keperawatan jiwa
LAPORAN PENDAHULUAN
1.Masalah Utama :
Isolasi sosial : Menarik diri.
2.Proses Terjadinya Masalah
a.Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari
hubungan dengan orang lain. Terjadinya perilaku menarik diri dipengaruhi oleh faktor predisposisi dan
faktor presipitasi. Faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan faktor predispoisi terjadinya
perilaku menarik diri. Kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak
percaya orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain,
menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan
menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, menghindar dari orang lain, lebih
menyukai berdiam diri sendiri, kegiatan sehari-hari hampir terabaikan.
b.Tanda dan Gejala
Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
Menghindar dari orang lain (menyendiri)
Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat.
Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk.
Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas.
Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak
bercakap-cakap.
Tidak melakukan kegiatan sehari-hari.
Posisi janin saat tidur.
(Budi Anna Keliat, 1998)
c.Penyebab dari Menarik Diri
Salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu
tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana
gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang
kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Gejala Klinis
Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak
karena terapi).
Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri).
Gangguan hubungan sosial (menarik diri).
Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan).
Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan
mengakiri kehidupannya.
( Budi Anna Keliat, 1999)
d.Akibat dari Menarik Diri
Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat adanya terjadinya resiko perubahan sensori persepsi
(halusinasi). Halusinasi ini merupakan salah satu orientasi realitas yang maladaptive, dimana halusinasi
adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya klien
menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/ rangsangan eksternal.
Gejala Klinis :
Bicara, senyum dan tertawa sendiri.
Menarik diri dan menghindar dari orang lain.
Tidak dapat membedakan tidak nyata dan nyata.
Tidak dapat memusatkan perhatian.
Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya), takut.
Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung.
(Budi Anna Keliat, 1999)
3.Masalah Keperawatan dan Data yang perlu dikaji
a.Masalah Keperawatan
1.Resiko perubahan persepsi : halusinasi...
2.Isolasi Sosial : menarik diri
3.Gangguan konsep diri : harga diri rendah
b.Data yang perlu dikaji
1.Resiko perubahan persepsi - sensori : halusinasi
1)Data Subjektif
a.Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata.
b.Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata.
c.Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus.
d.Klien merasa makan sesuatu.
e.Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya.
f.Klien takut pada suara / bunyi / gambar yang dilihat dan didengar.
g.Klien ingin memukul/ melempar barang-barang.
2)Data Objektif
a.Klien berbicara dan tertawa sendiri.
b.Klien bersikap seperti mendengar/ melihat sesuatu.
c.Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu.
d.Disorientasi.
2.Isolasi Sosial : menarik diri
1)Data Subyektif
Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri,
mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
2)Data Obyektif
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai
diri/ ingin mengakhiri hidup.
3.Gangguan konsep diri : harga diri rendah
1)Data subyektif:
Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri,
mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
2)Data obyektif:
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai
diri/ ingin mengakhiri hidup.
4.Pohon Masalah
5.Diagnosa Keperawatan
a.Isolasi sosial: menarik diri
b.Harga diri rendah
6.Rencana Tindakan Keperawatan
A.Diagnosa 1 : Isolasi sosial : menarik diri
Tujuan Umum :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi
Tujuan Khusus :
1.Klien dapat membina hubungan saling percaya
Rasional :
Hubungan saling percaya merupakan landasan utama untuk hubungan selanjutnya.
Tindakan :
1)Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :
a.Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.
b.Perkenalkan diri dengan sopan.
c.Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai.
d.Jelaskan tujuan pertemuan.
e.Jujur dan menepati janji
f.Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
g.Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
2.Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Rasional :
Memberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya dapat membantu mengurangi stres dan
penyebab perasaaan menarik diri.
Tindakan :
1)Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya.
2)Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau mau
bergaul.
3)Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang muncul.
4)Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
3.Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
Rasional :
Untuk mengetahui keuntungan dari bergaul dengan orang lain.
Untuk mengetahui akibat yang dirasakan setelah menarik diri.
Tindakan :
3.1Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain.
3.1.1
3.1.2
3.1.3
Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan
dengan prang lain
Kegiatan mandiri
Kegiatan dengan bantuan sebagian
Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
4.2Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
4.3Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.
5.Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
Rasional:
Memberikan kesempatan kepada klien mandiri dapat meningkatkan motivasi dan harga diri klien
Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien
Memberikan kesempatan kepada klien ntk tetap melakukan kegiatan yang bisa dilakukan
Tindakan:
5.1Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
5.2Beri pujian atas keberhasilan klien.
5.3Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
6.Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Rasional :
Mendorong keluarga untuk mampu merawat klien mandiri di rumah
Support sistem keluarga akan sangat berpengaruh dalam mempercepat proses penyembuhan klien.
Meningkatkan peran serta keluarga dalam merawat klien di rumah.
Tindakan:
6.1Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah.
6.2Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.
6.3Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
1.Azis R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang : RSJD Dr. Amino Gondoutomo. 2003
2.Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice. Philadelphia : Lipincott-Raven
Publisher. 1998
3.Budi Anna Keliat. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri. Jakarta : FIK UI. 1999
4.Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999
5.Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998
6.Tim Direktorat Keswa. Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung : RSJP
Bandung. 2000
A.Proses Keperawatan
I.Kondisi Klien
Klien tenang kooperatif, kontak mata tenang, tidak mampu mempertahankan kontak mata, klien sering
menunduk saat wawancara, klien sering tampak sendirian
II.Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial ; Menarik diri
III.Tujuan Khusus
a.Klien dapat melakukan perkenalan dengan orang lain
K-P
K-P-K
K-P-Kel
K-P-Kelp
b.Klien dapat mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain
IV.Tindakan Keperawatan
a.Memperkenalkan diri
b.Mendemonstrasikan interaksi sosial secara bertahap antara klien dengan perawat
B.STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
I.Fase Orientasi
a.Salam Terapeutik
Selamat Pagi mas S
Masih ingat dengan nama saya mas ? Bagus...mas masih ingat dengan nama saya
b.Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan mas hari ini ?
Masih ada perasaan mas yang belum di ceritakan dengan saya ?
c.Kontrak
Topik :
Tempat :
Waktu :
Masih ingat apa yang akan kita bicarakan sekarang ? dan yang kita rencanakan kemarin ?
Mau dimana kita bercakap ? Bagaimana kalau di teras saja ?
Mas mau kita bercakap-cakap beberapa lama ? Bagaiamana kalau 20 menit ?
II.Fase Kerja
Sekarang kita berlatih berkenalan ya, latihan ini bisa kita mulai berkenalan dengan perawat, caranya
adalah mas bilang dulu kalau mas berkenalan ( sambil bersalaman ) kemudian mas sebutkan nama mas,
setelah itu, mas tanyakan nama orang yang diajak berkenalan
Bagaimana, apakah mas sudah mengerti ? Nah, sekarang kita praktekkan ya, mas berlatih berkenalan
dengan perawat dulu, wah, bagus sekali ternyata mas sudah mempraktekkannya dengan baik
Nah sekarang kita coba lagi berkenalan dengan suster yang lainnya, mas pilih saja siapa yang mau
diajak berkenalan ( perawat sambil mendemonstrasikan ) bagaimana perasaan mas setelah berkenalan
dengan suster S
Sekarang mas sudah tahu kan kalau banyak teman itu sangat menyenangkan dan banyak yang
membantu ?
Tadi mas sudah berkenalan dengan perawat yang lain kan ? sekarang saya ingin mas berkenalan
dengan teman-teman mas yang ada di sini !
Bagaimana perasaan mas setelah mempunyai banyak teman ?
Nah, sekarang mas sudah punya banyak teman, mas bisa bercerita-cerita dengan teman-teman mas
tadi, kalau mas merasa punya masalah / bingung
Nah sekarang sudah selesai berkenalan dengan perawat dan teman-teman disini
Sekarang duduk dulu ya
Mas tahu apa tidak keluarga mas mau membesuk mas disini ?
Jadi mas selalu berharap keluarga mas selalu membesuk dan menemani mas disini ya ?
Nah, sekarang kita istirahat dulu sambil duduk disini ya ?
III.Fase Terminasi
a.Evaluasi / Validasi
Evaluasi Subjektif : Sementara itu dulu yang kita bicarakan dan kita praktekkan hari ini saya sangat
senang dan menghargai mas sudah bisa dan mau berkenalan dengan perawat dan teman-teman mas
yang ada disini bagaimana perasaan mas setelah berkenalan ?
Evaluasi Objektif ; Jadi mas suka menyendiri menurut mas keuntungan mempunyai teman adalah
menyenangkan dan kalau tidak punya teman adalah kesepian dan mas selalu ingin di jenguk dan di
temani oleh keluarga mas disini.
b.Tindak Lanjut
Mas, Bincang-bincang kita sampai disini dulu ya, saya ingin yang saya ajarkan tadi cara berkenalan
dengan orang lain di ingat-ingat terus ya, jangan sampai lupa ya mas ! lain kali kalau ada waktu kita
bisa berbincang-bincang lagi dan diskusi ya mas
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan di bahas masalah-masalah keperawatan jiwa yang muncul selama pengelompokan
Asuhan Keperawatan pada klien dengan masalah utama isolasi sosial : menarik diri di ruang VII RSJD
Dr Amino Gondo Hutomo, Masalah yang akan di bahas faktor penyebab gangguan jiwa, manifestasi
klinik menarik diri, diagnosa keperawatan, intervensim implementasi dan evaluasi
A.Faktor penyebab gangguan jiwa
Dari hasil pengkajian pada Tn P di peroleh data bahwa penyebab dari gangguan jiwa di lihat dari faktor
preclis posisinya adalah klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa, baru kali ini, klien sakit seperti
ini klien pernah di bawa ke kiai tapi juga tidak sembuh-sembuh dan akhirnya klien di bawa kesini
( Rumah Sakit )
B.Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala menarik diri adalah tidak mau berteman, menyendiri, kalau bicara pelan dan lirih,
kontak mata kurang, kalau di ajak interaksi selalu menunduk ( Budi Anna Keliat, 1998 )
C.Diagnosa keperawatan yang muncul
1.Resiko perubahan persepsi berbeda dengan halusinasi
2.Isolasi sosial berbeda dengan menarik diri
3.Kopin individu tidak efektif
D.Implementasi