LIPSTIK
FITRIA LAVITA AGRESA
1211013001
Pendahuluan
sudah dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada
Kosmetik
sehingga
produksi
kosmetika
secara
tradisional
mulai
pengawet,
mungkin rasa.
antioksidan
dan
juga
Bibir
Bibir merupakan kulit yang memiliki ciri tersendiri dengan
stratum korneum yang tipis dan adanya aliran darah yang banyak
mengalir di dalam pembuluh darah di lapisan bawah kulit bibir yang
menyebabkan bibir berwarna merah (Wibowo, 2005). Kulit bibir
mengandung lebih sedikit melanosit atau sel yang berfungsi
menghasilkan
pigmen
melanin.
Pada
lapisan
dermisnya
tidak
antara
bagian
luar
bingkai
vermillion
yang
Sejarah
Lipstik
Lipstik telah ditemukan sejak
Inggris
Pengertian Lipstik
Pewarna bibir merupakan sediaan kosmetika yang digunakan
Rias
bibir
atau
lipstik
merupakan
kosmetika
dengan
bahan
untuk
meminyaki
dan
Jenis Lipstik
Menurut Chenny Han (2010) ada beragam jenis lipstik sebagai berikut :
1. Stik
4. Liquid
bentuk cair, mengkilap dan pekat. Biasanya
dilengkapi dengan spons atau kuas dibagian
ujung untuk memudahkan pengolesan.
5. Pasta
bentuknya semacam gel cair, dikemas dalam
bentuk pasta gigi dan dapat membuat bibir
mengilap.
Syarat Lipstik
Dari segi kualitas, lipstik harus memenuhi beberapa
persyaratan berikut (Mitsui, 1977):
1. Tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan pada bibir
2. Tidak memiliki rasa dan bau yang tidak menyenangkan
3. Polesan lembut dan tetap terlihat baik selama jangka waktu
tertentu
4. Selama masa penyimpanan bentuk harus tetap utuh, tanpa
kepatahan dan perubahan wujud.
5. Tidak lengket
6. Penampilan tetap menarik dan tidak ada perubahan warna.
Minyak
Minyak adalah salah satu komponen dalam basis lipstik yang
Lilin
Lilin digunakan untuk memberi struktur batang yang kuat pada
Lemak
Lemak yang biasa digunakan adalah campuran lemak padat yang
berfungsi untuk membentuk lapisan film pada bibir, memberi
tekstur yang lembut, meningkatkan kekuatan lipstik dan dapat
mengurangi efek berkeringat dan pecah pada lipstik. Fungsinya
yang lain dalam proses pembuatan lipstik adalah sebagai
pengikat dalam basis antara fase minyak dan fase lilin dan
sebagai bahan pendispersi untuk pigmen. Lemak padat yang
biasa digunakan dalam basis lipstik adalah lemak coklat,
lanolin, lesitin, minyak nabati terhidrogenasi dan lain-lain.
Zat Warna
Zat warna dalam lipstik dibedakan atas dua jenis yaitu staining dye dan
pigmen. Staining dye merupakan zat warna yang larut atau terdispersi
dalam basisnya, sedangkan pigmen merupakan zat warna yang tidak larut
tetapi tersuspensi dalam basisnya. Kedua macam zat warna ini masing
masing memiliki arti tersendiri, tetapi dalam lipstik keduanya dicampur
dengan komposisi sedemikian rupa untuk memperoleh warna yang
diinginkan. Pigmen-pigmen yang diigunakan dalam lipstik dapat berupa
lake dari barium atau kalsium, akan tetapi lake dari stronsium juga sering
digunakan karena menghasilkan warna yang tahan lama dan jernih. Untuk
menghasilkan warna yang agak pudar (muda), pigmen putih seperti
titanium dioksida dan zink oksida harus ditambahkan (Balsam, 1972).
turunan
fluorescein
yang
dari
fluorescein,
yang
sering
4)
Titanium
memudahkan
dioksida,
warna,
berguna
serta
untuk
menyinarkan
ditambahkan
dalam
formula
lipstik
untuk
menutupi
kekurangan
yang
ada
tetapi
dengan
bahan-bahan
lain
dalam
Antioksidan
Antioksidan digunakan untuk melindungi minyak dan bahan
rosemary,
asam
sitrat,
propil
paraben,
metil
Pengawet
Kemungkinan bakteri atau jamur untuk tumbuh di dalam
sediaan lipstik sebenarnya sangat kecil karena lipstik
tidak
mengandung
diaplikasikan
pada
air.
Akan
bibir
tetapi
ketika
kemungkinan
lipstik
terjadi
pengawet
di
dalam
formula
lipstik.
Parfum
Parfum perlu ditambahkan dalam formula
lipstik untuk menutupi bau dari minyak dan
lilin yang terdapat dalam basis dan bau lain
yang tidak enak yang timbul setelah lipstik
digunakan
atau
disimpan.
berasal
dari
minyak
adalah
yang
paling
(Balsam, 1972).
Parfum
tumbuhan
banyak
yang
(bunga)
digunakan
a. Colour Grinding/
Penggilingan atau Pencampuran
Zat Warna
Warna yang homogen dalam formulasi sediaan lipstik
didapat dengan mendispersikan zat pewarna kedalam
minyak, atau kedalam basis. Mencampurkan pewarna
kedalam campuran bahan sekaligus akan membuat zat
warna menggumpal atau tidak terdispersi merata dalam
sediaan, sebaiknya zat pewarna dicampurkan kedalam
salah satu bahan lalu didispersikan kedalam basis
sehingga didapatkan keseragaman warna dan tekstur
yang lembut dari massa lipstik (Noermastuti, 2013).
satu
sama
lain. Untuk
colloid
mill,
b. Mixing / Pencampuran
Pada proses pencampuran sebaiknya tidak menggunakan panas
c. Molding/ Pencetakan
Pada
proses
pencetakan
menghilangkan
gelembung
sangat
penting
untuk
udara.
Adanya
udara,
di
sisi
luarnya.
Jika
massa
minyak
tidak
maka
dilakukan
pemanasan
dibawah
terlalu
dingin
maka
perlu
sedikit
Ketika
sudah
terbentuk
batangan
d. Flaming / Pengkilapan
Flaming umumnya dilakukan dengan cara melewatkan
lipstik melalui nyala api gas atau menggunakan pemanas
listrik. Jika menggunakan pemanas biasa nyala api hanya
berasal dari satu arah, maka lipstik perlu diputar saat
melewati api untuk mencairkan seluruh permukaan. Proses
ini dilakukan untuk membuat permukaan lipstik menjadi
lebih mengkilap dan memiliki permukaan yang rata.
Setelah proses pengkilapan selesai, maka lipstik ditutup
dan dimasukan kedalam wadahnya (Noermastuti, 2013).
Formula
Minyak/Emolient 40-55%
Lilin 8-13%
Lemak/Plastisizer 2-4%
Pewarna 3-8%
Pengkilap 3-6%
Zat aktif 0-2%
Texturing agent 4-15%
Parfum 0,05-0,1%
Pengawet 0,5% (Barel et al, 2001).
Pembuatan Lipstik
a. Memanaskan carnauba wax dan 2/3 lemak cokelat pada
waterbath listrik suhu 70-85C hingga terbentuk suatu massa
cair (campuran 1).
b. Melapisi cetakan dengan parafin cair.
c.
Melarutkan
pewarna
pangan
merah
rasberri
dengan
e.
Mengangkat
waterbath,
lalu
campuran
dan
menambahkan
1/3
dari
lemak
Menuangkan
ke
dalam
cetakan
(alat
Uji Organoleptis
Uji ini dilakukan dengan alat indra secara
Uji Oles
Uji oles dilakukan secara visual dangan cara mengoleskan
arna
yang
menempel
dengan
perlakuan
5x
Pemerikasaan
dilakukan
terhadap
masing-masing
Uji Homogenitas
Uji
mengoleskan
sejumlah
tertent
sediaan
Uji Iritasi
Iritasi dapatt dibagi menjadi 2 kategori, yaitu iritasi primer
iritasi
positif
ditandai
dengan
oleh
adanya
cara lipstik diletakkan horizontal. Pada jarak kirakira 12 inci dari tepi lipstik, diigantungkan beban
yang berfungsi sebagai penekan. Tiap 30 detik
berat penekan ditambah (10 gram).
Penambahan
berat
sebagai
penekan
dilakukan
Uji pH
Pemeriksaan pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Cara
pengoperasiannya yaitu alat dikalibrasi terlebih dahulu dengan
menggunakan larutan dapar pH asam hingga alat menunjukkan
harga pH 4,01 pada suhu 25C atau disesuaikan dengan tabel
petunjuk
yang
tercantum
pada
wadah
larutan
dapar.
Lalu
permukaan
lipstik
menjadi
lebih
tumpul
dari
yang
Streaking,
ini
terjadi
karena
terjadi
pemisahan
Colour chat
DAFTAR PUSTAKA
Balsam, M.S. (1972). Cosmetic Science and Technology
Elsveir Science
Noermastuti, Rima. 2013. Formulasi dan Evaluasi Sediaan
Lipstik dengan Basis Lemak Cokelat dan Minyak Jarak.
Universitas Sebelas Maret
Tranggono, R.I., dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan
Ilmu Pengetahuan Kosmetik, Editor: Joshita Djajadisastra.
Vishwakarma, dkk. 2011. Formulation and Evaluation of
herbal Lipstick. International Journal of Drug Discovery &
Herbal Research. 1 (1) : 1-19
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik
Medik. Jakarta: UIPress.
Woelfel, J. B., dan Rickne C. Scheild. 2002. Dental
Anatomy. Edisi keenam Maryland : Lippincot Williams and
Wilkins
www.workwithcolor.com 29 Januari 2016