Kasti
Kasti
1. Permainan Kasti
Permainan kasti merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer di
Indonesia jauh sebelum zaman penjajahan jepang. Bahkan pada zaman Belanda juga sudah
dikenal masyarakat. Pada waktu itu permainan kasti sering dipertandingkan dalam kejuaraan
antar sekolah, sehingga permainan ini sangat dikenal dan diajarkan di sekolah-sekolah menengah
dan bahkan di masyarakat. Pada acara nasional permainan ini pernah dipertandingkan, tetapi
belakangan ini mulai kurang dikenal dan terpingirkan.
Apabila kita perhatikan dari sifat permainan, dalam permainan kasti ini ada yang
berpendapat agak negatif, salah satunya yaitu akan menjadikan anak dendam terhadap temannya.
Ini mungkin saja terjadi bila disekolah itu guru hanya memberikan permainan kasti tanpa
mempertimbangkan aspek pendidikan jasmani, sehingga guru tidak melaksanakan pendidikan
jasmani melalui kasti.
A. Lapangan Kasti Dua Tiang Hinggap
Lapangan permainan kasti berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran luasnya
adalah lebih kurang panjang 60 meter dan lebar 30 meter(tidak mutlak). Lima meter dari panjang
lapangan dipergunakan untuk ruangan tempat penjaga belakang, tempat pemukul, tempat
pelambung, dan tempat pemain pemukul. Lapangan dilengkapi dengan tiang penyelamat yang
diletakkan dengan jarak 5 meter dari garis pemukul dan 5 meter dari garis samping. Sedangkan
tiang hinggap ada dua buah yang masing-masing diletakan berjarak 10 meter dari tiang lainnya,
10 meter dari garis belakang dan juga 5 meter dari garis samping.
Ruang Bebas
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.
pemegang 15 - 20 cm dengan tebal 3 - 4 cm. Disamping itu juga bola untuk permainan kasti
sudah dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 - 21 cm dan
beratnya 70 - 80 gram.
Bendera disiapkan untuk setiap sudut lapangan dan tanda tengah lapangan. Untuk tiang
hinggap juga terdiri dari tiang yang diberi bendera yang ditanamkan sedemikian rupa sehingga
tidak mudah tercabut sewaktu pelari memegangnya.
Tekhnik dan taktik permainan kasti
Adapun teknik perorangan dalam permainan kasti ini secara umum adalah sama halnya
seperti permainan bola bakar, teknik ketrampilan dasar yang perlu dipelajari di antaranya :
Teknik jalan dan lari.
Teknik melempar.
Teknik menangkap.
Teknik melambungkan.
Teknik memukul.
Teknik mengelak.
Penguasaan teknik individu
Dalam ketrampilan individu semuanyapermainan kecil yang mempergunakan bola kecil
dapat dikatakan sama atau hampir sama, hanya saja dalam permainan kasti dengan dua tiang
hinggap adalah dasar permainan untuk mempergunakan taktik bermain bagi individu dalam
memulai permainan, tetapi taktik ini juga sangat berhubungan dengan ketrampilan dasar yang
betul-betul sudah dikuasainya, dan bila teknik yang sudah dikuasai dengan baik maka akan
menimbulkan kepercayaan pada dirinya dalam melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana ia akan
menghindari lemparan dari regu lapangan yaitu dengan gerakan membungkuk, melompat
ataupun meliuk dan sebagainya sehingga sulit untuk dilempar.
Teknik dan taktik dalam permainan kasti ini yang utama bagi regu pemukul diantaranya
adalah; regu pemukul dengan sendirinya sudah menguasai teknik memukul yang baik sehingga
ia dapat mengaarahkan bolanya kemanapun yang ia suka,yaitu dengan membentuk posisi
kakinya dan mengarahkan bahu ketempat sasaran yang akan dituju. Mungkin bola akan dipukul
kuat, pelan, dan mungkin hanya menyentuhkan pemukulnya sajapada bola dan kemudian ia akan
melanjutkan dengan teknik berlari yang baik, apakah ia akan berlari berbelok-belok atau
membungkuk atau juga melompat.
Taktik regu lapangan
Taktik bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya dapat ditangkap
dengan baik sehingga dapat menghasilkan satu nilai. Disamping teknik menangkap bola yang
datang padanya sebagai kiriman dari temannya untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang
berlari. Bagi mereka yang mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan menghasilkan maka ia
akan mengirim bola pada temannya, dan mereka akan mengepung lawannya. Jadi usaha regu
penjaga adalah bagaimana agar regu pemukul dapat dilempar atau seluruh bola yang dipukulnya
dapat ditangkap, dan dapat melempar regu pemukul.
1.
a.
b.
c.
oleh daerah-daerah sehingga beberapa peraturan sedikit berbeda. Walaupun demikian peraturan
permainan ini dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan permainan.
Lapangan
Ukuran lapangan adalah empat persegi panjang dan kalu memungkinkan adalah 30 kali 60
meter. Lapangan yang tidak cukup dapat juga dilaksanakan dengan bola kasti sederhana.
Pada setiap sudut lapangan diberi bendera termasuk pada tiang hinggapnya. 5 kali 30 meter
dari lapangan separohnya diambil untuk ruang bebas sedangkan selebihnya adalah ruang pukul
yang disiapkan 5 kali 15 meter yang dibagi tiga dengan batas bujur sangkar 5 meter ditempatkan
pemukul bebas dalam ruangnya, sedangkan pelambung berdiri pada petak 1 kali 1 meter dalam
ruangan pada seberang pemukul, ini dapat berubah apabila ada pemukul yang kidal, sedangkan
selebihnya adalah lapangan untuk penjaga yang didalamnya ada tiang pertolongan dengan jarijari 1 meter terletak 5 meter dari garis samping dan garis pemukul. Disamping itu juga ada tiang
bebas sebanyak dua buah yang ditempatkan pada jarak 10 meter dari garis samping dan 5 meter
dari garis belakang.
Kayu pemukul
Kayu pemukul adalah kayu,yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50
60 cm dengan garis menengah3,5 5 cm. Sedangkan pemegangnya 15 20 cm dengan tebalnya
3,5 4 cm.
Bola
Bola untuk permainan kasti sudah dibuatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang
kelilingnya 19 21 cm, dan beratnya 70 80 gram.
Lama permainan
Permainan dilakukan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit (dapat disesuaikan).
d. Pemain
Pemain terdiri dari dua regu yang dipimpin oleh seorang ketua dan masing-masing 12 orang dan
3 pemain cadangan, semuanya pemain mempunyai nomor dada yang jelas.
e.
Regu pemukul
Setelah menentukan dengan undian regu pemukul dan regu lapangan, maka regu pemukul berada
dalam ruangan bebas.
f.
Regu lapangan
Regu lapangan berada bebas dalam lapangan, kecuali :
g. Melambungkan bola
Pelambung bertugas melambungkan bola pada pelambung sesuai dengan permintaan.
h. Lambungan betul
Lambungan betul bila: bola dekat pada pemukul dengan ketinggian antara lutut dan kepala,
disamping sesuai dengan permintaan pemukul.
i.
Lambungan salah
Ini terjadi bila:
Bolanya diputar.
Pemukul dapat menolak atau tidak memukul lambungan salah.
j.
Jumlah pukulan
Setiap regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Kecuali pembebasan dapat memukul 3
kali sebab semua temannya berada pada tiang hinggap. Disebut juga bembebas.
k.
Giliran pemukul
Pemukul pertama adalah nomor terendah begitu juga mulai setelah istirahat. Sedangkan untuk
memulai pada giliran setelah regu lapangan menjadi regu pemukul yang berhak memulai adlah
lanjutan dari sebelum menjadi regu lapangan.
l.
m. Melanjutkan lari
Pelari yang dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan larinya
bila ada giliran pukulan dari temennya. Ia boleh terus lari pada tempat yang dituju.
n. Bola mati
Bola dikatakan mati apabila:
Pukulan salah
Bola hilang
Sehabis memukul
Sesudah pukulan luncas atau salah lalu bola dimainkan oleh regu lapangan
p. Bola hilang
Bola hilang kalau bola tidak dapat diambil regu lapangan, atau bola jauh ke daerah penonton,
dan peluit wasit menentukannya.
q. Melempar
Lemparan dianggap sah bila bola dilemparkan dari sembarang tempat dan bolanya lepas dari
tangan pelempar sehingga mengenai pelari.
r. Bertukar tempat bebas tidak bebas
Apabila regu pemukul kena lemparan maka saat itu regu pemukul langsung menjadi regu
lapangan, dengan segera ia dapat melempar lawannya yang berusaha untuk menyelamatkan
dirinya ke ruang atau tiang bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran ini juga bisa terjadi bila
regu pemukulmemegang bola walaupun pada saat menerima bola yang akan dipukul. Begitu juga
halnya bila pemain lapangan sudah masuk lebih dulu ke dalam ruangan bebas sebelum temanya
melempar(lemparannya tidak sah), atau regu pemukul lebih dulu ke luar sebelum temannya akan
dilempar.
s.
Pertukaran bebas
Pertukaran bebas terjadi bila:
Pelari yang tidak menyentuh tiang bebas sudah masuk kembali ke ruang bebas.
D. Pelaksana Pertandingan
Untuk melaksanakan pertandingan, tidak bisa kita melaksanakan dengan begitu saja tanpa
adanya suatu perencanaan, dan perencanaan ini juga harus sesuai dengan siapa yang akan
melaksanakan dan merencanakan pertandingan tersebut, maka dari itu panitia mempunyai tugas
sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya.
a. Menyusun petugas pertandingan
Petugas pertandingan terdiri dari:
a.
Ketua
b. Sekretaris
c.
Bendahara
d. Pembantu umum
e.
Seksi-seksi, termasuk
1). Seksi perwasitan
2). Seksi alat dan lapangan
3). Seksi konsumsi
4). Dan lain-lain.
2. Permainan Kippers
A. Pengertian
Nama permainan kippers berasal dari bahasa Belanda, yaitu kiepers. Permainan ini
dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu terdiri atas 12 orang. Regu pemukul harus
mengumpulkan angka atau nilai sebanyak mungkin. Sementara itu regu penjaga harus berusaha
supaya lawan tidak memperoleh angka atau nilai. Seorang pemain dapat memperoleh nilai jika
dapat memukul dengan baik. Selanjutnya lari menuju tiang hinggap dan kembali ke daerah regu
pemukul.
B. Perlengkapan permainan
Perlengkapannya sebagai berikut:
a. Lapangan
Lapangan permainan kippers berukuran 65 x 30 meter. Ruang bebas 5 x 15 meter. Ruang regu
pemukul 5 x 15 meter.
b. Alat
(a) Pemukul
Terbuat dari kayu dengan panjang 60 cm. Garis tengah pemukul 3,5 cm.
(b) Bola
Bola terbuat dari karet elastis, berat bola 80 gram dan garis tengah 7 cm.
(c) Tiang hinggap
Duah buah tiang hinggap yang terbuat dari besi atau bambu. Panjang tiang 1,5 cm dengan garis
tengah 2 cm. Bagian atas tiang berbentuk melingkar.
Memukul
Teknik memukul dapat di bedakan yaitu:
a.
b. Setelah bola dilambungkan, rentangkan salah satu kaki sesuai dengan tangan yang digunakan
unutk memukul.
c.
Berat badan pada kaki yang direntangkan, badan condong ke belakang, tekukan lutut yang
direntangkan sedalam mungkin, tetapi tetap dalam keseimbangan.
d. Tangan pemukul dijulurkan lurus, tegak lurus dengan badan dan membentuk sudut 45 o dengan
garis datar.
e.
Usahakan bola terkena tepat pada ujung pemukul, hingga lengan ayunan pukulan sepanjang
mungkin dan lepasnya bola membentuk sudut 45o.
f.
Sikap seperti pada pukulan melambung jauh, hanya badan tetap tegap dan kaki tidak di tekuk.
b. Perkenaan kayu pemukul dan bola saling tegak lurus dan kayu pemukul dalam gerakan
horizontal.
c.
Arah bola akan ke kanan atau ke kiri tergantung kepada arah hadap kayupemukul saat perkenaan
dengan bola.
Sikap seperti pada pukulan datar ke depan, tetapi kaki kanan diubah ke depan agak ke kanan.
Ayunan lengan sedemikian rupa hingga perkenaan kayu pemukul dan bola sedikit dari atas
menuju ke bawah.
b. Sikap seperti pada pukulan datar ke depan, hanya lengan ditarik ke atas sedikit ke belakang.
c.
Arah pukulan dari atas menuju ke bawah dengan sudut pukulan sesuai dengan arah yang di
kehendaki.
1. Siswa dibagi dua regu, yaitu masing-masing regu terdiri atas 12 orang dengan nomor dada 1
sampai 12.
2. Sebelum bermain kapten regu melakukan undian.
3. Setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain pembebas (pemain terakhir), ia berhak
memukul tiga kali.
4. Pemukul dengan pukulan yang benar dan dapat kembali dengan selamat, mendapat nilai dua.
5. Pemukul dengan pukulan yang benar dan dapat kembali dengan selamat, bila ada teman lainnya
memukul dengan benar maka mendapat niali satu.
6. Waktu permainan berupa inning (masing-masing regu mempunyai kesempatan sama untuk
menjadi regu jaga dan regu pemukul).
Kewajiban regu pemukul: memukul bola, lari ke tiang hinggap, dan kembali ke ruang pemukul
(B).
f.
Pukulan dinyatakan baik, bila bola jatuh didaerah lapangan (30 meter) dan boleh berlari menuju
tiang hinggap.
3) Seoarang pemain yang tidak terkena lemparan boleh langsung masuk ke ruang pemukul (B),
tanpa menuju tiang hinggap (C) atau (D) lebih dulu.
4) Seoarang pemukul yag sah pukulannya, boleh tetap tinggal di ruang pukul, kalau dipandangnya
membahayakan.
5) Seorang pelari yang menururt perhitungannya dalam situasi membahayakan, boleh kembali ke
tiang hinggap atau ke ruang pukul.
6) Pemukul yang salah atau meleset pukulannya tidak boleh berlari, tetapi harus menunggu atas
pukulan yang sah dan teman berikutnya.
7) Bila regu pemukul tinggal seorang lagi maka pemukul ini diberi kesempatan untuk memukul 3
kali pukulan yang sah.
h. Lemparan untuk mematikan lawan
Lemparan harus mengenai bagian bahu ke bawah. Penjaga tidak boleh berlari dengan membawa
bola. Jadi, harus mengoper dengan kawan supaya dapat mendekati pelari. Lemparan yang
mengenai pelari dapat menyebabkan pergantian, operan bola harus dilakukan dengan satu
tangan.
i.
j.
Penilaian
3. Permainan Rounders
1. Pengertian Rounders
Dalam permainan ini setelah memukul bola, pemain berlari mengelilingi lapangan yang
ditandai sebagaiRounders. Regu yang dapat mengelilingi lapangan lebih banyak,dinyatakan
sebagai pemenang.Olahraga ini berasal dari Inggris bersamaan dengan softball.
2. Lapangan dan peralatan Rounders
Lapangan permainan berbentuk segi lima. Ditandai dengan empat tiang tegak lurus yang
masing-masing panjangnya 1,20 meter dan di pasang setiap sudut. Jarak antara pemukul bola
dengan tiang pertama 12 meter (jarak sama dengan tiang ketiga). Dari tiang ketiga ke tiang ke
empat 8,50 meter. Jarak antara pemukul dengan pelontar bola 7,50 meter. Arena pelontar bola
2,50 2,50 meter dan arena pemukul bola 22 meter.
Stick (pemukul bola) berbantuk panjang bulat.Stick terbuat dari kayu dengan ukuran
panjang kurang lebih 46 cm dan berat 370 gram. Bola bergaris tengah 19 cm dengan berat 70-85
gram.
3. Teknik-Teknik Bermain Rounder
a.
g) Ayunkan pemukul mendatar dengan meluruskan kedua siku tangan disertai lecutan pergelangan
kedua tangan saat bola dalam jangkauan pukulan.
h) Pada saat memukul diusahakan sambil melangkahkan kaki kiri ke arah kiri agar pukulan lebih
keras.
4. Cara Bermain Rounders
Jumlah pemain terdiri dari atas 9 orang.Setiap memulai permainan harus melakukan
undian, untuk menentukan siapa terlebih dahulu memukul bola. Pemukul bola boleh bergerak
pada tiang pertama, setelah mendapat lemparan bola yang sah. Ketika tidak ada pemukul bola
yang menunggu pukulan, seluruh anggota pemukul bola dapat keluar secara serentak. Tentunya
hal ini dapat dilakukan jika seorang penjaga lapangan melampar bola langsung ke daerah
pukulan, sebelum seorang pelari mencapai tiang ke-4.
Pemukul bola harus mengoper keluar, masing-masing dari tiga tiang untuk mencapai tiang
keempat yang disentuh. Masing-masing mendapatdua kali giliran untuk memukul bola dan
menjaga lapangan.
Penjaga lapangan berusaha mengahalangi pukulan yang dilakukan pemukul, atau pada saat
berlari. Karena pemukul tidak berlari langsung pada tempatnya, kecuali dihalangi pemain
penjaga. Pemukul disamping lapangan, sambil menunggu pukulan, harus berdiri di daerah paling
belakang dari posisi penjaga lapangan, serta pada empat buah tiang. Berlari harus melalui luar
tiang.