Anda di halaman 1dari 4

Nama : Charlina A.

br Barus
NIM : 41090003
Ringkasan Diskusi Kelompok Blok 3 Modul 3
CAIRAN TUBUH
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat
kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan
elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh
bagian tubuh.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan
intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang
berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan
transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang
terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan
intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
Distribusi cairan tubuh
Persentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa hal : umur,kondisi lemak
tubuh, jenis kelamin.
- Bayi (baru lahir) 75 %
- Dewasa Pria (20-40 tahun) 60 %, Wanita (20-40 tahun) 50 %
- Usia Lanjut 45-50 %
Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Fase I : Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari
paru-paru dan traktus gastrointestinal.
Fase II : Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel

Fase III : Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel.
Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua
substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah.
Perpindahan air dan zat terlarut melibatkan mekanisme transport aktif dan pasif. Mekanisme transprt aktif
memerlukan energi dalam bentuk ATP, tidak dengan transport pasif (difusi dan osmosis).
a) Perpindahan zat terlarut diantara bagian-bagian cairan tubuh
- Membran sel pembatas utama perpindahan zat terlarut dalam tubuh, dibenuk oleh molekul lemak dan
protein
- Difusi sederhana perpindahan partikel-partikel dalam segala arah melalui larutan atau gas. Beberapa faktor
yang menentukan tidak mudahnya difusi zat terlarut menembus membran kapiler dan sel :
1. Permeabilitas membran partikel yang kecil mudah berdifusi dengan ukuran pori-pori membran,
sedangkan partikel besar pada protein pembawa membran terikat bergabung dengan molekul yang akan
dipindahkan dan bekerja secara ulang alik (difusi terfasilitasi).
2. Konsentrasi zat terlarut berpindah dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi lebih rendah
sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi pada kedua sisi membran.
3. Potensial listrik partikel bermuatan positif cenderung untuk berpindah ke sisi membran yang bermuatan
negatif (didalam sel), partikel yang beruatan negatif cenderung berpindah kesisi positif (luar sel).
4. Perbedaan tekanan hidrostatik meningkatkan difusi zat terlarut melalui membran kapiler.
b) Perpindahan air diantara bagian-bagian cairan tubuh.
- Air dapat menembus semua membran tubuh secara bebas, perpindahan air dikendaliakan oleh tekanan osmotik
dan tekanan hidrostatik.
- Tekanan osmotik : daya dorong air yang dihasilkan oleh partikel-partikel zat terlarut didalamnya.
- Tekanan hidrostatik : daya kompresi cairan
- Osmosis : proses difusi air yang disebabkan oeh perbedaan konsentrasi.
- Difusi air terjadi dari daerah dengan konsentrasi zat terlarut rendah (larutan encer) ke daerah dengan konsentrasi
zat terlarut yang tinggi (larutan pekat) air berdifusi dari daerah dengan aktifitas air yang tinggi ke yang

rendah.

c) Perpindahan air diantara plasma dan cairan interstisial


- Distribusi air diantara kedua bagian ini diatur oleh tekanan hidrostatik darah kapiler.
- Perpindahan cairan dari kapiler ke ruang interstisial disebut ultrafiltrasi karena air, elektrolit dan zat
terlarut lain (kecuali protein plasma dan sel darah) dapat melewati membran kapiler dengan mudah.
- Albumin menyebabkan cairan yang menahan COP (colloid osmotic pressure) dalam pembuluh darah
sementara dilawan oleh tekanan hidrostatik darah yang cenderung mendorong cairan keluar.
- Aliran keluar cairan terjadi di ujung arterial kapiler (saat tekanan hidrostatik lebih tinggi dari COP)
dan resorpsi cairan pada ujung venosa kapiler (saat tekanan hidrostatik lebih rendah dari COP)
{Hukum Starling}.
d) Perpindahan air diantara ECF dan ICF
- Perpindahan air diantara ECF dan ICF ditentukan oleh kekuatan osmotik.
- Jumlah Na+ (Cl-) merupakan 90% partikel dalam ECF dan sebagian besar terbatas dengan
kompartemen tersebut, sehinga partikel tersebut memiliki efek utama pada air tubuh total dan
distribusinya.
- Air mudah melewati membran sel antara ECF dan ICF sampai tercapai keseimbangan osmotik, oleh
karena itu osmolalitas ICF selalu setara dengan osmolalitas ECF meskipun volume sel dapat berubah.
KONSEP GIZI SEIMBANG
Suatu usaha untuk mencapai :
keseimbangan antara kebutuhan tubuh (dinamis) akan zat gizi dengan asupan yang didapat melalui
makanan
keseimbangan antara berbagai macam zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi
Tujuan tubuh memerlukan asupan gizi seimbang:
fungsi vital kerja otak, jantung,paru, ginjal, usus
aktivitas kerja otot
pertumbuhan membentuk tulang, otot & organ lain, pada tahap tumbuhkembang
imunitas melindungi tubuh agar tidak mudah sakit
perawatan jaringan mengganti sel yang rusak
cadangan gizi persediaan zat gizi menghadapi keadaan darurat
Makronutrien
Makronutrien adalah makanan utama yang membina tubuh dan membekalkan tenaga. Makronutrien terdiri
dari 3 bagian utama yaitu lemak, protein dan karbohidrat.
1. Protein
Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit. Fungsi protein antara lain adalah membantu
memecah nutrisi untuk menjadi energi, sebagai struktur bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan racun.
Protein terdiri asam amino. Tubuh kita dapat memproduksi beberapa asam amino. Protein yang diperoleh
dari daging dan produk hewani lainnya mengandung semua asam amino yang dibutuhkan.
Klasifikasi protein
1) Berdasarkan komponen-komponen yang menyusun protein :
a. Protein Bersahaja (simple protein) hanya terdiri atas asam-asam amino.
b. Protein Kompleks (complex protein, conjugated protein) Selain terdiri atas berbagai jenis asam
amino juga terdapat komponen lain miisalnya unsur logam gugusan phosphat dan sebagainya
(contoh: hemoglobin, lipoprotein, glikoprotein, dan sebagainya)
c. Protein Derivat (protein derivative) ikatan antara (intermediate product) sebagai hasil hidrolisa
parsial dari protein native, misalnya albumosa, peptone dan sebagainya.

2) Berdasarkan sumbernya, protein dikiasifikasikan menjadi:


a. Protein hewani protein dalam bahan makanan yang berasal dan binatang, seperti protein dari
daging, protein susu, dan sebagainya.
b. Protein nabati berasal dan bahan makanan turnbuhan, seperti protein dari jagung (zein), dan terigu,
dan sebagainya.
2. Karbohidrat
a) Gula ; didapatkan secara alami maupun dari gula tambahan semuanya dapat diubah menjadi glukosa.
Sel-sel akan membakar glukosa menjadi energi.
b) Zat tepung ; di dalam tubuh dipecah menjadi gula.
c) Serat ; Serat adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna oleh tubuh kita. Serat melewati tubuh
kita tanpa dipecah menjadi gula. Serat membantu menyingkirkan lemak berlebih dalam usus, yang
membantu mencegah penyakit jantung. Serat juga membantu mendorong makanan melalui usus,
yang membantu mencegah sembelit.
3. Lemak
Fungsi lemak antara lain sebagai sumber energi, memproduksi zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, serta
membantu tubuh menyerap vitamin tertentu dari makanan. Lemak yang baik untuk kita konsumsi adalah
lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) dan lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated).
Tubuh memerlukan 20-30% lemak dari jumlah keseluruhan makanan yang kita konsumsi. Lemak yang
berasal dari hewan mengandung banyak kolesterol sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol, yaitu
lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi tubuh. Lemak yang berasal dari
hewan biasanya berbentuk padat berbeda dengan lemak nabati yang biasanya berbentuk cair.
Mikronutrien
Mikronutrien adalah komponen yang diperlukan untuk makronutrien agar berfungsi dengan baik.
1. Vitamin
Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan
kesehatan.
a) Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari beberapa infeksi, serta membantu menjaga kulit
kita agar tetap sehat.
b) Vitamin B1 membantu tubuh kita dalam mencerna karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem
saraf.
c) Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit
d) Vitamin B3 membantu tubuh kita dalam menggunakan protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu
Vitamin B3 juga baik dalam menjaga sistem saraf dan kulit kita
e) Vitamin B5 membantu dalam proses penggunaan karbohidrat dan lemak dan membantu dalam
produksi sel darah merah.
f) Vitamin B6 membantu tubuh kita dalam menggunakan protein dan lemak dan membantu dalam
proses transportasi oksigen serta sangat baik untuk kesehatan saraf kita.
g) Vitamin B9 (asam folat) membantu dalam produksi sel baru dan memeliharanya, serta dapat
mencegah cacat lahir.
h) Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah merah dan sangat baik untuk kesehatan
saraf.
i) Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang,kulit dan pembuluh darah.
j) Vitamin D baik dalam menjaga kesehatan tulang.
k) Vitamin E memelihara sel tubuh kita dari kerusakan,memperlancar aliran darah, serta mampu
memperbaiki jaringan tubuh
l) Vitamin H (Biotin) membantu tubuh dalam menggunakan karbohidrat dan lemak serta membantu
dalam pertumbuhan sel.
m) Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan pembentukan tulang.

2. Mineral
a) Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi serta membantu menjalankan fungsi otot dan saraf
b) Chlorida menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita.
c) Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan juga untuk membentuk tulang dan sel darah merah.
d) Fluoride memperkuat tulang dan gigi.
e) Yodium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid.
f) Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh serta membantu
menjalankan fungsi otot.
g) Magnesium membentuk tulang dan gigi serta untuk memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal.
h) Fosfor fungsi sama dengan magnesium
i) Kalium menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita serta berfungsi memeliahara syaraf dan otot
agar tetap normal.
j) Selenium mencegah kerusakan pada sel serta membantu fungsi kelenjar tiroid.
k) Sodium sama dengan kalium yang berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita serta
berfungsi memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal.
l) Seng (Zinc) menjaga kesehatan kulit dan membantu dalam penyembuhan luka. Selain itu juga berfungsi
membantu tubuh untuk melawan penyakit.

SUMBER :

Aziz Alimul Hidayat & Musrifatul Uliyah .2002. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. EGC :
Jakarta
Price Sylvia A. & Lorraine M. W. 2005. Patofisiologi :Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 6.EGC:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai