PENDAHULUAN
yang ireguler)
Warna kuku (lempeng kuku yang menarik adalah transparan, yang mencerminkan
warna struktur bawahnya; pink dari nail bed dan putih dari matriks pada lunula dan
4)
Meningkatnya kebutuhan untuk mendapatkan kuku yang ideal, membuat kosmetika kuku
makin berkembang untuk menyamarkan kondisi kuku yang sebenarnya dan memperbaiki
penampilan kuku. [2]
Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas salah satu jenis dari
kosmetik yaitu pewarna kuku (kutex).
3.
4.
5.
6.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Kuku (Onyx)[3]
Keadaan kuku seperti halnya keadaan kulit, dapat menentukan kesehatan umum
dari badan. Kuku yang sehat normal adalah kuat, kenyal, dan memperlihatkan warna
kemerahmerahan, dan permukaan licin, melengkung dan bersih tanpa terdapat lubang
atau ombak di bagian tepinya. Kuku sebagai tambahan dari kulit, merupakan lempeng
tanduk yang bertugas melindungi ujungujung jari tangan dan kaki. Kuku terbentuk dari
keratin yang mengandung asam amino.
2.1.1
Unsur Kimia pada Kuku Unsur-unsur kimia pada kuku terdiri atas. [3]
Pewarna Kuku (Kutex)
1) Carbon 51%
2) Hidrogen 6%
3) Nitrogen 17%
4) Oxygen 21%
5) Sulfur 5%
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2. Kelainan kuku
a) Brite nail yaitu lempeng kuku yang rapuh dan mudah patah. hal ini
disebabkan oleh detergent atau kekurangan zat besi.
b) Leuconychia yaitu kuku berwarna putih membentuk titik-titik, garisgaris atau seluruh kuku memutih. Hal ini disebabkan adanya gelembung
udara di dalam kuku atau kelainan pada metrics kuku. Biasanya terjadi
sesudah rudapaksa (trauma) pada kuku.
c) Onycholysis yaitu lempeng kuku yang lepas dari palung kuku (nail bed).
Disebabkan penyakit atau tumbuhan dibawah lempeng kuku yang
Pewarna Kuku (Kutex)
a. Brite nail
b. Leuconychia
c. Onycholysis
3. Bentuk Kuku
Bentuk kuku dibagi dalam empat macam yaitu: persegi, bulat, lonjong, dan
runcing.
d. Onychorrhesis e. Beau`satin line f. Engshell nail g. Hang nail
mudah menguap untuk menutupi warna alami kuku. Nail polish, basecoat dan topcoat,
mempunyai formulasi dasar yang sama, dan mengeras dengan penguapan.
2.3 Jenis Jenis Cat Kuku
Secara umum, kita bisa memilih warna cat kuku berdasarkan warna dasar kulit
kita. Sangat dianjurkan untuk Anda yang memiliki kulit terang, memilih warna-warna
nail polish yang terang. Sedangkan untuk warna kulit gelap, dianjurkan memilih warna
nail polish yang gelap. Sebelum memutuskan warna pilihan Anda, kenali 6 jenis nail
polish berdasarkan kegunaannya.
1. Matte: jenis nail polish ini adalah yang paling sering kita temui. Warnanya tidak
mengilap, cenderung warna original dan tak banyak pilihan. Warna ini cocok
dikenakan pada nuansa casual dan sehari-hari.
2. Glitter: jenis nail polish yang ini cocok untuk dikenakan saat pergi ke pesta.
Terutama bila Anda tak terlalu suka pada aksesoris yang menyolok, nail polish glitter
dapat menggantikan aksesoris tersebut. Nail polish jenis ini juga menyeimbangkan
antara simple dress Anda dengan suasana pesta.
3. Color Changing Nail Polish: cat kuku ini dapat berubah warna sesuai dengan
temperatur tubuh dan lingkungan. Sayangnya tak begitu populer di Indonesia, karena
harganya relatif cukup mahal.
4. Metallic: warna cat kuku jenis ini cukup digemari, karena memberikan kesan
eksotik dengan beberapa pilihan warna dasar silver, gold, dan tembaga.
5. Extra shine: bila ingin memberikan kesan basah yang cukup lama, extra shine nail
polish adalah pilihan yang paling tepat. Kuku terlihat berkilau sempurna dan manis.
6. Shimmer: memiliki kuku yang tampak berkilau seperti mutiara adalah dambaan
sebagian besar wanita. Warna natural seperti cream dan pearl cantik dipulaskan di
kuku lentik untuk memberikan kesan alami.
2.4 Komponen Penyusun cat kuku [2]
2.4.1
Lakes
Ba, Ba/Sr
Ca
Ca
Al, Zn
Al
Tabel 2.4.1.1 Zat warna organik yang digunakan dalam sediaan cat kuku
6) Pengisi yaitu guanine fish scale atau titanium dioksida dilapisi mica flakes atau
bismut oksiklorida untuk pewarnaan
2.4.2
Kadar Maksimum
0.5%
Dimethybutan-2-one(+)
1,3-Bis(hydroxymethyl)-5,5-
0,6%
dimethylimidazolidine-2,4-dione
Formic acid and its sodium salts
0,5%(dinyatakan
Glutaraldehyde (Pentane-1,5-dial)
sebagai asam)
0,1%
0,007%(dihitung
sebagai
Hg.Jika,dicampur
dengansenyawa Merkuri
campuran
Sediaan Rambut 1,0%
Kerusakan kuku akibat pemakaian cat kuku jarang terjadi, namun kadang terjadi
granulasi keratin kuku pada individu yang mengoleskan cat kuku baru diatas cat
kuku lama selama beberapa minggu. Ini ditandai dengan adanya bintik putih
berskuama superfisial dan pseudoleukonikia.
2) Efek lain yang tidak biasa terjadi pada pemakaian cat kuku adalah leukoderma pada
lipatan kuku, keilitis, dermatitis generalisata dan dermatitis kontak granulomatosa.
2.6 Langkah langkah dalam Mengecat kuku
a. Mula-mula kuku dibersihkan dapat dilakukan dengan cara mencuci tangan secara
keseluruhan dengan air dan sabun lalu dikeringkan dengan handuk
b. Setelah tangan bersih dan kering, kuku dirapihkan dengan gunting kuku, agar bentuk
kuku bisa kita desain dengan baik dan memperhalus permukaan ujungnya maka bisa
menggunakan pengikir kuku.
c. Setelah kuku terbentuk, oleskan kuku dengan vitamin kuku lalu biarkan mengering.
Setelah vitamin kuku kering, oleskan dengan base coat untuk memperkuat dan
melindungi kuku.
d. Setelah base coat mengering, kita dapat mengoleskan cat kuku dengan warna yang
kita sukai. Cara mengoles cat kuku yang baik adalah dari ujung kutikel ke bagian
ujung kuku, lakukan beberapa kali dan tambahkan olesan jika diperlukan
e. Ada baiknya jika kuku ingin tetap awet dapat dioleskan lagi dengan nail polish atau
kutek transparant dan kemudian dikeringkan
f. Namun bisa juga mencelupkan kuku itu kedalam air es atau air dingin selama 3
menit dan biarkan airnya mengering sendiri. Di step terakhir ini jangan pernah
mencoba mengelapnya dengan handuk jika dirasa kutek dalam keadaan masih basah,
karena akan merusak semua olesan yang tadi telah kita lakukan.
Bahan bahan pembersih cat kuku ini kebanyakan mudah terbakar, sehingga
dilakukan tindakan yang sesuai untuk menghindari pemakaian api secara langsung
selama proses pembuatan.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Formulasi Cat Kuku
Contoh formulasi dari sediaan cat kuku dapat dilihat dari formulasi di bawah ini:
Formula 1 :
Bahan
Nitroselulosa
Alkyd Resin
Asetil tributil sitrat
Etil asetat
ButilAsetat
Etil alkohol
Toluen
FD&C Red No.6
Suspending Agent
Fungsi
10%
10%
5,0%
20,0%
15,0%
5,0%
35,0%
q.s
q.s
Pembentuk film
Resin
Plasticizer
Pelarut
Pelarut
Pelarut
Pelarut
Pewarna
Viscosity modifier
Cara pembuatannya dalam skala industri dapat dilihat pada bagian dibawah ini:
1. Tambahkan pigmen ke dalam campuran larutan alkyd resin dan sebagian asetil tributil
sitrat
2. Gerus homogen campuran tersebut
3. Buat campuran larutan zat lain (nitroselulosa, etil asetat, butil asetat, etil alkohol,
toluene dan lain-lain) kemudian tambahkan campuran no. 2, gerus homogen
4. Perpindahan antar kontainer harus dalam wadah tersegel dan jangan pakai api
langsung
5. Lakukan Evaluasi
Viskositas (Viskometer atau rheometer)
Kekerasan dari film kering (Rocker apparatus, such sward)
Waktu kering
Penampilan (Homogenitas warna, colourimetri)
Stabilitas terhadap panas
Formula 2 :
Nail Crackel Sistem Polandia
Acematt TS 100 untuk efek matt dan crackel pada kuku
Base Coat
Pewarna Kuku (Kutex)
10
Tahap
Bahan
1
Nail polish dasar
2
3
Nama INCI
Butil asetat; Etil asetat,
AEROSIL R 972
ACEMATT TS 100
Pigmen
Total
%B/b
93.00
2.00
2.00
3.00
100.00
Tambahkan AEROSIL R 972 dengan kuku dasar cat dan membubarkan dengan
Formula 3 :
REVLON Nail Enamel [0667-151-000] - Iced Mauve Pink
Bahan
Silk Protein
Fungsi
menghaluskan
Silicone Shield
permukaan kuku
menghaluskan dari
gelembung angin, garis-
11
Kemasan baru dengan logo Revlon lebih kecil pada tutup terlihat lebih simple dan
elegan.
Formula 4 (Baru) :
Bahan
Kada
Fungsi
Nitroselulosa
Dioktil
Camphor
Aseton
Etilenglikol monometil eter
D&C red No. 6, 7, 10, 11, 12,
r
10 %
7%
13 %
40 %
30 %
q.s
13, 34
Glitter
Aqua rosae
q.s
q.s
Bahan tambahan
bahan tambahan, Aromaterapi
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Kadar
10 %
7%
13 %
40 %
30 %
q.s
Fungsi
Pembentuk lapisan film
Plasticizer
Pelembut dan elastis
Pelarut
Pelarut
Zat Warna
13, 34
Glitter
Aqua rosae
q.s
q.s
Bahan tambahan
bahan tambahan, Aromaterapi
1. Nitroselulosa
12
Digunakan sebagai bahan pembentuk lapisan film dan terbaik sejak dulu sampai
sekarang.
2. Dioktil
Digunakan sebagai plasticizer yang berguna untuk melembutkan dan memberikan
elastisitas pada lapisan cat kuku yang terbentuk. paling sering digunakan dan aman
untuk kesehatan. Cat kuku pada umumnya mengandung dua atau lebih campuran
plasticizer. Sifat dari plasticizer adalah pada konsentrasi rendah dapat membentuk
lapisan tipis dan mengkilat. Jika nitroselulosa mengering di permukaa kuku
sehingga lapisan kuku menjadi keruh dan mudah terkelupas.
3. Camphor
Untuk membuat cat kuku yang semakin lembut dan elastis, digunakan kombinasi
dua plasticizer.
4. Aseton
Digunakan sebagai pelarut, karena merupakan pelarut yang lebih aman
dibandingkan toluen dan formaldehid yang umum digunakan pada cat kuku.
Pemilihan zat pelarut tergantung pada jenis film former yang akan digunakan.
Pada umunya digunakan satu atau campuran pelarut. Maksud dari penggunaan
campuran ini adalah selain untuk melarutkan nitroselulosa, resin dan plasticizer
juga untuk maksud agar cat kuku ini menguapnya perlahan-lahan. Apabila hanya
digunakan satu macam pelarut saja maka karena cepat menguap, nitroselulosa akan
segera mengendap dan lapisan yang terbentuk tidak akan baik serta cat kuku sukar
untuk dioleskan. Jadi kecepatan menguap dari pelarut akan sangat menentukan
lapisan yang terbentuk. Bila terlalu perlahan-lahan juga kurang baik karena cat
kuku akan lama kering dan lapisan yang terbentuk agak tebal hingga sukar merata.
5. Etilenglikol monometil eter
Pelarut yang digunakan harus mudah menguap, tetapi dapat juga membuat kutek
menempel kuat pada kuku, sehingga digunakan kombinasi pelarut aseton dan
etilenglikol monometil eter, agar konsistensi lebih kental.
6. Coloring agent
Pewarna Kuku (Kutex)
13
tributil sitrat.
Gerus homogen campuran tersebut.
Buat campuran larutan zat lain (nitroselulosa, etil asetat, butil asetat, etil
alkohol, toluene dan lain-lain) kemudian tambahkan campuran no. 2, gerus
homogen.
4.
Tambahkan zat campuran secukupnya, sampai terlihat perubahan warna.
5.
Tambahkan Aqua rosae sebagai parfum secukupnya kedalam larutan tersebut
serta tambahkan glitter yang telah dibuat.
6.
Perpindahan antar kontainer harus dalam wadah tersegel dan jangan pakai api
7.
langsung.
Lakukan Evaluasi
Viskositas (Viskometer atau rheometer)
Kekerasan dari film kering (Rocker apparatus, such sward)
Waktu kering
Penampilan (Homogenitas warna, colourimetri)
Pewarna Kuku (Kutex)
14
4.3
4.4
4.5 Evaluasi
1. Viskositas (Viskometer atau rheometer)
2. Kekerasan dari film kering (Rocker apparatus, such sward)
3. Waktu kering
4. Penampilan (Homogenitas warna, colourimetri)
5. Stabilitas terhadap panas
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada
bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara
lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi
supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan
untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.
Salah satu jenis kosmetika adalah kosmetika kuku. Kuku merupakan alat
tambahan kulit yang mempunyai fungsi fisiologis untuk melindungi ujung jari dan fungsi
estetis untuk menunjang penampilan. Kuku terdiri dari tiga bagian : Badan kuku atau
lempeng kuku (nail plate), akar kuku (free edge), ujung lepas.
Jenis-jenis nail polish : Matte, Glitter, Color Changing Nail Polish, Metallic, Extra
shine, Shimmer. Komponen yang menyusun cat kuku : Pembentuk selaput utama/film, Selaput
untuk membentuk resin, Plasticizers/zat plastik, Pelarut dan cairan lain, Pewarna, Pengisi, Bahan
pengendap.
Adapun formula baru dari sediaan pewarna kuku yang kami buat adalah sebagai
berikut :
Pembentuk Lapisan film : Nitroselulosa
Plasticizer
: Dioktil ; Camphor
Pelarut
Zat Warna
Bahan tambahan
: Glitter
Pengaroma
: Aqua rosae
5.2 Saran
Agar memperoleh hasil maksimal dalam pengaplikasian pewarna kuku dari
formulasi baru maka disarankan pengaplikasian pewarna kuku tersebut pada permukaan
kuku yang telah dibersihkan dan bentuk kuku kemudian oleskan kuku dengan vitamin
kuku lalu biarkan mengering. Setelah itu oleskan dengan base coat untuk memperkuat
Pewarna Kuku (Kutex)
16
dan melindungi kuku, lalu oleskan cat kuku dengan warna yang kita sukai. Ada baiknya
jika kuku ingin tetap awet dapat dioleskan lagi dengan nail polish atau kutek transparant
dan kemudian dikeringkan atau bisa juga mencelupkan kuku itu kedalam air es atau air
dingin selama 3 menit dan biarkan airnya mengering sendiri. Dan jangan mengelapnya
dengan handuk jika dirasa kutek dalam keadaan masih basah, karena akan merusak
semua olesan yang telah kita lakukan.
17