Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu metha dan hodos. Metha berarti melalui
atau melewati, sedangkan hodos berarti jalan atau cara. Dengan demikian metoda berarti
jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Di dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Ananda Santoso dan A.R. Al Hanif,
2001 : 15), mengajar berasal dari kata ajar yang mempunyai arti Guru, sesuatu
kepandaian yang diajarkan. Sedangkan menurut Ignatius Ulihbukit Karo-karo dan
kawan-kawan (1975 : 8), yang dimaksud dengan mengajar adalah Menyajikan bahan
pelajaran atau proses menyajikan bahan pelajaran.
Menurut Nunung Sriwidianingsih dalam diktat yang berjudul Startegi Belajar
Mengajar (2005 : 26) metode mengajar adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk
mengajar/menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara
individu/kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh
siswa dengan baik. Makin baik metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan.
Dengan demikian dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud
dengan metode mengajar secara praktis adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan dari proses menyajikan bahan pelajaran.
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, diperlukan strategi
pembelajaran yang tepat. Pada saat menetapkan strategi yang digunakan, guru harus
cermat memilih dan menetapkan metode yang sesuai. Makin baik metode yang dipakai,
makin efektif pula pencapaian tujuan.
Macam macam metode mengajar sangatlah banyak. Misalnya ,metode ceramah,
metode simulasi, metode dialog, meode tanya jawab, metode diskusi, metode kasus,
metode demonstrasi, metode meniru dan mengingat, metode kerja kelompok, metode
latihan, metode seminar, dan masih banyak lagi metode mengajar yang lain. Disini akan
lebih memperdalam tentang metode meniru dan mengingat.

~1~

B. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan tentang metode mengajar
melalui metode meniru dan mengingat.
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini metode yang dipakai adalah metode kepustakaan
yaitu berasal dari litrerature-literature bersumber dari internet yang relevan.

~2~

BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode Meniru dan Mengingat


Metode ini merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyeluruh dengan
cara seorang guru memberi contoh kepada murid-muridnya kemudian murid tersebut
menirukan apa yang telah dicontohkan leh gurunya tadi. Disini guru diharapakan
memberi contoh yang baik dan benar. Contoh yang jelas akan mempermudah murid untuk
meniru dan akan mudah juga untuk mengingat.
Contoh penerapan penggunaan metode ini salah satunya adalah seorang guru mengajar
tari kepada murid-muridnya. Disini guru memberi contoh dengan melakukan gerakangerakan tari kemudian muridnya meniru gerakan tersebut sampai murid tersebut paham
terhadap apa yang diajarkan oleh gurunya. Dalam metode ini cara penyampaiannya
terbagi menjadi 2 yaitu ngede dan imam.

Ngede dimana anak menirukan gerakan yang diajarkan guru yang berlawanan arah
atau anak seperti bercermin dikaca. Jadi dalam penyampaian materi guru dan murid
saling berhadapan.

~3~

Imam anak diajarkan tarian secara keseluruhan dengan arah hadap yang sama. Jadi
dalam penyampaiannya guru menghadap arah yang sama. Jika guru menghadap ke
arah utara ,maka muridpun menghadap ke arah yang sama yaitu ke arah utara. Cara
ini menurut murid lebih mudah daripada cara ngede.

Secara umum metode meniru mempunyai tujuan untuk membentuk kebiasaan, tingkah
laku, keterampilan, sikap dan keyakinan.
Contoh penerapan metode meniru yang lain adalah dalam pembelajaran Al-Quran.
Metode ini merupakan pengajaran dari lisan ke lisan, yaitu santri mengikuti bacaaan
ustad sampai hafal. Setelah itu baru diperkenalkan beberapa huruf beserta
tanda

baca

atau

harakatdan

kata-kata

atau

kalimat

yang

dibacanya.

Kelebihan metode ini adalah sesuai dengan prinsip pendidikan yang


mengatakan bahwa belajar dari yang telah diketahui dan dari yang mudah

sampai yang sesukar mungkin.


Kelemahannya adalah ustadz harus mengulang bacaan beberapa kali dalam batas
tertentu, jika tidak maka santri akan mudah lupa.

B. Unsur Utama dalam Metode Meniru


1) Perhatian

~4~

Murid harus memperhatikan tingkah laku guru untuk dapat mempelajarinya.


2) Mengingat
Murid yang memperhatikan harus merekam peristiwa itu dalam sistem
ingatannya. Ini membolehkan murid melakukan peristiwa itu kelak bila
diperlukan atau diingini. Kemampuan untuk menyimpan informasi juga
merupakan bagian penting dari proses belajar. Proses mengingat akan lebih baik
dengan cara perilaku yang ditiru dituangkan dalam kata kata, tanda atau gambar
daripada hanya melihat saja. Sebagai contoh : Belajar gerakan tari dari pelatih
memerlukan pengamatan dari berbagai sudut yang dibantu cermin dan seterusnya
ditiru oleh para pelajar pada masa yang sama, kemudian proses meniru akan
efisien jika gerakan tari tadi juga didukung dengan penayangan video, gambar,
atau kaedah yang ditulis dalam buku panduan.
3) Reproduksi gerak
Setelah mengetahui atau mempelajari sesuatu

materi,

murid

juga

dapat menunjukkan kemampuannya atau menghasilkan apa yang disimpan dalam


bentuk

praktek.

Contohnya,

menabuh

gamelan.

Jadi

setelah

murid

memperhatikan contoh dari guru dan menyimpan informasi, sekarang saatnya


untuk benar-benar melakukan contoh yang diamatinya..
4) Motivasi
Motivasi juga penting dalam metode meniru dalam mengajar karena motivasi
sebagai penggerak murid untuk terus melakukan sesuatu yang telah diamati
sebelumnya agar lebih berkembang.

~5~

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode meniru dan mengingat merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan
menyeluruh dengan cara seorang guru memberi contoh kepada murid-muridnya
kemudian murid tersebut menirukan apa yang telah dicontohkan leh gurunya tadi.
Kelebihan
Bisa menyampaikan materi lebih detail dan jelas karena biasanya dipraktekan

langsung.
Terjadi saling interaksi yang baik antara murid dan guru
Perhatian murid akan lebih terpusat pada pelajaran yang diajarkan
Murid dapat berpartisipasi aktif

Kelemahan

Guru harus menguasai materi yang diajarkan agar tidak salah dalam memberi

contoh
Dibutuhkan perhatian dari murid yang sangat besar
Kadang yang negatif dapat ditiru oleh murid maka guru harus lebih berhatihati dalam menyampaikan materi

~6~

DAFTAR PUSTAKA

http://www.fatur.web.id/family/10-cara-mengasah-daya-ingat-anak
http://sosbud.kompasiana.com/2011/08/11/niru%E2%80%A6niteni
%E2%80%A6nambahi%E2%80%A6/
http://okanila.brinkster.net/mediaFull.asp?ID=726
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198304-beberapa-metodepembelajaran-al-qur/
http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-belajar-sosial-albert-bandura/
http://www.bloggermajalengka.com/2011/10/penerapan-metode-mengajar-inquirydalam-pembelajaran-sains-di-sekolah-dasar-part-1.html

~7~

Anda mungkin juga menyukai