Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN DATA WAREHOUSE MENGANALISA KETEPATAN SASARAN

BANTUAN PEMERINTAH BSM (BANTUAN SISWA MISKIN)


(STUDI KASUS : SMPN 1 PANYINGKIRAN MAJALENGKA)
Putri Handayani (41132743)
Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, Program studi Teknik Informatika
STMIK IKMI CIREBON
Jl. Perjuangan No.10B Majasem-Cirebon
Telp. (0231) 490480-490481
E-mail : putrihanda07@gmail.com
ABSTRAK
Majalengka merupakan kota kecil yang mempunyai penduduk berjumlah 1.166.473 jiwa
yang terdiri atas 582.892 laki-laki dan 583.581 perempuan. Sebesar 38 persen warga Majalengka
dari total penduduk 1,2 juta jiwa masuk kategori miskin parsial dan miskin permanen yang
masyarakatnya tidak bisa diberdayakan sehingga mereka harus mendapat intervensi penuh dari
pemerintah. Sangat tidak diherankan bahwa warga Majalengka sangat kurang akan biaya seharihari dan biaya sekolah. Oleh karena itu, beberapa sekolah di kota Majalengka diharapkan
mempunyai informasi yang praktis dan informasi berbasis teknologi informasi yang dapat
dipergunakan oleh para warga kota majalengka. Dalam hal ini, data warehouse sangat beperan
penting dalam mempermudah dalam menganalisa ketepatan sasaran bantuan pemerintah BSM.
Laporan ini menggunakan teknik deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan
metode wawancara dan diperoleh dari dokumen, arsip dan internet. Laporan ini bertujuan untuk
mengetahui keakuratan data mengenai ketepatan sarasaran bantuan pemerintah BSM di kota
Majalengka.
Kata Kunci : pasial, permanen, kemiskinan, pemerintah, deskriptif.

LATAR BELAKANG
Kabupaten Majalengka, merupakan
satu kabupaten yang terdapat di Propinsi
Jawa Barat, pusat pemerintahan Kabupaten
ini adalah di Kota Majalengka. Berdasarkan
hasil
sementara
pencacahan
Sensus
Penduduk 2010, penduduk Kabupaten
Majalengka berjumlah 1.166.473 jiwa yang
terdiri atas 582.892 laki-laki dan 583.581
perempuan. Sex ratio masih menunjukkan
proporsi laki-laki yang hampir seimbang
dengan penduduk perempuan yaitu sebesar
99,88 persen. Rata-rata tingkat kepadatan
penduduk Kabupaten Majalengka mencapai
969 jiwa/km2. Persebaran penduduk di
Kabupaten Majalengka di setiap kecamatan
belum merata. Kecamatan yang paling
padat penduduknya adalah Kecamatan
Jatiwangi yaitu 2.062 jiwa/km2, sedangkan
kecamatan yang paling jarang penduduknya
adalah Kecamatan Kertajati yaitu 306
jiwa/km2.
Menurut keterangan Ketua Komisi
D, DPRD Majalengka dr Hamdi yang juga
Ketua PKB Kabupaten Majalengka,
Sebesar 38 persen warga Majalengka dari
total penduduk 1,2 juta jiwa masuk
kategoroi miskin parsial dan miskin
permanen yang masyarakatnya tidak bisa
diberdayakan sehingga mereka harus
mendapat intervensi penuh dari pemerintah.
dari jumlah 38 persen angka kemiskinan
tersebut, sebesar 12 persen atau sebanyak
180.000 jiwa di antaranya masuk kategori

PERUMUSAN MASALAH

miskin permanen, selebihnya, masuk


kategori miskin parsial. Mereka masih bisa
mencukupi kebutuhan makan dan minum
atau memenuhi kebutuhan standar minimal,
Namun untuk memenuhi kebutuhan
mendadak mereka tidak bisa memenuhinya.
Karenanya bagi masyarakat miskin parsial
ini harus mendapatkan beberapa pogram
dari pemerintah, contohnya seperti program
bantuan pemerintah BSM. Dengan tingginya
angka
kemiskinan
di
Majalengka,
Majalengka diharapkan memiliki informasi
yang dapat memenuhi khususnya para
warga-warga agar bebagai pihak tidak
kesulitan dalam mencari informasi. Dalam
hal ini, SMPN 1 Panyingkiran dapat
dijadikan
sumber
informasi
yang
informative.
Seiring
berkembangnya
teknologi, Sistem informasi ini merupakan
sumber informasi yang mungkin telah
banyak digunakan dalam memenuhi
kebutuhan informasi. Dengan didukung
perkembangan teknologi yang sangat pesat,
manusia selalu berusaha untuk menciptakan
sesuatu yang dapat mempermudah berbagai
aktifitasnya, bahkan dalam beberapa hal
teknologi berfungsi untuk menggantikan
peran manusia.
Dengan diadakannya analisa data
warehouse mengenai ketepatan sasaran
bantuan pemerintah BSM diharapkan
memberikan kemudahan kepada para warga
Majalengka.

Berdasarkan Uraian latar belakang diatas,


maka perumusan masalahnya adalah :
a. Bagaimana Kondisi Para pelajar di
kabupaten Majalengka tersebut ?
b. Bagaimana cara memperolah
informasi tentang bantuan
pemerintah BSM?
c. Berapa jumlah siswa penerima
bantuan BSM?
d. Apa sajakah criteria yang harus
dipenuhi agar mendapatkan bantuan
BSM?
TUJUAN PENELITIAN
Bedasarkan uraian rumusan masalah diatas,
maka tujuan peneitian ini adalah :
a. Mengetahui kondisi para Pelajar di
Kabupaten majalengka.
b. Mengetahui cara memperoleh
informasi tentang Bantuan
Pemerintah BSM.

TINJAUAN PUSTAKA

c. Mengetahui barapa jumlah siswa


penerima bantuan BSM.
d. Mengetahui criteria yang harus
dipenuhi agar ddapat mendapatkan
bantuan tersebut .
HASIL (OUTPUT) LUARAN
Bedasarkan tujuan penelitian diatas, maka
hasil (output) Luara penelitan ini adalah :
a. Memberikan informasi tentang
kondisi para Siswa dikabupaten
majalengka.
b. Memperoleh informasi tentang
bantuan pemerintah BSM.
c. Memberikan informasi tentang
jumlah siswa penerima bantuan
BSM.
d. Memberikan informasi mengenai
criteria apa sajakah untuk
mendapatkan bantuan pemerintah
BSM tersebut.

Menurut penelitian yang dilakukan


(Meta Suzana, 2013) tentang analisa
dan perancangan data warehouse
rumah sakit umum daerah
Palembang Bari menyatakan bahwa
dengan dibuatnya data warehouse
dapat menyediakan data historis
sehingga dapat membantu pihak RSUD
Palembang Bari dalam pengambilan
keputusan dengan menganalisa kinerja
pada tiap kegiatan pengelolaan data
pasien dan dapat menghasilkan
informasi yang sesuai dengn kebutuhan
eksekutif sehingga secaara langsung
ataupun tidak langsung dapat
meningkatkan kinerja RSUD
Palembang Bari dalam hal menangani
pasien.
Menurut penelitian yang
dilakukan (Sartiyem, 2007)
tentang analisa data warehouse
sistem penggajian (payroll)
karyawan driver dan helper pt
tiga pilar sejahtera menyatakan
bahwa dengan dibuatnya penelitian
ini, dapat memecahkan permasalahan
yang dihadapi oleh pihak personalia.
Dengan diterapkannya sistem ini
diharapkan segala kendala tentang
keterlambatan dan ketidak-akuratan
laporan-laporan yang berhubungan
dengan masalah penggajian
karyawan dapat diatasi, bahkan
mempercepat transaksi yang
dilakukan perusahaan.
Menurut penelitian yang
dilakukan(Kemas M Wahyu
Hidayat, Sigit Warisman dan
Mardini S.SI, M.T.I) tentang
Perancangan data warehouse
transaksi Obat-obatan pada

RS.ABC Palembang menyatakan


bahwa dengan dibuatnya penelitian
ini memberikan informasi yang lebih
jelas untuk pihak rumah sakit dan
mempermudah dalam menganalisis
pertumbuhan jumlah data obat
seperti dapat melihat pertumbuhan
jumlah obat dari waktu, asuransi,
apotik, obat, dan pasien.

Menurut penelitian yang


dilakukan (Spits Warnars, 2010)
tata kelola database perguruan
tinggi yang optimal dengan data
warehouse menyatakan bahwa Data
warehouse mempengaruhi proses
transaksi pada database dimana
database data warehouse yang
dihasilkan akan lebih ramping dan
perintah sql yang dijalankan untuk
mengakses data warehouse secara
nyata akan lebih cepat. Dari
keseluruhan efisiensi kenaikan
prosentase jika digabungkan akan
menghasilkan rata-rata efisiensi
kenaikan persentase 461.801,84%.
Yang menunjukkan bahwa
penggunaan data warehouse lebih
handal dan efisien dibandingkan
penggunaan database OLTP.

Menurut penelitian yang


dilakukan (Indah Dwi Lestari dna
Taufik,2015) tentang analisa dan
peancangan data warehouse
medical check up pemeriksaan
umum untuk peningkatan
kesehatan pasien menyatakan
bahwa dengan dibuatnya penelitian
ini maka dapat memanfaatkan
datawarehouse dengan membuat
pemodelan datawarehouse medical
check up pada bagian pemeriksaan
umum.

METODOLOGI
PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Penelitan ini akan
dilaksanakan di Wilayah
Majalengka Provinsi Jawa
Barat.
B. Study Literature
Pencarian literature dilakukan
menggunakan referensi yang

D. Data
a. Data Non Spasial
Data non spasial atau atribut
diperoleh dari pegawai
bagian kesiswaan di SMP
tersebut, berupa :
1. Daerah-daerah yang
banyak menerima
bantaun BSM.
2. Alamat siswa
penerima BSM.
3. Data terbanyak
penerima BSM.

didapatkan melalui internet,


pencarian jurnal online, Paper
penelitian, ataupun melalui
google Scholar/Cendekia.
C. Pengumpulan Data
a. Melalui Wawancara
Melakukan wawancara
pertama kali membuat list
atau beberapa pertanyaan
kepada pihak yang
bersangkutan.
b. Observasi Lapangan
Peneliti langsung meneliti
ke lapangan dan mengamati
ke SMP setempat.

E. Pengumpulan data untuk


Database
1. Mengumpulkan dokumen
atau form-form yang
dibutuhkan.
2. Mengumpulkan data
siswa.
3. Mencari laporan dalam
pengumpulan/
pembuatan atribut.
F. Peracangan User interface
Aplikasi
1. Mendesain aplikasi user
friendly.
2. Mendesign database dan
GUI yang dapat
terintegrasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai