Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Wall dan Jellinek, 1970, kosmetik dikenal manusia sejak berabad abad
yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain
untuk kecantikan juga untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya
baru dimulai secara besar besaran pada abad ke-20.[1]
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian
luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain untuk
membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap
dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati
atau menyembuhkan suatu penyakit.[1]
Salah satu jenis kosmetika adalah kosmetika kuku. Kuku merupakan alat tambahan
kulit yang mempunyai fungsi fisiologis untuk melindungi ujung jari dan fungsi estetis
untuk menunjang penampilan. Secara estetis kriteria kuku sehat adalah:
1)
Ukuran kuku (rasio panjang dan lebar lebih dari satu kecuali ibu jari)
2)
Tekstur permukaan kuku (lempeng kuku ideal halus dan mengkilat tanpa permukaan
3)

yang ireguler)
Warna kuku (lempeng kuku yang menarik adalah transparan, yang mencerminkan
warna struktur bawahnya; pink dari nail bed dan putih dari matriks pada lunula dan

4)

dari udara dibawah kuku pada tepi bebas kuku)


Integritas perionikia (jaringan sekitar kuku yaitu kutikula, lipatan kuku proksimal, dan
hiponikia).
Kuku ideal berbentuk oval, panjang, dan nail plate melengkung tranversal.

Meningkatnya kebutuhan untuk mendapatkan kuku yang ideal, membuat kosmetika kuku
makin berkembang untuk menyamarkan kondisi kuku yang sebenarnya dan memperbaiki
penampilan kuku. [2]
Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas salah satu jenis dari
kosmetik yaitu pewarna kuku (kutex).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam
membuat makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sediaan pewarna kuku ?
2. Bagaimanakah formulasi yang baik dari sediaan pewarna kuku ?
Pewarna Kuku (Kutex)

3.
4.
5.
6.

Bagaimanakah bahan formulasi sediaan pewarna kuku yang baru ?


Bagaimanakah metode pembuatan untuk formulasi sediaan pewarna kuku yang baru ?
Bagaimanakah karakteristik formulasi sediaan pewarna kuku yang baru?
Bagaimanakah evaluasi untuk formulasi sediaan pewarna kuku yang baru ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang sediaan pewarna kuku.
2. Untuk mengetahui formulasi dari sediaan pewarna kuku.
3. Untuk mengetahui bahan formulasi sediaan pewarna kuku yang baru.
4. Untuk memahami metode pembuatan yang baik bagi formulasi sediaan pewarna kuku
yang baru.
5. Untuk memahami karakteristik formulasi sediaan pewarna kuku yang baru.
6. Untuk memahami evaluasi untuk formulasi sediaan pewarna kuku yang baru.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Kuku (Onyx)[3]
Keadaan kuku seperti halnya keadaan kulit, dapat menentukan kesehatan umum
dari badan. Kuku yang sehat normal adalah kuat, kenyal, dan memperlihatkan warna
kemerahmerahan, dan permukaan licin, melengkung dan bersih tanpa terdapat lubang
atau ombak di bagian tepinya. Kuku sebagai tambahan dari kulit, merupakan lempeng
tanduk yang bertugas melindungi ujungujung jari tangan dan kaki. Kuku terbentuk dari
keratin yang mengandung asam amino.
2.1.1

Unsur Kimia pada Kuku Unsur-unsur kimia pada kuku terdiri atas. [3]
Pewarna Kuku (Kutex)

1) Carbon 51%
2) Hidrogen 6%
3) Nitrogen 17%
4) Oxygen 21%
5) Sulfur 5%
2.1.2

Pertumbuhan Kuku [3]


Kuku tumbuh dengan arah ke depan, mulai dari kandungan kuku dan
melalui ujung jari. Kecepatan pertumbuhan rata-rata pada orang dewasa adalah
1/8 inchi (5/16 cm) perbulan. Pada musim panas pertumbuhan kuku lebih cepat
dibandingkan pada musim dingin. Kuku anak-anak tumbuh lebih cepat daripada
orang dewasa. Kuku jari tengah tumbuh paling cepat, sedangkan kuku jari jempol
tumbuhnya paling lambat, walaupun kuku jari kaki, tumbuhnya lebih lambat
daripada kuku jari tangan, namun lebih tebal dan lebih keras.

2.1.3

BagianBagian Kuku [3]


Kuku terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1) Badan kuku atau lempeng kuku (nail plate) : yaitu bagian yang kelihatan dari
kuku yang berada di atas palung kuku mulai dari atas batas akar sampai tepi
ujung lepas. Modul Merawat Tangan, Kaki dan Rias Kuku 8
2) Akar kuku (free edge) : yaitu akar kuku berada pada dasar kuku dan
tersembunyi dibawah kulit, akar kuku berasal dari jaringan yang tumbuh
yaitu matrix atau kandungan kuku.
3) Ujung lepas : merupakan bagian yang berbatasan dengan badan kuku dan
ujung jari.

2.1.4

Jaringanjaringan yang Berbatasan dengan Kuku [3]


1) Palung kuku Bagian dari kulit tempat kuku berada. Palung kuku banyak
terdapat pembuluh darah yang menyediakan makanan untuk pertumbuhan
yang terus-menerus bagi kuku. Palung kuku juga terdapat urat syaraf.
2) Kandungan kuku Bagian palung kuku yang berada di bawah akar kuku dan
banyak terdapat urat syaraf, limphe (getah bening), dan pembuluh darah.
Bulan sabit (lanula) Bulan sabit kelihatan keputih-putihan, yang berada di
dasar (bawah) badan kuku. Warna pucat pada lanula disebabkan pemberian
darah berkurang di sekitar perkandungan kuku.
3) Kulit kuku (cuticle) : yaitu bagian epidermis yang menutupi pingir sekeliling
kuku.
Pewarna Kuku (Kutex)

4) Eponychium : yaitu sambungan dari cusificle, yaitu badan kuku yang


menutupi lanula.
5) Hyponichium : yaitu bagian dari epidermis yang berada di bawah ujung
lepas.
6) Mantel atau penutup kuku : yaitu lipatan yang berada di kulit dan tempat akar
kuku.
7) Dinding kuku : yaitu lipatan-lipatan kecil kulit yang menutupi pinggirpinggir kuku.
8) Alur kuku : yaitu lipatan yang dalam di kedua samping badan kuku Kelainan
dan Penyakit Kulit
2.1.5

Kelainan dan penyakit kuku [3]


1. Penyakit Kuku
Macammacam penyakit kuku antara lain sebagai berikut :
a) Onychia yaitu suatu peradangan pada kuku dan matriksnya, disertai
pembentukan nanah. Kuku menjadi buram dan permukaan tidak rata.
b) Cantengan (Paronychia) yaitu suatu peradangan pada jaringan sekitar
kuku, biasanya oleh kuman dan bakteri pembentuk nanah.
c) Kurap (Onychomycosis) yaitu penyakit yang disebabkan oleh jamur,
biasanya terdapat pada hyponichium (kulit di bawah ujung kuku lepas).
Penyakit ini berwarna merah melingkar dan terasa gatal.

(a) Onychia, (b) Paronychia, (c) Onychomycosis

2. Kelainan kuku
a) Brite nail yaitu lempeng kuku yang rapuh dan mudah patah. hal ini
disebabkan oleh detergent atau kekurangan zat besi.
b) Leuconychia yaitu kuku berwarna putih membentuk titik-titik, garisgaris atau seluruh kuku memutih. Hal ini disebabkan adanya gelembung
udara di dalam kuku atau kelainan pada metrics kuku. Biasanya terjadi
sesudah rudapaksa (trauma) pada kuku.
c) Onycholysis yaitu lempeng kuku yang lepas dari palung kuku (nail bed).
Disebabkan penyakit atau tumbuhan dibawah lempeng kuku yang
Pewarna Kuku (Kutex)

mendesak lempeng kuku ke atas, misalnya kulit, jamur dan lainlain.


Modul Merawat Tangan, Kaki dan Rias Kuku 10
d) Onychorrhesis yaitu terbelahnya lempeng kuku secara memanjang atau
longutidional. Kuku menjadi tipis dan mudah patah. Disebabkan bahan
soda dalam sabun/detergent, cat kuku dan penghapus cat kuku.
e) Beau`satin line yaitu adanya lekukanlekukan melintang (transversal)
pada kuku. Biasanya berhubungan dengan penyakit dalam.
f) Engshell nail yaitu kelainan berupa menipisnya kukudan melungkung
pada ujung kuku lepas. Kondisi ini sering terjadi pada usia tua atau
penderita anemia
g) Hang nail yaitu Terjadinya pelepasan sebagian kulit pada sisi kuku,
akibat adanya luka pada akar kuku, dan kebiasaan menggigit kuku

a. Brite nail

b. Leuconychia

c. Onycholysis

3. Bentuk Kuku
Bentuk kuku dibagi dalam empat macam yaitu: persegi, bulat, lonjong, dan
runcing.
d. Onychorrhesis e. Beau`satin line f. Engshell nail g. Hang nail

2.2 Cat kuku (nail polish/nail enamel) [2]


Pada tahun 1920 diperkenalkan cat kuku di pasaran dengan sediaan jernih,
kemudian tahun 1930 Charles Revson mempunyai gagasan menambahkan pigmen untuk
memberi warna.10 Cat kuku merupakan pigmen yang diendapkan dalam pelarut yang
Pewarna Kuku (Kutex)

mudah menguap untuk menutupi warna alami kuku. Nail polish, basecoat dan topcoat,
mempunyai formulasi dasar yang sama, dan mengeras dengan penguapan.
2.3 Jenis Jenis Cat Kuku
Secara umum, kita bisa memilih warna cat kuku berdasarkan warna dasar kulit
kita. Sangat dianjurkan untuk Anda yang memiliki kulit terang, memilih warna-warna
nail polish yang terang. Sedangkan untuk warna kulit gelap, dianjurkan memilih warna
nail polish yang gelap. Sebelum memutuskan warna pilihan Anda, kenali 6 jenis nail
polish berdasarkan kegunaannya.
1. Matte: jenis nail polish ini adalah yang paling sering kita temui. Warnanya tidak
mengilap, cenderung warna original dan tak banyak pilihan. Warna ini cocok
dikenakan pada nuansa casual dan sehari-hari.
2. Glitter: jenis nail polish yang ini cocok untuk dikenakan saat pergi ke pesta.
Terutama bila Anda tak terlalu suka pada aksesoris yang menyolok, nail polish glitter
dapat menggantikan aksesoris tersebut. Nail polish jenis ini juga menyeimbangkan
antara simple dress Anda dengan suasana pesta.
3. Color Changing Nail Polish: cat kuku ini dapat berubah warna sesuai dengan
temperatur tubuh dan lingkungan. Sayangnya tak begitu populer di Indonesia, karena
harganya relatif cukup mahal.
4. Metallic: warna cat kuku jenis ini cukup digemari, karena memberikan kesan
eksotik dengan beberapa pilihan warna dasar silver, gold, dan tembaga.
5. Extra shine: bila ingin memberikan kesan basah yang cukup lama, extra shine nail
polish adalah pilihan yang paling tepat. Kuku terlihat berkilau sempurna dan manis.
6. Shimmer: memiliki kuku yang tampak berkilau seperti mutiara adalah dambaan
sebagian besar wanita. Warna natural seperti cream dan pearl cantik dipulaskan di
kuku lentik untuk memberikan kesan alami.
2.4 Komponen Penyusun cat kuku [2]
2.4.1

Komponen yang menyusun cat kuku adalah:


1) Pembentuk selaput utama/film (15%) yaitu nitroselulosa, polimer metakrilat,
polimer vinil, merupakan komponen tahan air yang menghasilkan selaput
mengkilat dan melekat pada nail plate.

Pewarna Kuku (Kutex)

2) Selaput untuk membentuk resin (7%) yaitu formaldehid, p-toluene sulfonamid,


poliamide, akrilat, alkyd dan vinil resin, untuk melekatkan kuku dengan cat
dan meningkatkan kilauan.
3) Plasticizers/zat plastik (7%) yaitu dibutil pthalat, dioktil pthalat, trikresil
pospat, kamfor, minyak jarak, trifenil fosfat untuk meningkatkan kelenturan.
4) Pelarut dan cairan lain (70%) untuk memodifikasi viskositas yaitu asetat,
keton, toluen, xylene, alkohol, metilen klorida, eter.
5) Pewarna (0-1%) yaitu pigmen organik dan anorganik
Dye
D&C Red No. 6

Lakes
Ba, Ba/Sr

D&C Red No. 7

Ca

D&C Red No. 30

D & C Red No.34

Ca

FD&C Yellow No. 5

Al, Zn

FD&C Yellow No. 6

Al

Tabel 2.4.1.1 Zat warna organik yang digunakan dalam sediaan cat kuku
6) Pengisi yaitu guanine fish scale atau titanium dioksida dilapisi mica flakes atau
bismut oksiklorida untuk pewarnaan

7) Bahan pengendap (1%), tetapi tidak selalu ditambahkan.

2.4.2

Standarisasi Penggunaan Zat Kimia


Daftar Bahan Pengawet Yang Tidak Diijinkan Digunakan Dalam Kosmetik:
No
Nama Bahan
1 1-(4-chlorophenoxy)-1-(H-imidazol-1-yl)-3

Kadar Maksimum
0.5%

Dimethybutan-2-one(+)
1,3-Bis(hydroxymethyl)-5,5-

0,6%

dimethylimidazolidine-2,4-dione
Formic acid and its sodium salts

0,5%(dinyatakan

Glutaraldehyde (Pentane-1,5-dial)

sebagai asam)
0,1%

Pewarna Kuku (Kutex)

Phenylmercuric salts (including borates)

0,007%(dihitung
sebagai
Hg.Jika,dicampur
dengansenyawa Merkuri

4-hydroxybenzoic acid,its salts and esters

lain yang diizinkan)


0,4% (asam)untuk ester
tunggal
0,8% (asam)untuk ester

campuran
Sediaan Rambut 1,0%

Zinc pyrithione (INN)(+) (3)

Sediaan lainya 0,5 %


2.5 Efek samping yang terjadi pada pemakaian cat kuku [2]
1) Dermatitis kontak alergi (DKA) terhadap cat kuku, merupakan efek samping yang
sering dilaporkan pada 13% populasi. Dermatitis dapat terjadi di sekitar area
pemakaian (periungual) maupun di tempat jauh (dermatitis ektopik). DKA
periungual ditandai dengan eritem dan edema pada lipatan kuku proksimal dan
ujung jari. Dermatitis ektopik sering terjadi pada bagian bawah wajah, samping
leher, dan dada atas.
Penyebab utama dermatitis kontak adalah toluen sulfonamid formaldehid
resin (TSFR) atau butiran nikel (khususnya pada dermatitis ektopik) yang
ditambahkan agar cat kuku tetap cair. DKA airborne dicurigai jika terjadi pada
wajah, leher, telinga secara simetris dan melibatkan kelopak mata bagian bawah.
Suatu penelitian oleh Guin dkk terhadap 215 individu yang menderita dermatitis
kelopak mata dalam kurun waktu 20012003, 18 orang (8%) diantaranya merupakan
DKA terhadap kuku buatan dan atau cat kuku. Efek samping lain adalah urtikaria
rekuren pada phalang distal jari tangan.
DKA pada perionikia dapat menyebabkan infeksi sekunder oleh bakteri atau
candida. Selain itu, cat kuku yang lepas atau digunakan lebih dari 4 hari dapat
meningkatkan jumlah bakteri yang kembali pada ujung jari setelah cuci tangan.
Diskolorisasi merah atau kuning pada distal kuku yang dimulai dari dekat kutikula
kemudian meluas sampai ujung kuku merupakan efek samping yang terjadi setelah
pemakaian cat kuku terus-menerus selama 7 hari. Zat warna yang sering
menyebabkan adalah D&C red nomer 6,7 dan 34; dan FD&C yellow nomer 5 lake.
Pewarna Kuku (Kutex)

Kerusakan kuku akibat pemakaian cat kuku jarang terjadi, namun kadang terjadi
granulasi keratin kuku pada individu yang mengoleskan cat kuku baru diatas cat
kuku lama selama beberapa minggu. Ini ditandai dengan adanya bintik putih
berskuama superfisial dan pseudoleukonikia.
2) Efek lain yang tidak biasa terjadi pada pemakaian cat kuku adalah leukoderma pada
lipatan kuku, keilitis, dermatitis generalisata dan dermatitis kontak granulomatosa.
2.6 Langkah langkah dalam Mengecat kuku
a. Mula-mula kuku dibersihkan dapat dilakukan dengan cara mencuci tangan secara
keseluruhan dengan air dan sabun lalu dikeringkan dengan handuk
b. Setelah tangan bersih dan kering, kuku dirapihkan dengan gunting kuku, agar bentuk
kuku bisa kita desain dengan baik dan memperhalus permukaan ujungnya maka bisa
menggunakan pengikir kuku.
c. Setelah kuku terbentuk, oleskan kuku dengan vitamin kuku lalu biarkan mengering.
Setelah vitamin kuku kering, oleskan dengan base coat untuk memperkuat dan
melindungi kuku.
d. Setelah base coat mengering, kita dapat mengoleskan cat kuku dengan warna yang
kita sukai. Cara mengoles cat kuku yang baik adalah dari ujung kutikel ke bagian
ujung kuku, lakukan beberapa kali dan tambahkan olesan jika diperlukan
e. Ada baiknya jika kuku ingin tetap awet dapat dioleskan lagi dengan nail polish atau
kutek transparant dan kemudian dikeringkan
f. Namun bisa juga mencelupkan kuku itu kedalam air es atau air dingin selama 3
menit dan biarkan airnya mengering sendiri. Di step terakhir ini jangan pernah
mencoba mengelapnya dengan handuk jika dirasa kutek dalam keadaan masih basah,
karena akan merusak semua olesan yang tadi telah kita lakukan.

2.7 Pembersih Cat Kuku


Pembersih cat kuku merupakan sediaan cair yang mampu untuk menghilangkan
warna cat kuku dengan melarutkan nitroselulosa dan resin. Ada yang mengandung
moisturizer dan air untuk melembabkan dan menggunakan pelarut untuk menghilangkan
lemak, dan ada juga pembersih cat kuku tipe krim. Pelarut yang biasa digunakan
diantaranya adalah etil asetat, aseton, dan turunan alkohol.

Pewarna Kuku (Kutex)

Bahan bahan pembersih cat kuku ini kebanyakan mudah terbakar, sehingga
dilakukan tindakan yang sesuai untuk menghindari pemakaian api secara langsung
selama proses pembuatan.

BAB III
METODOLOGI
3.1 Formulasi Cat Kuku
Contoh formulasi dari sediaan cat kuku dapat dilihat dari formulasi di bawah ini:
Formula 1 :

Bahan
Nitroselulosa
Alkyd Resin
Asetil tributil sitrat
Etil asetat
ButilAsetat
Etil alkohol
Toluen
FD&C Red No.6
Suspending Agent

Fungsi
10%
10%
5,0%
20,0%
15,0%
5,0%
35,0%
q.s
q.s

Pembentuk film
Resin
Plasticizer
Pelarut
Pelarut
Pelarut
Pelarut
Pewarna
Viscosity modifier

Cara pembuatannya dalam skala industri dapat dilihat pada bagian dibawah ini:
1. Tambahkan pigmen ke dalam campuran larutan alkyd resin dan sebagian asetil tributil
sitrat
2. Gerus homogen campuran tersebut
3. Buat campuran larutan zat lain (nitroselulosa, etil asetat, butil asetat, etil alkohol,
toluene dan lain-lain) kemudian tambahkan campuran no. 2, gerus homogen
4. Perpindahan antar kontainer harus dalam wadah tersegel dan jangan pakai api
langsung
5. Lakukan Evaluasi
Viskositas (Viskometer atau rheometer)
Kekerasan dari film kering (Rocker apparatus, such sward)
Waktu kering
Penampilan (Homogenitas warna, colourimetri)
Stabilitas terhadap panas
Formula 2 :
Nail Crackel Sistem Polandia
Acematt TS 100 untuk efek matt dan crackel pada kuku
Base Coat
Pewarna Kuku (Kutex)

10

Tahap
Bahan
1
Nail polish dasar

2
3

Nama INCI
Butil asetat; Etil asetat,

AEROSIL R 972
ACEMATT TS 100
Pigmen
Total

Kertas, Isopropyl Alkohol


Silica Dimetil Silylate
Silica
Pigmen pra-tersebar

%B/b
93.00
2.00
2.00
3.00
100.00

Tambahkan AEROSIL R 972 dengan kuku dasar cat dan membubarkan dengan

pelarut selama minimal 15 menit.


Tambahkan ACEMATT TS 100 untuk Tahap 1 dan membubarkan dengan

kecepatan sedang selama 10 menit.


Tambahkan etil asetat ke kuku dasar cat.
Tambahkan ACEMATT TS 100, basah sambil diaduk dengan kecepatan sedang.
Tambahkan isopropil alkohol dan pigmen pra-tersebar dan menyeragamkan dengan
kecepatan rendah selama minimal 15 menit.

Formula 3 :
REVLON Nail Enamel [0667-151-000] - Iced Mauve Pink

Bahan
Silk Protein

Fungsi
menghaluskan

Silicone Shield

permukaan kuku
menghaluskan dari
gelembung angin, garis-

Shade Lock Technology

garis kasar dan goresan


warna

Manfaat dan Keunggulan :


Mengandung Silk Silicone Formula dengan Silk Protein yang membantu
menghaluskan permukaan kuku dimana perisai Silicone Shield menghaluskan dari
gelembung angin, garis-garis kasar dan goresan.
Shade Lock Technology untuk warna yang tahan lama pada kuku Anda.
Warna-warna indah berkilau yang tahan selama 10 hari * (*jika digunakan bersama
dengan Revlon Double Twist/Top Speed Top Coat).
Pewarna Kuku (Kutex)

11

Kemasan baru dengan logo Revlon lebih kecil pada tutup terlihat lebih simple dan
elegan.
Formula 4 (Baru) :
Bahan

Kada

Fungsi

Nitroselulosa
Dioktil
Camphor
Aseton
Etilenglikol monometil eter
D&C red No. 6, 7, 10, 11, 12,

r
10 %
7%
13 %
40 %
30 %
q.s

Pembentuk lapisan film


Plasticizer
Pelembut dan elastis
Pelarut
Pelarut
Zat Warna

13, 34
Glitter
Aqua rosae

q.s
q.s

Bahan tambahan
bahan tambahan, Aromaterapi

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1

Alasan Pemilihan Bahan dalam Formulasi Baru


Bahan
Nitroselulosa
Dioktil
Camphor
Aseton
Etilenglikol monometil eter
D&C red No. 6, 7, 10, 11, 12,

Kadar
10 %
7%
13 %
40 %
30 %
q.s

Fungsi
Pembentuk lapisan film
Plasticizer
Pelembut dan elastis
Pelarut
Pelarut
Zat Warna

13, 34
Glitter
Aqua rosae

q.s
q.s

Bahan tambahan
bahan tambahan, Aromaterapi

1. Nitroselulosa

Pewarna Kuku (Kutex)

12

Digunakan sebagai bahan pembentuk lapisan film dan terbaik sejak dulu sampai
sekarang.
2. Dioktil
Digunakan sebagai plasticizer yang berguna untuk melembutkan dan memberikan
elastisitas pada lapisan cat kuku yang terbentuk. paling sering digunakan dan aman
untuk kesehatan. Cat kuku pada umumnya mengandung dua atau lebih campuran
plasticizer. Sifat dari plasticizer adalah pada konsentrasi rendah dapat membentuk
lapisan tipis dan mengkilat. Jika nitroselulosa mengering di permukaa kuku
sehingga lapisan kuku menjadi keruh dan mudah terkelupas.
3. Camphor
Untuk membuat cat kuku yang semakin lembut dan elastis, digunakan kombinasi
dua plasticizer.
4. Aseton
Digunakan sebagai pelarut, karena merupakan pelarut yang lebih aman
dibandingkan toluen dan formaldehid yang umum digunakan pada cat kuku.
Pemilihan zat pelarut tergantung pada jenis film former yang akan digunakan.
Pada umunya digunakan satu atau campuran pelarut. Maksud dari penggunaan
campuran ini adalah selain untuk melarutkan nitroselulosa, resin dan plasticizer
juga untuk maksud agar cat kuku ini menguapnya perlahan-lahan. Apabila hanya
digunakan satu macam pelarut saja maka karena cepat menguap, nitroselulosa akan
segera mengendap dan lapisan yang terbentuk tidak akan baik serta cat kuku sukar
untuk dioleskan. Jadi kecepatan menguap dari pelarut akan sangat menentukan
lapisan yang terbentuk. Bila terlalu perlahan-lahan juga kurang baik karena cat
kuku akan lama kering dan lapisan yang terbentuk agak tebal hingga sukar merata.
5. Etilenglikol monometil eter
Pelarut yang digunakan harus mudah menguap, tetapi dapat juga membuat kutek
menempel kuat pada kuku, sehingga digunakan kombinasi pelarut aseton dan
etilenglikol monometil eter, agar konsistensi lebih kental.
6. Coloring agent
Pewarna Kuku (Kutex)

13

Penggunaannya diatur oleh undang-undang FD&C act. Pada umumnya merupakan


zat warna sintetis, sangat berguna untuk memberi efek keruh/gelap pada lapisan
dan kuku akan terlihat bagus dan indah. D&C red No. 6, 7, 10, 11, 12, 13, 34
7. Glitter
Bahan tambahan yang sering digunakan untuk memperindah cat kuku adalah
glitter. Namun, glitter yang ada kurang bervariasi. Glitter biasanya terbuat dari
sisik ikan yang dihaluskan. Pada formulasi ini digunakan glitter sisik ikan
berbentuk daun dan diberi warna emas. Cara membuat glitter dari sisik ikan yaitu,
pertama pilih sisik ikan yang masih segar lalu disiangi. Kedua, segera lakukan
pencucian sebelum sisik ikan menjadi bau. Ketiga, pastikan pencucian sisik ikan
benar-benar bersih hingga tidak ada lagi lendir yang masih menempel. Yang perlu
diperhatikan, jangan mengeringkan sisik di bawah sinar matahari. Ini karena bisa
membuat sisik ikan melengkung dan sulit untuk dibentuk. Kemudian sisik ikan
yang telah kering dibentuk glitter dengan pola daun.
8. Aromaterapi
Formulasi ini juga menambahkan aromaterapi berupa aqua rosae. Ini berfungsi
sebagai bahan tambahan yang membuat konsumen relax saat menunggu cat kuku
kering.
4.2

Metode Pembuatan Formulasi Baru


Cara pembuatannya dalam skala industri dapat dilihat pada bagian dibawah ini:
1.
Tambahkan pigmen ke dalam campuran larutan alkyd resin dan sebagian asetil
2.
3.

tributil sitrat.
Gerus homogen campuran tersebut.
Buat campuran larutan zat lain (nitroselulosa, etil asetat, butil asetat, etil
alkohol, toluene dan lain-lain) kemudian tambahkan campuran no. 2, gerus

homogen.
4.
Tambahkan zat campuran secukupnya, sampai terlihat perubahan warna.
5.
Tambahkan Aqua rosae sebagai parfum secukupnya kedalam larutan tersebut
serta tambahkan glitter yang telah dibuat.
6.
Perpindahan antar kontainer harus dalam wadah tersegel dan jangan pakai api
7.

langsung.
Lakukan Evaluasi
Viskositas (Viskometer atau rheometer)
Kekerasan dari film kering (Rocker apparatus, such sward)
Waktu kering
Penampilan (Homogenitas warna, colourimetri)
Pewarna Kuku (Kutex)

14


4.3

Stabilitas terhadap panas

Kelebihan dari Formulasi Baru


Adapun kelebihan dari sediaan formulasi pewarna kuku yang baru, yaitu :
1. Lebih aman karena bahan pembentuk lapisan film yang kedap air, dicampur
dengan basis kedelai yang tidak berbau, tidak toksik, dan dapat membuat warna
tahan lebih lama.
2. Ditambah dengan aromaterapi yang membuat konsumen relax saat menunggu cat
kuku kering.
3. Glitter unik dan menarik.

4.4

Karakteristik dari Formulasi Baru


Adapun karakteristik mutu sediaan perona pipi dalam formulasi baru ini memiliki
karakteristik seperti berikut :
1. Memiliki warna yang menarik.
2. Aromaterapi yang membuat relax saat menunggu cat kuku kering.
3. Kutex menempel kuat pada kuku.
4. Cat kuku lembut dan elastis.
5. Dapat digunakan dengan mudah.
6. Glitter berbentuk daun (unik).

4.5 Evaluasi
1. Viskositas (Viskometer atau rheometer)
2. Kekerasan dari film kering (Rocker apparatus, such sward)
3. Waktu kering
4. Penampilan (Homogenitas warna, colourimetri)
5. Stabilitas terhadap panas

Pewarna Kuku (Kutex)

15

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada
bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara
lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi
supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan
untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.
Salah satu jenis kosmetika adalah kosmetika kuku. Kuku merupakan alat
tambahan kulit yang mempunyai fungsi fisiologis untuk melindungi ujung jari dan fungsi
estetis untuk menunjang penampilan. Kuku terdiri dari tiga bagian : Badan kuku atau
lempeng kuku (nail plate), akar kuku (free edge), ujung lepas.
Jenis-jenis nail polish : Matte, Glitter, Color Changing Nail Polish, Metallic, Extra
shine, Shimmer. Komponen yang menyusun cat kuku : Pembentuk selaput utama/film, Selaput
untuk membentuk resin, Plasticizers/zat plastik, Pelarut dan cairan lain, Pewarna, Pengisi, Bahan
pengendap.

Adapun formula baru dari sediaan pewarna kuku yang kami buat adalah sebagai
berikut :
Pembentuk Lapisan film : Nitroselulosa
Plasticizer

: Dioktil ; Camphor

Pelarut

: Aseton ; Etilenglikol monometil eter

Zat Warna

: D&C red No. 6, 7, 10, 11, 12, 13, 34

Bahan tambahan

: Glitter

Pengaroma

: Aqua rosae

5.2 Saran
Agar memperoleh hasil maksimal dalam pengaplikasian pewarna kuku dari
formulasi baru maka disarankan pengaplikasian pewarna kuku tersebut pada permukaan
kuku yang telah dibersihkan dan bentuk kuku kemudian oleskan kuku dengan vitamin
kuku lalu biarkan mengering. Setelah itu oleskan dengan base coat untuk memperkuat
Pewarna Kuku (Kutex)

16

dan melindungi kuku, lalu oleskan cat kuku dengan warna yang kita sukai. Ada baiknya
jika kuku ingin tetap awet dapat dioleskan lagi dengan nail polish atau kutek transparant
dan kemudian dikeringkan atau bisa juga mencelupkan kuku itu kedalam air es atau air
dingin selama 3 menit dan biarkan airnya mengering sendiri. Dan jangan mengelapnya
dengan handuk jika dirasa kutek dalam keadaan masih basah, karena akan merusak
semua olesan yang telah kita lakukan.

Pewarna Kuku (Kutex)

17

Anda mungkin juga menyukai