Anda di halaman 1dari 9

PENGOPERASIAN / HANDLING

MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI


Bab - I
PENGOPERASIAN / HANDLING MANIFOLD
DAN SUMUR INJEKSI

Setelah proses pengolahan air untuk injeksi dilakukan dan jumlah serta kwalitas air
sesuai dengan yang direncanakan, maka pelaksanaan injeksi sumur dapat dilakukan.
Keberhasilan proyek secondary recovery sangat tergantung pada kelancaran sumur
injeksi menerima air (input), sehingga sweep effect (efek penyapuan) fluida reservoir
sempurna.
Yang periu diperhatikan didalam operasi injeksi air adalah water quality controle dan
routine maintenance fasilitas operasi. Karena sifat air asin korosive terhadap metal
sehingga apabila terjadi kebocoran air injeksi yang sangat besar yang menyebabkan
volume air injeksi di bawah sasaran, maka efek penyapuan fluida reservoir (minyak
oleh air injeksi) rendah, akibatnya produksi sumur menurun.
Distribusi air injeksi dari water injection plant ke sumur injeksi diatur pada manifold.
Manifold dipasang dibeberapa tempat, disesuaikan dengan kelompok-kelompok sumur
injeksi, mengikuti pola injeksi yang telah ditentukan berdasarkan rekomendasi dari
fungsi geologi dan reservoir.
Pemeliharaan Pipa Saluran & Manifold Injeksi Air.
Secara garis besar pemeliharaan pipe saluran dan manifold injeksi air meliputi
pembersihan lingkungan, pengecatan dan penggantian. Dengan melakukan
pemeliharaan pipa saluran dan manifold injeksi air diharapkan jalur pipa dan manifold
dalam keadaan bersih. Apabila terjadi kebocoran air injeksi dapat dengan mudah
dialokasikan kebocorannya.
Pelaksanaan.
a. Pemeliharaan Pipa injeksi.

Periksa hasil pembabatan/pembersihan rumput/semak disekitar jalur pipa.


Bila terjadi kebocoran, tutup kerangan sayap (Wing valve) pada sumur injeksi
dan kerangan saluran injeksi di manifold.

Lakukan pengelasan pada kebocoran pipa


Angkat pipe support bila posisi pipa menempel tanah.
Lakukan pigging bila tiba jadwal waktu pelaksanaan.
Lakukan pengecatan pada bagian yang terkelupas.
b. Pembersihan Manifold Injeksi

Bersihkan sekitar lokasi manifold.


Periksa bila ada kebocoran/rembesan dari kerangan

|1

PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
Lakukan perbaikan pada kebocoran kerangan di bengkel (agar operasi tetap
berjalan ganti kerangan yang bocor dengan kerangan cadangan).

Bersihkan/periksa kondisi strainer/saringan.


Setiap kali megambil sample air injeksi, bersihkan bekas tetesan.
Lakukan pengecatan bila tampak indikasi karat (bersihkan karat terlebih
dahulu).
Melaksanakan pigging saluran pengirim dan injeksi air.
1. Pigging saluran injeksi 0 2', arah dari manifold ke sumur.
a. Tutup kerangan master dan wing serta kerangan saluran manifold.
b. Ablas tekanan saluran injeksi tersebut.
c. Gunakan radio komunikasi untuk malaksanakan setiap pekerjaan berikutnya.
d. Buka flange kerangan wing, ikat saluran injeksi agar tidak goyang.
e. Buka flow rate kontrol dimanifold.
f.

Masukkan beberapa pigging sesuai dengan ukuran.

g. Pasang extention joint (pengganti flow rate kontrol).


h. Buka kerangan saluran injeksi tersebut.
i.

Amati tekanan saluran & ambil contoh hasil pigging.

j.

Selesai, amati volume air yang terbuang hingga bersih.

k. Pasang flange kerangan wing, flow rate kontrol dan atur rate injeksi sesuai
target
yang ditentukan.
2. Pigging saluran injeksi 0 3' - 8' arah WIP ke manifold.
a. Tutup kerangan saluran masuk di manifold, tutup kerangan keluar main
manifold diwater tutup kerangan keluar main manifold di water injection plant
(WIP).
b. Buang /ablas takanan dalam saluran tersebut.
c. Buka flange kerangan saluran masuk di lokasi dan flange kerangan saluran
keluar di main manifold.
d. Isi material pigging (min. 2 pcs sekali jalan).
e. Pasangan flange kerangan saluran keluar WIP dan ikat kuat.
f.

Buka kerangan saluran kerangan air.

g. Amati tekanan selama pigging dan hitung volume yang terbuang


h. Selesai, pasang flange kerangan saluran masuk dilokasi (manifold).
i.

Bersihkan, tinggalkan dalam keadaan bersih.

|2

PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
3. Pigging saluran pengirim 0 12' arah WTP ke WIP.
a. Jarak pelaksanaan pigging 23 Km.
b. Stop / hentikan pompa pengirim (GM.103).
c. Tutup kerangan pelintas sungai Tamiang
d. Buang tekanan saluran.
e. Buka /lepas kerangan 12 inch di WIP & WTP.
f.

Pasang / masukkan pig (polly) pertama 12 di WTP.

g. Ganti dengan extention join 12' yang telah disiapkan.


h. Kontak melalui radio apakah pergantian kerangan slap.
i.

Kirim pig pertama, hidupkan pompa pegirim selama 10 menit, kemudian stop.

j.

Buka extention joint di WTP dan pasang pig No.2 kemudian pasang kerangan
12 inch.

k. Hidupkan pompa pengirim dengan laju aliran 250 kI / jam dan tentukan waktu
yang dibutuhkan.
l.

Hitung volume air untuk mempersiapkan perkiraan datangnya material Pig di


WIP.

m. Amati kondisi air, bila telah kotor tutup kerangan inlet tanki & buka kerangan
buang keparit.
n. Setelah tiba dan keluar material Pig, hentikan pompa transfer (pengirim).
o. Hubungi WTP dengan radio untuk menghidupkan pompa pengirim air asin.
4. Perlu diperhatikan.
a. Tentukan agar tidak terialu banyak air yang terbuang saat pelaksanaan pigging
saluran pengirim.
b. Siapkan volume tanki pemindahan air seoptimalkan mungkin.
c. Permasalahan selama pelaksanaan pigging perlu diantisipasi antara lain :

Pigging tersangkut.

Pipa bocor.

Waktu pengiriman terialu lama.

Handling/Monitor Sumur Injeksit


Di samping water quality controle, routine maintenance terhadap fasilitas produksi
injeksi air (secondary recovery), yang tidak kalah panting adalah handling/monitor
sumur injeksi.
Karena keberhasilan proyek teknik pengurasan minyak tahap kedua (secondary
recovery) dengan injeksi air sangat tergantung pada kelancaran sumur injeksi
(reservoir) menerima air (input), sehingga sweep effect fluida reservoir baik seperti
yang dtargetkan.

|3

PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
Monitor sumur injeksi antara lain :

Sinker Survey.

Laju Injeksi.

BHSP Survey

Pelaksanaan
a. Sinker Survey.
Dasar

: Indikasi penebalan scale dalam saluran sumur injeksi (tubing).

Tujuan

: Menentukan / memonitor ketebalan scale di dalam tubing dari


permukaan sampai dengan ujung tubing bagian bawah (didepan
perforasi).

Unit

: BHP unit dengan sinker 01 %' dan 01 '.

Waktu

: 3 bulan 1 kali.

Hasil survey dan analisa :

Sinker 1 .

Sinker masuk mulus/lancar, mengindikasikan lubang tubing bagus.

Bila sinker. masuk tersendat-sendat / tidak lancar, mengindikasikan bahwa


lubang tubing terakumulasi scale. Tindakan yang dilakukan pengasaman
tubing (add job).

Sinker 1.

Sinker masuk tersendat-sendat, mengindikasikan scale di dalam lubang


tubing sangat tebal. Tindakan yang dilakukan pengasaman tubing (acid
job).

Sinker tidak masuk, mengindikasikan lubang tubing buntu karena scale.


Tindakan yang dilakukan adalah acid job (tubing) menggunakan coiled
tubing atau cabut rangkaian tubing diganti dengan tubing baru.

B. Laju lnjeksi.
Monitoring laju injeksi kedalam sumur injeksi adalah untuk mengetahui jumlah air
yang masuk sesuai dengan program reservoir.
Hasil

: Uji laju masing-masing sumur dengan mengatur flow rate pada


control
valve.
Hasil pengukuran dicatat untuk dibuat grafik hubungan (injeksi
produksi) vs perubahan tekanan reservoir yang dikenal dengan IPR
( Injection Production Ratio ).

Waktu

: Idealnya 2 hari sekali

|4

PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
c. BHSP (Bottom Hole Static Pressure) Survey.
Dasar

Memonitor perubahan/kondisi tekanan static reservoir.

Tujuan

Mengetahui tekanan static dasar lubang sumur.

Unit

- BHP unit.
- Amerada

Pelaksanan

Memasukkan alat pengukur tekanan dan temperatur yang biasa


disebut.

Amerada ke dalam lubang sumur pada kedalaman dan interval waktu tertentu
pada sumur-sumur secondary recovery.
Hasil

Apabila tekanan static sumur lebih tinggi rendah dari yang


direncanakan, maka reservoir engineer akan menghitung
kembali /merubah program laju. injeksi.

Waktu

3 bulan sekali.

Pengontrolan sumur injeksi.


Tujuan : Malaksanakan pengontrolan/pemeliharaan dan perawatan terhadap sumur
injeksi agar beroperasi dengan lancar.
Tahap pelaksanaan :
1. Ukur takanan tubing (tekanan air injeksi).
2. Ukur flow rate (laju aliran) pada jalur injeksi pada flow meter dengan persamaan :
=

Dimana :
Q

Laju aliran (ml/hari)

C1 =

Faktor koreksi.

Hw =

Differential Pressure.

Pf

Tekanan statik (baca chart).

Untuk faktor C = Fb x Fg x Fr
Fb =

Basic orifice factor.

Fg =

Specific gravity factor

Fr

Reynold number factor

3. Amati tekanan dan laju aliran injeksi bila ada kecendrungan tekanan naik dan flow
rate setiap hari turun segera laporkan karena pada sumur terjadi Scale Up dan
perlu perawatan sumur.
4. Ambil contoh air injeksi secara rutin dikirim ke laboratium untuk dianalisa.
5. Buka corrosion box dan periksa corrosion coupon 3 bulan sekali, ambil dan bawa

|5

PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
ke laboratorium untuk mengetahui laju korosinya.
6. Periksa bocoran bila ada, kencangkan.
7. Bersihkan ceceran bekas air injeksi dari well head.
Melaksanakan kalibrasi totalizer.
Pelaksanaan :
1. Persiapan :
a. Buka reciver potter meter dari saluran injeksi
b. Pasang reciver tersebut pada saluran ke prover.
c. Hubungkan, cable cord ke panel indicator gunakan relay cord.
d. Periksa pompa prover.
e. Tentukan kapasitas range flow meter untuk penetapan variable.
2. Pelaksanaan :
a. Jalankan pompa, sebelumnya catat angka totalizer awal.
b. Buka saluran pengisian tanki prover.
c. Isi tanki prover sampai batas volume pengisian ( 700 liter ).
d. Tutup kerangan pengisian, baca angka totalizer akhir.
e. Hitung volume aliran totalizer dan bila terjadi selisih lebih 0.1%, laksanakan
pengaturan koefisien kembali.
f.

Penentuan persen koreksi adalah sebagai berikut

100% =

g. Penentuan koefisien koreksi adalah sebagai berikut :


1 + persen koreksi = koefisien kveksi
h. Merubah switch (pengatur) setelah diperoleh koefisien koreksi atau posisi 'On'
= set & "Off" = no set.
i.

Setelah diperoleh hasil koreksi faktor yang baru lakukan kalibrasi kembali.

j.

Makin banyak penyajian, makin ke kecil kesalahan.

3. Perawatan.
a. Sebelum pelaksanaan kalibrasi cuci flow meter hingga bersih.
b. Cuci straightening lube.
c. Cuci stariner.
d. Periksa blade.
Lancar atau tidak putaran blade.
Ada tidaknya getaran yang ditimbulkan.

|6

PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI
e. Ganti blade bila hasil persen koreksi di atas 0.1 %.
Pengontrolan sumur monitor
Sumur monitor adalah sumur produksi pada umumnya yang digunakan untuk
mengontrol/ memantau keberhasilan. injeksi, air yang dilakukan pada secrec yang
mempunyai zone/ lapisan yang sama dengan sumur injeksi tersebut.
Tahap pelaksanaan
1. Lakukan pengontrolan/pengukuran tekanan (casing, tubing) sumur secara rutine.
2. Lakukan uji produksi sumur sacara berkala.
3. Ambil sample cairan di kepala sumur dan klrim ke laboratorium untuk dianalisa,
apakah air injeksi ada menerobos masuk ke sumur.
4. Pengecheckan lain sama dengan pengechekcan pada sumur migas

|7

PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI

|8

PENGOPERASIAN / HANDLING
MANIFOLD DAN SUMUR INJEKSI

|9

Anda mungkin juga menyukai