Anda di halaman 1dari 2

Resensi

Cinta Brontosaurus
Sutradara

: Fajar Nugros

Produser

: Chand Parwes Servia

Genre

: Komedi Percintaan

Tanggal Rilis : 8 Mei 2013


Bahasa

: Indonesia

Pemeran

: Raditya Dika, Eriska Rein, Soleh Solihun, Pamela Brown, Tyas Mirasih,

Meriam Belina, Ronny P. Tjandra


Produksi

: Starvision

Cinta Brontosaurus meruapakan sebuah film bergenre komedi percintaan yang rilis
pada tahun 2013. Film ini merupakan film adaptasi dari buku kedua Raditya Dika yang
ditulis pada 2006 dengan judul yang sama. Skenario dan naskah film pun ditulis sendiri oleh
Dika.
Dalam film ini Raditya Dika berperan sebagai pemain utama yang tidak lain sebagai
dirinya sendiri yaitu Dika. Beberapa artis papan atas juga ikut andil dalam film ini, mereka
adalah Eriska Rein sebagai Jessica (pacar Dika), Pamela Brown sebagai Nina (mantan pacar
Dika), Soleh Sholihun sebagai Kosasih (manager sekaligus sahabat Dika), Tyas Mirasih (istri
Kosasih) dan aktris senior Meriam Belina (ibunda Jessica).
Cinta Brontosaurus menceritakan pengalaman Raditya Dika yang selalu gagal dalam
hal percintaan hingga akhirnya dia percaya bahwa cinta bisa kadaluarsa. Setiap menjalani
hubungan pacaran dengan seorang wanita dia selalu putus di beberapa bulan kemudian.
Bahkan dari pengalaman percintaannya itu, setiap bertemu dengan seorang wanita dia sudah
bisa menebak apa yang terjadi jika mereka pacaran dan bagaimana cara mereka putus di
bulan ke enam.
Hal berbeda dirasakan Dika ketika ia bertemu dengan Jessica (Eriska Rein).
Kekonyolan mereka saat bertemu pertama kali membuat Dika nyaman dengan Jessica.
Akhirnya mereka berpacaran. Kali ini tidak terbayang di benak Dika bagaimana mereka akan
putus. Namun tidak jauh berbeda dengan hubungan-hubungan sebelumnya, di bulan ke enam
mereka pacaran timbul masalah. Jessica yang berharap suatu hari bisa menikah dengan Dika

ternyata tidak disambut baik oleh Dika. Dika masih menyimpan kepercayaan bahwa cinta
bisa kadaluarsa dan lagi-lagi dia ragu dengan adanya cinta abadi.
Selain kisah percintaan, film ini juga diwarnai dengan kisah persahabatan Dika
dengan Kosasih ( Soleh Sholihun) yang sempat merenggang. Hal ini karena Kosasih sebagai
sahabat sekaligus manager Dika menerima tawaran pembuatan film atas buku yang di tulis
Dika oleh seorang produser konyol. Ternyata sang produser dengan seenak jidat merubah
jalan cerita menjadi film horor yang sama sekali berbeda dengan cerita yang telah dibuat oleh
Dika.
Di akhir cerita, semua masalah terselesaikan. Salah satunya adalah masalah percintaan
Dika dengan Jessica. Dika akhirnya paham akan arti cinta. Cinta itu tidak kadaluarsa. Orang
yang saling mencintai harus kuat seperti Brontosaurus. Mereka akan terus kuat dan bertahan
untuk saling mencintai hingga yang lain mati terlebih dulu.
Ada beberapa hal yang menarik dari film ini yaitu ceritanya yang ringan dan
menggunakan bahasa lelucon sehari-hari sehingga mudah dipahami penonton. Selain itu
animasi grafis di bagian akhir film membuat film ini lebih terlihat nyentrik. Namun masih
ada beberapa adegan yang teralu dipaksakan seperti adegan ketika Dika kencan di atap pom
bensin bersama Nina maupun Jessica.

Anda mungkin juga menyukai