Anda di halaman 1dari 2

Sarjana Indonesia terbanyak kelima di

dunia
Reporter : Ardyan Mohamad | Jumat, 13 Juli 2012 06:30

Ini bagan berisi prediksi Lembaga OECD terkait jumlah sarjana Indonesia pada 2020 yang mengalahkan negaranegara Eropa (c) oecd.org/bbc.co.uk

Merdeka.com - Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pengembangan (OECD)


menyatakan Indonesia bakal menjadi negara dengan jumlah sarjana muda
terbanyak kelima di masa depan. Situasi ini bakal terwujud paling lambat pada
2020 mendatang.
BBC melaporkan, Kamis (12/7), data itu merupakan proyeksi dari upaya
Indonesia meningkatkan jumlah lulusan perguruan tinggi. Dua tahun lalu,
Indonesia menyumbang empat persen sarjana berusia 25-34 dari 129 juta
mahasiswa di seluruh negara anggota G-20.
Pada 2020, OECD memperkirakan jumlah itu bakal bertambah menjadi 6
persen.Sehingga, Indonesia sekaligus mengalahkan Inggris, Jerman, dan
Spanyol, sebagai negara penyumbang sarjana muda terbanyak. Bahkan pada
masa-masa itu kemungkinan besar jumlah sarjana terdidik negara ini tiga kali
lebih banyak dibanding Prancis.
Selepas Perang Dunia II, kemajuan sebuah negara diukur dari berapa banyak
lulusan perguruan tinggi setiap tahun. Jumlah mahasiswa S1-S3 yang terserap di
pasar kerja menentukan perkembangan ekonomi bangsa itu pula.

Berdasarkan pengamatan OECD, Amerika Serikat yang selama ini berada di


posisi teratas dengan menyumbang 17 persen sarjana muda ke pasar dunia, kini
kalah jauh dibanding China, dan jatuh ke urutan tiga daftar berisi prediksi ini.
Tren negatif itu diikuti universitas-universitas Eropa yang tidak lagi banyak
menghasilkan sarjana.
Negeri Tirai Bambu sekarang hingga 12 tahun lagi digadang-gadang tetap nomor
satu dalam urusan menyumbang jumlah sarjana ke pasar dunia. Perkembangan
pengetahuan pun diramal bergeser ke Asia, sebab setelah China, berturut-turut
menguntit India di urutan kedua, Rusia posisi keempat, lalu Indonesia.
Meski demikian penyerapan sarjana Indonesia ke dunia kerja masih terhitung
lambat, di beberapa bidang populer seperti IT tidak sampai 10 persen per tahun.
Namun OECD menganggap kuantitas lulusan perguruan tinggi tetap
menguntungkan sebuah negara. Karena sarjana adalah tenaga terdidik yang
bisa menciptakan lapangan kerja.
http://www.merdeka.com/dunia/sarjana-indonesia-terbanyak-kelima-didunia.html

Anda mungkin juga menyukai