Anda di halaman 1dari 11

Nama: Desy Dwi Lestari

Kelas: XA

1. Tema: Agama
Ajal Menghampiri
Menyusuri kesunyian hati
Di malam yang menusuk tulang
Bertanyalah hati dalam keraguan
Akankah besok masih dapat tersenyum
Jika waktu telah tiba
Maka aku tak bisa mengelak
Sedihpun menghampiri
Pada wakti yang pasti terjadi
Pntaku janganlah engkau datang
Rasanya aku tak dapat menghadapi
Tapi ada dayaku
Itu harus ku hadapi

Jujur
Mengapa banyak orang tidak jujur
Membuat hidup mereka tak berunting
Masa depan mereka jadi hancur
Dan pahalapun menghindar karenanya
Banyak orang ingin dipuji

Tetapi membiarkan diri berkata dusta


Banyak orang bermuka bidadari
Tetapi hatinya tak sama

2. Tema: Sosial
Kerja Keras
Matahari telah menyapa
Memanggil mereka untuk bergegas
Melakukan yang biasa dilakukan
Agar terpenuhi semua kebutuhan
Mereka tak ingin seperti si kancil
Yang tindakannya tak terpuji
Karena malah buat tambah melarat
Dan hidup jadi sengsara
Semutpun tersenyum haru
Melihat keringat yang hinggap
Hinggap menyertai turunnya rizki
Agar usaha tak sia-sia

Nasib Rakyat
Waktu petang telah terinjak
Namun deretan manusia tak juga beranjak
Meminta belas kasih pemimpin negeri
Agar hidup dapat terpenuhi
Harga sembako yang meroket
Membuat rakyat makin tercekik
Bak sudah jatuh tertimpa tangga
Tanpa ada sstupun yang peduli

3. Tema: Remaja

Semangat Berprestasi
Semangat terus membara
Anak negeri untuk berprestasi
Tantangan yang menguras otak
Membuat mereka tak kenal letih
Kakipun mulai berpacu
Menuju kesuksesan masa depan
Dalam pencarian jati diri
Untuk menjadi primadona negeri

Nama: Desy Dwi L


Kelas: XA
Sejarah Perkembangan Olahraga Atletik Renang di Indonesia

Sebelum kemerdekaan, di negara Indonesia telah ada beberapa kolom renang


yang indah dan baik tapi hanya diperuntukkan bagi para bangsawan dan
penjajah saja. Salah satunya adalah kolam renang Cihampelas di Bandung
yang didirikan pada tahun 1904. Bandung ternyata merupakan awal kegiatan
renang di Indonesia, dengan kolam renangnya Cihampelas. Walaupun terbuka
untuk umum, dengan dikenai tiket warga pribumi saat itu jelas akan memilih
untuk berenang di sungai. Saat ini hampir di semua kota / kabupaten mungkin
telah memiliki kolam renang sendiri baik itu bertujuan sebagai tempat rekreasi
mapun prestasi, untuk tiket masukpun relatif dapat terjangkau.
Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse
Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917,
perserikatan ini membawahi 7 perkumpulan yang di antaranya adalah
perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti halnya OSVIA, MULO dan
KWEEKSCHOOL. Pada tahun yang sama juga berdiri perkumpulanperkumpulan berenang di Jakarta dan Surabaya.
Tahun 1918 berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa
Barat dan pada tahun 1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau
Perserikatan Berenang Jawa Timur yang beranggotakan kota-kota seperti:
Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang. Sejak saat itu pula mulai
diadakan pertandingan maupun antar daerah.
Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulanperkumpulan berenang dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun
1918 berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa barat
dan pada tahun 1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan
Berenang Jawa Timur yang beranggotakan kota-kota seperti : Malang,
Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang. Sejak saat itu pula mulai diadakan
pertandingan maupun antar daerah. Bahkan kejuaraan-kejuaraan itu, rekorrekornya juga menjadi rekor di negeri Belanda.
Dalam tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan Van de
Groen, berhasil keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor
papan 3 meter dan menara. Pada Far Eastern Games di Manila, Philipina (kini
kegiatan itu berkembang menjadi Asian Games sejak tahun 1951). Kedua
peloncat itu juga menjadi utusan Hindia Belanda. Di tahun 1936, Pet Stam
seorang Hindia Belanda berdasarkan rekornya 0:59.9 untuk 100 meter gaya

bebas yang dicatat di kolam renang Chiampelas Bandung, berhasil dikirim


untuk ambil bagian dalam Olimpiade Berlin atas nama negeri Belanda. Dua
orang peloncat indah masing-masing Haasman di bagian putera dan Kiki
Heckle turut pula ambil bagian dalam Olimpiade Berlin, dimana peloncat putri
menduduki urutan ke 8.
Hingga tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB telah
beranggotakan 1200 perenang. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 1945, kesempatan untuk bisa berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar,
karena pemerintahan pendudukan Jepang membuka seluruh kolam renang di
tanah air untuk masyarakat umum. Periode tahun 1945, perkembangan
olahraga renang di tanah air menurun, karena saat itu bangsa Indonesia dalam
kancah perjuangan melawan penjajah.
Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia berada di bawah
pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak tanggal 21
Maret 1951 lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian
disingkat PBSI. Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan
Ketua yang pertama, Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua,
sekretaris, bendahara dan komisi teknik.
Tahun 1952, PBSI menjadi anggota resmi dari Federasi Renang Dunia - FINA
(singkatan dari Federation Internationale de Natation). dan International
Olympic Committee (IOC).
Hingga tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, tergabung dalam
PBSI. Oleh karena itu kemudian didirikan top-top organisasi olahraga berenang
di tingkat daerah.
Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II, diselenggarakan di
Bandung dengan menghasilkan susunan pengurus yang diketuai oleh D.
Seoprajogi, ditambah satu sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik.
Kongres PBSI yang ke III diselenggarakan di Cirebon, di kongres ini terpilih
kepengurusan dengan ketuanya tetap dijabat D. Soeprajogi, ditambah 3
pengurus lainnya.
Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di
Makassar Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan, di antaranya
memilih susunan kepengurusan yang baru dengan ketua D. Soeprajogi. Atas
permintaan peserta kongres istilah persatuan dalam singkatan PBSI, diganti
menjadi Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal ini menjadi singkatan
dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia. Pada tahun 1959 diadakan
Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk pertama kalinya mengadakan
pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa Timur.

Kongres PBSI ke V, di mana pada kongres itu di samping memilih


kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D.
Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh
Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk
organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang
olahraga renang, singkatan ini juga digunakan oleh Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia.
Pada Kongres di Malang Jawa Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi di dampingi
oleh 2 wakil ketua, dua sekretaris, bendahara, pembantu umum ditambah
komisi teknik dengan 2 orang anggota.
Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan
dalam tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad
Dimyati, Mohamad Sukri di bagian putera, sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa,
Eny Nuraeni serta banyak lagi di bagian puteri.
Dalam tahun 1963 di Jakarta, kembali PRSI menyelenggarakan kongres dan
berhasil menyusun kepengurusan baru dengan ketua umum D. Soeprajogi.
Selanjutnya didampingi 3 orang ketua, 2 orang renang, loncat indah dan polo
air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke VI itu adalah
merubah kembali istilah "Persatuan". Hingga sekarang PRSI merupakan
singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia.
Meskipun dalam falsafahnya bahwa olahraga itu tidak bisa dikaitkan dengan
politik. Namun dalam kenyataannya perkembangan politik di dalam negeri
pada waktu itu membawa pengaruh besar terhadap perkembangan olahraga.
Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga
GANEFO, di mana pesertanya ada beberapa negara yang memang belum
menjadi anggota FINA. Untuk menghindarkan kemungkinan adanya skorsing,
Indonesia dalam hal ini PRSI mengambil langkah pengunduran diri sebagai
anggota FINA. Pada tahun 1966, Indonesia kembali menjadi anggota FINA.
Pada tahun itu Indonesia mengambil bagian dalam Asian Games ke V di
Bangkok.
Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada tanggal 24 - 27
April 1968. Salah satu keputusannya mengukuhkan kepengurusan baru PRSI
dengan ketua umum tetap dipercayakan kepada D. Soeprayogi, di tambah
dengan 2 orang ketua, 2 sekretaris, bendahara dan panitia teknik yang terdiri
atas 3 orang masing-masing untuk renang, loncat indah dan polo air.
Macam Macam Gaya Dalam Olahraga Renang

Gaya Bebas

Gaya bebas yaitu berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air.
Ke-2 belahtangan dengan cara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan
gerakan mengayuh, sesaat keduabelah kaki dengan cara bergantian
dicambukkan naik turun ke atas serta ke bawah. Pada saat berenanggaya
bebas, posisi muka menghadap ke permukaan air. Pernapasan dikerjakan
waktu lengandigerakkan ke luar dari air, waktu tubuh jadi miring serta kepala
berpaling ke samping. Sewaktumengambil napas, perenang dapat menentukan
untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkangaya berenang yang lain,
gaya bebas adalah gaya berenang yg dapat bikin tubuh melajulebih cepat di
air.

Gaya Dada
Gaya dada adalah gaya berenang paling popular untuk renang rekreasi. Posisi
tubuh stabildan kepala bisa ada diluar air kurun waktu yg lama. Gaya dada
atau gaya katak adalahberenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, tetapi tidak sama dari gaya bebas, batang tubuh senantiasa
dalam situasi terus. Ke-2 belah kaki menendang ke arah luar sementarakedua
belah tangan diluruskan di depan. Ke-2 belah tangan di buka ke samping
seperti gerakanmembelah air supaya badan maju lebih cepat ke depan.
Gerakan tubuh mengikuti gerakan kataksedang berenang hingga dimaksud
gaya katak. Pernapasan dikerjakan saat mulut ada dipermukaan air, sesudah
satu kali gerakan tangan-kaki atau 2 x gerakan tangan-kaki.

Gaya Punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung
menghadap kepermukaan air. Posisi muka ada diatas air hingga orang
gampang
mengambil
napas.
Namun
perenang cuma bisa lihat atas serta tak dapat lihat ke depan. Pada saat
berlomba, perenangmemperkirakan dinding pinggir kolam dengan
mengkalkulasi jumlah gerakan. Dalam gaya punggung, gerakan lengan serta
kaki sama dengan gaya bebas, tetapi dengan posisitubuh telentang di
permukaan air. Ke-2 belah tangan dengan cara bergantian digerakkan
menujupinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut serta hidung ada diluar air
hingga mudahmengambil atau buang napas dengan mulut atau hidung.

Gaya Kupu-Kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba yaitu satu diantara gaya berenang
dengan posisi dadamenghadap ke permukaan air. Ke-2 belah lengan dengan

cara berbarengan ditekan ke bawah dandigerakkan ke arah luar saat sebelum


diayunkan ke depan. Sesaat ke-2 belah kaki secarabersamaan menendang ke
bawah serta ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Hawa
dihembuskan kuat-kuat dari mulut serta hidung saat sebelum kepala nampak
dari air, serta udaradihirup melalui mulut saat kepala ada diluar air. Gaya kupukupu di ciptakan th. 1933, serta adalah gaya berenang paling baru. Tidak sama
darirenang gaya yang lain, perenang pemula yg belajar gaya kupu-kupu butuh
saat lebih lamauntuk pelajari koordinasi gerakan tangan serta kaki. Berenang
yaitu satu diantara type olahraga yg dapat menambah kesehatan seseorang
yangjg adalah olahraga tiada gaya gravitasi bumi (non weight barring).
Berenang terbilangminim risiko cedera fisik lantaran waktu berenang semua
berat badan ditahan oleh air ataumengapung. Diluar itu berenang adalah
olahraga yg paling disarankan untuk mereka yangkelebihan berat badan
(obesitas), ibu hamil serta pasien masalah persendian tulang atau arthritis.
Fasilitas dan peralatan Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan
pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk
kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m.
Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan
hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok
start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar
lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan
dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali
yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan
dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan
menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7,
dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak
penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan
di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan
di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang
dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3,
6, 2, 7, 1, dan 8. Pengukur waktu.
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh
pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan
sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan
finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di PanAmerican Games 1967 di Winnipeg, Kanada.

Nomor perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak
tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu,
gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang
diperlombakan dalam Olimpiade:
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
Gaya punggung: 100 m, 200 m
Gaya dada: 100 m, 200 m.
Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
Marathon 10 km.
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomornomor renang:
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
Gaya bebas estafet: 4100 m, 4200 m
Gaya ganti estafet: 4100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat
gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu,
gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti
perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25
m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang
perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai
dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang
gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.
Fasilitas dan peralatan Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan
pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk
kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m.
Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan
hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok
start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.

Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar
lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan
dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali
yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan
dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan
menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7,
dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak
penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan
di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan
di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang
dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3,
6, 2, 7, 1, dan 8. Pengukur waktu.
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh
pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan
sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan
finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di PanAmerican Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
Nomor perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak
tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu,
gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang
diperlombakan dalam Olimpiade:
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
Gaya punggung: 100 m, 200 m
Gaya dada: 100 m, 200 m.
Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
Marathon 10 km.
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomornomor renang:
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m

Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m


Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
Gaya bebas estafet: 4100 m, 4200 m
Gaya ganti estafet: 4100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat
gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu,
gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti
perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25
m. Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang
perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai
dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang
gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

Anda mungkin juga menyukai