Anda di halaman 1dari 22

Ditya's Blog

Materi tentang keperawatan


Terima kasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan komentar, OK!

HOME

IDK

IKD

ENGLISH

TI

SOSBUD

LAIN-LAIN

DOWNLOAD

TENTANG AKU

Selasa, 28 Februari 2012


LAPORAN PENDAHULUAN BRONCHOPNEUMONIA

A. KONSEP DASAR PENYAKIT BRONCHOPNEUMONIA


1. PENGERTIAN
Istilah bronchopneumonia digunakan untuk menggambarkan pneumonia yang mempunyai
penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi dalam bronki dan meluas
ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. (Brunner & Suddarth, 2001). Bronchopneu
monia disebut juga pneumonia lobularis, yaitu radang paru- paru yang di sebabkan oleh bakteri,
virus, jamur dan lain- lain.

Bronchopneumonia/ pneumonia lobaris merupakan radang paru yang menyebabkana


bronkhioli terminal. Bronkhioli terminal tersumbat oleh eksudat yang berbentuk bercak- bercak.,
kemudian menjadi bagian yang terkonsulidasi atau membentuk gabungan dan meluas ke
parenkim paru.
Penyakit ini sering bersifat sekunder, menyertai infeksi saluran pernafasan atas, demam,
infeksi yang spesifik dan penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh.
2. ETIOLOGI
Broncopneumonia dapat disebabkan oleh:
Bakteri= streptococcus, straphylococcus, influenmza
Virus= legionella pneumonia, virus influenza
Jamur= aspergilus, candida albicons
Aspirasi makanan, sekresi oropharing/isi lambung ke dalam paru
Kongesti paru kronik
Flora normal, hidrokarbon.

3. PATOFISIOLOGI
Sebagian besar penyebab bronkopneumonia adalah mikroorganisme (jamur, bakter, virus)
dan sebagian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (minyak tanah, bensin dan
sejenisnya). Serta aspirasi ( masuknya isi lambung ke dalam saluran napas). Awalnmya
mikroorganisme akan masuk melalui percikan ludah ( droplet) infasi ini akan masuk ke saluran
pernapasan atas dan menimbulkan reaksi imunologis dari tubuh. Reaksi ini menyebabkan
peradangan, dimana saat terjadi peradangan ini tubuh akan menyesuaikan diri sehingga timbulah
gejala demam pada penderita.
Reaksi peradangan ini akan menimbulkan secret. Semakin lama secret semakin menumpuk di
bronkus sehingga aliran bronkus menjadi semakin sempit dan pasien akan merasa sesak. Selain
terkumpul di bronkus, lama kelamaan secret akan sampai ke alveolus paru dan mengganggu
system pertukaran gas di paru.
Selain menginfeksi saluran napas, bakteri ini juga dapat menginfeksi saluran cerna saat ia
terbawa oleh darah. Bakteri ini akan membuat flora normal dalam usus menjadi agen pathogen
sehingga

timbul

masalah

GI

tract.

PATHWAY

4. GEJALA KLINIS
A. Pnemonia bakteri
Gejala :
- Rinitis ringan
- Anoreksia
- Gelisah
Berlanjut sampai:
- Demam
- Malaise (tidak nyaman)
- Nafas cepat dan dangkal.
- Ekspirasi berbunyi.
- Lebih dari 5 tahun, sakit kepala dan kedinginan
- Kurang dari 2 tahun vomitus dan diare ringan
- Leukositosis

- Foto thorak pneumonia lebar


B. Pnemonia Virus
Gejala awal
- Batuk
- Rhinitis
Berkembang sampai
- Demam ringan, batuk ringan dan malaise sampai demam tinggi batuk hebat dan lesu.
- Emfisema obstruktif
- Ronkhi basah.
C. Pneumonia mikroplasma
- Demam
- Sakit kepala
- Menggigil
- Anoreksia
Berkembang sampai
- Rhinitis alergi
- Sakit tenggorokan batuk kering berdarah
- Area konsolidasi pada pemeriksa thorak.
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan Laboratorium
- Leukosit meningkat 15.000-40.000/mm3
- Laju endap darah meningkat 100mm
- ASTO meningkat pada infeksi streptococcus.
- GDA menunjukkan hipoksemia tanpa hiperkapnea atau retensi CO2
Urin biasanya berwarna lebih tua, mungkin terdapat albumin urin ringan karena peningkatan
suhu tubuh.
B. Pemeriksaan Radiologi
- Terlihat bercak- bercak pada bronkus hingga lobus.
6.
a.
b.
c.
d.
e.

PENATALAKSANAAN
Antibiotic seperti ; penisilin, eritromicin, kindomisin, dan sefalosforin.
Terapi oksigen (O2)
Nebulizer, untuk mengencerkandahak yang kental dan pemberian bronkodilator.
Istirahat yang cukup
Kemoterafi untuk mikoplasma pneumonia dapat diberikan eritromicin 4x 500 mg/ hari atau
tetrasiklin 3-4 x 500mg/ hari.

7.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

KOMPLIKASI
Atelektasis
:Pengembangan paru yang tidak sempurna.
Emfisema
: Terdapatnya pus pada rongga pleura.
Abses paru
:pengumpulan pus pada jaringan paru yang meradang.
Infeksi sistomik
Endokarditis :peradangan pada endokardium.
Meningitis
: Peradangan pada selaput otak.

8.
a.
b.
c.
d.

PENCEGAHAN PADA ANAK


Hindari anak dari paparan asap rokok, polusi dan tempat keramaian yang berpotensi penularan.
Hindari kontak anak dengan penderita ISPA
Membiasakan pemberian ASI
Segera berobat jika terjadi demam, batuk, dan pilek, terlebih disertai suara sesak dan sesak pada

anak.
e. Imunisasi Hb untuk kekebalan terhadapa hameophilus influenza.

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN.


1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN.
1) Identitas.
2) Riwayat Keperawatan.
a.

Keluhan utama.

Anak sangat gelisah, dispnea, pernapasan cepat dan dangkal, diserai pernapasan cuping hidupng,
serta sianosis sekitar hidung dan mulut. Kadang disertai muntah dan diare.atau diare, tinja
berdarah dengan atau tanpa lendir, anoreksia dan muntah.
b. Riwayat penyakit sekarang.
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran pernapasan bagian atas selama
beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai 39-40oC dan kadang disertai
kejang karena demam yang tinggi.
c.

Riwayat penyakit dahulu.


Pernah menderita penyakit infeksi yang menyebabkan sistem imun menurun.

d. Riwayat kesehatan keluarga.


Anggota keluarga lain yang menderita penyakit infeksi saluran pernapasan dapat menularkan
kepada anggota keluarga yang lainnya.
e.

Riwayat kesehatan lingkungan.


Menurut Wilson dan Thompson, 1990 pneumonia sering terjadi pada musim hujan dan awal
musim semi. Selain itu pemeliharaan ksehatan dan kebersihan lingkungan yang kurang juga bisa
menyebabkan anak menderita sakit. Lingkungan pabrik atau banyak asap dan debu ataupun
lingkungan dengan anggota keluarga perokok.

f.

Imunisasi.
Anak yang tidak mendapatkan imunisasi beresiko tinggi untuk mendapat penyakit infeksi saluran
pernapasan atas atau bawah karena system pertahanan tubuh yang tidak cukup kuat untuk
melawan infeksi sekunder.

g. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.


h. Nutrisi.
Riwayat gizi buruk atau meteorismus (malnutrisi energi protein = MEP).
3) Pemeriksaan persistem.
a. Sistem kardiovaskuler.
Takikardi, iritability.
b. Sistem pernapasan.
Sesak napas, retraksi dada, melaporkan anak sulit bernapas, pernapasan cuping hdidung, ronki,
wheezing, takipnea, batuk produktif atau non produktif, pergerakan dada asimetris, pernapasan
tidak teratur/ireguler, kemungkinan friction rub, perkusi redup pada daerah terjadinya

konsolidasi, ada sputum/sekret. Orang tua cemas dengan keadaan anaknya yang bertambah sesak
dan pilek.
c. Sistem pencernaan.
Anak malas minum atau makan, muntah, berat badan menurun, lemah. Pada orang tua yang
dengan tipe keluarga anak pertama, mungkin belum memahami tentang tujuan dan cara
pemberian makanan/cairan personde.
d. Sistem eliminasi.
Anak atau bayi menderita diare, atau dehidrasi, orang tua mungkin belum memahami alasan
e.

anak menderita diare sampai terjadi dehidrasi (ringan sampai berat).


Sistem saraf.
Demam, kejang, sakit kepala yang ditandai dengan menangis terus pada anak-anak atau malas

minum, ubun-ubun cekung.


Sistem lokomotor/muskuloskeletal.
Tonus otot menurun, lemah secara umum,
g. Sistem endokrin.
Tidak ada kelainan.
h. Sistem integumen.
Turgor kulit menurun, membran mukosa kering, sianosis, pucat, akral hangat, kulit kering, .
i. Sistem penginderaan.
Tidak ada kelainan.
f.

4) Pemeriksaan diagnostik dan hasil.


Secara laboratorik ditemukan lekositosis, biasanya 15.000 - 40.000 / m dengan pergeseran ke
kiri. LED meninggi. Pengambilan sekret secara broncoskopi dan fungsi paru-paru untuk preparat
langsung; biakan dan test resistensi dapat menentukan/mencari etiologinya. Tetapi cara ini tidak
rutin dilakukan karena sukar. Pada punksi misalnya dapat terjadi salah tusuk dan memasukkan
kuman dari luar. Foto roentgen (chest x ray) dilakukan untuk melihat :

Komplikasi seperti empiema, atelektasis, perikarditis, pleuritis, dan OMA.

Luas daerah paru yang terkena.

Evaluasi pengobatan
Pada bronchopnemonia bercak-bercak infiltrat ditemukan pada salah satu atau beberapa lobur.
Pada pemeriksaan ABGs ditemukan PaO2 < 0 mmHg.

2.
1.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum

ditandai dengan adanya ronchi, dan ketidakefektifan batuk.


2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan proses infeksi pada jaringan paru (perubahan
3.

membrane alveoli) ditandai dengan sianosis, PaO2 menurun, sesak nafas.


Hipertermi berhubungan dengan inflamasi terhadap infeksi saluran nafas ditandai dengan

peningkatan suhu tubuh, mengigil, akral teraba panas.


4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme sekunder
terhadap demam dan proses infeksi ditandai dengan nafsu makan menurun, BB turun, mual dan
muntah, turgor kulit tidak elastis.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai O 2 dengan kebutuhan
oksigen ditandai dengan tidak mampu berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari sesuai
6.

kemampuan tanpa bantuan.


Resiko tinggi kekurangan volume

cairan berhubungan

dengan peningkatan

tubuh,kehilangan cairan karena berkeringat banyak, muntah atau diare.


7. Resiko infeksi berhubungan dengan resiko terpajan bakteri patogen

3. INTERVENSI
Diagnosa 1

suhu

Tujuan dan criteria hasil : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama (x)
diharapkan jalan nafas pasien efektif dengan criteria hasil : jalan nafas paten, tidak ada
bunyi nafas tambahan, tidak sesak, RR normal (35-40x/menit), tidak ada penggunaan otot
bantu nafas, tidak ada pernafasan cuping hidung
INTERVENSI
RASIONAL
Observasi TTV terutama respiratory rate
Member informasi tentang pola pernafasan
Auskultasi area dada atau paru, catat hasil
pemeriksaan

pasien, tekanan darah, nadi, suhu pasien.


Crekcels, ronkhi dan mengi dapat terdengar
saat inspirasi dan ekspirasi pada tempat
konsolidasi sputum

Latih pasien batuk efektif dan nafas dalam

Memudahkan bersihan jalan nafas dan

Lakukan suction sesuai indikasi

ekspansi maksimum paru


Mengeluarkan sputum pada pasien tidak

Memberi posisi semifowler atau supinasi sadar atau tidak mampu batuk efektif
dengan elevasi kepala
Anjurkan pasien minum air hangat
Kolaborasi :
Bantu mengawasi efek pengobatan
nebulizer dan fisioterapi nafas lainnya.
Berikan obat sesuai indikasi, seperti
mukolitik,

ekspektoran,

bronkodilator,

analgesic
Berikan O2 lembab sesuai indikasi

Meningkatkan ekspansi paru


Air hangat dapat memudahkan pengeluaran
secret
Memudahkan

pengenceran

pembuangan secret
Proses medikamentosa dan membantu
mengurangi bronkospasme
Mengurangi distress respirasi

Diagnosa 2
Tujuan dan KH : setelah dilakukan asuhan (..x..) diharapkan ventilasi pasien tidak
terganggu dengan KH : GDA dalam rentang normal ( PO2 = 80 100 mmHg, PCO2 =
35 45 mmHg, pH = 7,35 7,45, SaO2 = 95 99 %), tidak ada sianosis, pasien tidak
sesak dan rileks.
Intervensi
Rasional
Kaji frekuensi, kedalaman, kemudahan- Memberi informasi tentang pernapasan
bernapas pasien.

dan

pasien.

Observasi warna kulit, membran mukosa


bibir.

Kebiruan menunjukkan sianosis.

Berikan lingkungan sejuk, nyaman,


ventilasi cukup.
Tinggikan kepala, anjurkan napas dalam

Untuk membuat pasien lebih nyaman.

dan batuk efektif.


Pertahankan istirahat tidur.

Kolaborasikan pemberian oksigen dan

Meningkatkan inspirasi dan pengeluaran


sekret.

pemeriksaan lab (GDA)


-

Mencegah terlalu letih.


Mengevaluasi

proses

penyakit

mengurangi distres respirasi.

dan

Diagnosa 3
Tujuan dan KH : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama (...x...) diharapkan
suhu pasien turun atau normal (36,5 37,5C) dengan KH: pasien tidak gelisah, pasien
tidak menggigil, akral teraba hangat, warna kulit tidak ada kemerahan.
Intervensi

Rasional

Kaji suhu tubuh pasien

- Data untuk menentukan intervensi

Pertahankan lingkungan tetap sejuk

- Menurunkan suhu tubuh secara radiasi

Berikan kompres hangat basah pada


ketiak, lipatan paha, kening (untuk

- Menurunkan suhu tubuh secara konduksi

sugesti)
Anjurkan pasien untuk banyak minum

- Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan


penguapan

cairan

tubuh

meningkat,

sehingga diimbangi dengan intake cairan


yang banyak
Anjurkan mengenakan pakaian yang
minimal atau tipis
Berikan antipiretik sesuai indikasi

- Pakaian yang tipis mengurangi penguapan


-

Berikan antimikroba jika disarankan

cairan tubuh
Antipiretik efektif untuk menurunkan

demam
- Mengobati organisme penyebab

Diagnosa 4
Tujuan dan KH : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama (...x...) diharapkan
kebutuhan nutrisi pasien adekuat dengan KH: nafsu makan pasien meningkat, BB
pasien ideal, mual muntal berkurang, turgor kulit elastis, pasien tidak lemas
Intervensi
Rasional
Kaji penyebab mual muntah pasien
Untuk menentukan intervensi selanjutnya
Mulut yang bersih meningkatkan nafsu
Berikan perawatan mulut
makan
Sputum dapat menyebabkan bau mulut
Bantu

pasien

membuang

atau yang nantinya dapat menurunkan nafsu

mengeluarkan sputum sesering mungkin

makan

Anjurkan untuk menyajikan makanan


dalam keadaan hangat
Anjurkan pasien makan sedikit tapi

Membantu meningkatkan nafsu makan


Meningkatkan intake makanan

sering

Kolaborasikan untuk memilih makanan


yang dapat memenuhi kebutuhan gizi
selama sakit

Memenuhi gizi dan nutrisi sesuai dengan


keadaan pasien

Diagnosa 5:
Tujuan dan K.H : setelah diberikan asuhan keperawatan selama (x) diharapkan toleransi
pasien terhadap aktifitas meningkat dengan KH : pasien mampu berpartisipasi dalam
kegiatan sehari hari sesuai kemampuan tanpa bantuan, pasien mampu mempraktekkan
teknik, penghematan energy, TTV stabil (S = 36,5C 37,5C, N = 75 100x/menit, RR =
35 -40 x/ menit)
Intervensi
Evaluasi tingkat kelemahan dan toleransi pasien dalam melakukan kegiatan

Sebagai

Rasional
informsdi dalam

menentukan

intervensi selanjutnya

Berikan lingkungan yang tenang dan


periode istirahat tanpa ganguan

Menghemat energy untuk aktifitas dan


penyembuhan

Bantu pasien dalam melakukan aktifitas


sesuai dengan kebutuhannya
Kolaborasi :
Berikan oksigen tambahan

- Oksigen yang meningkat akibat aktifitas

- Mengadekuatkan persediaan oksigen

Diagnosa 6
Tujuan dan KH : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama (x) diharapkan volume
cairan tubuh pasien seimbang dengan KH : membrane mukosa pasien lembab, turgor kulit
baik, pengisian capiler cepat / < 3detik, input dan output seimbang, pasien tidak muntah.
Pasien tidak diare, TTV normal (S = 36,5C 37,5C, N = 75 100x/menit, RR = 35 -40 x/
menit)
-

Intervensi
Rasioanl
Observasi TTV @ 2- 4 jam, kaji turgor- Peningkatan suhu menunjukkan peningkatan
kulit.

metabolic

Pantau intake dan output cairan

- Mengidentifikasi kekurangan volume cairan


- Menurunkan resiko dehidrasi

Anjurkan pasien minum air yang banyak


Kolaborasi :

- Melengkapi kebutuhan cairan pasien

Berikan terapi intravena seperti infuse


sesuai indikasi
-

Pasang

NGT

pemasukan cairan

sesuai

indikasi

Membantu memenuhi cairan bila tidak bias

untuk dilakukan secara oral

Diagnosa 7
Tujuan dan KH : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan
infeksi tidak terjadi dengan KH: klien bebas dari tanda dan gejala infeksi, menunjukkan
kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi, jumlah leukosit dalam batas normal,
menunjukkan perilaku hidup sehat
Intervensi
Kaji suhu badan 8 jam
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik

Rasioanl
Mendeteksi adanya tanda dari infeksi
Mempermudah untuk penanganan jika

dan lokal
infeksi terjadi
Inspeksi kulit dan membran mukosa Panas, kemerahan merupakan tanda dari
terhadap kemerahan, panas
infeksi
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan Dengan melibatkan keluarga tanda infeksi
gejala infeksi
Kolaborasi
Berikan terapi antibiotik

lebih cepat diketahui


Antibiotik

efektif

untuk

penyebaran bakteri

4. IMPLEMENTASI
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah di buat sebelumnya.

mencegah

5. EVALUASI
Dx 1
-

Jalan nafas pasien efektif


Tidak ada bunyi nafas tambahan
Jalan nafas pasien paten
Pasien tidak sesak
RR normal (30-40x/menit)
Tidak ada penggunaan otot bantu nafas
Tidak ada pernafasan cuping hidung
Dx 2

Kebutuhan nutrisi pasien adekuat


Nafsu makan pasien meningkat
Pasien tidak mual muntah
Turgor kulit elastic
BB pasien ideal
Pasien tidak lemas
Dx 5

Suhu pasien normal (36,5-37,50C)


Pasien tidak gelisah
Pasien tidak menggigil
Akral teraba hangat
Dx 4

Ventilasi pasien tidak terganggu


GDA normal
PO2 = 80-100mmHg
PCO2 = 35-45mmHg
pH = 7,35-7,45
SaO2 = 95%-99%
Tidak ada sianosis
Tidak ada sesak
Pasien terlihat rileks
Dx 3

Toleransi pasien terhadap aktivitas meningkat


Pasien mampu berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari sesuai tingkat kemampuan tanpa
bantuan
Pasien mampu mempraktekkan penghematan energy
TTV stabil : S = 36,5-37,50C
N = 100-120x/menit
RR = 30-40x/menit

Dx 6
-

Volume cairan pasien adekuat/seimbang


Membran mukosa pasien lembab
Turgor kulit elastis
TTV stabil : S = 36,5-37,50C
N = 100-120x/menit
RR = 30-40x/menit
CRT < 3 detik
Dx 7

klien bebas dari tanda dan gejala infeksi


menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
jumlah leukosit dalam batas normal
menunjukkan perilaku hidup sehat

DAFTAR PUSTAKA
Dongoes. Marlym.2000.Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3 Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzanne.2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal bedah.Vol 1.Jakarta : EGC
Zul Dahlan .2000.Ilmu Penyakit Dalam Edisi III. Jakarta : Balai penerbit FK UL
Rcevers,Chalene. J et all.2000.Keperawatan medical Bedah. Jakarta: Salemba Medika
Diposkan oleh Ditya Didit di 19.32
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: IKD
Reaksi:
0 komentar:
Poskan Komentar
Tolong komentarnya teman - teman, untuk menjadikan blog ini semakin berkualitas dan
bermanfaat. Terima Kasih :)
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Ada kesalahan di dalam gadget ini

Daftar Isi Blog


English IDK IKD Lain - Lain SosBud TI

Buku Tamu | Bagi pengunjung, harap diisi ya..


zizahinul@gmail.com
blm ada daftar pustakanya
Oct 5th
Fero Prima
Bermanfaat .. (Y)
May 5th
luhtu
ngebantu banget kk
Apr 17th

angelika putri
maaf saya sibuk
Apr 17th
AMEL
TERIMAKASIH KA,SANGAT MEMBANTU
Mar 20th
azzam
thanksss sob
Mar 5th
Kholid
makasih atas infonya
Jan 10th
Nurul Arizna
mksia ya say.. atas blognya. Bagus bangeett..
Oct 13th, 2014
marissa
terimakasih infonya ya, sangat bermanfaat
Jul 19th, 2014
jumaida
makasih yaa,, askepnya sangat bermanfaat...
May 12th, 2014
Shout
@archieve
Post Messa

Free Shoutbox by ShoutCamp


busana muslim baju batik baju korea

Mencari materi tentang

Arsip Blog
MyChat
Sedikit Mengenai Aku

Ditya Didit
Mangupura, Badung, Bali, Indonesia
Nama lengkap saya I Putu Ditya Prayanto. Saya adalah seorang mahasiswa di STIKes
Wira Medika PPNI Bali jurusan S1 Keperawatan angkatan IV.
Lihat profil lengkapku

FB
Ditya Didit

Buat Lencana Anda

Twitter

Bacalah sejenak

Follo
w by
Emai
l

Total Tayangan Laman


267560

Pengikut blogku
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai

  • Sistem Pengembangan Manajemn Kinerja Klinik
    Sistem Pengembangan Manajemn Kinerja Klinik
    Dokumen13 halaman
    Sistem Pengembangan Manajemn Kinerja Klinik
    Elka Maristanti Laudji
    Belum ada peringkat
  • LKJ
    LKJ
    Dokumen4 halaman
    LKJ
    Elka Maristanti Laudji
    Belum ada peringkat
  • LKJ
    LKJ
    Dokumen4 halaman
    LKJ
    Elka Maristanti Laudji
    Belum ada peringkat
  • LKJ
    LKJ
    Dokumen4 halaman
    LKJ
    Elka Maristanti Laudji
    Belum ada peringkat
  • LKJ
    LKJ
    Dokumen4 halaman
    LKJ
    Elka Maristanti Laudji
    Belum ada peringkat
  • LKJ
    LKJ
    Dokumen4 halaman
    LKJ
    Elka Maristanti Laudji
    Belum ada peringkat
  • LKJ
    LKJ
    Dokumen4 halaman
    LKJ
    Elka Maristanti Laudji
    Belum ada peringkat
  • Masjid
    Masjid
    Dokumen6 halaman
    Masjid
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • LKJ
    LKJ
    Dokumen4 halaman
    LKJ
    Elka Maristanti Laudji
    Belum ada peringkat
  • LKJ
    LKJ
    Dokumen4 halaman
    LKJ
    Elka Maristanti Laudji
    Belum ada peringkat
  • Ulfa ASKEP
    Ulfa ASKEP
    Dokumen10 halaman
    Ulfa ASKEP
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan "TB Paru"
    Laporan Pendahuluan "TB Paru"
    Dokumen36 halaman
    Laporan Pendahuluan "TB Paru"
    Elka Maristanti Laudji
    Belum ada peringkat
  • Penyimpangan KDM
    Penyimpangan KDM
    Dokumen1 halaman
    Penyimpangan KDM
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Askep Tuberculosis
    Askep Tuberculosis
    Dokumen26 halaman
    Askep Tuberculosis
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Penyimpangan KDM Anemia
    Penyimpangan KDM Anemia
    Dokumen2 halaman
    Penyimpangan KDM Anemia
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • LKJ
    LKJ
    Dokumen4 halaman
    LKJ
    Elka Maristanti Laudji
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • RENPRA
    RENPRA
    Dokumen10 halaman
    RENPRA
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Fase
    Fase
    Dokumen7 halaman
    Fase
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluhan Anemia
    Satuan Acara Penyuluhan Anemia
    Dokumen4 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan Anemia
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Implementasi Hari
    Implementasi Hari
    Dokumen6 halaman
    Implementasi Hari
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Kalsifikasi Data
    Kalsifikasi Data
    Dokumen5 halaman
    Kalsifikasi Data
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Lembar Balik
    Lembar Balik
    Dokumen5 halaman
    Lembar Balik
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • 11
    11
    Dokumen10 halaman
    11
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • SAP Malena
    SAP Malena
    Dokumen3 halaman
    SAP Malena
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen82 halaman
    Bab Ii
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Konsep Keperwatan
    Konsep Keperwatan
    Dokumen22 halaman
    Konsep Keperwatan
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat
  • Mei Daftar Pustka
    Mei Daftar Pustka
    Dokumen1 halaman
    Mei Daftar Pustka
    Sri Indah Komalasari
    Belum ada peringkat