Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ RENANG ”

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah swt atas segala rahmat yang telah di berikan kepada saya
sehingga saya bisa menyusun makalah ini tentang Renang .

Makalah ini saya buat saya usahakan dapat di mengerti saya sendiri dan orang lain,
bila ada kesalahan mohon kritik dan saran yang bersifat membangun, agar bisa perbaikan
pembuatan makalah untuk selanjutnya.

Akhir kata, mudah-mudahan makalah ini memberi manfaat dalam kegiatan belajar
mengajar, khususnya dalam perkuliahan sehingga dapat mempermudah dalam proses
pembelajaran.

Tasikmalaya, 29 Januari 2024


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

I. LATAR BELAKANG................................................................................1
II. RUMUSAN MASALAH............................................................................1
III. TUJUAN.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2

I. SEJARAH RENANG DI DUNIA...........................................................2


II. SEJARAH RENANG DI INDONESIA.................................................3
III. MACAM-MACAM GAYA RENANG..................................................5
IV. TEKNIK DASAR DALAM MELAKUKAN OLAHRAGA RENANG 8
V. CARA MENJAGA KESELAMATAN DIRI SAAT BERENANG........10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................11

I. KESIMPULAN........................................................................................11

II. SARAN.....................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan
tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga.
Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari
ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang.
Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung,
dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang
menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak
semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan
polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi
Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk
organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

II. RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksuda dengan olahraga renang?
2. Apa saja gaya yang terdapat dalam olahraga renang?
3. Penyelamatan kegawatdaruratan di dalam air?

III. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, sebagai berikut:
1. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Penjaskes

1
BAB II
PEMBAHASAN
I. SEJARAH RENANG DI DUNIA

Sejarah renang sendiri mulai diketahui pada saat zaman prasejarah. Bukti tersebut
didasarkan pada sebuah penemuan sebuah lukisan tentang olahraga renang yang sudah ada
pada zaman batu atau sekitar 10.000 tahun yang lalu. Selain itu, bukti arkeologis juga
menunjukkan bahwa olahraga renang telah dipraktekkan sejak 2500 SM di Mesir hingga
berlanjut di peradaban Asyur, Yunani, dan Romawi.

Dalam perkembangannya, sejarah renang modern awalnya hanya digunakan sebagai


kegiatan yang termasuk golongan rekreasi. Namun, pada sekitar tahun 1830-an di Inggris,
diselenggarakan sebuah kompetisi renang. Sebelum itu, pada tahun 1828 dibuka sebuah
tempat pemandian yang bernama St. George untuk umum sekaligus sebagai tempat untuk
berenang.

Pada tahun 1880 itu juga dibentuk asosiasi renang amatir di Inggris dengan anggota
yang berjumlah 300 klub regional. Kemudian, beberapa negara Eropa yang lain turut serta
untuk mendirikan federasi renang, seperti Jerman pada 1882, Perancis 1890 hingga
Hungaria 1896.

Kompetisi olahraga renang amatir di Eropa pertama kali diselenggarakan pada tahun
1889 di Kota Wina. Sementara itu, kompetisi renang untuk perempuan diadakan pertama
kali pada tahun 1892 di Skotlandia.

Seiring berjalannya waktu, olahraga renang semakin populer dan disukai oleh
masyarakat dari berbagai belahan dunia. Hal tersebut pada akhirnya mengantarkan
olahraga renang masuk sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam
Olimpiade Athena 1896.

Setelah berhasil di Olimpiade Athena 1896, gaya punggung diperkenalkan


sebagai salah satu nomor baru pada cabang olahraga renang di Olimpiade Paris tahun
1990. Awalnya, gaya yang digunakan dalam kompetisi renang hanya gaya dada atau
biasa dikenal juga dengan breastroke.

2
Setelah keberhasilan olahraga renang masuk di Olimpiade, mulai banyak
penelitian dan pengembangan tentang olahraga ini. Ada banyak gaya renang baru yang
diperkenalkan sekaligus dimasukkan sebagai salah satu kategori kompetisi
internasional. Misalnya, pada tahun 1902, Richmond Cavill yang berasal Australia
memperkenalkan gaya bebas sebagai teknik baru dalam kompetisi renang.

Pada abad ke-19, renang kompetitif pun semakin banyak disukai oleh masyarakat.
Renang kompetitif tingkat tinggi sendiri memiliki tujuan untuk memecahkan rekor
pribadi atau dunia sekaligus mengalahkan pesaing di setiap perlombaan yang diadakan.

Hingga pada akhirnya didirikan sebuah Asosiasi Renang Dunia (FINA) pada
tahun 1908 sebagai organisasi internasional yang menjadi wadah berbagai aktivitas
renang.

II. SEJARAH RENANG DI INDONESIA

Sejarah renang di Indonesia pertama kali diketahui pada tahun 1904. Namun, pada
saat itu olahraga renang hanya dilakukan oleh orang-orang kulit putih atau bangsa
Belanda dan orang-orang berada saja.

Perkembangan olahraga renang mulai dapat dilihat pada saat didirikannya


perkumpulan renang Bandungsche Zwembond atau bisa juga disebut Perserikatan
Renang Bandung pada tahun 1917.

Setahun berselang, perkumpulan renang Indonesia ini menjadi bertambah luas,


yaitu mulai dibentuknya Perserikatan Berenang Jawa Barat atau West Java
Zwembond didirikan.

Setelah Jawa Barat, Jawa Timur pun menyusul dengan mendirikan Perserikatan
Berenang Jawa Timur atau Oost Java Zwembond pada tahun 1927. Perserikatan ini
sendiri pun berhasil menjadi induk atas 7 perkumpulan sekaligus, di antaranya yaitu
perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti halnya OSVIA, MULO dan
KWEEKSCHOO

3
Setelah mulai banyak memiliki anggota, perserikatan renang mulai
menyelenggarakan perlombaan renang antar daerah. Dikarenakan perlombaan ini
masih dalam kekuasaan Belanda, maka berbagai rekor yang tercipta pada perlombaan
tersebut juga dicatat sebagai rekor di Belanda.

Pada tahun 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam berhasil mencetak
rekor 59,9 detik untuk lomba renang nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang
Cihampelas, Bandung. Pet Stam merupakan atlet Hindia Belanda atau wakil Belanda
yang dikirim untuk Olimpiade Berlin 1936

Apabila di dunia Internasional ada FINA sebagai organisasi induk olahraga renang
seluruh dunia. Maka di Indonesia juga ada Persatuan Berenang Seluruh Indonesia atau
disingkat PBSI yang dibentuk di Jakarta pada Maret tahun 1951. Ketua PBSI yang
pertama adalah Prof. dr. Poerwo Soedarmo.

Olahraga renang di Indonesia semakin mengalami perkembangan yang sangat


pesat yakni pada saat masuk sebagai anggota PORI (Persatuan Olahraga Republik
Indonesia). PORI ini sendiri merupakan organisasi yang kita kenal sekarang sebagai
KOI (Komite Olimpiade Indonesia).

Tidak berhenti di situ, kiprah PBSI berlanjut hingga diterima sebagai anggota
FINA dan IOC pada tahun 1952. Dengan diterimanya Indonesia sebagai anggota dari
FINA dan IOC, maka Indonesia berhak mengirimkan atlet renangnya untuk berlomba
di Olimpiade Helsinki 1952.

Keberhasilan mengirim atlet renang untuk tampil di ajang olahraga internasional,


PBSI pun mengadakan kongres keempatnya pada tahun 1957. Kongres keempat
tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan bahwa kata “Persatuan” dalam PBSI
diubah menjadi “Perserikatan”. Kemudian, pada kongres yang kelimanya, PBSI
berhasil memilih anggota kepengurusannya yang baru.

4
Selain pemilihan anggota kepengurusan yang baru, kongres kelima juga
memutuskan pengubahan nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI)
menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

Pengubahan nama itu sendiri berdasarkan pertimbangan adanya dua organisasi


olahraga di Indonesia yang memiliki nama sama, yaitu PBSI (renang) dan PBSI (bulu
tangkis). PRSI pun menjadi nama yang digunakan hingga saat ini sebagai induk
olahraga renang di Indonesia.

Dilansir dari situs pbprsi.org, PRSI memiliki tugas untuk melakukan pelatihan dan
pembinaan untuk para pelatih renang, mulai dari tingkat regional hingga nasional
dengan mendatangkan pelatih dari luar negeri. Hal ini dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas para pelatih renang yang ada di tingkat daerah maupun
nasional.

Selain itu, PRSI juga memiliki tanggung jawab dalam melakukan pelatihan
sekaligus pembinaan kepada para wasit dan juri olahraga renang.

Hal ini perlu dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas para wasit dan
juri, dari tingkat daerah, regional, hingga nasional. Tujuan pelatihan dan pembinaan
tersebut adalah untuk mencetak wasit dan juri renang berstandar internasional.

III. MACAM-MACAM GAYA RENANG

1. GAYA DADA

Gaya dada atau biasa juga juga dikenal dengan istilah gaya katak dapat
dilakukan dengan memposisikan dada di atas permukaan air. Selanjutnya, perenang
dapat melakukan gerakkan tangan dan kaki sama seperti seekor katak yang sedang
berenang.

5
Pada saat tangan melakukan gerakan, posisi kedua kaki harus dalam keadaan
lurus. Hal ini juga berlaku sebaliknya, ketika kedua kaki sedang mengayuh, maka
kedua tangan dapat diluruskan ke depan.

Gerakan untuk gaya dada ini bisa dikatakan cukup mudah. Oleh karena itu,
gaya dada atau gaya menjadi gaya yang paling sukai oleh pemula daripada jenis gaya
lainnya.

Nomor lomba renang gaya dada atau breaststroke, yakni:

 Gaya dada jarak 100 meter


 Gaya dada jarak 200 meter

2. GAYA BEBAS

Gaya bebas atau gaya front crawl ini merupakan salah satu gaya renang yang
biasa digunakan untuk belajar berenang. Meskipun dikenal dengan nama gaya bebas,
gaya ini tidak berarti membebaskan seorang perenang untuk bebas bergaya pada saat
berenang.

Gaya bebas dapat dilakukan dengan memposisikan dada menghadap ke


permukaan air. Selanjutnya, kedua belah lengan dapat digerakkan silih berganti jauh
ke depan sama halnya dengan gerakan mengayuh. Kemudian, kedua belah kaki dapat
digerakkan naik turun secara bergantian di atas permukaan air.

Nomor lomba renang gaya bebas atau front crawl, yaitu:

 Gaya bebas jarak 50 meter


 Gaya bebas jarak 100 meter
 Gaya bebas jarak 200 meter
 Gaya bebas jarak 400 meter
 Gaya bebas jarak 800 meter

6
 Gaya bebas jarak 1500 meter

3. GAYA PUNGGUNG

Berbeda dengan gaya dada, gaya punggung dapat dilakukan dengan cara
memposisikan tubuh dengan terlentang. Kemudian, punggung diposisikan di atas
permukaan air dengan kedua tangan dan kaki yang digerakkan seperti gaya bebas.

Gaya punggung sendiri mengharuskan posisi kepala berada di dalam


permukaan air. Hal dilakukan untuk membuat pengambilan napas bisa dilakukan
dengan bebas. Meskipun terlihat mudah, gaya punggung memerlukan teknik tertentu
sehingga kurang cocok untuk pemula.

Gaya renang punggung atau backstroke yang dilombakan, sebagai berikut:

 Gaya punggung jarak 100 meter


 Gaya punggung jarak 200 meter

4. GAYA KUPU-KUPU

Gaya kupu-kupu merupakan gaya yang paling kompleks daripada gaya lainnya.
Gaya ini merupakan sebuah variasi dari gaya dada. Gaya kupu-kupu dapat dilakukan
dengan memposisikan dada menghadap ke bawah dengan kedua belah lengan menekan
ke bawah, ke belakang, dan ke luar secara bersamaan sebelum diayunkan ke depan di
atas permukaan air.

Pada saat tangan ditarik ke belakang, kedua belah kaki dapat ditekan ke bawah
secara bersamaan. Hal ini dapat dilakukan dengan tujuan untuk memberikan dorongan
badan ke depan sekaligus kesempatan mengambil nafas ke atas permukaan air.

Nomor lomba renang gaya kupu-kupu atau butterfly stroke yang dilombakan, yaitu:

7
 Gaya kupu-kupu jarak 100 meter
 Gaya kupu-kupu jarak 200 meter
Selain keempat gaya renang tersebut, ada nomor perlombaan, yaitu gaya ganti
perorangan atau disebut campuran dan gaya ganti estafet. Perlombaan gaya ganti
sendiri merupakan kombinasi dari empat gaya renang di atas.

 Gaya ganti perorangan


Perenang dapat memulai perlombaan dengan gaya kupu-kupu, kemudian dilanjutkan
dengan gaya punggung, gaya dada, hingga diakhiri oleh gaya bebas.
Gaya ganti perorangan yang dilombakan, yaitu:
o Gaya ganti jarak 200 meter
o Gaya ganti jarak 400 meter
 Gaya ganti estafet
Perenang pertama dapat memulai perlombaan dengan berenang gaya punggung,
berikutnya dilanjutkan perenang kedua dengan gaya dada, selanjutnya perenang ketiga
dengan gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang keempat dengan gaya bebas.
Gaya ganti estafet yang dilombakan, yaitu:
o Gaya ganti estafet jarak 100 meter
o Gaya ganti estafet jarak 400 meter

IV. TEKNIK DASAR DALAM MELAKUKAN OLAHRAGA RENANG

1. TEKNIK MENGAPUNG
Bagi seorang pemula, teknik ini tidaklah mudah. Ketika melakukannya untuk
pertama kali latihan, biasanya tubuh masih kaku. Kunci melakukan teknik ini ada
badan diharuskan rileks dan tetap tenang. Semakin panik, maka semakin besar
kemungkinan tubuh tenggelam.
Untuk berlatih teknik ini, seorang pemula bisa melakukannya dengan dua
macam cara, yaitu mengapung dengan cara berdiri atau mengapung dengan cara
telentang.
Untuk melatih kemampuan mengapung berdiri, perlu berdiri di pinggir kolam
supaya aman, pilihlah kolam renang yang tidak terlalu dalam. Pastikan semuanya
aman dan secara perlahan, mulailah menyelam dengan tangan berpegangan pada tepi

8
kolam. Setelah itu, tarik nafas dalam-dalam dan coba dorong badan menjauh dari tepi
kolam. Posisikan tangan dan kaki sejajar di permukaan air. Jangan lupa gerakkan
tangan seperti kepakan sayap ayam dan kaki bergerak seperti gerakan kaki saat
melakukan gaya dada.
Sementara untuk melatih kemampuan mengapung dengan telentang, bisa
memposisikan badan tegak namun kepala menghadap tegak ke atas. Jangan lupa
untuk menginjak dasar kolam renang. Setelah itu, pegang tepi kolam, luruskan kaki,
luruskan, dan pastikan telinga terendam di dalam air. Untuk menemukan posisi yang
seimbang, banyak ahli yang menyarankan untuk melakukan tahapan-tahapan di atas
sebanyak 10 sampai 15 kali.

2. TEKNIK PERNAFASAN
Pernafasan sangat penting dalam olahraga renang karena kekuatan dan
kecepatan seorang perenang sangat dipengaruhi oleh kekuatan nafas. Pertama, berdiri
di tepi kolam dengan rendah, namun pastikan wajah tetap berada di atas permukaan
air.
Kedua, bernafaslah melalui mulut. Tahan beberapa waktu dan masukkan
kepala Grameds ke dalam air. Jangan lupa hembuskan melalui hidung . Yang perlu
diingat adalah menghirup nafas melalui mulut dan menghembuskannya melalui
hidung.
Ketiga, yang tidak kalah penting, melakukan latihan terus-menerus hingga
menemukan pola bernafas yang khas sesuai kemampuan diri sendiri. Disarankan para
ahli, latihan pernafasan dilakukan 10-15 kali setelah latihan agar nafas kuat.

3. TEKNIK MELUNCUR
Teknik ini merupakan upaya untuk menyeimbangkan tubuh di awal renang.
Teknik meluncur dilakukan dengan meluncurkan tubuh secara horizontal di bawah
permukaan air.
Pertama, masuk ke dalam kolam dan berdiri dengan posisi membelakangi
dinding kolam. Kemudian salah satu telapak kaki ditempelkan ke dinding dengan jari-
jari kaki menghadap ke bawah. Posisi ini sangat penting untuk memperbesar luas
permukaan gaya tolakan saat meluncur.

9
Kedua, dengan menggunakan kaki, doronglah badan untuk meluncur.
Kemudian posisikan kedua tangan sejajar lurus ke depan untuk memecah air sehingga
tidak banyak gaya yang terbuang karena halangan air. Sebisa mungkin, atur kepala
masuk ke dalam air dan telinga tingginya sejajar dengan kedua lengan.
Jangan lupa untuk sesering mungkin melatih tahapan-tahapan hingga
menemukan keseimbangan dalam melakukan teknik meluncur. Tidak hanya itu, perlu
bagi pemula untuk mengendalikan ketakutan dan kepercayaan diri. Sebab beberapa
orang gagal bukan pada tekniknya, namun ia sudah kalah sebelum mencoba karena
tidak percaya diri dan takut.

V. CARA MENJAGA KESELAMATAN DIRI SAAT BERENANG

1. Perhatikan kedalaman kolam


2. Lakukan pemanasan
3. Mengenakan perlengkapan renang yang sesuai
4. Tidak bercanda dalam kolam
5. Pendinginan

10
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas daripada
daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya banyak muncul atlet renang yang lahir untuk
mendapat prestasi di kancah internasional.
2. Untuk meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu diupayakan
adalah: meningkatkan manajemen di official, membangkitkan rasa nasionalisme,
meningkatkan disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi di tingkat sekolah bahwa
Indonesia memiliki peluang dalam merah prestasi di kancah internasional.
3. Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

II. SARAN

1. Dalam meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah disiplin
2. Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau perusahaan tetapi
juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk renang.

11

Anda mungkin juga menyukai