ISO 9001:2000
STANDARDISASI
Meliputi kegiatan perumusan/membuat standar,
menerbitkan standar, penerapan, pengujian,
inspeksi, audit dan sertifikasi.
Tingkatan standar :
1. Internasional : ISO
2. Regional
: Peraturan di Uni Eropa
3. Nasional : SNI, JIS, BS, DIN
4. Perusahaan : Konsultan PT. Indah Karya
ISO
International Organization for
Standardization
Technical Committee (TC) 176 bertanggung
jawab untuk pembuatan standar sistem
manajemen mutu (smm).
1987 : penerbitan ISO 9000
1994 : revisi pertama
2000 : revisi kedua, berfokus pada kepuasan
pelanggan dan pendekatan proses
Mil-Q-9858
MIL-1-45208
AQAP 1,4,9
BS 5750
1979
BS 4891
BS 5179
ISO 9000
1987
ISO 9000
1994
SNI
ISO 9000
2000
SNI 19 9001
2001
PENDEKATAN PROSES
PENDEKATAN SISTEM
PRINSIP PDCA
PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN
PENDEKATAN PROSES
PROSES
ISO 9001:2000
1. RUANG LINGKUP
2. REFERENSI NORMATIF
3. ISTILAH DAN DEFINISI
4. SISTEM MANAJEMEN MUTU
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
6. MANAJEMEN SUMBER DAYA
7. REALISASI PRODUK
8. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBAIKAN
DEFINISI
IS0 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk
sistem manajemen mutu (SMM).
SMM adalah sistem manajemen untuk mengarahkan
dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.
Suatu sistem manajemen mutu merupakan sekumpulan
prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar
untuk manajemen sistem yang menjamin kesesuaian
dari suatu proses dan produk (barang/ atau jasa)
terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, yang
ditentukan oleh pelanggan dan organisasi.
Perencanaan mutu
Pengendalian mutu
Jaminan Mutu
Perbaikan Mutu
DIAGRAM ALIR
PROSES PENERAPAN SMM ISO
1.PELATIHAN SMM ISO 9001:2000
2.PEMBUATAN DOKUMENTASI
3.PENERAPAN
4.AUDIT INTERNAL
5.APLIKASI KE LEMBAGA SERTIFIKASI
6.AUDIT EKSTERNAL
7.SERTIFIKASI (Pra-asesmen,asesmen)
LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN
SMM ISO 9001:2000
1. Komitmen Manajemen Puncak
2. Menunjuk Wakil Manajemen
3. Membentuk Tim ISO 9001:2000
4. Melakukan analisa kondisi awal
5. Tentukan ruang lingkup ISO yang akan
diterapkan
6. Pelatihan pemahaman ISO bagi
manajemen puncak
LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN
SMM ISO 9001:2000
8.pelatihan pembuatan dokumen sistem
mutu
9. Membangun dokumen sistem mutu
10. Sosialisasi dan penerapan sistem mutu
11. Melakukan audit mutu internal
12. Melakukan perbaikan temuan hasil audit
mutu internal
13. Melakukan rapat tinjauan manajemen
14. Sertifikasi
1. Fokus Pelanggan
1. Fokus Pelanggan
Manfaat menerapkan Fokus Pelanggan :
Meningkatkan penerimaan dan pangsa pasar
Meningkatkan efektivitas
Meningkatkan loyalitas pelanggan melalui pengulangan
transaksi
Butir 5.1 Komitmen Manajemen
Butir 5.2 Fokus Pelanggan
Butir 5.5.2 Wakil Manajemen
Butir 5.6.2 Tinjauan Masukan
2. Kepemimpinan
2. Kepemimpinan
Manfaat menerapkan Kepemimpinan:
Seluruh anggota akan memahami dan
termotivasi menuju sasaran dan tujuan
organisasi
Aktivitas akan dievaluasi, disesuaikan dan
diterapkan dalam satu kesatuan cara
Meminimumkan kesalahan komunikasi diantara
tingkat-tingkat dalam organisasi
Butir 5 Tanggung jawab manajemen
Butir 6 Pengelolaan Sumber Daya
Butir 8.4 Perbaikan
3. Dukungan Karyawan
DUKUNGAN KARYAWAN ini dimulai dengan
komunikasi dengan pelanggan dan mengirim informasi
ini kepada semua orang yang terkait dengan memenuhi
persyaratan pelanggan.
Orang-orang pada semua tingkat perlu untuk dilibatkan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan dapatnya
terlibat penuh mereka mendapatkan kemampuannya
untuk digunakan demi kepentingan organisasi, diri
mereka, rekan sekerja dan pelanggan.
Komunikasi antar pihak harus dituliskan dan proses
produksi atau jasa harus diselenggarakan sesuai
dengan instruksi tertulisnya.
3.Dukungan Karyawan
Manfaat penerapan Dukungan Karyawan :
Karyawan dalam organisasi menjadi termotivasi,
memberikan komitmen dan terlibat
Menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas
dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi
Karyawan menjadi bertanggung jawab terhadap
kinerja mereka
Karyawan menjadi giat berpartisipasi dalam
perbaikan berkesinambungan
4. Pendekatan Proses
4.Pendekatan Proses
Manfaat penerapan Pendekatan Proses:
Efektivitas penggunaan sumber-sumber daya
Waktu siklus produksi lebih pendek
Hasil-hasil menjadi meningkat, konsisten dan
dapat diperkirakan
Kesempatan perbaikan menjadi prioritas dan
terfokus
Pendekatan Proses
Pasal-pasal terkait dalam standar ISO
9001 untuk persyaratan umum yang
menuntut identifikasi , urutan dan interaksi
memproses untuk diidentifikasi,
persyaratan dokumentasi, wakil
manajemen, desain, perencanaan untuk
perwujudan produk, pengesahan proses
dan monitoring dan mengukur proses
6. Perbaikan berkesinambungan
Ini harus diarahkan pada semua orang sebagaimana tak
seorangpun dan sistem yang sempurna. Kita harus belajar dari
kesalahan dan permasalahan dan secara terus menerus
meningkatkan sistem kita. Kita harus mengadopsi ukuran
pencegahan seperti pelatihan dan audit ke preempt masalah.
Peningkatan yang berkesinambungan keseluruhan kinerja
perusahaan harus jadi sasaran permanent.
Pasal-pasal terkait dalam standar ISO 9001:2000 adalah pasal 4.1
persyaratan umum, persyaratan dokumentasi, komitmen
manajemen, kebijakan mutu, sasaran hasil mutu, wakil manajemen,
pengawasan intern, analisa data, tindakan pencegahan dan
mengoreksi dan improvement.
6.Perbaikan berkesinambungan
Manfaat penerapan :
Meningkatkan keunggulan kinerja melalui
perbaikan kemampuan organisasi
Kesesuaian dari aktivitas-aktivitas perbaikan
pada semua tingkat terhadap tujuan strategik
organisasi
Fleksibilitas bereaksi secara cepat terhadap
kesempatan yang ada
4.1; 5.1; 5.3; 5.5.3; 5.6; 6.1;8.1;8.4
6.Perbaikan berkesinambungan
Pasal-pasal ISO 9001 yang menyertai
adalah, sasaran mutu, system manajemen
mutu, perencanaan, wakil manajemen
mutu, komunikasi internal, tinjauan
manajemen, pengendalian alat pengukur
dan monitoring kepuasan pelanggan,
audit internal dan peningkatan
berkesinambungan
5 bagian utama :
Sistem manajemen mutu
Tanggung jawab manajemen
Manajemen sumber daya
Realisasi produk
Analisis, pengukuran dan perbaikan
PENDAHULUAN
Gambar 1 - Model Sistem Manajemen Mutu Berdasarkan Proses
Tanggung jawab
Manajemen
Pelanggan
Pengukuran,
Analisis dan
Perbaikan
Manajemen
Sumber Daya
Persyaratan
Masukan
Pelanggan
Realisasi
Produk
Produk
Kepuasan
Keluaran
4.
Hirarki dokumen
Manual mutu
Prosedure
Instruksi
Catatan
REKAMAN (lanjutan)
Bukti-bukti bahwa realisasi proses dan produk
yang dihasilkan telah memenuhi
persyaratan(7.1)
Hasil-hasil dari peninjauan-ulang persyaratanpersyaratan yang terkait dengan produk dan
tindak lanjut tindakan-tindakan dari hasil
peninjauan ulang itu (7.2.2)
REKAMAN (lanjutan)
Hasil-hasil dari masukan desain dan
pengembangan yang terkait dengan persyaratan
produk(7.3.2)
Hasil-hasil peninjauan ulang desain dan
pengembangan beserta tindakan-tindakan yang
diperlukan (7.3.4)
Hasil-hasil verifikasi desain dan pengembangan
beserta tindakan-tindakan yang diperlukan
(7.3.5)
REKAMAN (lanjutan)
Hasil-hasil validasi desain dan pengembangan
beserta tindakan-tindakan yang diperlukan
(7.3.6)
Hasil-hasil peninjauan ulang perubahan desain
dan pengembangan beserta tindakan-tindakan
yang diperlukan (7.3.7)
Hasil-hasil evaluasi pemasok beserta tindaklanjut yang diperlukan berdasarkan hasil
evaluasi (7.4.1)
REKAMAN (lanjutan)
Apabila diperlukan oleh organisasi guna
menunjukkan bahwa validasi dari proses
yang menghasilkan keluaran tidak dapat
diverifikasi oleh pemantauan atau
pengukuran berurutan (7.5.2)
Identifikasi unik dari produk, apabila
kemampuan telusur produk itu diperlukan
(7.5.3)
REKAMAN (lanjutan)
Barang-barang milik pelanggan yang hilang,
rusak, atau lainnya yang ditemukan menjadi
tidak sesuai untuk penggunaan (7.5.4)
Kriteria-kriteria dasar yang digunakan untuk
kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran
apabila tidak ada standar pengukuran nasional
atau internasional (7.6)
REKAMAN (lanjutan)
Validasi dari hasil-hasil pengukuran terdahulu
apabila peralatan pengukuran yang ditemukan
tidak sesuai dengan persyaratan (7.6)
Hasil-hasil dari kalibrasi dan verifikasi peralatan
pengukuran (7.6)
Hasil-hasil audit internal beserta tindak-lanjut
yang dilakukan berdasarkan hasil audit internal
itu (8.2.2)
Pernyataan dari orang yang berwenang
mengeluarkan atau meluluskan produk (8.2.4)
REKAMAN (lanjutan)
Keadaan dari ketidaksesuaian produk
beserta tindakan-tindakan yang diambil,
termasuk konsensi atau kelonggaran yang
diperoleh (8.3)
Hasil-hasil dari tindakan koreksi (8.5.2)
Hasil-hasil dari tindakan pencegahan
(8.5.3)
5. TANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN
7. REALISASI PRODUK
SEKIAN
TERIMA KASIH