Anda di halaman 1dari 21

Musculoskeletal Disorders

Oleh : Kelompok 2
Stefani Andri (1311211106)
Yulia Siska (1311212004)
Dian Purnama
Dici Putri U.

Gangguan Muskuloskeletal
Keluhan pada sistem muskuloskeletal adalah keluhan
pada bagian-bagian otot rangka yang dirasakan oleh
seseorang mulai dari keluhan pada bagian-bagian dari
otot rangka mulai dari keluhan yg sangat ringan sampai
sangat sakit.
Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan
dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan
keluhan berupa kerusakan pada sendi , ligamen atau
tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya
diistilahkan dengan keluhan muskuloskeletal disorders
(MSDs) atau cedera pada sistem muskuloskeletal

Lanjutan.

Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokan


menjadi dua, yaitu :
Keluhan sementara (reversible), yaitu keluhan otot yang
terjadi pada saat otot meneritoma beban statis, namun
demikian keluhan tersebuta akan segera hilang apabila
pemberian beban dihentikan
Keluhan tetap (persistent), yaitu keluhan otot yang
bersifat menetap. Walaupun pemberian beban kerja
telah dihentikan , namun rasa sakit pada otot tersebut
terus berlanjut.

Faktor Penyebab Keluhan Pada Gangguan


Muskuloskeletal
Peter Vi (2000) menjelaskan bahwa terdapat beberapa
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan
sistem muskuloskeletal yakni, antara lain:
1. Peregangan Otot yang Berlebihan
2. Aktivitas Berulang
3. Sikap Kerja Tidak Alamiah
4. Faktor Penyebab Sekunder
-tekanan
-mikroklimat
-getaran
-penyebab kombinasi
-jenis kelamin -umur

Musculoskeletal Disorders
1. HNP (Hernia Nukleus Pulposus)
HNP adalah suatu keadaan di mana sebagian atau
seluruh bagian dari nukleus pulposus mengalami
penonjolan kedalam kanalis spinalis. Penyebab HNP
sendiri bermacam-macam, mulai dari gerakan yang
salah sehingga tulang punggung mengalami
penyempitan kebawah, ada juga yang karena sering
membawa beban berat pada posisi yang salah sehingga
pada saat dewasa tulang punggungnya mennyempit dan
menjepit saraf.

2.LBP (Low Back Pain)


Low Back Pain (LBP) atau dalam bahasa indonesia
adalah nyeri punggung bawah (NPB) adalah suatu
gejala berupa nyeri dibagian pinggang yang dapat
menjalar ke tungkai kanan atau kiri. Faktor
risikonya ialah mengangkat beban berat
berulang, membungkuk, gerak berlebihan, dan
menggunakan alat dengan getaran. Postur statik,
misalnya, duduk terlalu lama juga merupakan
faktor risiko utama.

3.Carpal Tunel Syndrome (CTS)


CTS terjadi akibat gerakan repetitif dari pergelangan
tangan yang menekuk, memegang benda kerja atau
perkakas dengan sangat erat, atau secara terusmenerus menekankan pergelangan tangan pada benda
kerja yang keras. Gejala-gejala umum pada CTS ini
adalah pergelangan tangan yang mati rasa, terasa
kebas, terasa seperti terbakar, dan nyeri. Dalam
beberapa kasus, bahkan timbul tonjolan otot di dasar
ibu jari, telapak tangan yang kering dan memucat,
serta keadaan tangan yang sulit digerakkan.

4. Raynauds syndrome
Raynauds syndrome atau yang lebih dikenal
dengan white finger disease merupakan masalah
MSD di saraf dan pembuluh darah tangan. Sindrom
ini sering disebabkan oleh penggunaan peralatan
kerja yang menimbulkan getaran. Akibat getaran
ini serta rendahnya temperatur lingkungan kerja,
pekerja kemudian mengalami mati rasa dan kebas
pada jari-jari tangannya. Jemari pekerja kemudian
berubah menjadi putih pucat, kemudian biru, dan
akhirnya merah.

5.Tendinitis
Tendinitis merupakan radang dan luka di tendon, yang
disebabkan oleh pergerakan berulang dari sambungan tulang
dan otot (joint).Gejala-gejala yang muncul dari MSDs ini
adalah nyeri seperti terbakar, tendon yang membengkak, jari
yang menggeretak atau berderik (crepitus), dan Ganglionic
cysts. Tendonitis berkaitan erat dengan pekerjaan yang
memerlukan gerakan berulang (seperti penggunaan staple
gun), serta gerakan memutar atau memelintir (contohnya
pada penggunaan obeng). Peralatan atau perkakas kerja yang
terlalu kecil atau terlalu besar untuk ukuran tangan pekerja
juga turut menambah tekanan pada tendon.

6.Thoraris outlet syndrome


Sindrom ini berupa pengurangan aliran darah di
daerah bahu dan lengan, yang disebabkan oleh
pekerjaan di atas kepala atau membawa beban
berat di tangan dengan posisi lengan yang lurus
ke bawah terus-menerus. Diagnosa lainnya adalah
Carpet layers knee, yaitu sindrom MSDs yang
disebabkan oleh lutut yang berulang kali
bertumpu di lantai, saat melakukan pekerjaan
menggelar karpet.

7.Carpet layers knee


yaitu sindrom MSDs yang disebabkan oleh lutut
yang berulang kali bertumpu di lantai, saat
melakukan pekerjaan menggelar karpet.
8.Skoliosis
Skoliosis adalah keadaan melengkungnya tulang
belakang seperti huruf S, dimana intervertebral
discs dan tulang vertebra retak.

9.Spondylolisthesis
Spondylolisthesis terjadinya pergeseran tulang
vertebra ke depan sehingga posisi antara
vertebra yang satu dengan yang lain tidak
sejajar. Diakibatkan oleh patah pada penghubung
tulang di bagian belakang vertebra.

10.Acute torticollis
adalah salah satu bentuk dari nyeri akut dan kaku
leher
11.Epicondylitis
adalah kondisi yang sangat menyakitkan dimana
otot yang menggerakkan tangan dan jari bertemu
dengan tulang

Pembahasan Jurnal
HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DENGAN
KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA
TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI KANTOR
KESYAHBANDARAAN DAN OTORITAS PELABUHAN
MANADO

Metode Penelitian

Jenis penelitian :
survei analitik dengan pendekatan cross sectional.

Dilaksanakan di :
Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Manado
pada bulan Juni-Oktober tahun 2014.

Populasi : semua tenaga kerja bongkar muat di Kantor


Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Manado (153
orang).

Hasil Penelitian

Adanya hubungan yang bermakna antara sikap kerja


dengan keluhan nyeri punggung bawah pada tenaga
kerja bongkar muat. Hal ini disebabkan karena saat
melakukan pekerjaan, TKBM kurang memperhatikan
sikap kerja yang dilakukan dengan mengangkat beban
yang jauh melebihi kapasitas angkat yang aman
sehingga sikap kerja dilakukan para TKBM akan
menimbulkan rasa nyeri di bagian punggung bawah.

Pembahasan Jurnal
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK
RESPONDEN DAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN
KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK
PAIN) PADA PEKERJA BATIK TULIS

Jenis penelitian :
penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik
observasional. Berdasarkan waktu penelitiannya,
penelitian ini termasuk penelitian cross sectional karena
variabel bebas (variabel independent) yaitu karakteristik
responden dan sikap kerja duduk, serta variabel terikat
(variabel dependent) yaitu keluhan nyeri punggung bawah
(low back pain) akan diteliti pada waktu yang bersamaan.

Tempat penelitian :
sentra industri batik Desa Sumberpakem Kecamatan
Sumberjambe
waktu penelitian :
bulan Agustus 2013.

Populasi :
55 orang yang kemudian diambil sampel
responden sebanyak 36 orang.
Teknik pengambilan sampel :
Simple Random Sampling.
teknik pengumpulan data
wawancara, observasi, dan dokumentasi

Hasil Penelitian
Hasil analisis data menunjukkan adanya
hubungan antara usia, masa kerja, status gizi,
dan sikap kerja duduk dengan keluhan nyeri
punggung bawah. Sedangkan kebiasaan olahraga
tidak memiliki hubungan signifikan dengan
keluhan nyeri punggung bawah.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai