Development (OECD) 2012 mencatat, Indonesia diprediksi menjadi negara dengan jumlah sarjana terbanyak kelima di dunia pada tahun 2020. Data tersebut merupakan proyeksi dari berbagai program peningkatan jumlah lulusan perguruan tinggi yang dilaksanakan setiap tahun. Namun, penyerapan lulusan sarjana di Indonesia tergolong lambat. Pelambatan itu satunya disebabkan kualitas lulusan yang belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Badan Pusat Statistik (BPS) 2013 menunjukkan, sampai saat ini tak
kurang dari 442.000 lulusan sarjana di Indonesia masih menganggur.
Jumlah ini mewakili 5,5 persen dari total tingkat pengganguran terbuka di Indonesia yang mencapai 7,17 juta orang. Kondisi ini membuat Indonesia kekurangan tenaga profesional yang memiliki keterampilan serta kompetensi kerja. Data itu diungkapkan Rektor Universitas Siswa Bangsa Internasional - the Sampoerna University, Prof Dr M Aman Wirakartakusumah dalam wisuda lulusan Sekolah Tinggi Putera Sampoerna Foundation, Sampoerna School of Business dan Sampoerna School of Education di Jakarta, Rabu (27/8). Hari itu, 136 sarjana pendidikan dan bisnis yang kompeten dan profesional diwisuda. Selama empat tahun mereka dididik menjadi sarjana yang berkarakter dan memilki keterampilan serta keahlian yang sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja. Bahkan, sebagian besar dari lulusan tersebut telah bergabung di berbagai perusahaan multinasional, sebagian lainnya memutuskan berwirausaha. Sejak Mei 2013, kedua Sekolah Tinggi Putera Sampoerna Foundation mulai melakukan proses integrasi ke dalam Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI), the Sampoerna University. Universitas ini didirikan untuk mencetak tenaga kerja profesional serta pemimpin masa depan Indonesia, sebagai wujud kepedulian Putera Sampoerna Foundation untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia melalui pendidikan. Para lulusan dibekali dengan kemampuan akademis dan karakter yang unggul untuk dapat memenangkan persaingan dan siap menjadi pemimpin masa depan Indonesia, kata Aman Wirakartakusumah, seperti disampaikan Sandra Darmosumarto, Public Relations Manager Putera Sampoerna Foundation melalui siaran pers. Aman mengatakan USBI-the Sampoerna University melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka mendukung pemerintah mencetak generasi masa depan Indonesia yang kompeten dan memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepedulian sosial.
Metode ajar yang dilakukan dirancang untuk mengembangkan karakter
mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi, kreatif dan inovatif, memiliki etos kerja dan keahlian untuk menyelesaikan persoalan nyata di dunia kerja. Proses belajar mengajar dirancang untuk berlatih menyelesaikan persoalan nyata di lapangan dengan pemanfaatan dan penguasaan teknologi. Tahun ini, Sampoerna School of Education meluluskan 71 tenaga pendidik profesional dan Sampoerna School of Business meluluskan 65 tenaga kerja profesional yang siap mengisi berbagai posisi strategis di dunia kerja dan di masyarakat, katanya. bur