Anda di halaman 1dari 2

Nama : Charlina A.

br Barus
NIM : 41090003
RINGKASAN DISKUSI KELOMPOK BLOK 3
HOMEOSTATIS
Homeosatis adalah suatu pemeliharan aneka kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan internal (lingkungan
hidup sel didalam tubuh). Mekanisme homeostatis penting bagi kelangsungan hidup dan fungsi normal sel.
Faktor-faktor lingkungan internal tubuh yang dipertahankan :
1. Konsentrasi molekular zat gizi/ nutrisi
2. Konsentrasi O2 dan CO2
3. Konsentrasi zat sisa
4. pH
5. Konsentrasi air, garam dan elekrolit
6. Suhu
7. Volume dan tekanan
Sistem Pengendalian Tubuh
Pengaturan akivitas fisik tubuh untuk mempertahankan homeostasis :
1. Pengendalian intrinsik respon kompensasi dilakukan oleh organ bersangkutan
2. Pengendalian ekstrinsik respon organ akan merengsang kerja sistem pengendalian lain, yaitu sistem saraf
dan endokrin.
Sistem Utama Tubuh
1. Sirkulasi transportasi zat
2. Pencernaan menguraikan makanan, perpindahan air/elektrolit, membuang sisa
3. Respirasi O2 CO2, asam basa tubuh
4. Kemih keluarkan kelebihan air/garam/elektrolit, urin
5. Rangka penunjang, proteksi, gerakan
6. Otot gerakan, dekat/jauh
7. Integumen sawar protektif, suhu tubuh
8. Imun pertahanan terhadap benda asing, perbaikan cedera
9. Reproduksi kelangsungan hidup spesies
10. Saraf kontrol dan koordinasi, respon cepat, fungsi lebih tinggi
11. Hormon/endokrin kontrol dan koordinasi,respon lambat (durasi), zat gizi dan elektrolit
Sistem Umpan Balik
1. Umpan balik negatif : perubahan variabel terkontrol akan memacu respon variabel kearah berlawanan.
Contoh: pada keadaan panas, badan akan diatur untuk mengurangi panas badan agar tetap stabil.
2. Umpan balik positif : perubahan variabel terkontrol akan memacu respon variabel kearah yang sama sehingga
perubahan semakin kuat. Contoh: saat demam, badan akan panas untuk mempertahankan tubuh dari bakteri.
Termoregulasi
Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior, terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun
sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen.
Termoregulasi dapat menjaga suhu tubuh, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi
dibandingkan lingkungan sekitarnya.
Pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis sensor pengatur suhu, yaitu sensor panas dan sensor dingin,
kedua jenis sensor ini saat isyarat diterima langsung dikirimkan ke sistem saraf pusat dan kemudian ke saraf
motorik yang mengatur pengeluaran panas dan produksi panas untuk dilanjutkan ke jantung, paru-paru dan
seluruh tubuh. Setelah itu terjadi umpan balik, dimana isyarat diterima kembali oleh sensor panas dan sensor
dingin melalui peredaran darah.

Nama : Charlina A. br Barus


NIM : 41090003
RINGKASAN DISKUSI KELOMPOK BLOK 3
Faktor yang mempengaruhi termoregulasi :
1. Kecepatan metabolisme basal
2. Rangsangan saraf simpatis
3. Hormon pertumbuhan ( growth hormone )
4. Hormon tiroid
5. Hormon kelamin ( testosteron dan progesteron)
6. Demam (peradangan)
7. Status gizi
8. Aktivitas
9. Gangguan organ (keganasan)
10. Lingkungan
Jalur Termoregulasi
Termoreseptor (panas dan dingin) [perifer (kulit), sentral (hipotalamus,ssp)] hipotalamus pusat integrasi area
preoptik hipotalamus hipotalamus posterior (set-point) respon efektor 1) perubahan tingkah laku,
2)respon vasomotor (vasokonstriksi pembuluh darah & piloreksi respon dingin, vasodilatasi & berkeringat
respon panas), 3) pelepasan panas (berkeringat,mengigil,peningkatan metabolisme)
Mekanisme perpindahan panas
1) Radiasi transfer energi secara elektromagnetik, tidak memerlukan medium untuk merambat dengan
kecepatan cahaya.
2) Konduksi transfer panas secara langsung antara dua materi padat yang berhubungan lansung tanpa ada
transfer panas molekul. Panas menjalar dari yang suhu tinggi ke suhu rendah.
3) Konveksi perambatan panas melalui aliran cairan atau gas. Besarnya konveksi tergantung pada luas kontak
dan perbedaan suhu.
4) Evaporasi konveksi dari zat cair menjadi uap air, besarnya laju konveksi kehilangan panas karena evaporasi.

SUMBER:
Kuliah pakar Homeostasis oleh dr. Yanti Ivana, M.Sc - UKDW
Guyton dan Hall.2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. EGC: Jakarta
Tortora, G. J. & Derrickson B. H. 2009. Principles of Anatomy and Physiology 12th edition. Wiley: USA

Anda mungkin juga menyukai