwal penggunaan material untuk struktur atas.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 46 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

PENGENDALIAN MATERIAL
Nama Proyek : ---------------------------------------
Nama Pekerjaan : PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
Pengendalian
No Jenis Material
Stock Digunakan Keterangan
PEKERJAAN BEKISTING
Tripleks 500 lbr 20 lbr Cukup
Kaso 5/7 50 btg 120 btg Tdk cukup
Balok 6/10 50 btg 24 btg cukup
Paku 5 cm 120 kg 2 kg Cukup
Paku 10 cm 50 kg 1 kg Cukup

PEKERJAAN PEMBESIAN
Besi ulir 12 100 btg 47 btg cukup
Besi ulir 14 80 btg 100 btg Tdk cukup
Besi 12 80 btg 100 btg Tdk cukup
Kawat ikat 100 kg 50 kg Cukup

PEKERJAAN COR
Semen 200 zak 34 zak Cukup
Pasir cor 5 kubik 1,5 kubik Cukup
Split 2 kubik 3 kubik Tdk cukup
Zat adetif 100 kaleng 20 kaleng Cukup

e. Membuat jadwal penggunaan peralatan, alat berat.


Informasi yang diperlukan untuk pembuatan jadwal penggunaan
peralatan antara lain adalah :

1) Jenis dan kapasitas alat yang akan dipakai;


2) Volume pekerjaan yang menggunakan alat tersebut;
3) Durasi waktu pelaksanaan

f. Contoh jadwal penggunaan peralat an, alat berat.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 47 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

JADWAL PENGGUNAAN ALAT BERAT DAN MAN POWER UNTUK


PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

Uraian Minggu ke-


No Penggunaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
alat
1 Bar Bender
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 Bar Cutter
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 Concrette Pump ⃝ ⃝ ⃝ ⃝ ⃝ ⃝ ⃝
1 1 1 1 1 1 1
4 Truck Mixer       
6 6 6 6 6 6 6
5 Concrette Fibrator
2 2 2 2 2 2 2
6 Lift Barang
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
∑.......

Catatan :
Barbender – mesin pembengkok besi
Bar cutter – mesin pemotong besi
Concrette Pump – Pompa Beton
Concrette Vibrator – penggetar beton untuk pemadatan beton pada waktu
pengecoran

g. Membuat jadwal penggunaan tenaga kerja.


Untuk membuat jadwal penggunaan tenaga kerja sesuai dengan
kebutuhan dapat diperiksa pada schedule manpower planning berikut
ini.

h. Contoh jadwal penggunaan tenaga kerja.


Berikut ini diuraikan contoh pembuatan manpower schedule untuk
pekerjaan struktur atas suatau bangunan gedung

Data/informasi yang diperlukan :

Volume pekerjaan
Pekerjaan Pembesian : 20.000 kg

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 48 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Pekerjaan Bekisting : 1.500 m2


Pekerjaan Pengecoran Beton : 21.000 m3

Produktivitas tenaga kerja


1 orang tukang besi ( + 2 orang pembantu tukang)
Pemotongan & pembengkokan : 80 kg/org/hr
Pemasangan : 125 kg/org/hr

1 orang tukang bekisting (+ 2 pembantu tukang)


Pembuatan : 6 m2/org/hr
1 orang tukang Bekisting (+3 pembantu tukang)
Pemasangan : 6 m2/org/hr
1 orang tukang cor (+ 1 pembantu tukang)
Pengecoran beton : 12 m3/org/hr

Jangka waktu pelaksanaan : 16 mg (102 hari)


Durasi waktu untuk sub item pekerjaan
Pekerjaan bekisting : 13 mg
Pekerjaan pembesian : 15 mg
Pekerjaan pengecoran : 1 hari

Jumlah tukang yang diperlukan digambarkan dalam bentuk diagram


batang beriku ini :

MANPOWER SCHEDULE PEKERJAAN STRUKTUR ATAS


PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG

Minggu ke -
No Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Tk. Bekisting
Pembuatan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
Pemasangan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
Pbt Tukang 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3

2 Tukang Besi
Pembuatan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pemasangan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pbt Tukang 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 Tk. Cor ⃝ ⃝ ⃝ ⃝ ⃝ ⃝ ⃝
Pengecoran 2 2 2 2 2 2 2
Pbt Tukang 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah per mg 9 15 17 23 17 23 17 23 17 23 17 22 13 17 4 6

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 49 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Dengan cara yang sama dihitung kebutuhan tenaga kerja untuk


masing-masing item pekerjaan kemudian dituangkan dalam satu jadwal
yang mencakup seluruh pekerjaan dengan jadwal sesuai jadwal induk
proyek

4.3.3 Pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan


dokumen kontrak
a. Maksud dan tujuan membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan
Maksud membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan adalah untuk
mengetahui bahwa pekerjaan dimulai dan dapat diselesaikan dengan
waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak. Dan tujuan adalah
memberikan acuan pelaksanaan pekerjaan dengan batasan waktu
yang telah ditetapkan kepada pelaksana lapangan.

b. Langkah membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan


Ada beberapa langkah untuk membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan
proyek antara lain menggunakan bar chart (diagram batang) dan
network planning (NPM) dll. Pembuatannya dapat dilakukan secara
manual maupun dengan menggunakan software komputer seperti
Microsoft Project dan Primavera. Pada umumnya penggunaan bar chart
penggunaan bar chart masih dominan karena pembuatannya lebih
mudah, lebih sederhana, sehingga mudah dimengerti, karena
mengakomodasi kebutuhan perencanaan jadwal pelaksanaan proyek
secara menyeluruh. Disamping itu, bar chart lebih fleksibel untuk
melakukan perubahan maupun penyesuaian.
Untuk bisa membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan kita perlu
data/informasi sebagai berikut :
 Lakukan identifikasi item pekerjaan apa yang akan dilakukan
 Nilai dan bobot masing-masing item pekerjaan dihitung
 Durasi dari waktu pelaksanaan masing-masing item pekerjaan
ditetapkan
 Urut-urutan pelaksanaan pekerjaan disusun
 Total waktu penyeleseaian pekerjaan dihitung.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 50 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

 Buat tabel jadwal kerja yang terdiri atas :


c) No urut.
d) Uraian Pekerjaan
e) Volume Pekerjaan
f) Bobot Pekerjaan
g) Waktu (Bulan, Minggu, Hari)
 Buat blok pada setiap jenis pekerjaan sesuai dengan lama waktu
yang telah diperhitungkan

Data/ informasi diatas bisa diperoleh dalam dokumen kontrak yang


berupa Rencana Anggaran Biaya Proyek.

c. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan proyek.


Langkah kerja membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan persiapan
adalah sebagai berikut :
 Identifikasi terlebih dahulu jenis/item pekerjaan persiapan
 Hitung bobot dan nilai item pekerjaan
 Proyeksikan lama waktu pekerjaan
 Buat barchart schedule pelaksanaan pekerjaan persiapan

Jenis pekerjaan / item pekerjaan proyek sudah diuraikan pada bagian


4.3.1. di atas, yaitu :
1) Pekerjaan persiapan
2) Pekerjaan tanah
3) Pekerjaan pondasi
4) Pekerjaan struktur (Atas & Bawah)
5) Pekerjaan arsitektur (Finishing)
6) Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal

Menghitung bobot pekerjaan


Nilai proyek : Rp. 75.000.000.000,00
Waktu pelaksanaan : 8 bulan (32 minggu)
Langkah-langkah perhitungan
Menghitung persentase bobot perhitungan

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 51 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Perhitungan prosentase bobot pekerjaan


Nilai
No Item Pekerjaan Bobot (%)
(Rp.Juta)
1 Pekerjaan Persiapan 200 (200/7500) x 100 = 2.67
2 Pekerjaan Galian tanah 50 (50/7500) x 100 = 0.66
3 Pekerjaan Struktur Bawah 750 (750/7500) x 100 = 10.00
4 Pekerjaan Struktur Atas 1250 (1250/7500)x 100 =16.67
5 Pekerjaan Finishing/Arsitektur 2250 (2250/7500)x 100 =30.00
6 Pekerjaan Mekanikal 1500 (1500/7500)x 100 =20.00
7 Pekerjaan Elekttrikal 1500 (1500/7500)x 100 =20.00
7500

Setelah menghitung bobot prosentase setiap item pekerjaan,


berdasarkan nilai nominal (rupiah), maka langkah selanjutnya
menghitung durasi waktu pelaksanaan masing-msing item pekerjaan.
Menghitung waktu pelaksanaan pekerjaan diperlukan pengalaman kerja
yang memadai dan sejenis, untuk suatu volume pekerjaan tertentu dan
disesuaikan dengan ketersediaanwaktu pelaksanaan sesuai dengan
waktu kontrak. Durasi waktu ini biasanya dalam satuan mingguan.

Menghitung bobot pekerjaan per minggu


Langkah menghhitung pekerjaan per mingguasn, yaitu dengan
membagi rata (teoritis) bobot masing-masing item pekerjaan dengan
durasinya, seperti pada tabel berikut :

Perhitungan prosentase bobot pekerjaan


Nilai
No Item Pekerjaan Bobot (%) per minggu
(minggu)
1 Pekerjaan Persiapan 29 2.67/29 = 0.09
2 Pekerjaan Galian tanah 11 0.66/11 = 0.06
3 Pekerjaan Struktur Bawah 15 10 / 15 = 0.67
4 Pekerjaan Struktur Atas 16 16.67 / 16 = 1.04
5 Pekerjaan Finishing/Arsitektur 15 30 / 15 = 2.00
6 Pekerjaan Mekanikal 12 20 / 12 = 1.67
7 Pekerjaan Elekttrikal 16 20 /16 = 1.25

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 52 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

d. Contoh jadwal pelaksanaan pekerjaan gedung .


Bobot I II III IV V VI VII VIII
NO Uraian Pekerjaan
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
100
0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09

P. Persiapan 2.67 90

0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 80

P. Galian tanah 0.66


70
0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67

P. StrukturBawah 10 60

1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 50

P. Struktur Atas 16.67


. 40
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
P. Finishing/Arsitektur 30 . 30

. 1.67 1.67 1.67 1.67 1.67 1.67 1.67 1.67 1.67 1.67 1.67 1.67 20

P. Mekanikal 20
. 10
1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25

P. Elekttrikal 20 0

100
Renc per Mg 0.09 0.09 0.09 0.09 0.15 0.15 0.82 0.82 0.82 0.82 0.82 1.86 1.86 1.86 1.86 3.80 5.05 5.05 5.05 5.05 6.72 6.05 6.05 6.05 6.05 6.05 6.05 5.01 4.92 4.92 2.92 2.92
Renc Akumulasi 0.09 0.18 0.27 0.36 0.51 0.66 1.48 2.30 3.12 3.94 4.76 6.62 8.48 10.34 12.20 16.00 21.05 26.1 31.15 36.20 42.92 48.97 55.02 61.07 67.12 73.17 79.22 84.23 89.15 94.07 97.1 100

Realisasi per Mg
Realisasi Akumulasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

e. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan tanah.


Langkah-langkah pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan tanah meliputi
:
1) Mengidentifikasi jenis pekerjaan tanah
2) Menetapkan metode kerja pekerjaan lapangan
3) Menentukan jenis alat berat yang dibutuhkan
4) Menghitung volume tanah galian, manuver, timbunan, angkut,
pengangkutan, perataan dan pemadatan.
5) Membuat jadwal

f. Contoh jadwal pelaksanaan pekerjaan tanah.

Nama PT

Nama Proyek

Minggu ke-
No Pekerjaan Tanah Vol Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
1 Galian

2 Manuver

3 Timbun

4 Angkut

5 Buang

6 Perataan/gusuran

7 Pemadatan

g. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan struktur.


1) Mengidentifikasi jenis pekerjaan struktur;
2) Menetapkan metode kerja pekerjaan struktur;
3) Menentukan jenis peralatan dan alat berat yang dibutuhkan;
4) Menghitung volume setiap jenis pekerjaan.
5) Membuat jadwal

h. Contoh jadwal pelaksanaan pekerjaan struktur sesuai dengan dokumen


kontrak.

Jadwal
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Struktur
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 54 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Nama PT

Nama Proyek

Rincian Pekerjaan Minggu ke-


No Vol
Struktur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pekerj. Beton Sloop


a. Pekerj. Perancah m2
b. Pekerj. Bekisting m2
c. Pekerj. Pembesian m2
d. Pekerj. Pengecoran m3
2 Pekerj. Beton Kolom
a. Pekerj. Perancah m2
b. Pekerj. Bekisting m2
c. Pekerj. Pembesian m2
d. Pekerj. Pengecoran m3
3 Pekerj. Beton Balok
a. Pekerj. Perancah m2
b. Pekerj. Scafolding m2
c. Pekerj. Pembesian m2
d. Pekerj. Pengecoran m3
4 Pekerj. Plat Lantai
a. Pekerj. Perancah m2
b. Pekerj. Scafolding m2
c. Pekerj. Pembesian m2
d. Pekerj. Pengecoran m3
5 Pemeriksaan Mutu
a. Pemeriks. Lab
b. Pemeriks. Lapang

4.4 Mobilisasi Sumber Daya

4.4.1 Penentuan metode mobilisasi sumber daya yang sesuai dengan


prosedur
a. Maksud dan tujuan menyusun rencana koordindasi pelaksanaan
pekerjaan dengan
Maksud mobilisasi sumber daya adalah untuk memfasilitasi sumber
daya yang dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan bangunan
gedung, sumber daya yang dimaksud terdiri dari sumber daya tenaga
kerja, sumber daya material/ bahan, dan sumber daya peralatan dan
alat berat.
Tujuan dari mobilisasi adalah tersedianya sumber daya yang
dibutuhkan oleh penyedia jasa untuk melaksanakan pekerjaan
bangunan gedung, yaitu tersedianya tenaga kerja yang sesuai dengan
spesifikasi teknis, tersedianya material/ bahan yang sesuai dengan
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 55 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

gambar kerja dan spesifikasi teknis dan dokumen kontrak, tersedianya


peralatan dan alat berat yang dibutuhkan.

b. Cara menentukan metode mobilisasi sumber daya


Cara menentukan metode mobilisasi sumber daya adalah :
 Gunakan identifikasi sumber daya pada bagian sebelumnya;
 Hitung kebutuhan masing-masing sumber daya
 Hitung waktu yang dibutuhkan untuk mobilisasi sumber daya;
 Rencanakan jadwal mobilisasi sumbedaya;
 Lakukan mobilisasi sesuai dengan jadwal yang telah disusun.

c. Cara menetapkan metode mobilisasi sumber daya sesuai dengan


dokumen kontrak
1) Metode mobilisasi tenaga kerja adalah sebagai berikut :
 Gunakan jenis pekerjaan pelaksanaan pekerjaan bangunan
gedung untuk menghitung kebutuhan jenis dan jumlah tenaga
kerja;
 Buat jadwal mobilisasi tenaga kerja;
 Lakukan mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan jadwal yang
telah disusun;

2) Metode mobilisasi peralatan dan alat berat yang dibutuhkan;


 Dengan menggunakan identifikasi jenis pekerjaan yang telah
diuraikan pada bagian sebelumnya untuk menetapkan jenis dan
jumlah peralatan kerja dan alat berat yang dibutuhkan pada
setiap item pekerjaan;
 Buat jadwal mobilisasi peralatan dan alt berat sesuai kebutuhan
pekerjaan;
 Lakukan mobilisasi peralatan dan alat berat sesuai dengan
jadwal kerja mobilisasi peralatan dan alat berat yang telah
disusun

3) Mobilisasi material/ bahan bangunan yang dibutuhkan :


 Gunakan identifikasi jenis pekerjaan yang membutuhkan
material/ bahan bangunan;

Judul Modul: Melaksanakan Tetapkan


Pekerjaan jenis
Persiapan material yang dibutuhkan;
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 56 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

 Hitung volume material/ bahan yang diperlukan;


 Buat jadwal mobilisasi material/ bahan;
 Lakukan mobilisasi material sesuai dengan jadwal material yang
telah disusun.

d. Menetapkan metode mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan prosedur


 Surat perintah melaksanakan pekerjaan diterima
 Pelaksana lapangan melakukan perhitungan volume pekerjaan,
untuk mengetahui besar kecilnya volume pekerjaan, maka seorang
pelaksana lapangan akan dapat menetapkan kebutuhan tenaga
kerja;
 Pertimbangkan penggunaan teknologi, jenis pekerjaan yang
membutuhkan teknologi yang tinggi akan berrisiko tinggi, oleh
karena itu dibutuhkan tenaga kerja memiliki spesialisasi teknologi
sesuai dengan kebutuhan jenis pekerjaan tersebut.
 Pertimbangkan waktu penyelesaian pekerjaan, proyek memiliki
jadwal kerja cukup panjang, maka akan membutuhkan tenaga kerja
yang sangat besar dan kompleks.

e. Contoh metode mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan prosedur


 Contoh metode mobilisasi tenaga kerja mingguan, untuk pekerjaan
pembetonan pilecap , Pada pekerjaan pilecap dibutuhkan :
1) Tenaga tukang kayu jumlahnya disesuaikan dengan volume
pekerjaan
2) Tukang besi jumlah disesuaikan dengan volume pekerjaan.
3) Pembantu tukang dengan perbandingan 1 tukang dengan 3
pembantu.

 Contoh metode mobilisasi tenaga kerja berdasarkan frekuensi


pekerjaan, untuk pekerjaan tanah dibutuhkan :
1) Tenaga kerja operator alat gali
2) Tenaga kerja operator alat gusur
3) Tenaga kerja operator alat angkut
4) Tenaga teknis

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 57 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

f. Menetapkan metode mobilisasi peralatan dan alat berat sesuai dengan


prosedur.
 Pertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan;
 Pertimbangkan volume pekerjaan;
 Pertimbangkan waktu penyelesaian;
 Pertimbangkan penggunaan alat berteknologi tinggi;
 Pertimbangkan produktivitas alat berat yang dibutuhkan;

g. Cara menetapkan metode mobilisasi peralatan dan alat berat.


1) Menetapkan metode mobilisasi peralatan :
Peralatan adalah alat kerja tukang yang langsung digunakan untuk
bekerja, metode mobilisasi peralatan kerja dilakukan dengan cara :
 Mengidentifikasi jenis pekerjaan
 Melakukan analisa lingkup pekerjaannya
 Membuat daftar peralatan tukang yang dibutuhkan
 Menyediakan peralatan tukang yang dibutuhkan, seperti:
a) Peralatan tukang kayu manual dan mekanik;
b) Peralatan tukang besi manual dan mekanik;
c) Peralatan tukang batu
d) Peralatan tukang mekanikan dan elektrikal
Contoh menetapkan metode mobilisasi peralatan untuk pekerjaan
bekisting :
 Pekerjaan bekisting membutuhkan peralatan sbb :
a) Peralatan tukang kayu;
b) Peralatan tukang besi;
2) Menetapkan metode mobilisasi alat berat ;
Pekerjaan konstruksi yang menggunakan alta berat berarti setiap
perencanaan, pelaksanaan dan operasinya dilaksanakan oleh
operator alat berat, dan diawasi oleh pelaksana pekerjaan gedung.
Oleh karena itu dalam menetapkan metode mobilisasi alat berat,
seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung akan dibantu oleh
operator alat berat.
Meskipun perihtungan kebutuhan alat bukan tanggungjawabnya,
tetapi berikut ini disajikan beberapa cara/ acuan untuk menghitung
kebutuhan alat.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 58 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Dalam perhitungan produksi peralatan dikenal istilah “Produksi


Teoritis” dan “Produksi Actual”. Pengertian dari kedua istilah
tersebut adalah sebagai berikut :

a. Produksi Teoritis.

Produksi teoritis adalah perhitungan kapasitas produksi peralatan


secara teoritis semata-mata, dimana variabel-variabelnya hanya
didasarkan pada kapasitas alat per satuan waktu dengan waktu
yang diperlukan untuk berproduksi. Prinsip tersebut secara umum
dapat dirumuskan sebagai berikut :

PMT = KB x T

Dimana : PMT : Produksi Maksimum Teoritis.


KB : Kapasitas Blade / Bucket

T : Jumlah Trip per – jam.

b. Produksi Actual.
Produksi actual adalah merupakan taksiran produksi yang mampu
dihasilkan oleh peralatan, setelah mengetahui semua kondisi yang
ada. Baik kondisi alat itu sendiri maupun job operation condition-
nya Prinsip tersebut secara actual dapat dirumuskan sebagai
berikut :

3
TP = PMT x FK ( M / Jam )

Dimana : TP : Taksiran Produksi per-jam.

FK : Faktor Koreksi.

1) Kapasitas Produksi Buldozer Rumus umum perhitungan


kapasitas produksi Buldozer adalah sebagai berikut :

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 59 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

3
KP = KB x T x FK ( m /jam )
2
KB =LxH
T = 60/CT -------� CT = J/F + J/R + Z

Dimana :
KB = Kapasitas Blade
H = Tinggi Blade
L = Lebar Blade
CT = Waktu siklus
J = Jarak gusur (m)
F = Kecepatan maju (m/menit)
R = Kecepatan mundur (m/menit)
Z = Waktu pemindahan gigi
FK = Faktor Koreksi
FK =f xf xf xf
B T K O

f = Faktor Blade (tabel lampiran 1)


B
f = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)
T
f = Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)
K

f = Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)


O

Latihan : Hitung kapasitas produksi Buldozer D-155A untuk


pekerjaan penggalian tanah berbatu (batuan lepas
dan batuan hasil peledakan).
Ukuran blade : H = 1,59 m, L = 4.13 m,
Kecepatan maju : 40,83 m/menit
Kecepatan mundur : 125 m/menit
Jarak gusur : 20 meter
Waktu peindahan gigi Z = 0,2 menit

2) Kapasitas Produksi Excavator


Rumus umum perhitungan kapasitas produksi Excavator adalah
sebagai berikut :

KP =

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 60 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

CT = Wg + Wp1 +Wb + Wp2

Dimana :
B = Kapasitas Bucket
CT = Waktu siklus
Wg = Waktu gali (detik)
Wp1 = Waktu putar (bucket terisi) (detik)
Wp2 = Waktu putar (bucket kosong) (detik)
Wb = Waktu buang (detik)
FK = Faktor Koreksi
FK =f xf xf xf xf
B T K O D
f = Faktor Bucket (tabel lampiran 6)
B
f = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)
T
f = Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)
K
f = Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)
O

f = Faktor koreksi akibat kedalaman (tabel lampiran 5)


D

Latihan : Hitung kapasitas produksi Excavator PC-300.1 untuk


pekerjaan penggalian alur pondasi (kondisi material
berbatuan lepas)
3
Kapasitas Buket : 1,3 m
Kedalaman galian : 3,80 m

3) Kapasitas Produksi Loader


Rumus umum perhitungan kapasitas produksi Loader adalah
sebagai berikut :

KP =

CT = 2J/F + 2J/R + Z

Dimana :
B = Kapasitas Bucket
CT = Waktu siklus

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 61 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

J = Jarak gusur (meter)

F = Kecepatan maju (m/menit)


R = Kecepatan mundur (m/menit)
FK = Faktor Koreksi
FK =f xf xf xf
B T K O

f = Faktor Bucket (tabel lampiran 6)


B

f = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)


T

f = Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)


K

f = Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)


O

Latihan : Hitung kapasitas produksi Loader W-120 untuk pekerjaan


pemuatan pasir campur kerikil.
3
Kapasitas Buket : 3,1 m

Kecepatan maju : 65,08 m/menit


Kecepatan mundur : 73,00 m/menit
Jarak gusur : 15 meter
Kondisi medan dan alat baik

4) Kapasitas Produksi Dump Truck


Kapasitas produksi Dump Truck dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :

KP =

Dimana :
C = Kapasitas muat
CT = Waktu siklus alat pemuat
J = Jarak angkut (km)
V1 = Kecepatan angkut (km/jam)
V2 = Kecepatan balik (km/jam)
t1 = Waktu bongkar muatan

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 62 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

t2 = Waktu mengatur posisi


N = Jumlah pengisian alat pemuat
FK = Faktor Koreksi
FK =f xf xf xf
T K O D

f = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)


T

f = Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)


K

f = Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)


O

Latihan : Hitung kapasitas produksi Dump Truck untuk pekerjaan


pengangkutan material batuan hasil ledakan.
3
Kapasitas muat : 14,5 m
Kecepatan angkut : 20 km/jam
Kecepatan balik : 25 km/jam

Jarak angkut : 1,9 km

Kondisi medan dan alat baik

5) Kapasitas Produksi Vibrator Roller Kapasitas produksi


Vibrator Roller dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :

KP =

Dimana :
S = Kecepatan kerja rata-rata (km/jam)
W = Lebar lintasan efektif (meter)
L = Tebal lapisan pemadatan (meter)
N = Jumlah Lintasan
FK = Faktor Koreksi
FK = f x f x f
T K O
f = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)
T
f = Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)
K

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 63 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

f = Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)


O

Latihan : Hitung kapasitas produksi Vibrator Roller untuk pekerjaan


pemadatan tanah :
Kecepatan rata-rata : 4,00 km/jam
Lebar lintasan efektif : 1,00 meter
Tebal lapisan pemadatan : 0,25 meter
Jumlah lintasan : 6

6) Kapasitas Produksi Motor Grader Kapasitas produksi Motor


Grader dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
:

KP =

Dimana :
S = Kecepatan kerja rata-rata (km/jam)
W = Lebar lintasan efektif (meter)
L = Tebal lapisan pemadatan (meter)
N = Jumlah Lintasan
FK = Faktor Koreksi
FK =f xf xf
T K O

f = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)


T

f = Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)


K

f = Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)


O

Latihan : Hitung kapasitas produksi Motor Grader untuk pekerjaan


pemadatan tanah :
Kecepatan rata-rata : 6,00 km/jam
Lebar lintasan efektif : 2,00 meter
Tebal lapisan pemadatan : 0,25 meter
Jumlah lintasan : 6

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 64 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

h. Menetapkan metode mobilisasi material sesuai dengan prosedur.


Metode mobilisasi material, berarti cara melaksanakan mobilisasi
material, baik untuk stock gudang, maupun mobilisasi kebutuhan di
lapangan, metode mobilisasinya akan berbeda.
Metode mobilisasi material untuk stock gudang :
 Lakukan peninjauan / stock opname material
 Lakukan analisa terhadap time schedule, bahwa kapan dibutuhkan
material dengan jumlah sangat besar
 Buatlah daftar kebutuhan dan ketersediaan material
 Buat laporan dan permintaan material kepada manajer lapangan
 Lakukan uji material pada quartering di lokasi sumber
 Lakukan pengadaan material
 Periksalah material yang datang untuk disimpan, apakah sesuai
dengan spesifikasi teknis atau tidak

Metode mobilisasi material untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan :


 Material dikirim sesuai dengan jemulah pesanan
 Penyimpanan material di lokasi kerja harus memberikan jaminan
tidak merusak struktur material
 Pengiriman material diperhitungkan yang dapat diselesaikan dalam
waktu 1 hari terpasang, kecuali material padat dan tidak mudah
rusak
 dll

4.4.2 Penentuan waktu mobilisasi sumber daya yang sesudai dengan


prosedur.
a. Cara menentukan waktu mobilisasi sumber daya yang sesuai dengan
prosedur.
 Kaji terlebih dahulu program kerjanya
 Tetapkan jenis pekerjaannya
 Hitung volume pekerjaan
 Hitung kebutuhan bahan/ material
 Hitung kebutuhan jenis dan jumlah alat dan peralatannya
 Hitung kebutuhan tenaga kerja
 Buat jadwal mobilisasi
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 65 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

 Lakukan mobilisasi sumber daya sesuai dengan jadwal mobilisasi.


b. Cara menentukan waktu mobilisasi sumber daya sesuai dengan
prosedur
Menentukan waktu mobilisasi sumber daya dilakukan sesuai dengan
jadwal kerja yang telah disetujui bersama.
Seorang pelaksan lapangan harus membuat jadwal harian, termasuk
jadwal mobilisasi harian, sesuai dengan jenis pekerjaannya, dan
kebutuhan sumber daya.

c. Penetapan waktu mobilisasi sumber daya sesuai dengan prosedur


Untuk menetapkan waktu mobilisasi sumber daya dibutuhkan
perhitungan komponen yang mempengaruhi kebutuhan waktu
mobilisasi dengan mempertimbangkan sbb :
 Komponen jenis pekerjaan
 Komponen volume pekerjaan
 Komponen perhitungan waktu penyelesaian pekerjaan
 Komponen jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

d. Cara menetapkan waktu mobilisasi sumber daya sesuai dengan


prosedur

 Pelajari time schedule yang telah ditetapkan sebagai acuan kerja


 Perhatikan awal dimulai dan selesainya setiap jenis pekerjaan.
 Mobilisasi bersifat persiapan sebelum pekerjaan dimulai, maka
sumber daya khususnya material dan alat harus sudah siap
dipenyimpanan/ gudang, sedang mobilisasi tenaga kerja bisa
dimobilisasi tepat waktu mulai pekerjaan.
 Waktu yang diperlukan untuk mobilisasi tidak sama tergantung dari
urutan pekerjaan dimulainya.

4.4.3 Pelaksanaan mobilisasi sumber daya yang sesuai dengan program


kerja

a. Persyaratan mobilisasi sumber daya

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 66 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

 Mobilisasi dilaksanakan setelah menerima surat perintah


melaksanakan pekerjaan (SPMK);
 Mobilisasi dilakukan setelah jumlah dan jenis sumber daya telah
ditetapkan sesuai dengan spesifikasi teknis dan dokumen kontrak;
 Tetapkan terelebih dahulu kriteria sumber daya yang dibutuhkan;
 Mobilisasi dilaksanakan setelah disusun jadwal pengadaan dibuat;
 Untuk material/bahan dimobilisasi jika tempat penyimpanan
material/bahan bangunan telah disiapkan sebelumnya;
 Untuk peralatan / alat berat dimobilisasi jika lokasi penyimpanan
peralatan dan alat berat telah disiapkan;
 Untuk tenaga kerja dapat dilakukan mobilisasi secara bertahap;

b. Cara mobilisasi sumber daya


Mobilisasi sumberdaya untuk pelaksanaan pekerjaan gedung melalui
beberapa langkah yang harus diperhatikan :

 Pada bagian sebelumnya telah dilakukan penghitungan sumber


daya, baik, material, alat dan alat berat maupun tenaga kerja.
 Dari metode perhitungan sumber daya seperti dilakukan pada
bagian sebelumnya, digunakan sebagai dasar untuk melakukan
pengadaan sesuai dengan jadwal waktu dan jumlah yang
dibutuhkan.
 Mobilisasi/pengadaan tenaga kerja menggunakan tabel manpower
schedule

c. Mobilisasi tenaga kerja .

Mobilisasi berarti melakukan pengadaan, oleh sebab itu acuan dalam


melakukan pengadaan sumber daya menggunakan dasar jadwal
perhitungan sumber daya yang telah disusun pada bagian sebelumnya.
Mobilisasi dilakukan apabila :

1) Dasar melakukan mobilisasi adalah time schedule


2) Setiap jenis pekerjaan membutuhkan material dengan jumlah yang
cukup, membutuhkan alat yang memadai, dan membutuhkan
tenaga kerja yang sesuai dengan jumlah yang memadai.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 67 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

3) Pengadaan material dan alat dapat dilakukan lebih awal sebelum


jadwal pekerjaan dimulai.
4) Untuk mobilisasi tenaga kerja ditetapkan sesuai dengan jenis
pekerjaan, volumenya, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan.

MANPOWER SCHEDULE PEKERJAAN STRUKTUR ATAS


PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG

No Uaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Tk. Bekisting
Pembuatan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
Pemasangan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
Pbt Tukang 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3

2 Tukang Besi
Pembuatan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pemasangan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pbt Tukang 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 Tk. Cor ⃝ ⃝ ⃝ ⃝ ⃝ ⃝ ⃝
Pengecoran 2 2 2 2 2 2 2
Pbt Tukang 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah per mg 9 15 17 23 17 23 17 23 17 23 17 22 13 17 4 6

1) Dari tabel ini dapat direncanakan mobilisasi/ pengadaan tenaga kerja tiap
minggunya dengan jumlah sesuai dengan perhitungan.

2) Sebagai contoh untuk pekerjaan struktur atas pada minggu pertama


membutuhkan tenaga kerja sebanyak :

 Minggu pertama Pekerjaan bekisting :


a) Tukang pembuat bekisting sebanyak : 3 orang
b) Tukang pasang bekisting sebanyak : - orang
c) Pembantu tukang sebanyak : 2 orang

 Minggu pertama pekerjaan tukang besi :


a) Tukang pembuat : 2 orang
b) Tukang pasang ; - orang
c) Pembantu tukang : 2 orang

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 68 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

 Minggu pertama pekerjaan pengecoran :


a) Pengecoran : - orang
b) Pembantu tukang : - orang

3) Jadi untuk minggu pertama pekerjaan struktur atas bangunan gedung


membutuhkan tenaga kerja sebanyak :
a) Pekerjaan bekisting sebanyak ; 5 orang
b) Pekerjaan pembesian : 4 orang
c) Pekerjaan pengecoran : - orang
Total tenaga kerja yang dibutuhkan : 9 orang

d. SOP pelaksanaan mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan program kerja


Untuk melakukan mobilisasi tenaga kerja harus mengikuti prosedur baku dari
perusahaan, oleh karena itu seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung
dalam melakukan mobilisasi tenaga kerja perlu memperhatikan langkah-
langkah sebagai berikut :
 Manpower planning yang telah disusun perlu mendapatkan persetujuan
dari manajer lapangan dan GS;
 Setelah disetujui maka perlu disusun program mobilisasinya, dan
program tersebut perlu mendapatkan persetujuan yang sama.
 Saat melaksanakan mobilisasi tenaga kerja seorang pelaksana harus
mengajukan persyaratan-persyaratan yang diperlukan.

e. Mobilisasi material dengan program kerja


Pekerjaan bangunan gedung membutuhkan jenis material yang sesuai
dengan spesifikasi teknis yang menjadi lampiran dokumen kontrak dan
perbaikannya. Dan pengadaan material tersebut meliputi :
 Pengadaan material untuk pekerjaan pembuatan bangungan
sementara dan kantor proyek, sangat tergantung dari besar kecilnya
proyek;
 Pengadaan material untuk pekerjaan pembetonan;
 Pengadaan material untuk pekerjaan pondasi
 Pengadaan material untuk pekerjaan bekisting, dan scafolding atau
perancah
 Pengadaan material untuk pekerjaan dinding;
 Pengadaan material untuk pekerjaan plafon;
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 69 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

 Pengadaan material untuk pekerjaan atap


 Pengadaan material untuk pekerjaan pengecatan
 Pengadaan material untuk pekerjaan pagar
Waktu pelaksanaan pengadaan/ mobilisasi material tersebut diatas,
disesuaikan dengan jadwal kerja (program kerja).

f. Prosedur/cara pelaksanaan mobilisasi material


Prosedur pengadaan / mobilisasi material secara garis besar dapat dibagi
dalam beberapa tahap kegiatan berikut :
 Tahap perencanaan material
 Tahap melakukan seleksi material
 Tahap pembelian material
 Tahap pengiriman dan penerimaan material
 Tahap pembayaran
 Tahap evaluasi

Tahap perencanaan material


Kegiatan pada tahapan ini mencakup beberapa kegiatan penting antara
lain :
1) Menyusun jadwal mendatangkan material yang mengacu kepada
masterplan schedule proyek. Jawal ini disusun oleh manajer teknik dan
disetujui oleh Project Manajer.
2) Adanya permintaan pengadaan material dari unit yang memelukan, yang
disampaikan melalui surat permintaan pembelian.
Surat permintaan pembelian harus berisi data yang menguraikan dengan
jelas produk yang dipesan, antara lain :
 Volume dan waktu pengiriman/ permintaan material.
 Nama, merek dan spesifikasi material

Tahap menyeleksi material

Seleksi dilakukan kepada calon produsen atau calon pemasok (kontak


agenya) adalah sbb :

1) Bagian pembelian mencari penawar hargadari beberapa pemasok


(supplier) berdasarkan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh bagian/
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 70 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

unit peminta, minimal 3 calon pemasok.

2) Bagian pembelian melakukan klarifikasi dan negosiasi harga dalam


kegiatan ini meliputi :
 Spesifikasi teknik material baku yang digunakan;
 Spesifikasi teknik material hasil produk, dan
 Kemampuan memproduksi serta pemasokan;
 Harga satuan material yang ditawarkan.

3) Proses seleksi ini dilaksanakan untuk memperolehjaminan bahwa,


produsen/ supplier yang dimintakan penawaran/ dibeli produknya mampu
memproduksi dan menyerahkan material sesuai kualitas dan kuantitas
yang disyaratkan.

Tahap penerimaan
Pada tahapan ini kegiatan penerimaan material dapat berfungsi sebagai
pengendalian material, karena aktivitas penerimaan menyangkut hal-hal
sebagai berikut :
 Kedatangan material
 Penerimaan
 Penyimpanan
 Pemeliharaan
 Pencatatan / administrasi
 Pengiriman/ distribusi ke pemakai.

Petugas penerima material di proyek, menerima barang/ material


berdasarkan Surat Pesanan (SP)/ kontrak yang disepakati kedua belah pihak
dan dilakukan pemeriksaan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Material harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan kualitas yang
disyaratkan oleh petugas Quality Control Proyek (QC), setelah dilakukan
pemeriksaan keseusaian material dengan dokumen pemesanan, baik
mutu maupun kuantitasnya, sebagaimana disyaratkan dalam kontrak/SP.
2) Jika material memenuhi syarat, maka material disimpan ke dalam gudang
dan dicatat dalam bon penerimaan gudang (BPG), jika tidak memenuhi
syarat ditolak.
3) Pembeli material mencatat penerimaan dan pengeluaran material pada
kartu stock.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 71 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

4) Setiap akhir bulan harus dilakukan pemeriksaan berkala untuk


menentukan apakah material asih layak dipakai. Untuk material yang
tidak layak pakai, harus dipisahkan penyimpanannya dan diproses serta
ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur Non Conforming Product ISO
9000.
5) Menyerahkan material kepada pemakai di lapangan berdasarkan bon
permintaan pengeluaran material dan mencatanya pada kartu stock
(persediaan material)

g. Mobilisasi peralatan dan alat berat


Mobilisasi peralatan dana alat berat, dilakukan sebelum pekerjaan yang
membutuhkan alat tersebut dilaksanakan, sebagai contoh sebelum
dilakukan pekerjaan tanah.
Pertimbangan yang harus diperhatikan adalah penempatan alat berat
jangan sampai mengganggu pekerjaan lain.
Mobilisasi peralatan dan alat berat dilakukan dengan mengacu kepada
hasil pemeriksaan peralatan dan alat berat dari spesifikasi teknis, sehingga
jenis, kemampuan produksi dan jumlahnya yang telah ditetapkan
sebelumnya terpenuhi.

h. Prosedur pelaksanaan mobilisasi peralatan dan alat berat


 Seorang pelaksana mengajukan permohonan untuk dilakukan
mobilisasi peralatan dan alat berat kepada manajer lapangan, disertai
dengan dengan jenis, jumlah dan tenaga kerjanya.
 Setelah usulan untuk pengadaan/ mobilisasi disetujui manajer
lapangan, maka usulan tersebut harus diketahui dan disetujui oleh
Manajer Proyek.
 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung bekerjasama dengan Teknisi
Alat Berat baru bisa melaksanakan mobilisasi peralatan dan alat berat
jika Manajer Proyek telah setuju dan tanda tangan pada usulan dari
Pelaksana lapangan.
 Mobilisasi peralatan dan alat berat dilakukan oleh Teknisi Alat Berat,
dan tugas seorang Pelaksana Lapangan harus mendapatkan keyakinan
bahwa alat yang dimobilisasi sesuai dengan spesifikasi teknis, baik dari
jenis, mutu, dan pruktivitas kerjanya.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 72 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

i. Membuat direksikeet / bangunan sementara


Direksikit (kantor Kerja Proyek), bedeng, gudang, dapur, WC dan Kamar
Mandi, dibuat sesuai dengan kebutuhan proyek.
Direksikeet/ bangunan sementara, adalah bangunan yang harus dibuat
sebelum pekerjaan pembangunan proyek dimulai. Bangunan direksikeet
bersifat sementara, dan terdiri atas: bangunan kantor proyek, bangunan
gudang penyimpan material, bangunan dapur MCK, bangunan untuk
istirahat tukang.
Untuk pekerjaan bangunan bertingkat tinggi, biasanya direksikeet
menggunakan lahan yang ada sementara, setelah pekerjaan lantai selesai,
biasanya langsung pindah dan menggunakan gedung tersebut untuk
sementara.
Jenis bangunan sementara/ direksikeet bermacam-macam, ada yang
menggunakan bangunan rumah sederhana semi permanen, ada yang
menggunakan kontiner, atau ada yang menggunakan bangunan
knockdown.

KANTOR
PROYEK
PT ……

SITEPLAN
BARAK
JALAN RAYA

GUDA
NG
PROYEK
KANTO
R

POS

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 73 dari 76
JALAN RAYA
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

5.1.1. Instruktur
Instruktur dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran instruktur adalah
untuk :
a. Membantu peserta untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
c. Membantu peserta untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk
menjawab pertanyaan peserta mengenai proses belajar.
d. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.

5.1.2. Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di
tempat kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan
proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta.
b. Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan
peserta.
c. Mencatat pencapaian / perolehan peserta.

5.1.3. Teman kerja / sesama peserta pelatihan


Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan
dan bantuan. Peserta juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan
mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam
membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja dan dapat
meningkatkan
Judul Modul: Melaksanakan pengalaman
Pekerjaan Persiapan belajar peserta.
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 74 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi)

5.2.1. Sumber pustaka penunjang pelatihan


Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung
proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan
materi pelatihan ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
 Buku referensi (text book)/ buku manual servis
 Lembar kerja
 Diagram-diagram, gambar
 Contoh tugas kerja
 Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk
membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada
suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam Pelatihan Berbasis Kompetensi mendorong


kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam
suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternatif lain yang lebih baik atau jika
ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar
ini tidak tersedia/tidak ada.

5.2.2. Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan:


Judul : SNI No.12-2002 tentang Analisa Biaya
Konstruksi (ABK) Bangunan Gedung dan
Perumahan pekerjaan Persiapan
Pengarang : -
Penerbit : Departemen Pekerjaan Umum
Tahun terbit : 2002

Judul : Metode Kerja Bangunan Sipil


Pengarang : Ir. Djoko Kirmanto Dipl.HE
Penerbit : Caraka Ilmu
Tahun terbit : --------------

Judul : Metode Konstruksi Gedung Bertingkat


Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
Buku Informasi Pengarang : Asyianto
Edisi: 2013 Halaman: 75 dari 76
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung F.4xxxx.003.02

Penerbit : UI Press
Tahun terbit : -

Judul : Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara


Pengarang : -
Penerbit : Departemen Pekerjaann Umum
Tahun terbit : 2002

Judul : Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan


Gedung dan Sipil
Pengarang : -
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2003

5.3. Alat yang diperlukan :


1) Alat Ukur Tanah
2) Meteran
3) Alat tukang kayu
4) Alat tukang batu
5) Alat tukang besi
6) Alat berat dorong
7) Alat berat angkat
8) Alat berat transportasi

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan


Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 76 dari 76

Anda mungkin juga menyukai