Anda di halaman 1dari 20

No

DPH

Penurunan ekosistem
flora dan fauna

Metode Perkiraan Dampak

a. Penentuan status bahaya


b.Penentuan Kawasan yang dipantau
c. Penentuan Undikator Keanekaragaman
Hayati meliputi :
1.Indeks kekayaan spesies
menggunakan Indeks Menhnick

di mana:
D = Indeks Menhinick,
S = Banyaknya spesies teramati (dalam sampel
atau populasi),
N = Banyaknya individu (dalam sampel atau
populasi).

2. Indeks Berdasarkan Kelimpahan


Spesies Proporsional menggunakan
Indek Redudancy

di mana:
N = Ukuran populasi,
ni = Banyaknya individu spesies i yang
diamati.

3. Ukuran Keanekaragaman a.
Ukuran Whttaker

di mana:
S
= Banyaknya spesies yang tercatat
ada di dalam sistem,
= Rataan keanekaragaman sampel,
yang diukur sebagai kelimpahan spesies
pada ukuran sampel standar
4. Indeks Kemiripan menggunakan
Indeks Pinkham dan Pearson

Dimana:
Xia = Banyaknya individu pada taxa ke i di
lokasi A,
Xib = Banyaknya individu pada taxa ke i di
lokasi B.
5. Indeks Kekayaan Hirarkhis
(Hierarchical Richness Index HRI)

di mana:
g = Banyaknya grup berbeda,
i = Ranking grup
si = Skor dalam grup, si si+1 .

Analisis Kapasitas Jalan

Analisis Hambatan Samping

Kepadatan lalu lintas

Analisis Kinerja Jalan Luar Kota :

Kepadatan

Inventarisasi Data Volume Lalu Lintas Terklasifikasi

Volume per kapasistas

Analisis Kinerja Jalan Perkotaan:

potensi kerusakan jalan dan jembatan

Geometrik Jalan

Kecepatan Arus Bebas

Volume dan Komposisi Lalu Lintas

Analisis Kerusakan Jalan

Mi, hasil lab yang diperoleh

Si, baku mutu (Permenkes No.


492 Tahun 2010)
Penurunan Kualitas Air Tanah

l, konstanta ideal dengan nilai 0


untuk semua konstituen kecuali pH =
7 dan DO = 14,6

Wi, adalah konstanta dengan


nilai 1/Si
Qi, nilai quality rating,
Metode yang di gunakan adalah menggunakan
perbandingan antara Rona Lingkungan Awal dan
Baku Mutu Lingkungan yang di gunakan.

Penurunan Kualitas Air


Permukaan

Mi, hasil lab yang diperoleh

Penurunan Kualitas Air


Permukaan

Si, baku mutu (Permenkes No.


492 Tahun 2010)

l, konstanta ideal dengan nilai 0


untuk semua konstituen kecuali pH =
7 dan DO = 14,6

Wi, adalah konstanta dengan


nilai 1/Si
Qi, nilai quality rating,
Prakiraan Partikulat/Debu

Ek(
Dimana :

sL 0 , 98 W 0 , 53
S 0 ,16
)
x(
)
x(
)
2
3
30

E = factor emisi (g/VKT)

Penurunan Kualitas Udara

K = konstanta (4,22 g/VKT)

sL = pemuatan debu (g/m2)


W = berat kendaraan rata-rata (ton)
S = kecepatan rata-rata (mph)
VKT = jarak yang ditempuh (km)

Data dan Informasi yang Relevan dbutuhkan

HAYATI
a. Jumlah flora endemik

b. Jumlah tanaman langka


c. Jumlah hewan langka
d. Jumlah tanaman dan satwa di lindungi

e. Jumlah tanaman dan satwa tidak di lindungi


f.tumbuhan dan satwa liar

data-data geometrik jalan data-data geometrik jalan, tata guna lahan


dan aktivitas pergerakan.

Kapasitas dasar (CO),dimana tergantung pada tipe jalan, jumlah lajur


dari atau adanya pemisah fisik

C = CO x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

data-data kendaraan lambat, kendaraan berhenti, dan kendaraan keluar


masuk dari jalan, sehingga dapat diketahui jenis hambatan samping
yang dominan terhadap penurunan kinerja jalan diwilayah studi.

Jumlah kendaraan setiap waktu persatuan panjang sampling, panjang sampling

jenis kendaraan yang melintas dalam satuan kendaraan

geometrik jalan serta kondisi lingkungan jalan yang ada

arus lalu lintas V kapasitas C (smp/jam),

kondisi jaringan jalan

Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan dan


penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif

nilai arus lalu lintas (Q

Kapasitas dasar (CO),dimana tergantung pada tipe jalan, jumlah lajur


dari atau adanya pemisah fisik

Beban Sumbu Kendaraan

a. Hasil lab
b. Baku mutu (Permenkes No. 492 Tahun 2010)

c.

d. Data aktivitas yang ada di sepanjang bantaran


sungai.

e. Luas tata guna lahan yang berpotensi mencemari


air sungai yang ada di sekitar tapak proyek.

a. Data Curah Hujan

S 0 ,16
x(
) b. Jumlah hari hujan
30

c. Koefisien gausian untuk disperse vertical


d. Kecepatan angin

e. Data jumlah & jenis peralatan berat yang digunakan

Metode Pengumpulan Data untuk Perkiraan

Metode Analisis
Data untuk
Prakiraan

AYATI
a. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi Data kemudian
langsung
dianalisi untuk
mendapatan jumlah
flora dan fauna
yang
terkenadampak
sehingga dapat
b. Metode pengambilan data sekunder dengan mengambl data
menentukan layak
dari dinas kehutanan
atau tidaknya
kegiatan tersebut

a. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan.

b. Data sekunder dari dinas perhubungan DIY

c. Data dari MKJI 1997

Menghitung jumlah kendaraan


maksimum yang dapat
melewati sautu ruas jalan
selama satu jam pada kondisi
jalan dan lalu lintas yang
dianggap ideal.

a. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan.

Melakukan sampling di
lapangan dan menganalisis dan
berdasarkan literatur

b. Data sekunder dari dinas perhubungan DIY


c. Data dari MKJI 1997
a.

Melakukan sampling di
Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan pengukuran langsung
lapangan
di lapangan.
dan menganalisis dan
berdasarkan literatur

b. Data sekunder dari dinas perhubungan DIY


c. Data dari MKJI 1997

d. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan.

Melakukan sampling di
lapangan dan menganalisis dan
berdasarkan literatur

e. Data sekunder dari dinas perhubungan DIY

f. Data dari MKJI 1997

j.

Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan.

k. Data sekunder dari dinas perhubungan DIY


l. Data dari MKJI 1997
a. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan pengukuran
langsung di lapangan.
b. Metode pengambilan sampel air tanah yang dipergunakan mengacu
kepada SNI 6989.58:2008

Melakukan sampling di
lapangan dan menganalisis dan
berdasarkan literatur

Sample uji dari hasil


sampling kemudian
dianalisis secara
laboratories kemudian
dibandingkan dengan
baku mutu sesuai
Peraturan Menteri
Kesehatan No. 416
Tahun 1990

a. Data sekunder pemantauan kualitas air Kali Betik dari Badan Lingkungan
Hidup kota Yogyakarta.

b. Lokasi-lokasi titik pengambilan sampel:

- Lokasi 1 (Sungai yang melintasi tapak proyek)

Prakiraan dampak akan


menggunakan Analisis
Laboratorium

Prakiraan dampak akan


menggunakan Analisis
Laboratorium
- Lokasi 2 ( Sebelum dan sesudah tapak proyek)
c. Lokasi titik pengumpulan data di gambarkan pada peta sampling (lihat
peta pada lampiran)

a. Data sekunder dari BMKG


b. Lokasi titik pengumpulan data : 1 titik di tapak proyek, 1 titik di sisi barat
daya dan 1 titik di sisi tenggara dari tapak proyek.
c. Lokasi pengumpulan data dapat dilihat di gambar lokasi pengambilan
sampel.

a. Saltzman
b. Gravimetrik
c. Pararosanalin
d. NDIR

e. Sample uji dari hasil


sampling kemudian
dianalisis secara
laboratories kemudian
dibandingkan dengan
baku mutu sesuai Surat
Keputusan Gubernur DIY
Nomor 153 Tahun 2002
tentang Baku Mutu
Udara Ambien Daerah di
Propinsi DIY

Metode Evaluasi

Metode evaluasi
menggunakan metode
bagan alir

Metode evaluasi menggunakan


metode leopold

Metode evaluasi menggunakan


metode leopold

Metode evaluasi menggunakan


metode leopold

Metode evaluasi menggunakan


metode leopold

Metode evaluasi menggunakan


metode leopold

Metode evaluasi
menggunakan metode
bagan alir

Metode evaluasi
menggunakan metode
bagan alir

Metode evaluasi
menggunakan metode
bagan alir

Metode evaluasi
menggunakan metode
bagan alir

Anda mungkin juga menyukai