Anda di halaman 1dari 9

JOURNAL READING

EFEKTIVITAS PEMASANGAN KATETER DENGAN MENGGUNAKAN


JELLY YANG DIMASUKKAN URETRA DAN JELLY YANG DIOLESKAN
DI KATETER TERHADAP RESPON NYERI PASIEN
Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Mata Praktik Klinik Kegawatdaruratan
Dosen Pembimbing: Ns. Nana Rochana, S.Kep., MN

oleh:
Atun Sadiyati Widyaningsih
22020111130043

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014

JOURNAL READING

EFEKTIVITAS PEMASANGAN KATETER DENGAN MENGGUNAKAN


JELLY YANG DIMASUKKAN URETRA DAN JELLY YANG DIOLESKAN
DI KATETER TERHADAP RESPON NYERI PASIEN

Tanggal:

Metodologi Penelitian

11 Desember 2014

Lokasi penelitian:

Nama Mahasiswa:

InstalasiGawatDaruratRumahSakitU

AtunSadiyatiWidyaningsih
Informasi Citasi

mum (RSU) Banyums

Pengarang:

Karakteristik responden:

BambangRiadino, Handoyo, dan Dina


Indrati D. S.

Banyumas yang

Tahun:

dilakukantindakanpemasanganka

2008
Judul Artikel:

EfektivitasPemasanganKateterdenganMe
nggunakan

Pasien rawatinap di RSU

Jelly

DimasukkanUretradan

mendapatkanperlakuanpemasang

yang
Jelly

Dioleskan

ankateterdengan jelly dioleskan

yang

di katetermaupun di

di

masukkanuretrasebagianbesarpad

KateterterhadapResponNyeriPasien
Penerbit/Nama Jurnal:
JurusanKeperawatan

teter.
Pasien yang

akelompokumurantara 41-50
tahun.
FKIK Responden pada pasien yang

UniversitasJenderalSoedirmanPurwokerto/

mendapatkan

JurnalKeperawatanSoedirman

perlakuanpemasangan kateter

(The

Soedirman Journal of Nursing)

dengan jelly dioleskan di

Volume:3

kateter paling sedikit berumur

Issue/No:2

lebih antara 31 - 40 tahun

Halaman:95-100

(20%).
Respondenpadapasien yang

mendapatkan
perlakuanpemasangan kateter
dengan jelly dimasukan uretra

terdistribusi merata pada


kelompok umur 20 30 tahun
dan kelompok umur 31 40
tahun (26,7%).
Jumlah responden:30 orang
Teknik sampling:Purposive
samplin
g
Variabel yang diukur/diteliti:

Independet:
PemasanganKateterdenganMeng
gunakan Jelly yang
DimasukkanUretradan Jelly yang

Dioleskan di Kateter.
Dependent:
ResponNyeriPasien.

Prosedure tindakan:

Menentukan sampel yang sesuai


dengan kriterian inklusi,
yaitupasienrawatinap di RSU
BanyumaspadabulanJanuari 2007
yang
dilakukantindakanpemasanganka

teter.
Membagirespondenmenjadi 2
kelompok, yaitu 15 orang
bertindaksebagaikelompokkontro
ldan 15 orang sebagaikelompok

treatment
Kelompokkontrolyaituresponden
dengan jelly dioleskan di kateter,
sedangkankelompok treatment

yaiturespondendengan jelly

dimasukkanuretra.
Setelahdilakukanpemasangankate
terpadakeduakelompok,
penelitimelakukanpengkajiannye

ri.
Setelah data diperoleh,
datadimasukkan di komputer
selanjutnya diolah dengan
menggunakan program
komputer dan dianalisis.

Metode pengumpulan data:


Quasi experiment (eksperimensemu)
denganpendekatan Post Test Only
Control Group Design.
Reliabilitas dan Validitas
Instrumen yang digunakan:
Tidak dicantumkan pada jurnal
Uji statistik yang digunakan:
Ujistatistik yang dipakaiadalah t test
independent
denganindikatornilaiasympsignifika
n p < 0,05 padaderajatkemaknaan
yang digunakan 95% dan p <0,05.

Latar Belakang

Hasil Penelitian/Studi

InstalasiGawatDarurat (IGD)

RSU

Banyumassebagaiinstalasiterdepandalamm
emberipelayanankesehatan

Berdasarkan hasil penelitian


seperti dapat

di tingkat

rumahsakitmempunyaiperanan

diketahui bahwa

nyeri

pasien

yang dipasangkateter dengan jelly yang

besardalampemberianpelayanankesehatank dimasukkan uretra


epadamasyarakat.

Tim

yang

kesehatan, Gawat

di

Instalasi

Darurat

RSU Banyumas

besar

mengalami nyeri

baikdoktermaupunperawat,

sebagian

diharapkandapatmemberikanpelayanan

pada sedang (86,7%) dan sisanya

yang

pada kategori berat (13,3%).

memuaskankepadapasiendalamsetiaptinda
kan yang dilakukan.
Salah

dengan jelly yang dioleskan pada

satutindakan

seringdilakukan

Pasien yang dipasang kateter

di

yang kateter di Instalasi Gawat Darurat


IGD RSU

Banyumas

yaitupemasangankateter.

mengalami

Sebagaiseorangpetugaskesehatankhususny

berat(66,7%)

nyeri
dan

sebagian besar
pada

tingkat

sisanya

pada

aperawatdiharapkandalammelakukansuatut kategori sangat berat (33,3%).


indakandapatmemahamidanmengertibetult

Tingkat nyeri pasien yang

entanganatomi,

hanya

teknikkomplikasi/risikodarisuatutindakant

dapatdisebabkan

ermasukpemasangankateter.

yang akan di pasang kateter sudah

Tindakanpemasangankateteradalahsu dalam
atutindakan

kategori

sedang

karena

keadaan

licin.

uretra
Tingkat

yang nyeripasien

bertujuanuntukmengeluarkanataumengoso
ngkan

pada

yang

padakategoriberat, bahkanada yang

urine padakategorisangatberatdapatdiseba

darikandungkemih.Tindakaninibiasanyadil

bkankarenauretramasihkeringsehing

akukanpadapasiendengangangguanperkem

gasentuhankateterpadauretrameskip

ihanataupadapasien

yang unsudahdiolesi

memerlukanobservasi balance cairan.


Ada

jelly

masihmenimbulkannyeri.
2

Uji

independent

test

teknikpemasangankateteryaitudengancarat

terhadapefektivitaspemasangankatet

eknikpemasanganyang

erdenganmenggunakan jelly yang

pertamadengancaramengoleskan

jelly dimasukkankeuretradan jelly yang

padaujungkatetermemanjangsampai 10 dioleskan

di

cm

kateterterhadapnyeripasien di IGD

dariujungkateterbarudimasukkankekateter,

RSUBanyumas, diperolehnilai

t =

sedangkanteknik

yang 6.32 dengannilai p = 0,00 (p< a

keduadengancaramemasukkan

jelly =

0,05).

keuretrasebelumdimasukikateter.

Hasiltersebutmenunjukkanadanyape

Keduateknikpemasangankateterinimasihdi

rbedaanefektivitas

pakai/dipergunakan.

bermaknasecarastatistikantaratingkat

Pemasangankateterdenganmengguna
kan

jelly

yang

dioleskan

yang

nyeripasien

yang

di dipasangkateterdenganmenggunakan

katetertelahsesuaidenganprosedurtindakan

jelly yang dimasukkankeuretradan

pemasangankateter yang berlaku di RSU jelly yang dioleskan di kateter.


Banyumas,

Adapun tingkat nyeri yang

sedangkanuntukpemasangankateterdengan
memasukkan

dialami pasien lebih rendahpada

jelly pasien

yang

dilakukan

kedalamuretrabelummemilikiprosedurtetap pemasangankateter

dengan

memasukan jelly ke dalam uretra.


Tindakanpemasangankatetermerupak Hal

antindakan

yang dapat

sangaturgendanmemerlukanketerampilan
yang

bekerja

didalam

uretra

untukmengurangi gesekan

dengan

baik mukosa jaringan di dalam urethra.

agartindakantersebuttidakmengakibatkank
omplikasidan

ini dikarenakan semua jelly

Ketika

jelly

hanya

dioleskan

rasa dipermukaan kateter, jumlah jelly

tidaknyamanbagipasiensertamemperburuk

yang

melapisi

kondisipenyakitnya.

maksimal,

karena

yang tertinggal
sehingga
tidak

banyak
diluar

lapisan mukosa

dilapisi

maksimal.

katater

oleh

tidak
jelly
uretra,
uretra

jelly secara

Tujuan Penelitian/Studi

Implikasi Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk

Implikasinyataberdasarkanhas

mengetahui

perbedaan

efektivitas ilpenelitianiniyaitudibuatnyaprosedu

pemasangan

kateter

dengan rpemasangankateterdengancaramem

menggunakan jelly yang dimasukkan ke asukkan jelly kedalamuretra. Hal


uretra

dan

jelly

yang

dioleskan

di inibertujuanuntukmenguranginyeri

kateter terhadap nyeri pasien di IGD yang


RSU Banyumas.

dirasakanpasiensertamemberikan
rasa
nyamanpadapasiensebagaibagiandari
pelayanan

dipasangkateterdengan

Penelitianinimembantumengu

Apakahadaperbedaanefektivitastingkat
nyeriantarapasien

yang
jelly

yang

diberikanolehrumahsakit.
Kekuatan Penelitian/Studi

Pertanyaan Penelitian

prima

yang

rangirisikopasienterkenainfeksisalur
ankemihakibatpemasangankateter
yang

kurangatautidakbenar.

Hal

dimasukkankeuretradenganjelly

yang

dirasakanpasien

tentang
yang (2013)
yang HubunganPemasanganKateterdeng

iniberdasarkanhasilpenelitian yang
dioleskan di kateter?
Bagaimanaperbedaantingkatnyeri yang dilakukanolehMarlinadanRoni
dipasangkateterdengan

jelly

dimasukkankeuretradenganjelly
dioleskan di kateter?

yang anKejadianInfeksiSaluranKemihpad
aPasien
di
RuangRawatInapPenyakitDalam
RSUDZA Banda Aceh Tahun 2012
bahwaterdapat 3 pasien (8,6%) yang
dilakukanpemasangankateterkurang
baikmengalamiinfeksisalurankemih.
Pemasangankatetersemakin
lama
akanmenurunkansebagianbesardayat
ahanalamipadatraktusurinarius
inferior
6

denganmenyumbatduktusperiuretrali
s,
mengiritasimukosakandungkemihda
nmenimbulkanjalurartifisialuntukma
suknyakuman(mikrobapatogen)
kedalamkandungkemih (Smeltzer&
Bare, 2005).
Kemudianmikrobapatogenters
ebutakanberkembangbiakmakaakan
mengakibatkankerusakansertagangg
uanfungsi organ semakinluasyang
akhirnyamemunculkanmanifestasikli
nis yang signifikanuntuk diagnosis
infeksisalurankemih(Darmadi,
2008).
Keterbatasan Penelitian/Studi

Desain Penelitian
Post Test Only Control Group Design.

Dalam

jurnal

initidakdijelaskansecara

detail

teknikpengkajiannyeri

yang

digunakan.
Dalampenelitianinitidakdijelaska
nbagaimanacaraperawatmemasuk

kan jelly kedalamuretra.


Penelitian

ini

tidakmencantumkankriteriaterten
tuperawat

yang

melakukantindakanpemasangank
ateter,
sehinggamenambahkemungkinan
nyerisemakinberatbilapemasanga
ndilakukanolehperawat

yang

belummemilikipengalamancukup

banyak.
Kesimpulan
Berdasarkanpenelitianinididapatkanhasilbahwaterdapatperbedaanefektivitast
ingkatnyeriantarapasien

yang

dipasangkateterdengan

jelly

yang

dimasukkankeuretradenganjelly yang dioleskan di kateter. Padarespondenyang


dilakukanpemasangankateterdengancaramemasukkan

jelly

kedalamuretramengalaminyeridariintensitassedangsampaiberat.
Sedangkanpadaresponden

yang

dilakukanpemasangankateterdengancaramengoleskan

jelly

padakatetermengalaminyeridariintensitasberatsampaisangatberat.
Kenyamanan,

keselamatan,

dankepuasanpasienmerupakantujuanutamadaripelayanan

yang

diberikan

rumahsakit.

di
Tim

kesehatandalammemberikantindakanmedismeminimalisirtingkatsakitmaupunnyeri
pasiensehinggamemberikan

rasa

nyamanpadapasien.

Hal

inidapatdiberikansalahsatunyapadasaattindakanpemasangankateterdengancarame
masukkan

jelly

kedalamuretra.

Pemasangandanperawatankateter

yang

benarjugadapatmeminimalisirrisikopasienterkenainfeksisalurankemih.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
MarlinadanRoni

A.S.

HubunganPemasanganKateterdenganKejadianInfeksiSaluranKemihpada
Pasien di RuangRawatInapPenyakitDalam RSUDZA Banda Aceh Tahun
2012.JurnalKeperawatanMedikalBedah. Mei 2013. 1(1): 35-47.
Smeltzer S. C. & Bare B. G. 2005.Keperawatanmedikalbedah vol:2-3
(AgungWaluyo, penerjemah). Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai