Anda di halaman 1dari 8

PETUNJUK PRAKTIKUM

EKOLOGI
2016

TOPIK I
PREFERENDUM
A. Dasar Teori
Setiap makhluk hidup terdedah pada berbagai faktor lingkungan abiotik
yang selalu dinamis atau berubah-ubah baik dalam skala ruang (bervariasi di
setiap tempat) maupun skala waktu (berfluktuasi). Oleh karena itu setiap makhluk
hidup harus mampu mengadaptasikan dirinya untuk menghadapi kondisi faktor
lingkungan abiotik tersebut. Namun demikian makhluk hidup, khususnya dalam
hal ini hewan, tidak mungkin hidup pada kisaran faktor abiotik yang seluasluasnya. Pada prinsipnya, bahwa masing-masing hewan memiliki kisaran toleransi
tertentu terhadap semua faktor lingkungan. Prinsip yang sama dinyatakan sebagai
Hukum Toleransi Shelford: bahwa setiap organisme mempunyai suatu minimum
dan maksimum ekologis, yang merupakan batas bawah dan batas atas dari kisaran
toleransi organism itu terhadap kondisi faktor lingkungannya.
Kisaran toleransi ditentukan secara herediter, namun demikian dapat
mengalami perubahan oleh terjadinya proses aklimatisasi (di alam) atau aklimasi
(di laboratorium). Aklimatisasi adalah usaha dilakukan manusia untuk
meyesuaikan hewan terhadap kondisi faktor lingkungan di habitat buatan yang
baru. Aklimasi adalah usaha yang dilakukan manusia untuk menyesuaikan hewan
terhadap kondisi satu faktor lingkungan tertentu dalam laboratorium.
Untuk mengetahui salah satu teknik penentuan kisaran toleransi atau efek
membatasi faktor lingkungan terhadap kehidupan makhluk hidup dan juga pada
kisaran suhu berapa yang paling disukai oleh individu-individu tersebut, maka
perlu dilakukan pengamatan preferendum.
B. Tujuan
1. Mengetahui faktor pembatas dan kisaran toleransi suhu terhadap sebaran
individu berdasarkan fase hidup ikan (juvenile, gravid dan non gravid).
2. Mengetahui kondisi suhu preferendum ikan.
3. Memeriksa ada tidaknya pengaruh aklimasi terhadap efek membatasi
dan preferendum tersebut.
C. Alat dan Bahan
Alat
Aquarium
Thermometer suhu (batang)

Bahan
Ikan gatul (Poecilia reticulata) fase
juvenile, non gravid dan gravid

Es batu bungkus kecil


kantong plastic
Korek api

Kompartemen
Beker glass
Kompor spirtus
jaring kecil
aerator
water pump
batu dan selang
water bhat
chiller
lap meja
lap pel
gelas ukur
ember
kabel
Sendok plastik

D. Prosedur Kerja
Kegiatan percobaan ini dilakukan dengan beberapa tahap.
Aklimatisasi
Aklimatisasi dilakukan 2 hari sebelum praktikum. Tujuannya adalah untuk
menyesuaikan ikan dengan suhu yang diinginkan.
alat yang digunakan adalah:
waterbath

:2

chiler

:1

akuarium

:2

aerator

:3

water pump

:3

kabel

:1

ember

:3

siapkan water bath, chiller dan akuarium


isikan air kedalam water bath dan chiler menggunakan ember
bersihkan meja dari tumpahan air menggunakan lap meja
bersihkan lantai dari tumpahan air menggunakan lap lantai
nyalakan water bhat pastikan tidak terjadi konsleting.
seting suhu waterbhat pada 30OC
seting suhu chiler pada 20OC
beri aerasi menggunakan aerator(hati hati ketika menancapkan
stecker ke stop kontak karena kabel basah

masukkan ikan (1 jenis) kedalamnya jangan lebih dari 100 ekor


masukkan ikan jenis lain ke akuarium lain
tutup menggunakan kawat kasa
kontrol setiap pagi dan buang ikan yang hilang menggunakan jaring
dan masukkan kedalam kantong plastik

Perlakuan
siap kan alat dan bahan berikut ini
kompartemen

:1 set

termometer batang

:10 buah

lampu spiritus

:1 buah

ember

:1 buah

gelas ukur

:1 buah

lap pel

: 1 lembar

Lap meja

: 1 lembar

corong kaca

: 1 buah

kantong plastik

: 5 lembar

karet gelang

: 10 buah

korek api

: 1 buah

spiritus

: 200ml

saringan ikan
1. letakkan kompartemen diatas meja sedatar mungkin
2. ambil termometer kemudian ikat bagian tengahnya menggunakan karet
gelang
3. masukkan air percobaan diisi air kolam yang sudah dikondisikan dengan
pengendapan semalam setinggi 3-4cm (atau ukur dengan gelasukur)
4. masukkan termometer ke lobang kompartemen atur hingga ketinggiannya
sama dan tidak menyentuh dasar kompartemen
5. letakkan lampu spiritus dibawah kompartemen bagian kanan
6. nyalakan menggunakan korek api atur ketinggian apinya hingga menyentuh
dasar kompartemen pertahankan suhunya jangan sampai melebihi 35OC
7. ambil es batu menggunakan ember dari frezer kemudian letakkan 2 buah
disisi yang lain ( yang tidak terkena api) kompartemen
8. keringkan meja yang basah menggunakan lap meja
9. amati termometer sampai terjadi gradasi suhu dan catat suhu setiap
termometer

10. ambil 10 ikan grafid dari akuarium menggunakan jaring kemudian masukkan
ketengah-tengah kompartemen.
11. tunggu 5-10 menit usahakan tidak banyak bergerak agar ikan tidak takut dan
bergerak kesana kemari
12. amati setiap 5 menit sampai 15 menit
13. Catat hasil pengamatanpada tabel yang telah disediakan
14. ulangi no 7no 12 sebanyak 3 kali ulangan menggunakan ikan grafid yang
berbeda
15. ulangi no 7no13 sebanyak 3 kali ulangan menggunakan ikan non grafid dan
juvenil

E. Analisis Data
Pada praktikum ini data diperoleh dari perbandingan suhu (temperatur)
dengan penyebaran ikan gatul yang sebelumnya sudah diaklimasi dengan suhu
yang berbeda yaitu suhu rendah 20C, suhu normal (suhu kamar) 25C, dan suhu
tinggi sebesar 30C dengan ulangan sebanyak 5 kali pada tiap perlakuan.
TABEL PENGAMATAN

Non Grafid

Juvenil

Suhu aklimasi : ...............


Fase Menit
Ulangan
ikan ke
1
2
5
3
jumlah
rerata
5
10
10
15
jumlah
rerata
5
10
15
15
jumlah
rerata
5
10
1
15
jumlah
rerata
5
10
2
15
jumlah
rerata
5
10
3
15
jumlah
rerata
1

Jumlah ikan di suhu (OC)


21 22 23 24 25

26

27

28

29

30

Grafid

10
15
jumlah
rerata
5
10
15
jumlah
rerata
5
10
15
jumlah
rerata

GRAFIK HASIL PENGAMATAN


Suhu Aklimasi :......
Suhu
kompartemen

rerata
Juvenil
Rerata
grafid
Rerata
non
grafid

Menit ke

F. Diskusi
1. Dengan menggunakan hasil analisis data secara deskriptif diatas, coba
bandingkan batas kisaran toleransi suhu dan preferendum ikan dari stadium
yang sama dengan perlakuan aklimasi yang berbeda menggunakan grafik!
2. Bandingkan pula batas kisaran toleransi suhu dan preferendum ikan dari
stadium yang berbeda dengan perlakuan aklimasi yang sama!
3. Apakah perlakuan aklimasi suhu dingin (20oC) dan suhu aklimasi suhu
panas (30oC) dapat mempengaruhi batas kisaran toleransi dan preferendum
ikan terhadap suhu air?

4. Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan anda tersebut diatas, bagaimana


hipotesis yang dapat anda buat mengenai sebaran dan kelimpahan ikan-ikan
itu di lingkungan alaminya?

Anda mungkin juga menyukai