PRURIGO
Oleh:
Baity Indriani S.Ked
04054811416029
Pembimbing:
Prof. Dr. Suroso Adi Nugroho, Sp.KK (K), FINSDV
HALAMAN PENGESAHAN
Diskusi Kasus
PRURIGO NODULARIS
Oleh:
Baity Indriani S.Ked
04054811416029
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian / Departemen Dermatologi dan Venereologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya / Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
Mohammad Hoesin Palembang Periode 7 Desember 11 Januari 2015.
STATUS PASIEN
I. IDENTIFIKASI
Nama
: SS
Usia
: 14 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Suku
: Palembang
Status
: Belum menikah
Alamat
No. Telefon
: 926953
Kisaran 3 bulan lalu, bintil merah di kaki kanan dan kiri bertambah
banyak. Bintil merah juga timbul di daerah pinggang yang disertai gatal setelah
pasien digigit nyamuk. Pasien sering menggaruk bintil merah hingga luka,
yang ditutupi keropeng berwarna cokelat kehitaman yang semakin lama
semakin bertambah banyak. Rasa gatal tidak dipengaruhi oleh keringat. Pasien
hanya menggunakan minyak telon untuk mengurangi rasa gatal, tetapi bekas
luka tidak menghilang. Pasien tidak berobat ke dokter.
Kisaran 1 bulan lalu, timbul bercak cokelat kehitaman di kaki kanan dan
kiri pasien yang terkadang disertai dengan rasa gatal. Rasa gatal semakin
bertambah setelah digigit nyamuk. Pasien menggaruk bekas gigitan nyamuk
hingga luka, yang ditutupi keropeng berwarna cokelat kehitaman yang semakin
lama semakin banyak. Rasa gatal tidak dipengaruhi oleh keringat. Pasien tidak
berobat ke dokter.
Kisaran 2 pekan lalu, timbul banyak bintil berwarna cokelat kehitaman di
kaki kanan dan kiri pasien yang disertai dengan rasa gatal. Rasa gatal dirasakan
hampir di sepanjang hari. Pasien menggunakan minyak untuk mengurangi rasa
gatal. Tetapi rasa gatal tidak berkurang. Rasa gatal tidak dipengaruhi oleh
keringat. Pasien berobat ke poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH
Palembang.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Keluhan gatal disertai bercak merah setelah mengkonsumsi kerang.
Sering bersin pada pagi hari dan sesak napas disertai mengi disangkal.
Keluhan gatal disertai bintil merah di sela jari tangan dan kaki, telapak
tangan dan kaki, bokong, belakang telinga, dan daerah lipatan leher
terutama pada malam hari sebelumnya disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Ayah pasien mengeluhkan bercak kehitaman di sertai gatal pada bekas
disangkal.
Keluhan gatal dan bintil merah di sela jari tangan dan kaki, telapak tangan
dan kaki, bokong, belakang telinga, dan daerah lipatan leher terutama pada
malam hari pada ibu, bapak, kakak, dan sepupu pasien yang tinggal serumah
disangkal.
Riwayat Status Sosial Ekonomi:
Pasien anak keempat dari empat bersaudara, tinggal di rumah permanen
dengan satu kamar. Pasien tidur satu kamar bersama ibu, kakak perempuan dan
keponakan yang masih berusia 1 bulan. Pasien tidur tidak menggunakan obat
nyamuk dan kelambu. Ayah pasien bekerja sebagai buruh bangunan dengan
penghasilan Rp. 1.000.000,00 per bulan. Ibu pasien seorang ibu rumah
tangga.
Kesan: Status ekonomi menengah ke bawah.
Riwayat Higienitas:
Pasien mandi dua kali sehari menggunakan sabun batang dan sumber air
yang berasal dari air PDAM. Pasien mengganti pakaiannya satu kali sehari.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalikus
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran
: kompos mentis
: 90 x/menit
: 36,5 oC
Berat Badan
: 42 kg
Tinggi Badan
: 145 cm
IMT
: 19,97
Kesan
: Normoweight
Keadaan Spesifik
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Jantung
Paru-paru
Abdomen
: datar, lemas, tidak nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba,
bising usus dalam batas normal
Ekstremitas
KGB
Genitalia
Status Dermatologikus
Regio ekstremitas inferior dextra et sinistra anteroposterior :
Makula - patch hiperpigmentasi, multipel, lentikuler numular, diskret
Papul hiperpigmentasi, multipel, milier, diskret.
Krusta kecoklatan, tebal, sulit dilepaskan
Erosi, multipel, ireguler, 0,5 X 0,5 cm, diskret
Regio lumbalis
Makula hiperpigmentasi, multipel, milier lentikuler, diskret
Papul hiperpigmentasi, multipel, milier, diskret.
V. DIAGNOSIS BANDING
1. Prurigo
2. Dermatitis atopik
3. Liken planus hipertropi
VI. DIAGNOSIS KERJA
Prurigo
VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN
1. Pemeriksaan Histopatologi
2. Pemeriksaan serum Ig E
VII.PENATALAKSANAAN
Umum
- Menjelaskan kepada pasien mengenai bercak kehitaman yang muncul
akibat luka bekas gigitan nyamuk yang terus menerus digaruk
- Menyarankan kepada pasien untuk tidak kembali menggaruk luka bekas
gigitan nyamuk
- Menyarankan pasien untuk menggunakan kelambu atau obat anti nyamuk
untuk menghindari gigitan nyamuk
Khusus :
-
A:
P :
Umum
11
: bonam
Prurigo
Dapat
Dermatitis Atopik
Liken Planus Hipertropi
mengenai Usia bayi sampai Dewasa, usia di atas 40
tahun
banyak usia 20 60
Etiologi
tahun
Reaksi imunologi Reaksi imunologi
Reaksi imunologi
hipersensitivitas tipe
Predileksi
cepat
Ekstremitas
atas dan
12
ekstensor
dahi, leher
Fase
bawah,
pergelangan
bagian
belakang,
pergelangan
tangan
dan kaki
Fase dewasa : fossa
cubiti, fossa poplitea,
leher
Lesi
Papul
belakang,
nodul, papul, plak, vesikel, Papu poligonal dengan
hiperpigmentsi,
krusta,
eksoriasi,
bagian
eritem,
erosi, eksoriasi,
erosi, warna
awal
skuama, eritematosa
lesi
sampai
hiperpigmentasi
likenifikasi
Patofiologi pruritus
Toksin dari sekret atau saliva serangga (nyamuk) akan masuk ke dalam
kulit dan menginduksi reaksi hipersensitivitas tipe cepat yang diperantarai oleh
IgE. Neurotoksin dari gigitan serangga tersebut akan ditangkap oleh eosinfil, sel
langerhans dan sel dendritik di epidermis. Ketiga sel tadi akan mengekspresikan
FcRI yang akan berikatan dengn IgE yang telah terikat dengan antigen toksin
nyamuk tadi. Komplek IgE- FcRI akan menginduksi sekresi mediator inflamasi
berupa histamin, heparin, faktor kemotaktik eosinofil (ECF), faktor kemotktik
neutrofil (NCF), faktor aktivasi platelet (PAF), bradikinin, substansi P dan
mediator slow rection subtance of anaphilxys (SRSA) yang bersifat spasmodik
dan vasodilator (leukotrin, tromboksan, dan prostaglandin). Selain itu, aktifasi
APC (antigen presenting cell) melalui komplek IgE-FcRI juga akan menginduksi
13
produksi sel Th2 yang akan menyebabkan IG switching pada sel B dan produksi
IgE akan semakin banyak yang mengakibatkan peningkatan reaksi inflamasi.
Mediator inflamasi yang telah diproduksi akan mengakibatkan hiperplasi neural
pada sel saraf dikulit yang akan menyebabkan terjadinya pruritus.
Sumber :
1. Donald Y.M. Leung, Lawrence F. Eichenfield, & Mark Boguniewicz.
Atopic Dermatitis. In : Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS,
Leffel DJ, Wolff K. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine, 8 th ed.
New York : McGraw-Hill, 2012 : 165 182.
2. Susan Burgin. Lichen Simplex Chronicus/Prurigo Nodularis. In :
Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff K.
Fitzpatricks Dermatology in General Medicine, 8th ed. New York :
McGraw-Hill, 2012 : 184 187.
3. Greaves M.W. Pruritus. Rooks Textbook Of Dermatology Vol. 1. 8th
Edition. 2010. P21.1 21.18
14