Kelainan Pada Tulang Dan Jaringan Hewan
Kelainan Pada Tulang Dan Jaringan Hewan
Kelas : XI IPA
8/23
Penyakit polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam
tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang
terkontaminasi tinja penderita penyakit polio atau bisa juga dari air liur penderita
penyakit polio. Kemudian virus menginfeksi bagian usus yang kemudian
memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat sehingga bisa
menyebabkan melemahnya otot serta terkadang menyebabkan kelumpuhan.
langsung dari manusia ke manusia melalui tinja ke mulut, yaitu minuman atau
makanan yang tercemar virus polio yang berasal dari tinja penderita masuk ke
mulut manusia sehat lainnya, atau yang agak jarang melalui mulut ke mulut,
dimana penyebaran terjadi dari air liur penderita yang masuk ke mulut manusia
sehat lainnya.
Karena penyakit polio dibedakan menjadi 3 jenis, maka masing - masing dari jenis
penyakit polio tersebut memiliki gejala / tanda - tanda sendiri seperti dibawah ini:
* POLIO NON PARALISIS
Demam
Muntah
Sakit perut
Lesu
Kram otot pada leher serta punggung
Otot terasa lembek
Semua gejala diatas berlangsung selama 2 - 10 hari dan akan sembuh dengan
sempurna
* POLIO PARALISIS SPINAL
Bagi penderita yang sudah memiliki kekebalan, biasanya akan terjadi
kelumpuhan pada kaki. Namun bagi penderita
yang belum memiliki
kekebalan / blm divaksinasi biasanya akan menyerang ke seluruh bagian saraf
tulang belakang dan batang otak sehingga bisa mengakibatkan kelumpuhan
seluruh anggota gerak badan
* POLIO BULBAR
Polio ini akan menyerang saraf yang berhubungan dengan pergerakan bola
mata, muka, pendengaran, proses menelan dan berbagai fungsi di
kerongkongan, pergerakan lidah dan rasa, serta saraf tambahan yang mengirim
sinyal ke jantung, usus, paru-paru, dan pengatur pergerakan leher. Tanpa alat
bantu pernafasan, jenis polio ini bisa menyebabkan kematian
Salah satu cara pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan melakukan
imunisasi polio, yang diberikan sejak lahir sebanyak 4 kali dengan jangka waktu
antara 6-8 minggu. Kemudian, diulang usia 1,5 tahun, dan 15 tahun. Upaya ketiga
adalah yang dokenal dengan survailance accute flaccid paralysis atau penemuan
penderita yang dicurigai lumpuh layuh pada usia di bawah 15 tahun. Mereka
harus diperiksa tinjanya untuk memastikan karena polio atau bukan. Tindakan
lain adalah melakukan mopping-up, yakni pemberian vaksinasi massal di daerah
yang ditemukan penyakit polio terhadap anak usia di bawah lima tahun tanpa
melihat status imunisasi polio sebelumnya.
Pijat
Cara ini yang paling efektif untuk mengatasi kram, karena bisa membantu
otot menjadi lebih rileks. Lakukan pemijatan otot ke arah berlawanan. Dengan
pijat, mobilisasi jaringan akan menjadi lebih lunak dan merangsang aliran
darah. Dengan begitu, darah bisa membawa oksigen dan nutrisi lain ke sel,
sehingga membantu membersihkan sisa metabolisme termasuk asam laktat
yang tertumpuk di otot.
Kompres Air Hangat
Nama: Gloria
Kelas : XI IPA
8/23
Tentang Kemajiran
Kemajiran adalah suatu keadaan yang ditandai proses reproduksi yang
tidak berjalan secara normal disebabkan oleh satu atau banyak faktor,
yang terjadi baik pada ternak betina maupun jantan. Efisiensi reproduksi
pada sapi dianggap baik bila angka kebuntingan dapat mencapai 65%75%; jarak antar melahirkan tidak melebihi 12 bulan atau 365 hari; waktu
melahirkan sampai terjadinya kebuntingan kembali 60-90 hari; Angka
perkawinan per kebuntingan 1,65 dan angka kelahiran 45%-65%
(Hardjopranjoto 1995). Kasus gangguan reproduksi sudah merupakan hal
yang umum terjadi pada semua peternakan dimanapun peternakan itu
berada, walaupun telah dilakukan penanggulangan dengan teknik yang
mutakhir seperti halnya di negara-negara yang telah maju.
Penyembuhan Kemajiran
Kesembuhan tergantung penyebabnya bila dikarenakan fraktur tulang
pelvis akan menyebabkan gangguan saraf yang berat, dan penyembuhan
sangat sukar. Bila adanya tumor pada tulang pelvis penanganan operatif
juga
sukar.
Pengobatan ditujukan pada pemberian pakan dengan ransum yang baik.
Jika induk masih bisa berdiri walaupun harus di bantun sapi harus sering
dilatih berdiri sampai sapi bisa berdiri normal lagi. Untuk mencegah
komplikasi adanya luka di sekitar kaki karena hewan berbaring maka
pemberian bedding berupa jerami kering perlu dilakukan dan juga
pembalikan
badan
kekanan
kekiri
untuk
mencegah
dekubitas.