Anda di halaman 1dari 2

Kriiiiinnggggg!!!!!

jam weker ini selalu setia untuk membangunkanku


setiap pagi. Pagi ini tak ada yang berubah. Masih sama dengan hari-hari
sebelumnya. Aku masih menjadi orang yang diabaikan untuk orang-orang yang
ada di sekitarku, bahkan di hidupku sendiri.
Sudahlah, tak ada usai jika aku selalu memikirkan hal itu. Hari ini,
disekolahku memang sedang tidak ada pelajaran karena kami baru selesai
menjalani ujian akhir sekolah untuk semester satu. Aku tidak tahu apa yang akan
aku kerjakan di sekolah. Seperti biasa, aku hanya berdiam diri di kelas, di
bangkuku yang paling nyaman. Mungkin dengan sentuhan musik sedikit akan
lebih baik. Aku mulai merasa mengantuk dan akhirnya terlelap.
Aku mendengar suara orang-orang berteriak dan itu membuatku
terbangun. Tapi aku tahu ini bukan di kelasku. Tidak ada bangku, papan tulis, dan
teman-teman. Aku masih bertanya-tanya sampai ada yang datang
menghampiriku dan berkata, Putri Rosalinda, kau sudah bangun?. Apa? Kau
memanggilku Putri Rosalinda? Aku Selena! Kau siapa? Aku dimana?, tanyaku
padanya. apa tidur siang membuatmu amnesia, Putri? Kau adalah putri di
kerajaan Costaluna. Dan kau adalah penerus tahta ayahmu. Aku adalah Edwin,
pelayanmu yang akan selalu membantumu. Dan diluar sana rakyatmu sedang
menantimu untuk meminta agar kau segera menghentikan kejahatan Jake.
Jelasnya. Aku semakin bingung, Costaluna? Aku tidak pernah mendengar itu
sebelumnya, tidak pernah diajarkan dalam pelajaran sejarah. Dan siapa Jake?.
Memang tidak banyak yang mengetahui Cosatulna. Jake adalah orang yang
akan menghancurkan Costaluna, katanya.
Aku segera keluar kamar untuk bergegas menuju keluar istana. Diluar
banyak sekali orang-orang yang menyerukan namaku. Bukan Selena tapi
Rosalinda, nama baruku. Edwin bilang, mereka adalah rakyatku. Aku bangga,
sekaligus bingung. Dulu, tidak ada orang yang menganggapku penting. Aku
adalah orang yang terabaikan sebelumya. Tapi sekarang, sebuah kerajaan besar
bergantung padaku.
Dari kejauhan ada seorang pria yang menaiki kuda. Seperti zaman perang
saja, pikirku. Rosalinda, aku datang untuk mengambil kerajaan Costaluna, kata
orang itu. Aku berpikir, mungkin dia yang bernama Jake. Kau tidak akan bisa
memimpin Costaluna dengan umurmu yang masih muda. Sudahlah, kau pasti
membutuhkanku, gertaknya. Tidak, aku tidak akan memberikan kerajaan ini
kepadamu. Dan aku tidak akan sekalipun membutuhkan bantuanmu. Sebaiknya
kau pergi dan jangan ganggu rakyatku, kataku. Aku mulai beradaptasi dengan
keadaanku sekarang. wah, kau sudah berani menggertakku rupanya.
Bagaimana jika kita beradu kekuatan? Seharusnya kau berani jika kau ingin
menyelamatkan rakyatmu, tantang Jake. jangan mengambil resiko, Putri, kata
Edwin. Tapi aku tahu aku bisa melawannya. Maaf Edwin, aku tidak akan
menurutimu karena aku yakin aku bisa. baiklah jika kau ingin begitu, aku
menerima tantanganmu. Tapi aku minta padamu, jangan pernah kau menyakiti
rakyatku!, kataku. Jake pun akhirnya kembali pulang.

Bagaimana ini, Ed? Aku takut jika Jake suatu saat menyerang Costaluna,
gumamku. seharusnya kau tadi tidak menerima tantangannya. Tapi sudah
terlambat. Sebaiknya kau mempersiapkan diri untuk peperangan hebat nanti
yang pasti akan terjadi, kata Edwin. baiklah, Ed. Terima kasih karena kau selalu
ada untukku, kataku. Untuk beberapa hari aku akan mempersiapkan diri dengan
melatih kekuatanku untuk melawan Jake. Sebelumnya memang aku sudah
mengikuti latihan bela diri. Tapi mungkin ini tak berguna karena yang dimaksud
adalah kekuatan sihir.
Kau sudah menguasai semua. Dan sekarang apakah kau siap melawan
Jake? kata Edwin. Sudah. Tapi bagaimana jika Jake lebih kuat?, aku khawatir.
kau pasti bisa, putri!, Edwin menyemangatiku. Putri, kami ingin
menyampaikan berita. Jake sekarang sedang menyerang pemukiman rakyat di
sekitar perbatasan Costaluna, kata para penjaga. Apa? Jake melanggar
perjanjian! Baiklah, sekarang segera siapkan pasukan untuk pergi ke
perbatasan,kataku. Dan kami pun segera menuju perbatasan.
Aku melihat rumah rakyatku banyak yang terbakar. Dan para pasukan Jake
sedang menyerang rakyatku. Terlihat Jake sedang tertawa menyaksikan ini
semua. Jake! Kau melanggar perjanjian kita. Kenapa kau menyerang rakyat di
wilayahku?,kataku. Oh, sang putri sudah datang. Kenapa? Bukankah ini
pemandangan yang bagus, Rosalinda? Hahaha, kata Jake membuatku geram.
kau memang keterlaluan!, kataku geram. Tapi Selena, kau harus mengerjakan
soal remidi matematika dahulu, kata Jake. Loh, dia memanggilku Selena? Remidi
matematika? Aku jadi bingung. Tiba-tiba, terjadi goncangan seperti gempa
hingga Costaluna runtuh. Aku terjatuh hingga tak sadarkan diri.
Seperti ada yang membangunkanku. Ed, kau masih hidup?, tanyaku.
Ed? Ed siapa? Edi? Hahaha. Kamu itu tidur mulu. Cepetan ke ruang guru buat
remidi matematika sana! Udah di tunggu sama guru., kata Samantha. Ternyata
yang mengatakan bahwa aku remidi tadi adalah Samantha dan bukan Jake.
Mungkin gempa tadi karena Samantha membangunkanku. Dan ternyata menjadi
seorang Putri Rosalinda yang memimpin Kerajaan Costaluna dan dianggap
sebagai orang penting hanyalah mimpi. Kenyataannya, aku masih sama. Orang
yang tidak pernah dianggap penting untuk orang lain. Setidaknya, aku bersyukur
tidak bertemu dengan Jake lagi.

Anda mungkin juga menyukai