DIARE AKUT
Oleh :
Testi Melina Candra
15100707360803083
Preseptor :
dr. Gustin Sukmarini, Sp.A
KATA PENGANTAR
Solok,
27 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..............................................................................
ii
..................................................
....................................................................
11
15
KESIMPULAN ...........................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA
20
................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas
anak
di
negara
berkembang.
Terdapat
banyak
dan
menjamin
pertumbuhan
asupan
akibat
nutrisi
diare.
untuk
Diare
mencegah
menyebabkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Diare Akut
Diare akut adalah baung air besar pada bayi atau anak lebih
dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi
cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung
kurang dari satu minggu. Pada bayi yang minum ASI sering
frekuensi buang air besarnya lebih dari 3-4 kali per-hari, keadaan
ini tidak dapat disebut diare, tetapi masih bersifat fisiologis atau
normal. Untuk bayi yang minum ASI secara eksklusif definisi
diare yang praktis adalah meningkatnya frekuensi buang air
besar atau konsistensinya menjadi cair yang menurut ibunya
abnormal atau tidak seperti biasanya. Kadang-kadang pada
seorang anak buang air besar kurang dari 3 kali perhari, tetapi
konsistensinya cair, keadaan ini sudah dapat disebut diare.
2.2. Epidemiologi
Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di
negara berkembang termasuk di indonesia dan merupakan salah
satu penyebab kematian dan keskita tertinggi pada anak,
terutama usia dibawah 5 tahun. Di dunia, sebanyak 6 juta anak
meninggal tiap tahunnya karena diare dan sebagian besar
kejadian
tersebut
terjadi
di
negara
berkembang.
Sebagai
resiko
yang
dapat
meningkatkan
penularan
patogen
telah
utama
diidentifikasikan
dari
dapat
timbulnya
diare
umunya
adalah
golongan virus bakteri dan parasit. Dua tipe dasar dari diare akut
oleh karena infeksi adalah non infalammatory dan inflammatory
Enteropatogen menimbulkan non inflammatory diare melalui
produksi enterotoksin oleh bakteri, destruksi sel permukanaa villi
oleh
virus,
perlekatan
oleh
parasit,
perlekatan
dan
atau
8. Salmonella
9. Shigella
10. Staphylococcus
aureus
4. Clostridium perfiringens
5. Clostridium defficile
parahaemolyticus
6. Escherichia coli
7. Plesiomonas shigeloides
Golongan virus :
1. Astrovirus
2. Calcivirus (Norovirus, Sapovirus)
3. Enteric adenovirus
5. Rotavirus
6. Norwalk virus
7. Herpes
simplex virus.
4. Coronavirus
8.
Cytomegalovirus.
Golongan parasit :
1. Balantidium coli
2. Blastocytosis coli
3. Cryptosporidium parvum
5. Giardia lamblia
6. Isospora belli
7. Strongyloides
stercoralis
4. Entamoeba histolytica
8. Trichuris
trichiura
Dinegara berkembang kuman patogen penyebab penting
diare
pada
anak-anak
enterotoksigenik,
yaitu:
Shigella,
Rotavirus,
Escherichia
Campylobacter
jejuni
coli
dan
cryptosporidium.
2.5. Patogenesis
mengikuti
masuk
dalam
lumen
usus,
dengan
akibat
penyakit
menyebabkan
fosforilasi
membran
protein
aktivitas
memacu
NaK-ATPase
peningkatan
kadar
beberapa
c
AMP
diantaranya
intarseluler,
reseksi
ileum
dan
penyakit
crohn
dapat
tetapi
perubahan
penyebab
motilitas
utama
mempunyai
darah
dan
limphatic
menyebabkan
air,
tinja
yang
mengandung
metabolik
dan
hipokalemia.
Dehidrasi
merupakan
atau
dehidrasi
hipotonik.
Menurut
derajat
10
yang
memproduksi
enterotoksin,
Giardia,
dan
Cryptosporidium.
Muntah juga sering terjadi pada non inflammatory diare.
Gejala khas diare akut oleh berbagai penyebab.
Gejala
Rotavir
klinis
Masa
us
17-
tunas
Panas
Mual
jam
+
Sering
muntah
Nyeri
perut
Lamanya
salmon
ETEC
EIEC
Kolera
ella
6-72
6-72
6-72
48-72
jam
++
jarang
jam
++
sering
jam
sering
jam
++
-
jam
Sering
Tenesm
Tenes
Tenesm
Tenes
Kramp
ust
mus
us kolik
mus
5-7 hari
kramp
>7 hari
3-7 hari
kramp
variasi
a
72 24-48
sakit
Sifat tinja
Frekuensi 5-10
konsisten
x/hr,
si
cair
darah
Bau
Warna
shigell
langu
2-3
hari
>10x/h
r,
lembek
+
Sering,
lembek
Sering,
cair
Sering,
lembek
kadang
busuk
Terus
meneru
s, cair
Amis
Kuning
Merah-
kehijaua
Tak
Merah-
khas
Seperti
hijau
hijau
berwar
hijau
air
na
Leukosit
Lain-lain
3 hari
+
anorexia Kejang
+/-
cucian
+
Sepsis+/ meteor
Infeksi
sistemi
ismus
11
beras
-
k
2.7. Diagnosis
1. Anamnesis
Pada anamnesis perlu ditanyakan hal-hal sebagai berikut:
lama diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja, warna, bau,
ada/ tidak lendir dan darah. Bila disertai muntah: volume dan
frekuensinya. BAK: biasa, berkurang, jarang atau tidak
kencing dalam 6-8 jam terakhir. Makanan dan minuman yang
diberikan selama diare. Adakah panas atau penyakit lain yang
menyertai seperti: batuk, pilek, otitik media, campak.
Tindakan yang telah dilakukan ibu selama anak diare:
memberi oralit, mebawa berobat ke puskesmas atau kerumah
sakit
dan
obat-obatan
yang
diberikan
serta
riwayat
imunisasinya.
2. Pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa: berat badan, suhu
tubuh, frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta
tekanan darah. Selanjutnya perlu dicari tanda-tanda utama
dehidrasi: kesadaran, rasa haus dan turgor kuli abdomen dan
tanda-tanda tambahan lainnya: ubun-ubun besar cekung atau
tidak, matang: cekung atau tidak, ada atau tidaknya air mata,
bibir, mukosa, mulur dan lidah kering atau basah.
Pernapasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asidosis
metabolik.
Penilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan
dengan cara objektif yaitu dengan membandingkan berat
badan
sebelum
dan
selama
diare.
Subjektif
dengan
Minimal atau
Dehidrasi
Dehidrasi be
tanpa
ringan-sedang,
kehilangan
12
Kesadaran
Denyut jantung
dehidrasi
kehingan BB
>9%
kehilangan
3%-9%
BB<3%
Baik
Norml, lelah,
Normal
gelisah, irritable
Normal
Apatis, letarg
meningkat
tidak sadar
Takikardi,
bradikardi pa
Normal
Normal-
kasus bera
Lemah, keci
Pernapasan
Mata
Air mata
Mulut dan
Normal
Normal
Ada
Basah
melemah
Normal-cepat
Sedikit cekung
Berkurang
Kering
tidak teraba
Dalam
Senagat ceku
Tidak ada
Sangat kerin
lidah
Cubitan kulit
Capillary refill
Segera kembali
Normal
Kembali<2 detik
Memanjang
Kembali >2 de
Memanjang
Dingin
minimal
Dingin, mottl
Kualitas nadi
Extremita
BAK
Hangat
normal
sianotik
Minimal.
Berkurang
3. Laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut pada
umunya tidak diperlukan. Hanya pada keadaan tertentu
mungkin
diperlukan
misalnya
penyebab
dasarnya
tidak
13
bakteri
yang
menghasilkan
sitotoksin,
bakteri
kuman
invasif
atau kuman
yang
yang
menyebabkan
diare
pada
umunya
tidak
memproduksi sitotksin
G.
lamblia,
E,
rhabditiform lava
Spiral
atau
basil
berbentuk S
Kultur tinja
gram
hytolit
coli,
Shigella
14
salmone
camphylobacter
Enterocolica,
Enzym
Imunoassay
V.
atau
dilakukan
di Bakteri
laboratorium riset
yang
meproduksi
2.8. Penatalaksanaan.
1. TRO (Terapi rehidrasi oral)
a. Pengobatan diare tanpa dehidrasi
Penderita diare tanpa dehidrasi segera diberikan
cairan rumah tangga untuk mencegah dehidrasi,
seperti: air tajin, larutan gula garan, kuah sayurdan
sebagainya.
Pengobatan
dapat
BAB
1-5 tahun adalah 100-200 ml setiap BAB
5-12 tahun 200-300 ml setiap BAB
Dewasa 300-400 ml setiap BAB.
Selain
cairan
rumah
tangga
ASI
dan
tok
sayuran
Cholerae,
Parahaemolyticus, C. Difficile, E. c
latex Rotavirus,
G.
Lamblia,
ent
aglutinasi serotyping
Latex aglutinasi setelah
enrichment
Test
yang
jejuni.
terutama
pisang,
makanan
yang
15
dirawat
disarana
kesehatan
dan
segera
1-2
jam
Pemberian
(untuk
tersebut
anak
yang
dilakukan
lebih
untuk
besar).
memberi
dengan
pemberiannya :
<1 tahun
dosis
1
jam
100
ml/kgBB.
pertama
30
Cara
cc/kgBB,
Lakukan
evaluasi
tiap
jam.
Bila
hidrasi
tidak
16
2. Terapi medikamentosa
a. Antibiotik
penyebab
kolera
Shigella dysentry
Antibiotik pilihan
Tetracycline
alternatif
Erythromycin
12,5 mg/kgBB
12,5 mg/kgBB
4x sehari selama
Pivmecillinam
15 mg/kgBB
20 mg/kgBB
4x sehari selama
Ceftriaxone
50-100 mg/kgBB
1x sehari IM selam
hari
Amoebiasis
Metronidazole
10 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari
(10
hari
pada
kasus
berat
Metronidazole
Giardiasis
5 mg/kg
3x sehari selama 5 hari.
b. Antidiare
Obat-obat golongan ini meskipun sering digunakan
tidak mempunyai keuntungan praktis dan tidak
diindikasikan untuk pengobatan diare akut pada
anak.
c. Antimotilitas
(Contoh : loperamide hyrochloride, diphenoxylate
dengan atropine, tinctura opii, peregoric, codein).
Obat-obatan ini dapat mengurangi frekuensi diare
pada orang dewasa akan tetapi tidak mengurangi
volume
tinja
pada
anak.
Lebih
dari
itu
dapat
17
berkembang
dan
dihubungkan
dengan
infeksi
yang
serius.
Seng
merupakan
18
BAB III
KASUS
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Intan Cahaya
Umur
: 8 bulan
Jenis kelamin
: Perempuan
No. MR
: 102066
Tanggal masuk
: 10 november 2015
Alamat
: Sumani
Anamnesa
Keluhan Utama
darah
Muntah kurang lebih 10 kali dalam sehari sejak 1 hari yang lalu.
Muntah berisi air.
Demam sejak 1 hari yang lalu
Anak tetap mau menyusu
Batuk (-)
Sesak (-)
BAB dan BAK normal
Pemeriksaan Fisik
KU
: sakit sedang
Kesadaran : aktif
19
Kulit
Nafas
: tidak sesak
TD : 100/70 mmHg
TB : 61 cm
BB : 6,5 kg
Suhu : 38,6oC
Gizi : Baik
Kepala
: simetris, normosefal,
: hitam lebat
Mata
Terlihat cekung
sklera
Telinga : kelainan bawaan (-), serumen (+), nyeri tekan aurikuler (+)
Hidung : sekret (-), deviasi septum (-), selaput lendir (-)
Mulut :
Bibir
: kering
: terbelah (-)
Lidah
20
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: nyeri tekan (+), hati (-), lien (-), kelenjar getah bening inguinal (-)
Perkusi
Alat gerak :
Refleks Fisiologis :
-
Reflex biceps
Reflex triceps
Reflex Achilles
Reflex Patella
:+
:+
:+
:+
Refleks Patologis :
-
Reflex babinski : -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Anjuran : Pemeriksaan feses
DIAGNOSA KERJA
21
DIAGNOSA BANDING
Diare kronik
THERAPY
1. Rawat inap anak
2. Diet NTRS 650 Kkal.
3. Berikan cairan Ringer Laktat 30cc/ kgBB/ 1 jam pertama = 65 tt/i
Ringer laktat 70cc/kgBB/ 5 jam selanjutnya = 30tt/i
Berikan cairan maintanance pada anak <2 tahun dengan dehidrasi berat
dibutuhkan cairan 250cc/kgBB/hari = 22 tt/i
4. Zinc 1x10 mg
22
KESIMPULAN
Diare akut adalah baung air besar pada bayi atau anak lebih
dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi
cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung
kurang dari satu minggu. Terdapat banyak penyebab diare akut
pada anak. Pada sebagian besar kasus penyebabnya adalah
infeksi akut intestinum yang disebabkan oleh virus, bakteri dan
parasit, akan tetapi berbagai penyebab lain juga dapat
menyebabkan diare akut.
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Soeparto P, Djupri LS, Sudarmo SM, Ranuh IRG. Diare.
Dalam: soeparto P, Djupri LS, Sudarmo SM, Rabuh IRG eds.
Gangguan absorbsi-seksresi sindroma diare. Graha
masyarakat ilmiah kedokteran FK Unair. 1999;1-36.
2. Dit. Jen PPM PLP Dep. Kes RI PMPD. Buku Ajar Diare. 1996.
3. Kamus Saku Kedokteran Dorlan Edisi 25. EGC.
4. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, 1985, Buku Kuliah 3
Ilmu kesehatan Anak Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.
5. Ganna, Herry. Melinda, Heda. Ilmu Kesehatan Anak
Pedoman Diagnosis dan Terapi. Edisi 3 Bandung: 2005.
6. Pusponegoro. H, dkk. Standar Pelayanan Medis Kesehatan
Anak Edisi I. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2004.
7. Budiarso, Aswita. Dkk. Buku pedoman Pengendalian
Penyakit Diare. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I PPM &
PLP.2009.
8. Behrman, R.E et.all. Nelson Textbook of Pediatrics. 17th
edition. Internasional Edition. Saunder 2004. P 1239-1241.
9. Departermen Kesehatan Diare Pada Anak. Senin 9
november 2015 www.depkes.id
10. Antonius H. Pujiadi, Bdriul Hegar, Setyo Handryastusi.
Pedoman Pelayanan Medis Jilid I Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Hal 58-62.
24