Anda di halaman 1dari 34

PELAKSANAAN

PENGADAAN
BARANG/JASA
DENGAN
SWAKELOLA,
PPDN & PHLN,
DAN
EPROCUREMENT

MODUL
8
MODUL
9
MODUL
10

90

LKPP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

DAFTAR ISI

TUJUAN PELATIHAN
KETENTUAN UMUM
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN SWAKELOLA
PPDN DAN PHLN
E-PROCUREMENT

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

TUJUAN PELATIHAN

SETELAH MODUL INI SELESAI DIAJARKAN DIHARAPKAN


PESERTA MAMPU:
Memahami ketentuan umum pengadaan barang / jasa dengan
swakelola
Memahami penggunaan tingkat komponen dalam negeri
penggadaan barang / jasa dan preferensi harga
Memahami kegiatan dan kriteria pengadaan barang / jasa dgn
dana pinjaman / hibah LN
Memahami Ketentuan Umum Pengadaan Secara Elektronik

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

SWAKELOLA

Definisi Swakelola
Pengadaan Barang/Jasa dimana
pekerjaannya direncanakan,
dikerjakan dan/atau diawasi sendiri
oleh K/L/D/I sebagai penanggung
jawab anggaran, instansi
pemerintah lain dan/atau kelompok
masyarakat
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Jenis Barang/Jasa Yang


Pengadaannya Dapat Dilakukan
melalui Swakelola

Jenis
pekerja
an
swakel
ola

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Prosedur Swakelola

Pelaporan &
Penyerahan Pertanggung
jawaban
Pengawasan
Pelaksanaan
Perencanaan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

PENYELENGGARAAN PEKERJAAN
SWAKELOLA

K/L/D/I penanggung jawab anggaran


Perencanaan
Pelaksanaan
Pengawasan dan Evaluasi
Instansi Pemerintah Lain Pelaksana
Swakelola
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengawasan dan Evaluasi
Kelompok Masyarakat Pelaksana
Swakelola
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengawasan dan Evaluasi
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pihak-Pihak Dalam Penyelenggaraan


Swakelola oleh Penanggung Jawab
Anggaran

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pihak-Pihak Dalam Penyelenggaraan


Swakelola oleh Instansi Pemerintah Lain

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pihak-Pihak Dalam Penyelenggaraan


Swakelola oleh Kelompok Masyarakat

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

10

Tahap Perencanaan
Swakelola oleh Penanggung Jawab
Anggaran

Direncanakan, dikerjakan dan diawasi


sendiri oleh Penanggung Jawab Anggaran;
dan mempergunakan pegawai sendiri,
pegawai K/L/D/I lain dan/atau dapat
menggunakan tenaga ahli
Tenaga ahli tidak boleh lebih dari 50%
pengadaan bahan/barang, Jasa Lainnya,
peralatan/suku cadang dan tenaga ahli
dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

11

Tahap Perencanaan
Swakelola oleh Instansi Pemerintah Lainnya

Perencanaan di lakukan oleh K/L/D/I Penanggung


Jawab Anggaran .
Pelaksanaan dilakukan berdasarkan Kontrak/MoU
antara PPK pada K/L/D/I Penanggung Jawab
Anggaran dengan pelaksana Swakelola pada
Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola
pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku
cadang dan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan
oleh
ULP/Pejabat
Pengadaan
pada
Instansi
Pemerintah lain pelaksana Swakelola.
Pengawasan dilakukan oleh K/L/D/I Penanggung
Jawab Anggaran
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

12

Tahap Perencanaan
Swakelola oleh Kelompok Masyarakat

Perencanaan Umum dilakukan oleh


K/L/D/I
Penanggung Jawab Anggaran
Perencanaan pekerjaan secara detail dilakukan oleh
Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dengan
persetujuan K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran
Pelaksanaan
Swakelola
dilakukan
berdasarkan
Kontrak antara PPK dengan Kelompok Masyarakat
Pelaksana Swakelola;
Pelaksanaan
Pengadaan
Barang/Jasa
hanya
diserahkan kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana
Swakelola yang mampu melaksanakan pekerjaan;
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi hanya dapat
berbentuk rehabilitasi, renovasi dan konstruksi
sederhana
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 13

Swakelola

Tahapan Pelaksanaan

Pelaksanaan rencana sesuai KAK


Pengadaan Bahan, Jasa Lainnya,
Peralatan/Suku Cadang dan/atau
Tenaga Ahli Perseorangan.
Pembayaran
Pelaporan Kemajuan Pekerjaan dan
Dokumentasi
Pelaporan Realisasi Pekerjaan
Penyerahan Hasil Pekerjaan
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

14

Penyaluran dana kepada Kelompok


Masyarakat Pelaksana Swakelola

40% dari keseluruhan dana Swakelola, apabila


Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola telah siap
30% dari keseluruhan dana Swakelola, apabila
pekerjaan telah mencapai 30%
30% dari keseluruhan dana Swakelola, apabila
pekerjaan telah mencapai 60% .
pencapaian kemajuan pekerjaan dan dana Swakelola
yang dikeluarkan, dilaporkan secara berkala kepada PPK
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

15

Swakelola

Tahapan Pengawasan dan Evaluasi

Pengawasan oleh Tim Pengawas


Pengawasan meliputi administrasi,
teknis dan keuangan
apabila dari hasil pengawasan
ditemukan penyimpangan, PPK harus
segera mengambil tindakan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

16

Swakelola oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran

Tahapan Pengawasan dan Evaluasi

Tim Pengawas melakukan evaluasi setiap minggu terhadap


pelaksanaan pekerjaan yang meliputi:
a) pengadaan dan penggunaan material/bahan;
b) pengadaan dan penggunaan tenaga kerja/ahli;
c) pengadaan dan penggunaan peralatan/suku cadang;
d) realisasi keuangan dan biaya yang diperlukan;
e) pelaksanaan fisik; dan
f) hasil kerja setiap jenis pekerjaan.
Dari hasil evaluasi tersebut, Penanggungjawab memberikan
masukan dan rekomendasi untuk memperbaiki dan
meningkatkan pelaksanaan pekerjaan Swakelola selanjutnya.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

17

Kontrak Pada Swakelola

PPK mengadakan Kontrak untuk swakelola sendiri, atau


dengan Pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah
lain, atau dengan Pelaksana Swakelola berdasarkan
Nota Kesepahaman atau Kontrak dengan Kelompok
Masyarakat;
Kontrak Swakelola paling kurang berisi:
1) Para pihak;
2) Pokok pekerjaan yang diswakelolakan;
3) Nilai pekerjaan yang diswakelolakan;
4) Jangka waktu pelaksanaan; dan
5) Hak dan kewajiban para pihak.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

18

Pendayagunaan produksi dalam negeri


Ketentuan Barang Impor

Pengadaan barang impor dimungkinkan dalam hal

Barang tersebut belum dapat diproduksi di


dalam negeri
Spesifikasi teknis Barang yang diproduksi di
dalam negeri belum memenuhi persyaratan ;
dan/atau.
produksi dalam negeri tidak mampu
memenuhi kebutuhan.
Penyedia Barang/Jasa yang melaksanakan
Pengadaan Barang/Jasa yang di impor langsung,
semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan
yang
ada di dalam negeri.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

19

Pendayagunaan produksi dalam negeri


Tingkat Komponen Dalam Negeri

Tingkat
Komponen
Dalam Negeri
(TKDN)
merupakan
indikator
tingkat
penggunaan
produk dalam
negeri
dilakukan
sesuai besaran
komponen
dalam negeri

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

20

Pendayagunaan produksi dalam negeri


Preferensi Harga
Pengadaan
yang dibiayai
rupiah murni
dengan nilai
diatas 5 Milyar

Preferensi
Preferensi
Harga
Harga
merupakan
merupakan
perhitungan
perhitungan
ulang nilai
ulang nilai
penawaran
penawaran
dengan
dengan
mempertimbang
mempertimbang
kan TKDN
kan TKDN

Pengadaan
yang dibiayai
Pinjaman Luar
Negeri melalui
Pelelangan
Internasional

Max 15 %
untuk barang
produksi
dalam negeri

Berlaku
pada
TKDN >
25%
Max 7.5%
untuk
pekerjaan
konstruksi

Tidak
mengubah
harga
penawaran,
tetapi HEA
dapat
merubah
urutan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

21

Pendayagunaan produksi dalam negeri


Preferensi Harga (Perhitungan HEA)

HEA = Harga Evaluasi Akhir.


KP = Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) dikali Preferensi tertinggi Barang/Jasa).
HP
= Harga Penawaran (Harga Penawaran yang
memenuhi
persyaratan lelang dan telah dievaluasi).

Pada HEA yang sama, pemilik TKDN terbesar menjadi


pemenang

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

22

Latihan _Perhitungan HEA? ........

Peserta dibagi contoh pengadaan


dengan penggunaan produksi DN
Dalam contoh tersebut, TKDN
mengacu pada Daftar Inventarisasi
barang/Jasa Produksi Dalam Negeri
diterbitkan Kementerian Perindustrian
Diskusikan dengan peserta
disebelahnya
mencari dalam tabel Kementerian Perindustrian
tuliskan jawaban pada tabel yg disediakan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

23

PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN


DANA
PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI

Ketentuan Umum

PPK wajib memahami:


a.Naskah Perjanjian Pinjaman/Hibah Luar Negeri (NPPLN)/
(NPHLN)
b.Ketentuan Pengadaan setelah NPPLN/NPHLN disepakati

.Pengadaan yang dibiayai Lembaga Penjamin


Kredit Ekspor/Kredit Swasta Asing
1. Dilakukan melalui Pelelangan/Seleksi Internasional, dan
harus merupakan proyek prioritas yang tercantum dalam
DRPPHLN
2.Dokumen Penawaran sesuai ketentuan dan norma
Internasional.
3.Evaluasi Penawaran dengan smetode perhitungan biaya
efektif
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

24

PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN


DANA
PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI

Ketentuan Pelelangan Internasional

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

25

PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN


DANA
PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI

Dokumen Pengadaan melalui Pelelangan Internasional

a) Adanya kerja sama antara Penyedia


Barang/Jasa asing dengan industri dalam
negeri ;
b) Adanya ketentuan yang jelas mengenai
tata cara pelaksanaan pengalihan
kemampuan, pengetahuan, keahlian dan
keterampilan
c) Ketentuan bahwa seluruh proses
pengadaan sedapat mungkin
dilaksanakan di wilayah Indonesia.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

26

PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN


DANA
PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI

Keikutsertaan Perusahaan Asing

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

27

E-Procurement

Pengadaan secara elektronik (EProcurement) adalah Pengadaan


Barang/Jasa yang dilaksanakan
dengan menggunakan teknologi
informasi dan transaksi elektronik
sesuai dengan ketentuan perundangundangan.
Pengadaan Barang/Jasa secara
elektronik dilakukan dengan cara etendering Lembaga
atau Kebijakan
e-purchasing.
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

28

PENDAHULUAN

Tujuan E-Procurement

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

29

PENDAHULUAN

Manfaat E-Procurement

ULP / PP

1.Mendapatkan penawaran yang lebih banyak


2.Mempermudah proses administrasi
3.Mempermudah pertanggungjawaban proses
pengadaan
1.Menciptakan persaingan usaha yang sehat
2.Memperluas peluang usaha
3.Membuka kesempatan pelaku usaha mengikuti

Penyedia Barang
dan Jasa

lelang
4.Mengurangi biaya transportasi untuk mengikuti
lelang
Memberikan kesempatan masyarakat luas
untuk mengetahui proses pengadaan

masyarakat
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

30

E-TENDERING

E-Tendering

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

31

E-PURCHASING

E-Purchasing

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

32

Latihan Kelompok ? ........


20

Renovasi sederhana gedung aula pertemuan Desa


Karangwangkal, Kecamatan Purwokerto Utara,
Kabupaten Banyumas.
2 kel. pertama swakelola yang dilaksanakan oleh
Dinas PU Kab
2 kel. kedua swakelola yang dilaksanakan
kelompok masy
tiap kelompok menyusun garis besar :
- Tim Swakelola dapat terdiri dari Tim Perencana,
Tim Pelaksana dan Tim Pengawas sesuai
struktur organisasi Swakelola
- Alur pelaporan dan sistem pengawasannya
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

33

TES ? ........
15

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

34

Anda mungkin juga menyukai