NO REVISI
TANGGAL TERBIT
HALAMAN
DITETAPKAN OLEH
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN
TUJUAN
INDIKASI
bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau
bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat
secara oral, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan
tulang, otot atau saras besar di bawahnya.
KONTRA
INDIKASI
Infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saraf
besar di bawahnya.
PERSIAPAN
PASIEN
PERSIAPAN
ALAT
1.
2.
3.
7.
8.
9.
7
CARA
BEKERJA
Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya (kesukaanya)
2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada
klien/keluarga
Tahap Kerja
Mengatur posisi pasien
Membebaskan / membuka pakaian klien daerah yang akan
disuntik
3. Mendesinfeksi permukaan kulit
4. Menancapkan jarum dengan posisi tegak lurus (900 ) dengan
permukaan kulit
5. Melakukan aspirasi
6. Memasukkan obat secara perlahan-lahan
7. Menarik jarum dengan cepat bila obat telah masuk
8. Menekan daerah bekas suntikan dengan kapas alcohol
9. Bantu pasien keposisi nyaman
10. Mengobservasi pasien
1.
2.
Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon klien
2. Berikan reinforcement positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
8
SUMBER
f. Regangkan bokong klien dengan tangan non dominan, dengan jari telunjuk
masukkan supositoria ke dalam anus, melalui sfingter ani dan mengenai dinding
rectal 10 cm pada orang dewasa dan 5 cm pada bayi dan anak anak
g. Tarik jari anda dan bersihkan area kanal klien
h. Anjurkan klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama 5 menit
i. Bila supositoria mengandung laksatif atau pelunak feses, letakkan tombol
pemanggil dalam jangkauan klien sehingga ia dapat mencari bantuan untuk
mengambil pispot atau ke kamar mandi
j. Lepaskan sarung tangan, buang ditempat semestinya
k. Cuci tangan
l. Kaji respon klien
m. Dokumentasikan semua tindakan