Anda di halaman 1dari 5

DASAR DASAR ENHANCED OIL RECOVERY(EOR

Lapangan hidrokarbon setelah sekian lama diproduksikan akan mengalami


penurunan produksi karena force/tenaga untuk mengeluarkan fluida ke dalam
sumur sudah semakin berkurang .berkurangnya tenaga pendorong bisa terlihat
dengan dipasangnya pompa atau gas lift pada sumur sembur alam (natural flow)
yang tidak dapat mengalir dengan sendirinya . begitupun sumur pompa atau gaslift
yang lambaat laun akan menjadi kering . untuk menambah pengurasan lapangan
dan drive force, dikembangkan teknik teknik yang kemudian disebut dengan
enhanced oil recovery (EOR) atau improved Oil Recovery. Selnjutnya akan dibahas
jenis-jenis teknik EOR.
1. Injeksi air ( Water Flood)
Injeksi air merupakan salah satu metoda EOR yang paling banyak dilakukan
sampai saat ini .Biasanya injeksi air digolongkan ke dalam injeksi tak
tercampur .
Alasan-alasan mengapa sering digunakanya injeksi air ialah:
a. Mobilitas yang cukup rendah
b. Air cukup mudah diperoleh
c. Pengadaan air cukup murah
d. Berat kolom air dalam sumur injeksi turut menekan, sehingga cukup
banyak mengurangi besarnya tekanan injeksi yang perlu diberikan
dipermukaan, jiuka dibandingkan dengan injeksi gas, dari segi ini berat air
sangat menolong.
e. Air biasanya mudah tersebar ke seantero reservoir , sehingga
menghasilkan efisiensi penyapuan yang cukup tinggi.
f. Effisiensi pendesakan air juga cukup baik. Sehingga harga Sor sesudah
injeksi air = 30% cukup mudah didapat.

Gambar pattern Water Flooding


Pemakaian injeksi air sebagai metoda untuk menaikan perolehan minyak
dimulai pada tahun 1880 setelah John F Carll menyimpulkan bahwa air
tanah dari lapisan yang lebih dangkal dapat membantu produksi minyak.

Secara tidak sengaja , hal telah terjadi sebelum di Pennsylvania pada


tahun 1865. Tujuan injeksi air adalah mengimbangi penurunan tekanan
reservoir dengan menginjeksikan air ke dalam reservoir.
2. Injeksi Air Ditambah zat-zat kimia tertentu
Setelah injeksi air telah maksimum diaplikasikan, terdapat beberapa cara
untuk menambah efisiensi injeksi dengan cara menambahkan zat-zat kimia
tertentu kedalam air injeksi yang akan diinjeksikan.
a. Surfactant
Surfactant berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan, tekanan
kapiler campuran (polimer, alcohol,sulfonate) menaikan efisiensi
pendesakan dalam skala pori mikropis.
b. Polymer
Polymer berfungsi untuk memperbaiki perbandingan mobilitas minyakair . untuk menaikan efisiensi pengurasan secara luas, makrokopis. Sering
dipakai berselang seling dengan surfactant. Injeksi polymer efektif untuk
reservoir dengan viskositas minyak tinggi (sampai 200 cp)
Jenis-jenis polymer yang paling sering dipakai:
- Polyacrylamide
- Polysaccharide

Gambar sumur injeksi surfactant


3. Injeksi Termal
Injeksi termal dilakukan dengan menginjeksi kan fluida panas yang
temperature jauh lebih besar jika dibandingkan dengan temperature fluida
reservoir. Injeksi termal berfungsi menurunkan viskositas minya atau
membuat minyak berubah ke fasa uap, juga mendorong minyak ke sumursumur produksi.
Jenis-jenis injeksi termal antara lain :
a. Stimulasi uap (steam soak, hiuff and puff)

Yang diinjeksikan biasanya campuran uap dan air panas dengan komposisi
yang berbeda beda

Gambar thermal oil recovery


b. Pembakaran ditempat (in-situ combustion)
Menghasilkan udara dan membakar sebagian minyak ini akan
menurunkan viskositas, mengubah sebagian minyak menjadi uap dan
mendorong dngan ppendesakan gabungan uap, air panas, dan gas
c. Injeksi air panas
4. Injeksi gas CO2
CO2 mudah larut dalam minyak bumi namun sulit larut dalam air , karena itu
beberapa hal yang penting dan berguna dalam proses EOR ketika minyak
bumi terjenuhi oleh CO2 adalah:
a. Menurunkan viskositas minyak dan menaikan viskositas air
b. Menaikan volume minyak (sweling0 dan menurunkan densitas minyak.
c. Memberikan efek pengasaman pada reservoir carbonat
d. Membentuk fluida bercampur degan minyak karena ekstraksi, penguapan,
dan pemindahan kromatografi, sehingga dapat bertindak sebagai solution
gas drive.
Mekanisme dasar injeksi co2 adalah bercampurnya co2 dengan minyak dan
membentuk fluida baru yang lebih mudah didessak daripada minyak pada
kondisi awal di reservoir.
Ada 4 jenis mekanisme pendesakan injeksi co2:
a.
b.
c.
d.

Injeksi
Injeksi
Injeksi
Injeksi

CO2 secara continue selama proses EOR


slug CO2, diikuti air
slug CO2, dan air secara bergantian
CO2 dan air secara simultan

Gambar injeksi CO2


Injeksi CO2 dan air secara simultan terbukti merupakan mekanisme
pendesakan yang terbaik di antara keempat metode tersebut (oil
recovery-nya sekitar 50%). Disusul kemudian injeksi slug CO2 air secara
bergantian. Injeksi langsung CO2 dan injeksi slug CO2 diikuti sama
buruknya dalam kemampuan mengambil minyak sekitar 25%). Agar
tercapai pencampuran antara CO2 dengan minyak, maka tekanan di
reservoir harus melebihi MMP (Minimum Miscibility Pressure), harga MMP
dapat diperoleh dari hasil percobaan di laboratorium atau korelasi.
Sumber CO2 alami adalah yang terbaik, baik dari sumur yang
memproduksi gas CO2 yang relatif murni atau dari pabrik yang mengolah
gas hidrokarbon yang mengandung banyak CO2 sebagai kontaminan.
Sumber yang lain adalah kumpulan gas (stack gas) dari pembakaran
batubara (coal-fired). Alternatif lain adalah gas yang dilepaskan dari
pabrik amoniak. Desain yang dilakukan dalam injeksi CO2 ke reservoir
minyak adalah menentukan banyaknya air yang digunakan untuk
menaikkan tekanan reservoir sehingga proses pencampuran CO2 dengan
minyak dapat berlangsung, menentukan kebutuhan CO2 yang akan
diinjeksikan ke reservoir yang didorong oleh gas N2, menentukan tekanan
injeksi (dipermukaan) CO2 ke reservoir yang tidak melebihi tekanan
formasi.
5. Pemilihan metoda EOR
Dari beberapa metoda EOR yang ada, harus ditentukan metoda mana yang
paling tepat yang sesuai dengan karakteristik reservoir. Besaran besaran
berikut yang harus diperhatikan dalam pemilihan metoda EOR:
a. Kebasahan (wettability) batuan
b. Sifat-sifat batuan reservoir (petrofisik), seperti permeabilitas, porositas.
c. Jenis batuan (batu pasir, carbonate, dll)
d. Jenis minyak (viskositas)
e. Tekanan temperature reservoir, surfactant dan polimer. T<250 o f
f. Kegaraman air formasi
g. Saturasi mnyak yang tersisa yang dapat bergerak
h. Cadangan
i. Kemiringan reservoir
j. Ekonomi

http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/04/dasar-dasar-enhanced-oilrecovery-eor.html

Anda mungkin juga menyukai