DEFINISI
Labio/plato skisis adalah merupakan kongenital
anomali yang berupa adanya kelainan bentuk pada
struktur wajah.
Palatoskisi adalah adanya celah pada garis tengah
palato yang disebabkan oleh kegagalan penyatuan
susunan palato pada masa kehamilan 7-12
minggu.
B.ETIOLOGI
FAKTOR HERIDITER
Sebagai faktor yang sudah dipastikan. Gilarsi : 75%
dari faktor keturunan resesif dan 25% bersifat
dominan.
1.Mutasi gen.
2.Kelainan kromosom.
FAKTOR EKSTERNAL / LINGKUNGAN :
1.Faktor usia ibu
2.Obat-obatan. Asetosal, Aspirin (SCHARDEIN1985) Rifampisin, Fenasetin, Sulfonamid,
Aminoglikosid, Indometasin, Asam Flufetamat,
2.Tenangkan bayi
3.Bila klien anak, berikan aktivitas bermain yang
sesuai dengan usia dan kondisinya
4.Berikan analgetik sesuai program
http://prastyawan.blogspot.com/2008/11/labiopalat
oskisis.html
http://lakshminawasasi.blogspot.com/2005/12
adalah
suatu
kelainan
bawaan
yang
ditandai
dengan adanya celah pada bibir, gusi dan langitlangit yang dapat timbul sendiri atau bersamaan.
Ada tiga tahap penanganan bibir sumbing yaitu
tahap sebelum operasi, tahap sewaktu operasi dan
tahap setelah operasi. Pada
operasi
yang
dipersiapkan
tahap
adalah
sebelum
ketahanan
dan
komplikasi
yang
terjadi
tidak
diberi
minum
dengan
bantuan
sendok
harus
direkatkan
dengan
menggunakan
tumbuh
kembang
yang
menyebabkan
operasi
akan
menjadi
sulit
dan
secara
Operasi
untuk
langit-langit
terjadi
melafalkan
karena
suara
anak
yang
sudah
salah,
terbiasa
sudah
ada
kelainannya
menjadi
adalah
tahap
setelah
operasi,
operasi
hanya
untuk
keperluan
tidak
sempurna,
tindakan
speech
Labiopalatoskisis
Pre Operasi Pasca Operasi
Koping keluarga tidak efektif
Kerusakan komunikasi verbal
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
Resiko Aspirasi
Nyeri
Resiko infeksi
Sumber : Betz, Cecily,. 2002. Keperawatan
Pedriatik. Jakarta ; EEC
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Kesehatan
Riwayat kehamilan, riwayat keturunan, labiotalatos
kisis dari keluarga, berat/panjang bayi saat lahir,
pola pertumbuhan, pertambahan/penurunan berat
badan, riwayat otitis media dan infeksi saluran
pernafasan atas.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi kecacatan pada saat lahir untuk
mengidentifikasi karakteristik sumbing.
b. Kaji asupan cairan dan nutrisi bayi
c. Kaji kemampuan hisap, menelan, bernafas.
d. Kaji tanda-tanda infeksi
e. Palpasi dengan menggunakan jari
Indikator skala :
1. Tidak pernah dilakukan
2. Jarang dilakukan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
NIC : Family Support
a. Dengarkan apa yang diungkapkan
b. Bangun hubungan kepercayaan dalam keluarga
c. Ajarkan pengobatan dan rencana keperawatan
untuk keluarga
d. Gunakan mekanisme kopoing adaptif
e. Mengkonsultasikan dengan anggota keluarga
utnk menambahkan kopoing yang efektif.
2. DX.II: Resiko aspirasi berhubungan dengan
kondisi yang menghambat elevasi tubuh bagian
atas.
NOC : Risk Control
KH :
Indikator skala :
1. Tidak pernah dilakukan
2. Jarang dilakukan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
NIC : Nutrition Monitoring
a. BB dalam batas normal
b. Monitor type dan jumlah aktifitas yang biasa
dilakukan
c. Monitor interaksi anak/orangtua selama makan
d. Monitor lingkungan selama makan
e. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
f. Monitor turgor kulit
g. Monitor rambut kusam, kering dan mudah patah
h. Monitor pertumbuhan danperkembangan
5. DX. V : Nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera fisik
D. EVALUASI
1. Diagnosa I : Koping keluarga melemah
berhubungan dengan situasi lain atau krisis
perkembangan keadaan dari orang terdekat
mungkin muncul ke permukaan.
Mengatur masalah
Mengekspresikan perasaan dan emosional dengan
bebas
Menggunakan startegi pengurangan stress
Membuat jadwal untuk rutinitas dan kegiatan
keluarga
2. Diagnosa II : Resiko aspirasi berhubungan
dengan kondisi yang menghambat elevasi tubuh
bagian atas.
Monitor lingkungan faktor resiko
Gunakan strategi kontrol resiko yang efektif
Modifikasi gaya hidup untuk mengurangi resiko
Monitor perubahan status kesehatan
Monitor faktor resiko individu
3. Diagnosa III : Kerusakan komunikasi verbal
berhubungan dengan ketidakseimbangan.
Menggunakan pesan tertulis
Menggunakan bahasa percakapan vokal
Menggunakan percakapan yang jelas
Menggunakan gambar/lukisan
Menggunakan bahasa non verbal