36
37
36
37
36
37
38
39
BAB IV
PERENCANAAN DRAINASE
4.1 Penentuan Daerah Pelayanan
Daerah yang akan dilayani dalam perencanaan ini adalah Kecamatan
Mantrijeron, Kota Yogyakarta dengan luas wilayah 2,61 Km (BPS Kota
Yogyakarta,2014).
Perencanaam jalur saluran drainase terdiri dari jalur sekunder dan primer,
penentuan jalur drainase ditentukan berdasarkan letak jalan utama pada
Kecamatan Mantrijeron., berikut tabel jalur saluran drainase yang direncanakan:
Tabel 4.1. Jalur Rencana Saluran Drainase Kecamatan Mantrijeron
36
37
Rumus:
Keterangan:
Px=
N
N
1 Nx
(
P A + x P B + x PC )
n1 N A
NB
NC
(4.1)
Px
P A , PB , P C
NX
N A , NB , NC
A,B,C
Contoh (4.1): Perhitungan untuk curah hujan yang hilang pada stasiun B
38
39
P A A1 + P B A2 + PC A 3 + Pn A n
A 1 + A 2 + A3 A n
(4.2)
Dimana:
P
A
Dari perhitungan luas setiap stasiun maka dapat diketahui data curah
hujan rata-rata setiap tahun menggunakan metode polygon thiessen.
Contoh (4.2): Perhitungan curah hujan rata-rata
R tahun 1993
P A +P A +P A +P A
R= A 1 B 2 C 3 n n
A 1 + A 2 + A3 A n
( 257 46.08)+(264 61.92)+(247 92.88)+(269 59.76)
R=
46.08+61.92+ 92.88+59.76
R=253,57 mm
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Data Curah Hujan Rata-rata
40
41
r=
r
n
(4.3)
SD=
(Rr )2
n1
(4.4)
T
T 1
(4.5)
Menghitung reducer mean (Yn) yang tergantung jumlah data n
Menghitung reducer standard deviation (Sn) yang juga tergantung pada
jumlah data n
Menghitung nilai faktor probabilitas (K) untuk harga-harga ekstrim
Gumbel dapat dinyatakan dalam persamaan:
Y Y n
K= T
sn
(4.6)
[
[
5297,54
= 264,88
20
5128,37
7. SD dari persamaan (4.4) SD=
=16,43
201
8. Untuk nilai RT selanjutnya dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
6. Nilai r dari persamaan (4.3) r=
42
43
36
Memperkirakan harga X
log R
Xo=anti log
n
(4.7)
mencari harga persamaan dengan nomor urut m dari yang terbesar (Xs)
mencari harga pengamatan dengan nomor urut m dari yang terkecil (Xt)
menghitung nilai bt
2
Xs Xt ( Xo )
Bt =
2 Xo Xt Xs
(4.8)
memperkirakan harga m
37
m=
n
10
(4.9)
mencari harga konstanta b > 0 sebagai harga minimum variabel
kemungkinan (Xo).
1
b= x ( bt )
m
(4.10)
Jika nilai b < 0, maka nilai b dianggap b = 0
menghitung nilai 1/c
Xo
(4.11)
X 2
2 20
1/c=
201
dengan harga variabel normal (C) yang sesuai untuk tiap periode ulang
(4.12)
(4.13)
38
6.
7.
1
x ( bt )
m
1
b= x (194,84065 )=111,586
karena nilai b negative, maka b = 0
2
Xo
X 2
2 20
1/c=
201
2,42
2
5,87
1
2 20
=
c
201
Selanjutnya dapat dihitung curah hujan maksimum metode Iway Kadoya
b=
XT =anti log
48,45
20
XT =anti log
4. Menghitung nilai Rt
Contoh perhitungan untuk PUH 10: RT = Xt b = 269,46 0 = 269,46
mm
Hasil Rt selanjutnya dapat diliat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Curah Hujan Harian Maksimum Metode Iway Kadoya
39
XT merupakan hasil curah hujan harian maksimum untuk metode Iway Kadoya
3. Metode Log Person III
Metode ini didasarkan pada perubahan data yang ada didalam bentuk
logaritma. Cara, ini variabel pertama kali diubah dalam bentuk logaritma (dasar
10) dan data log tersebut dianaliasa. Langkah perhitungannya menurut
Sosrodarsono dan Takeda (2006), yaitu:
Ubah data kedalam bentuk logaritmis,
X =log R
Hitung rata-rata:
(4.14)
log x
log R ratarata=
(4.15)
Hitung simpangan baku:
(Xi X)2
SD =
n1
Hitung koefisien kemiringan (G)
n ( XiX )2
G=
(n1)(n2) SD 3
(4.16)
(4.17)
Hitung persamaan logaritma hujan atau banjir dengan periode ulang T
dengan rumus:
log Xt =log X rata rata + Ks
(4.18)
40
41
berikut:
Xt =X + ( Kx SD )
Xt =2,42+ ( 1,34 0,026373 )=0,0855
42
Selanjutnya perhitungan dengan metode log person III dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.11 Curah Hujan Harian Maksimum Metode Log Person III
RT merupakan curah hujan harian maksimum untuk metode Log Person III
Dari perhitungan ketiga metode curah hujan PUH tersebut dapat
dibandingkan pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Perbandingan Curah Hujan
Dari hasil perbandingan dari ketiga metode tersebut, metode yang dipilih
adalah metode yang memiliki jumlah rata-rata terbesar. Maka metode yang
dipilih adalah metode Gumbel karena memiliki jumlah rata-rata terbesar dari
ketiga metode ini yakni sebesar 1510,3 mm/jam.
4.2.4
43
RtT =
][ ]
11300 t
Xt
t +3,12
100
(4.20)
b. 0 t 1 jam
RtT =
][ ]
11300 t
Rt
t +3,12
100
(4.21)
1218 t
()+54
Xt ( Xt ( 1t ) +(1272 t) ]
Ri =
(4.22)
Sehingga:
R
I=
T
(4.23)
Contoh (4.6): Perhitungan distribusi curah hujan PUH 10 tahun
1. Durasi 10 menit = 0,167 jam
2. Ri menggunakan persamaan (4.22) dengan Xt adalah curah hujan harian
maksimum metode gumbel PUH 10.
1218 t
()+54
Xt ( Xt ( 1t ) +(1272 t) ]
Ri =
1218 0,167
()+ 54
Ri=
44
[
[
RtT =
][ ]
][
11300 t
Rt
t+3,12
100
11300 0,167
167,09
=40,38
0,167+3,12
100
4. Intensitas menggunakan persamaan (4.23)
40,38
I=
=237,50
0,167
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.13 Distribusi PUH 10
RtT =
45
46
terjadi di DAS.
I
2( I 2 . t)( I )
( I .t )
a=
(4.25)
47
2
n ( I )
2
( I )( I . t)n( I .t )
b=
(4.26)
Contoh (4.7): Perhitungan lengkungn intensitas metode Talbot PUH 10
tahunan.
Konstanta a, persamaan (4.25)
I
2( I 2 . t)( I )
( I .t )
a=
1855.67
2
12 ( 310142.22)
(102674.85)(310142.22)(14372349.27)(1855.67)
a=
(
n I 2 )
( I )( I . t)n( I 2 .t )
b=
1855.67
2
12 ( 310142.22 )
(1855.67)(102674.85)12(14372349.27)
b=
48
248.19
=248.19
10+ 64.93
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat dalam Tabel 4.18 berikut:
I=
49
50
51
t
log
t
log
( 2 )
( 2 )
( log I)
log a=
a=anti log a
(4.27)
(4.28)
(4.29)
52
I
log
t
logn( ( log t log I ))
t
log
t
log
( 2 )
n
n=
(4.30)
t
log
t
log
( 2 )
(
2 )
( log I)
log a=
0,65
2
12(1,21)
( 26,57 )( 1,21 )(2,14)(0,65)
log a=
53
a = anti log a
a = anti log 2,18 = 151,36
t
logn( ( log t log I ))
t
log
t
log
( 2 )
n
n=
20.68
2
12(36.82)
( 26.06 )( 20.68 )12( 44.48)
n=
54
55
56
57
3. Metode Ishiguro
Rumus :
a
I=
t +b
(4.31)
Dimana :
I
t
a dan b
n
n ( I 2 )
( I t ) ( I 2 ) ( I 2 t)( I )
a=
(4.32)
I
2
n ( I )
( I t ) ( I ) n( I 2 t )
b=
(4.33)
2
n ( I )
( I t ) ( I 2 ) ( I 2 t)( I )
a=
1855.67052
2
12 ( 310142.22 )
( 13057.31 ) ( 310142.22 )(1981252.40)(2173,69)
a=
58
n ( I 2 )
( I t ) ( I ) n( I 2 t )
b=
1855.67052
2
12 ( 310142.22 )
( 13057.31 ) ( 1855.67052) 12(1981252.40)
b=
59
60
61
62
63
64
PUH 15
100.00
PUH 20
PUH 25
PUH 30
50.00
0.00
20
40
60
80
Waktu (menit)
20
40
60
80
100
120
140
Waktu (menit)
PUH 10
PUH 15
PUH 20
PUH 25
PUH 30
65
Intensitas (mm/jam)
150.00
100.00
50.00
0.00
20
40
60
80
Waktu (menit)
PUH 10
PUH 15
PUH 20
PUH 25
PUH 30
66
67
68
69
70
71
72
ET
Lo
74
ET
Ld
ET
Ld
Sd=
Sd=
93.7593.69
=0.003
465
75
76
depresi kecil terpenuhi. Dalam hal ini di asumsikan bahwa jika durasi hjan sama
dengan
waktu
konsentrasi,
maka
setiap
DAS
secara
serentak
telah
menyumbangkan aliran terhadap titik kontrol. Salah satu metode yang telah
dikembangkan oleh Kirpich (1940).
Tc=(
0.87 Ld 2 0.385
)
1000 Sd
(4.36)
Q=0.002778 C I A
(4.37)
Dimana:
Q = Debit Limpasan (m3/s)
C = Koefisien pengaliran (0 C 1)
I = Intensitas hujan (mm/jam)
A= Luas daerah tangkapan (Ha)
0.385
0.87 465
Tc=(
)
1000 0.0003
0.87 Ld 2 0.385
)
1000 Sd
=69.42 menit
m3/jam
79
80
Tinggi saluran
Lebar saluran
Luas penampang
Jari-jari hidrolis
Kecepatan dalam saluran
Freeboard saluran
7. Dimana C
: h = (Q . n) / (1,26 x Sd )0,375
:b=2xh
:A=bxh
: R = A / P = b x h/ (b + 2h) = A/ (b + 2h)
: V = 1/n x R2/3 x S1/2
: Fb = (C x h)0.5
87
C=
1000
:
1+(
)
R
= 2.934 m3/s
= 0.0007
= 0.015
= (Q . n) / (1,26 x Sd )0,375
= (2.934 m3/jam x 0.015) / (1.26 x
0.0003 )0.375
5.
6.
7.
8.
9.
= 0.42 m
Lebar saluran (b)
=2xh
= 2 x 0.42 = 0.85
Luas penampang (A)
=bxh
= 0.85 x 0.42 = 0.36
Jari-jari hidrolis (R)
= A/ (b + 2h)
= 0.36/ (0.85 + 2 x 0.42) = 0.21
Kecepatan dalam saluran (V) = 1/n x R2/3 x S1/2
= 1/0.015 x 0.212/3 x 0.00031/2
Freeboard saluran (Fb)
= (C x h)0.5
81
87
=0.04
1000
1+
0.21
Fb = (0.04 x 0.42)0.5 = 0.13
C=
82
83
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
= Sd x Ld
= Eawal h Fb
= Eakhir h Fb
= Eawal - Esaluran awal
= Eakhir Esaluran akhir
= Esaluran awal + h
= Esaluran akhir + h
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
= 465 m
= 93.75
= 93.6
= 0.0007
= 0.42 m
= 0.86 m
= 0.33 m
= Eawal h Fb
= 93.75 0.42 0.86 = 93.20
= Esaluran awal + h
= 93.20 + 0.42 = 93.62
= Esaluran akhir + h
= 92.87 + 0.42 = 93.29
85
86
94
93.8
93.6
93.4
93.2
93
92.8
92.6
92.4
0
465
Elevasi Muka Tanah
87
88
95
94
93
92
91
90
89
88
87
86
85
643.14
Elevasi Muka Tanah
88
89
= lebar jalan
= Qsaluran / Vgorong
= (Agorong / 2)0.5
= 2 x hgorong
= 0.25
= 0.5
= Sd x Pgorong
(VgorongVsaluran)2
2x g
2
(VgorongVsaluran)
2x g
= 0.0007
(10.63)2
=0.0017841
= 0.25
2 x 9.81
11. Hfout
(10.63)
=0.003572
= 0.5
2 x 9.81
91
90
91
91
Aufa Haqqu Habillah (12513058)
Bambang Sentot D.N. (12513002)
Zulistia (12513170)
92
Aufa Haqqu Habillah (12513058)
Bambang Sentot D.N. (12513002)
Zulistia (12513170)
Street Inlet=
Panjang Jalan
Dsl
Dimana :
Dsl=
280
So
W
Dengan :
W
= Lebar jalan
So
= Slope limpasan
Dsl
=6m
= 0.0002
280
0.0002=0.6
=
6
= 465 / 0.6 = 738 unit
93
94
Aufa Haqqu Habillah (12513058)
Bambang Sentot D.N. (12513002)
Zulistia (12513170)
95
Aufa Haqqu Habillah (12513058)
Bambang Sentot D.N. (12513002)
Zulistia (12513170)
96
Aufa Haqqu Habillah (12513058)
Bambang Sentot D.N. (12513002)
Zulistia (12513170)