Pengoperasian Handling Manifold & Sumur Injeks
Pengoperasian Handling Manifold & Sumur Injeks
Setelah proses pengolahan air untuk injeksi dilakukan dan jumlah serta kwalitas air
sesuai dengan yang direncanakan, maka pelaksanaan injeksi sumur dapat dilakukan.
Keberhasilan proyek secondary recovery sangat tergantung pada kelancaran sumur
injeksi menerima air (input), sehingga sweep effect (efek penyapuan) fluida reservoir
sempurna.
Yang periu diperhatikan didalam operasi injeksi air adalah water quality controle dan
routine maintenance fasilitas operasi. Karena sifat air asin korosive terhadap metal
sehingga apabila terjadi kebocoran air injeksi yang sangat besar yang menyebabkan
volume air injeksi di bawah sasaran, maka efek penyapuan fluida reservoir (minyak
oleh air injeksi) rendah, akibatnya produksi sumur menurun.
Distribusi air injeksi dari water injection plant ke sumur injeksi diatur pada manifold.
Manifold dipasang dibeberapa tempat, disesuaikan dengan kelompok-kelompok sumur
injeksi, mengikuti pola injeksi yang telah ditentukan berdasarkan rekomendasi dari
fungsi geologi dan reservoir.
Pemeliharaan Pipa Saluran & Manifold Injeksi Air.
Secara garis besar pemeliharaan pipe saluran dan manifold injeksi air meliputi
pembersihan lingkungan, pengecatan dan penggantian. Dengan melakukan
pemeliharaan pipa saluran dan manifold injeksi air diharapkan jalur pipa dan manifold
dalam keadaan bersih. Apabila terjadi kebocoran air injeksi dapat dengan mudah
dialokasikan kebocorannya.
Pelaksanaan.
a. Pemeliharaan Pipa injeksi.
|1
PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
Lakukan perbaikan pada kebocoran kerangan di bengkel (agar operasi tetap
berjalan ganti kerangan yang bocor dengan kerangan cadangan).
j.
k. Pasang flange kerangan wing, flow rate kontrol dan atur rate injeksi sesuai
target
yang ditentukan.
2. Pigging saluran injeksi 0 3' - 8' arah WIP ke manifold.
a. Tutup kerangan saluran masuk di manifold, tutup kerangan keluar main
manifold diwater tutup kerangan keluar main manifold di water injection plant
(WIP).
b. Buang /ablas takanan dalam saluran tersebut.
c. Buka flange kerangan saluran masuk di lokasi dan flange kerangan saluran
keluar di main manifold.
d. Isi material pigging (min. 2 pcs sekali jalan).
e. Pasangan flange kerangan saluran keluar WIP dan ikat kuat.
f.
|2
PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
3. Pigging saluran pengirim 0 12' arah WTP ke WIP.
a. Jarak pelaksanaan pigging 23 Km.
b. Stop / hentikan pompa pengirim (GM.103).
c. Tutup kerangan pelintas sungai Tamiang
d. Buang tekanan saluran.
e. Buka /lepas kerangan 12 inch di WIP & WTP.
f.
Kirim pig pertama, hidupkan pompa pegirim selama 10 menit, kemudian stop.
j.
Buka extention joint di WTP dan pasang pig No.2 kemudian pasang kerangan
12 inch.
k. Hidupkan pompa pengirim dengan laju aliran 250 kI / jam dan tentukan waktu
yang dibutuhkan.
l.
m. Amati kondisi air, bila telah kotor tutup kerangan inlet tanki & buka kerangan
buang keparit.
n. Setelah tiba dan keluar material Pig, hentikan pompa transfer (pengirim).
o. Hubungi WTP dengan radio untuk menghidupkan pompa pengirim air asin.
4. Perlu diperhatikan.
a. Tentukan agar tidak terialu banyak air yang terbuang saat pelaksanaan pigging
saluran pengirim.
b. Siapkan volume tanki pemindahan air seoptimalkan mungkin.
c. Permasalahan selama pelaksanaan pigging perlu diantisipasi antara lain :
Pigging tersangkut.
Pipa bocor.
|3
PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
Monitor sumur injeksi antara lain :
Sinker Survey.
Laju Injeksi.
BHSP Survey
Pelaksanaan
a. Sinker Survey.
Dasar
Tujuan
Unit
Waktu
: 3 bulan 1 kali.
Sinker 1 .
Sinker 1.
B. Laju lnjeksi.
Monitoring laju injeksi kedalam sumur injeksi adalah untuk mengetahui jumlah air
yang masuk sesuai dengan program reservoir.
Hasil
Waktu
|4
PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
c. BHSP (Bottom Hole Static Pressure) Survey.
Dasar
Tujuan
Unit
- BHP unit.
- Amerada
Pelaksanan
Amerada ke dalam lubang sumur pada kedalaman dan interval waktu tertentu
pada sumur-sumur secondary recovery.
Hasil
Waktu
3 bulan sekali.
Dimana :
Q
C1 =
Faktor koreksi.
Hw =
Differential Pressure.
Pf
Untuk faktor C = Fb x Fg x Fr
Fb =
Fg =
Fr
3. Amati tekanan dan laju aliran injeksi bila ada kecendrungan tekanan naik dan flow
rate setiap hari turun segera laporkan karena pada sumur terjadi Scale Up dan
perlu perawatan sumur.
4. Ambil contoh air injeksi secara rutin dikirim ke laboratium untuk dianalisa.
5. Buka corrosion box dan periksa corrosion coupon 3 bulan sekali, ambil dan bawa
|5
PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
ke laboratorium untuk mengetahui laju korosinya.
6. Periksa bocoran bila ada, kencangkan.
7. Bersihkan ceceran bekas air injeksi dari well head.
Melaksanakan kalibrasi totalizer.
Pelaksanaan :
1. Persiapan :
a. Buka reciver potter meter dari saluran injeksi
b. Pasang reciver tersebut pada saluran ke prover.
c. Hubungkan, cable cord ke panel indicator gunakan relay cord.
d. Periksa pompa prover.
e. Tentukan kapasitas range flow meter untuk penetapan variable.
2. Pelaksanaan :
a. Jalankan pompa, sebelumnya catat angka totalizer awal.
b. Buka saluran pengisian tanki prover.
c. Isi tanki prover sampai batas volume pengisian ( 700 liter ).
d. Tutup kerangan pengisian, baca angka totalizer akhir.
e. Hitung volume aliran totalizer dan bila terjadi selisih lebih 0.1%, laksanakan
pengaturan koefisien kembali.
f.
100% =
Setelah diperoleh hasil koreksi faktor yang baru lakukan kalibrasi kembali.
j.
3. Perawatan.
a. Sebelum pelaksanaan kalibrasi cuci flow meter hingga bersih.
b. Cuci straightening lube.
c. Cuci stariner.
d. Periksa blade.
Lancar atau tidak putaran blade.
Ada tidaknya getaran yang ditimbulkan.
|6
PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
e. Ganti blade bila hasil persen koreksi di atas 0.1 %.
Pengontrolan sumur monitor
Sumur monitor adalah sumur produksi pada umumnya yang digunakan untuk
mengontrol/ memantau keberhasilan. injeksi, air yang dilakukan pada secrec yang
mempunyai zone/ lapisan yang sama dengan sumur injeksi tersebut.
Tahap pelaksanaan
1. Lakukan pengontrolan/pengukuran tekanan (casing, tubing) sumur secara rutine.
2. Lakukan uji produksi sumur sacara berkala.
3. Ambil sample cairan di kepala sumur dan klrim ke laboratorium untuk dianalisa,
apakah air injeksi ada menerobos masuk ke sumur.
4. Pengecheckan lain sama dengan pengechekcan pada sumur migas
|7
PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
|8
PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
|9