Anda di halaman 1dari 4

Esty Risa Mubarani

04011181320033

ANALISIS MASALAH

Penyakit apa saja yang bisa mengakibatkan sembab seluruh tubuh?


Jawab:

Gangguan fungsi ginjal (Sindroma nefrotik)


Gagal jantung kongestif
Gangguan nutrisi
Sirosis hepatik
Glomerulonefritis akut
Defisiensi protein kronis

Bagaimana penyebab dan mekanisme badan lemah dan mudah lelah?


Jawab: SLE pansitopenia gejala: anemia suplai O2 ke jaringan menurun proses
metabolisme energi terganggu badan lemah
SLE pansitopenia gejala: anemia suplai O2 ke jaringan menurun penumpukan
asam laktat mudah lelah

Pada kasus ini, termasuk tipe reaksi hipersensitivitas yang mana? Jelaskan
Jawab: Hipersensitivitas tipe III (penyakit kompleks imun) diperantarai oleh pengendapan
kompleks antigen-antibodi (imun), diikuti dengan aktivitas komplemen dan akumulasi
leukosit polimorfonuklear. Kompleks imun dapat melibatkan antigen eksogen seperti bakteri
dan virus, atau antigen endogen seperti DNA. Kompleks imun patogen terbentuk dalam
sirkulasi dan kemudian mengendap dalam jaringan ataupun terbentuk di daerah
ekstravaskular tempat antigen tersebut tertanam (kompleks imun in situ).
Di mana pun kompleks imun mengendap, kerusakan jaringannya serupa. Aktivitas
komplemen oleh kompleks imun merupakan inti patogenesis jejas, melepaskan fragmen yang
aktif secara biologis seperti anafilatoksin (C3a dan C5a), yang meningkatkan permeabilitas
pembuluh darah dan bersifat kemotaksis untuk leukosit polimorfonuklear. Fagositosis
kompleks imun oleh neutrofil yang terakumulasi menimbulkan pelepasan atau produksi
sejumlah substansi proinflamasi tambahan, termasuk proataglandin, peptida vasodilator, dan
substansi kemotaksis, serta enzim lisosom yang mampu mencerna membran basalis, kolagen,
elastin, dan kartilago. Kerusakan jaringan juga diperantarai oleh radikal bebas oksigen yang
dihasilkan oleh neutrofil teraktivasi. Kompleks imun dapat pula menyebabkan agregasi
trombosit dan mengaktivasi faktor Hageman; kedua reaksi ini meningkatkan proses
peradangan dan mengawali pembentukan mikrotrombus yang berperan pada jejas jaringan

melalui iskemia lokal. Lesi patologis yang dihasilkan disebut dengan vasokulitis jika terjadi
pada pembuluh darah, glomerulonefritis jika terjadi di glomerulus ginjal, arthritis jika terjadi
di sendi, dan seterusnya.
Kompleks imun berukuran relatif kecil, sehingga dapat mengendap di jaringan dan
sulit untuk dihancurkan langsung. Kompleks imun juga lebih mudah mengendap pada
jaringan yang memiliki tekanan darah yang tinggi dan putaran arus. Salah satunya adalah
kapiler glomerulus ginjal seperti pada kasus sehingga kompleks imun terjadi di membran
basalis glomerulus ginjal. Untuk menghancurkan kompleks imun tersebut, akhirnya sistem
imun melalui aktivasi komplemen menghancurkan jaringan glomerulus serta mengaktifkan
amin vasoaktif sehingga beragam manifestasi klinis pun timbul.

Bagaimana mekanisme abnormal sklera sub-ikterik?


Jawab: pada anemia hemolitik, eritrosit akan hancur, dimakan oleh makrofag
hemoglobin akan dipecah menjadi globin dan heme heme dipecah lagi menjadi besi dan
protoporfiri, protoporfirin nantinya akan dipecah menjadi bilirubin indirect, sehingga
bilirubin indirect menjadi meningkat.

Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal pemeriksaan lab tambahan?


Jawab:
Hasil Pemeriksaan

Nilai Normal

Interpretasi

MCV 82 fl
MCH 28 pg
MCHC 34 g/dL
C3 50 mg/dL
C4 5 mg/dL

82-92 fl

27-31 pg
32-37 g/dL
58-108 mg/dL
7-30 mg/dL

Normal
Normal
Normal
Menurun
Menurun

Anti ds-DNA 532,5


IU/mL

0-200 IU/mL

Meningkat

ANA > 1:1000

1:40

Titer meningkat

Tes Combs
Direk (+)
Indirek (+)

(-)

Abnormal

Urin esbach 3,8 g/dL

(-)

Abnormal

Sel LE (+)

(-)

Abnormal

Thoraks foto: normal

Normal

Normal

Mekanisme
Abnormal
Normositer
Normokrom
Adanya keterlibatan
kompleks imun dalam
patogenesis LES
didasarkan pada
adanya kompleks imun
pada serum dan
jaringan yang terkena
dan aktivasi
komplemen oleh
kompleks imun
menyebabkan
hipokomplemenemia
selama fase aktif dan
adanya produk aktivasi
komplemen

Antibodi terhadap
native DNA dengan
titer abnormal
Penanda serologis
spesifik SLE
Adanya autoantibodi
terhadap eritrosit
menandakan adanya
proses hemolitik
autoimun
Adanya protein
albumin dalam urin
24 jam yang
diperiksa
Bukti adanya
autoantibodi

Bagaimana epidemiologi dari Lupus Nefritik?


Jawab: Prevalensi LES diberbagai Negara sangat bervariasi antara 2.9/100.000- 400/100.000.
90% pasien SLE adalah wanita umur subur, walaupun semua jenis kelamin, umur, dan

kelompok ras dapat terkena. LES dapat ditemukan pada semua usia, namun paling banyak
pada usia 15-40 tahun (masa reproduksi). Perbandingan antara penderita perempuan dan
laki-laki adalah 8:1. Kemungkinan terjadi pada ras negro 3 kali lebih besar dibandingkan ras
Caucasoid. Suatu survei epidemiologi di Amerika menunjukkan bahwa angka kematian
dan kesakitan tertinggi berada di kalangan Negro, kemudian diikuti oleh orang-orang
dari Puerto Ricans baru oleh orang-orang kulit putih. Perbedaan ras, disebabkan oleh
variasi normal dari g globulin, di mana kadar ini lebih tinggi di kalangan kaum Negro.
Faktor ekonomi dan geografi tidak mempengaruhi distribusi penyakit. Pada LES yang
disebabkan obat, rasio ini lebih rendah, yaitu 3:2. Lupus nephritis diperkirakan terjadi pada
50% pasien SLE. Pada kebanyakan pasien ini, lupus nephritis terjadi pada awal perjalanan
penyakit SLE.

Anda mungkin juga menyukai