Anda di halaman 1dari 2

Selangkah lagi, Jamaika legalisasi ganja

Kabinet Jamaika menyetujui undang-undang yang melegalisasi pemilikan


mariyuana dalam jumlah kecil.
Melalui undang-undang tersebut, komunitas Rastafarian yang menggunakan dedaunan
itu untuk kepentingan keagamaan, akan bisa mengisapnya secara sah.
Undang-undang itu juga membuka pembentukan lembaga pemberi izin untuk
pembudidayaan, perjualbelian, dan pengedaran mariyuana untuk kepentingan
pengobatan dan perawatan.
Namun, di sisi lain, undang-undang itu memuat larangan merokok ganja di tempat
umum.
Senat negara di kawasan Karibia itu akan membahas undang-undang itu lagi pekan ini
untuk memberikan persetujuan akhir.

Dekriminalisasi ganja
Selama berpuluh tahun, negara-negara di Amerika Tengah, Amerika Selatan serta
Karibia keteteran dalam menghadapi dampak penyelundupan dan penyalahgunaan
narkotika dan obat bius.
Kokain dan ganja yang diproduksi di kawasan itu diangkut ke berbagai negara dan
banyak orang jadi pecandu.
Menurut wartawan BBC, Candace Piette, banyak pemerintah yang mulai menyadari
bahwa langkah keras dan penggerebekan terhadap penggunaan narkoba tak menemui
sasaran.
Langkah dekriminalisasi untuk penggunaan khusus dan terbatas mulai dilihat sebagai
langkah yang lebih tepat.

Di Meksiko, Kolombia dan Argentina, kepemilikan ganja dalam jumlah terbatas tak lagi
dianggap pelanggaran hukum sejak beberapa tahun.

Bahkan Argentina akan lebih melonggarkan lagi pembatasan pemilikan ganja.


Kemudian di Guatemala, Presiden Otto Perez Molina melakukan langkah untuk
melegalisasi mariyuana dan kemungkinan beberapa jenis narkoba lain.
Cile dan Kosta Rika juga sedang membahas kebijakan tentang penggunaan mariyuana
untuk kepentingan medis.
Sedangkan Uruguay menjadi negara pertama di dunia yang mengesahkan budidaya,
penjualan dan pengedaran mariyuana mulai tahun lalu.

Anda mungkin juga menyukai