WHO (2014) mendata penderita gangguan sendi di Indonesia mencapai 81% dari populasi, hanya 24% yang pergi ke dokter, sedangkan 71% nya cenderung langsung mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling tinggi jika dibandingkan dengan negara di Asia lainnya seperti Hongkong, Malaysia, Singapura dan Taiwan. 2 Penyakit gout merupakan salah satu penyakit degeneratif. Salah satu tanda dari penyakit gout adalah adanya kenaikan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Penatalaksaan pasien dengan serangan gout akut memerlukan pengobatan anti nyeri dalam jangka panjang dapat menyebabkan gastropati. Gastropati merupakan kelainan pada mukosa lambung dengan karakteristik perdarahan subepitelial dan erosi. Salah satu penyebab dari gastropati adalah efek dari NSAID (Non-steroidal antiinflammatory drugs) serta beberapa faktor lain seperti alcohol, stress. Gastropati karena NSAID dapat memberikan gambaran klinis yang bervariasi seperti dyspepsia, ulkus, erosi, hingga perforasi. Menurut data dari Moskow Lembaga Penelitian Ilmiah Gastroenterologi (2014), pengobatan NSAID menyebabkan gastritis akut dalam 100% kasus dalam satu minggu setelah pengobatan awal. Lesi erosif gastrointestinal terjadi pada 20-40% pasien yang menggunakan NSAID secara teratur, sedangkan pada pasien dengan pengobatan NSAID dalam waktu lama dapat menyebabkan 1230% tukak lambung, dan 2-19% ulkus duodenum. Dari uraian diatas, jelas bahwa gout artritis berhubungan erat dengan kejadian perdarahan saluran cerna bagian atas. Hal ini disebabkan karena penggunaan NSAID dalam waktu lama sehingga menampakan gejala klinis berupa anemia.