Bahan Tutorial 29-4
Bahan Tutorial 29-4
SIM-RS JS adalah aplikasi berbasis web,yang ditunjuk untuk memperbaiki pengelolaan data Rumah Sakit agar
data Rumah Sakit dan informasi bisa ditata dengan baik dan dapat di pertanggungjawabkan.Pengelolaan data
dan informasi meliputi :
Daftar Modul Software
1.Front-Office
2. Medical Record
3. Billing System
4. Akuntansi
5. Pelaporan Keuangan
6. Manajemen Pembelian (Pengadaan Barang / Jasa)
7. Logistik & Persediaan
8. Analisis Ratio
9. Kepegawaian
10. Rawat Jalan/Poliklinik
11. Instalasi Gawat Darurat
12. Rawat Inap
13. ICU/PICU/NICU
14. OK/VK
15. Medical Check Up
16. Laboratorium
17. Radiologi
18. Farmasi
19. Instalasi Gizi
20. Instalasi Laundry
21. Keperawatan
22. Sistem Administrator
KEUNTUNGAN SIM-RS JS
1. Dapat memantau perkembangan Rumah Sakit secara akurat
2. Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat secara akurat.
3. Rumah Sakit tersebut dapat terpantau secara langsung oleh lembaga-lembaga dari luar atau dalam Negeri
secara akurat, sehingga mempermudah akses bagi lembaga tersebut jika akan memberikan informasi serta
mempermudah akses jika ingin memberikan dana.
4. Dapat menyimpan data base Rumah Sakit mulai dari Pasien, Karyawan yang terdiri dari Data Rumah Sakit,
data administrasi,data Aset Rumah Sakit dan lain-lain
5. Dapat mengangkat brand image Rumah Sakit tersebut secara tidak langsung dengan memiliki fasilitas modern
6.Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian rekam medis dalam menangani berkas rekam medis,Bagian
Rekam Medis memang sub-bagian yang paling direpotkan mulai dari coding,indexing,filling dan lainlain.Sebagian Rumah Sakit di Indonesia masih mengggunakan petugas Rekam Medis ataupun kurir dalam
mendistribusikan berkas-berkas ke masing-masingpelayanan
7. Dapat mengurangi pemakaian kertas.Pemakaian kertas masih belum bisa dihilangkan di Indonesia karena
data medis sangat rentan dengan hukum dan akan memporakporandakan perdagangan kertas di Indonesia .
Dengan sistem yang terkomputerisasi , pemakaian kertas yang bisa di pangkas antara lain :
1. Lembar kertas Rekam Medis yang tidak berhubungan dengan masalah Autentikasi atau aspek hukum
2 .Laporan masing-masing unit pelayanan ( karena semua laporan telah terekap oleh sistem )
Mengacu pada UU Nomor 44 Tahun 2009,tentang Rumah Sakit yaitu pasal 52 Ayat 1 yang
berbunyi : Setiap :Rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan peloparan tentang semua
kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT .
dihindari (karena perubahan tersebut dapat meningkatkan citra rumah sakit) , tetapi dapat menimbulkan
permasalahan pada Aplikasi SIRS (asumsi telah mempunyai Aplikasi SIRS/SIMRS):
1.
Pelayanan Registrasi yang awalnya registrasi hanya diloket kemudian dikembangkan menjadi registrasi
dibeberapa tempat atau registrasi online.
2.
Pelayanan obat rawat inap yang awalnya menggunakan sistem peresepan berubah menjadi
penggunaan CPO (catatan pemberian obat) pada ODDD atau OUDD
3.
4.
Peningkatan status klas/tingkat rumah sakit maupun adanya akreditasi rumah sakit
5.
Adanya Aplikasi pihak ketiga misalnya dari pemasok BAKHP/KSO atau Penjamin.
6.
7.
Penerapan ISO terakreditasi atau atau pengembangan standar pelayanan internasional lainya
8.
9.
Pengendalian Fraud atau Abuse dari aspek rumah sakit, pelanggan atau penjamin
10.
dan lain-lain perubahan atau pengembangan medical pathways atau pengembangan subsistem lainya misalnya
jenjang pendidikan, kepangkatan , prestasi.
Dinamis dan fleksibel, dapat mengantisipasi perubahan.
Perubahan SIRS, Suatu aplikasi yang baik yaitu apabila ada perubahan yang dituntut demi untuk meningkatkan
citra suatu unit kerja , tidak perlu dilakukan perubahan dalam aplikasi itu sendiri. Artinya aplikasi tersebut sangat
fleksibel. sebagai satu contoh dalam penetapan suatu tarif paket yang terdiri dari pemberian BAKHP, Jasa
Medis , Jasa rumah sakit dan obat standar rumah sakit. dan dalam perkembangannya pola paket ini harus di urai
kembali. dan demikian pula sebaliknya.
EWS (Early Warning System) dalam SIRS
Aplikasi yang terbilang cukup canggih apabila dalam pelaksanaan operasional rutin suatu rumah sakit, aplikasi
dapat memberikan signal peringatan pada user bahwa sistem yang sementara berjalan tidak sesuai dengan
semesti apakah itu indikator kinerja yang kurang tercapai atau sangat melampau yang tidak sesuai dengan
perencanaan. dan lebih baik lagi apabila sekaligus dapat memberikan alternatif pencegahan atau koreksi dalam
berbagai tingkat.
Rekam Medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan oleh dokter dan tenaga
kesehatan lainnya kepada pasien dalam rangka penyembuhan pasien, rekam medis mencatumkan nilai
administrasi, legal, finansial, riset, edukasi, dokumen, akurat, informatif dan dapat dipertanggung jawabkan
Rekam Medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik. Penyelenggaraan Rekam
Medis dengan menggunakan teknologi informasi elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.
Kegunaan Rekam Medis di Rumah Sakit yaitu berupa aspek administrasi, aspek medis, aspek hukum, aspek
keuangan, aspek penelitian. Laporan rumah sakit meliputi : Laporan internal Rumah Sakit (disesuaikan dengan
kebutuhan rumah sakit), Laporan eksternal Rumah Sakit yang dilaporkan pada Kementerian Kesehatan RI dan
Dinas Kesehatan Provinsi serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Periode pelayanan eksternal yaitu bulanan,
tri bulanan dan tahunan.
A. Sistem dan Prosedur Pelayanan Rekam Medis di Analising / Reporting.
Analising dan Reporting merupakan Unit Rekam Medis (URM) yang berfungsi sebagai penganalisis dan pelapor
dalam sistem pelayanan rekam medis, sebagai penganalisis semua data rekam medis yang masuk ke Unit
Rekam Medis (URM) untuk diolah menjadi informasi yang disajikan dalam laporan guna pengambilan keputusan
manajemen dirumah. Sistem Informasi Rumah Sakit (SISFORS) diatur oleh Departemen Kesehatan RI meliputi
RL 1, RL 2, RL 3, RL 4, RL 5 dan RL 6.
B. Tugas Pokok Pelayanan Rekam Medis di Analising dan Reporting.
1)
Setiap tribulan menyusun Laporan RL 1 tentang Data Kegiatan Rumah Sakit berdasarkan
Rekapitulasi dan data tambahan lain yang diperlukan.
2)
Setiap tribulan menyusun Laporan RL 2a tentang Data Morbilitas Pasien Rawat Inap dan RL
2b tentang Data Keadaan Morbiditas paien Rawat Jalan berdasarkan indeks penyakit Rawat Inap dan
Rawat Jalan.
3)
Setiap bulan menyusun Laporan RL 2a1 tentang Data Keadaan Penyakit Khusus Pasien
Rawat IOnap Rumah Sakit dan RL 2b1 tantang Data Keadaan Penyakit Khusus Pasien Rawat Jalan
Rumah Sakit berdasarkan indeks penyakit Rawat Inap dan Rawat Jalan.
4)
Setiap tahun menyusun Laporan RL 2.1 tentang Data Individual Morbiditas Pasien Umum
Rawat Inap, RL 2.2 tentang data Morbiditas Individual pasien Obstetri Rawat Inap, RL 2.3 Tentang data
Morbiditas Pasien Bayi Baru Lahir/lahir Mati Rawat Inap berdasarkan data dari dokumen rekam medis
pasien umum, pasien obstetrik dan pasien perinatal.
5)
Setiap tahun menyusun Laporan RL 3 tentang Data Inventaris Rumah Sakit berdasarkan data
dari bagian tata usaha, perlengkapan dan IPSRS.
6)
Setiap semester menyusun Laporan RL 4 tentang Data Ketenagaan Rumah Sakit/Ketenagaan
Individual berdasarkan data dari bagian kepegawaian.
7)
Setiap tahun menyusun Laporan RL 5 tentang Data Peralatan Medik Rumah Sakit
berdasarkan data dari bagian inventaris dan peralatan rumah sakit.
8)
Setiap tahun menyusun Laporan RL 6 tentang Data Infeksinosokomail rumah sakit
berdasarkan indeks penyakit inveksi Nosokomial.
9)
Mengirimkan Laporan rumah sakit ke Direktur rumah sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten
(DKK), Dinas Kesehatan Kota Madya, Dinas Kesehatan Propinsi, DitJen YanMed berdasarkan
peraturan Departemen Kesehatan.
10)
Membuat analisis dan laporan untuk keperluan manajemen rumah sakit.
C. Deskripsi Pokok Kegiatan Pelayanan Rekam Medis di Analising / Reporting.
A.
Menerima Sensus Harian dari bagian Assembling yang berasal dari berbagai Unit Pelayanan
Rekam Medis.
1.
Merekapitulasi Sensus Harian ke formulir Rekapitulasi harian, bulanan, dan tribulanan.
2.
Membuat Laporan Morbiditas Rawat Jalan rumah sakit berdasarkan indeks penyakit Rawat
Jalan.
3.
Membuat Laporan Morbiditas Rawat Inap rumah sakit berdasarkan indeks penyakit Rawat
Inap.
4.
Membuat Laporan Mortalitas rumah sakit berdasarkan indeks kematian.
5.
Membuat Laporan jenis operasi rumah sakit berdasarkan indeks operasi/ tindakan.
6.
Membuat Laporan kegiatan setiap dokter rumah sakit berdasarkan indeks dokter.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.