Anda di halaman 1dari 7

VII.

Metodologi Penelitian

7.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2016 sampai
dengan 22 Maret 2016 di Laboratorium Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Negeri Sriwijaya.
7.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
- Labu Takar
- Erlenmeyer
- Spatula
- Botol Gelap
- Batang Pengaduk
- Gelas Kimia
- Gelas Ukur
- Termometer
- Pipet Ukur
- Pipet Tetes
- Bola Karet
- Kaca Arloji
- Kertas Saring
- Magnetic Strirrer
- Lumpang
- Cawan Porselen
- Neraca Analitik
- Plat Silika
- Seperangkat Alat Soxhlet
- Oven
- Hot Plate
- Penangas Air
- Rotary Evaporator
- Spektrofotometri UV-Vis
Bahan yang digunakan
-

Ampas Teh
Etanol 70%
Serbuk Magnesium
HCl pekat
Amil Alkohol

Larutan DPPH
Butanol
Asam asetat glasial
Vitamin C
Akuades

7.3. Perlakuan dan Rancangan Percobaan


Pada penelitian ini terdapat beberapa tahapan yang terdiri dari:
a. Pengambilan Bahan Baku
Bahan baku berupa ampas teh yang diperoleh dari kantin-kantin
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang, sementara bahan kimia
yang digunakan tersedia di laboratorium Satuan Proses jurusan
Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.
b. Proses Persiapan Bahan
Ampas teh yang akan digunakan terlebih dahulu dikeringkan
dengan menggunakan oven pada suhu 60

selama 1 jam agar

air yang masih terkandung di dalam ampas menguap. Hasil berat


sebelum dikeringkan dikurangi dengan berat setelah pengeringan
c. Proses Ekstraksi Ampas Teh
Setelah dilakukan proses pengeringan pada ampas teh kemudian
ditumbuh halus dan dimasukkan ke dalam kertas saring timbel
sebanyak 25 gram dan dilakukan proses ekstraksi soxhletasi
dengan pelarut etanol 70% selama kurang lebih 3 jam pada suhu
pemanasan antara 65 80

. Hasil ekstraksi kemudian

diuapkan dengan rotary evaporator untuk menguapkan pelarut


sehingga diperoleh ekstrak kental.
d. Analisa Hasil
Pada penelitian pemanfaatan ampas teh dilakukan beberapa
analisa yakni analisa kadar air, pengujian flavonoid, pengujian
kualitatif secara kromatografi dan pengujian antioksidan pada
flavonoid yang didapat dengan menggunaka spektrofometri UVVis.
e. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil
analisa produk membrane yang digambarkan melalui grafik
sehingga terlihat berbagai pengaruh variable pada kualitas dan

kuantitas dari membrane selulosa, selanjutnya dituangkan didalam


pembahasan.
7.4. Langkah Kerja
7.4.1.
Pre Treatment
Tahap Pengeringan
1. Menimbang cawan porselen kosong dengan menggunakan neraca
analitik.
2. Memasukkan ampas teh sebanyak 25 gram. Penimbangan ini
dianggap sebagai berat ampas teh sebelum pengeringan (berat a).
3. Mengeringkan ampas teh dengan menggunakan oven pada suhu
100 selama 1 jam.
4. Kemudian mendinginkan ke dalam desikator hingga suhu ruang.
5. Menimbang ampas teh yang telah dikeringkan dan didinginkan
(berat b).
6. Menentukan kadar air dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

berat aberat b
x 100
berat sampel
7.4.2.
Proses Ekstraksi Ampas Teh
1. Menimbang sebanyak 25 gram ampas teh.
2. Memasukkan ampas teh ke dalam kertas saring timbel dan
%Kadar Air =

melakukan proses ekstraksi secara soxhletasi.


3. Memasukkan 250 ml etanol 70% ke dalam labu bundar leher dua.
4. Proses ekstraksi soxhletasi dilakukan dengan pemanasan variasi
suhu 65, 70, 75 dan 80 selama 3 jam.
5. Setelah melakukan proses ekstraksi, hasilnya kemudian
dikentalkan dengan menggunakan rotary evaporator sehingga
didapat ekstrak kental,
6. Menghitung rendemen dengan menggunakan rumus
Berat hasil ekstraksi
%rendemen=
x 100
Berat Sampel Awal
7.4.3.
Analisa Hasil
Analisa dilakukan beberapa tahap yakni sebagai berikut:
Pengujian Flavonoid

1. Menimbang sebanyak 0,2 gram dari ekstrak ampas teh kental dan
memasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Menambahkan sedikit serbuk magnesium ke dalam ekstrak.
3. Meneteskan 1 ml asam klorida pekat dan 2 ml amil-alkohol
kemudian mengocok kuat dan membiarkan memisah.
4. Larutan akan menunjukkan warna pada lapisan amil alkohol warna
merah, kuning, jingga (Fransworth: Rufi, 2013)
Pengujian Kualitatif Flavonoid pada Ampas Teh
1. Melarutkan cuplikan sekitar 1% dan meneteskan dengan pipet mikro pada jara 1 2
cm dari batas plat silika.
2. Menuangkan pelarut ke dalam sebuah bejana/ kotak kaca.
3. Setelah itu mengamati noda cuplikan menguap, dan plat siap untuk dikembangkan
dengan fasa gerak yakni butanol, asam asetat glasial dan akuades hingga mencapai
batas plat 10 15 cm.
4. Mengeringkan sisa eluen dalam plat dan mendiamkan dalam suhu kamar.
5. Mengamati noda pada plat dengan menggunakan lampu UV atau dengan pereaksi

semprot warna dan menvisualisasikan noda dengan menyatakan harga Rf.


Pengujian Antioksidan pada Flavonoid Ampast Teh
a. Preparasi Uji Aktivitas Antioksidan
- Sebanyak 2 mg DPPH (1,1- Difenil-2-pikrihidrazil) dilarutkan dengan methanol
-

p.a dalam labu ukur 50 ml sehingga konsentrasi DPPH adalah 0,1 mM.
Menimbang vitamin C sebanyak 0,01 gr kemudian mengencerkan dengan

methanol p.a dalam labu ukur 100 ml sehingga konsentrasi menjadi 100 ppm.
Dari konsentrasi tersebut, vitamin C dibagi dalam seri konsentrasi 2,5; 5; 7,5; 10

dan 12,5 ppm dalam 50 ml.


Melarutkan sebanyak 2 ml larutan DPPH 0,1 mM ditambahkan dengan 2 mL

methanol p.a lalu mengocoknya hingga homogen.


Menentukan panjang gelombang maksimum larutan DPPH dengan cara
melarutkan sebanyak 2 ml larutan DPPH 0,1 mM dengan 2 ml Metanol p.a dan
membiarkan selama 30 menit di tempat gelap, serapan larutan kemudian diukur
dengan menggunakan spectrometer UV Vis pada panjang gelombang 400 800

nm (Myra, 2009)
b. Pengujian Antioksidan dengan Metode DPPH

1. Menimbang ekstrak ampast teh sebanyak 0,01 gr kemudian melarutkannya


dengan methanol p.a dalam labu ukur 100 ml (larutan induk 100 ppm).
2. Larutan induk 10 ppm tersebut diencerkan menjadi seri konsentrasi masingmasing 2,4; 5; 7,5; 10; 12,5; dan 15 ppm.
3. Selanjutnya sebanyak 2,0 ml masing-masing konsentrasi larutan ekstrak
menambahkan 2,0 ml larutan DPPH 0,1 mM.
4. Lalu menginkubasi pada suhu 37 selama 30 menit.
5. Serapan kemudian diukur pada panjang gelombang maksimum 400 800 nm.
Hasil serapan larutan uji dibandingkan dengan hasil serapan vitamin C sebagai
kontrol positif.
Rancangan Penelitian

Ampas Teh
500 gr

Pengeringan Ampas Teh


Suhu 100 selama 1 jam

Ekstraksi Soxhlet
Variasi Suhu 65, 70, 75 dan 80 dengan menggunakan Etanol 70% Selama 3 Jam

Analisa Flavonoid, Analisa Kualitatif Flavonoid dan Analisa Antioksidan Ampas Teh dengan Metode DP

Flavonoid Ampas Teh

7.5. Rancangan Penelitian dan Data Pengamatan


Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan variasi suhu
sebagai variabel berubah sementara variabel tetap adalah pelarut
etanol 70%. Adapun analisa pada penelitian ini adalah kadar rendemen,
pengujian flavonoid, analisa kualitatif flavonoid dan analisa uji
antioksidan pada ekstrak ampas teh. Berikut adalah tabel data
pengamatan untuk penelitian.
Tabel 4. Data Hasil Pengamatan
Suhu

65
70
75
80

Pelarut

% Rendemen

Parameter Uji
Uji Flavonoid
% Antioksidan

Etanol 70%

7.6. Perancangan Biaya


Pembuatan Proposal
Pembelian Bahan (Ampas Teh)
Pembelian Bahan Kimia Tambahan
Peminjaman Laboratorium dan Analisa Sampel
Pembelian Kertas A4 70 gram @ Rp. 30.000,- (3
rim)
Pembelian CD-R @Rp10.000,- (6 buah)
Penggandaan Laporan Akhir 200 lbr x @Rp.200,- (6
rangkap)
Penjilidan Laporan Akhir @Rp. 30.000,- (6 rangkap)
Total

= Rp. 50.000
= Rp. 60.000
= Rp.
400.000
= Rp.
850.000
= Rp. 90.000
= Rp. 60.000
= Rp.
240.000
= Rp. 90.000
= Rp.
1.840.000

Anda mungkin juga menyukai