Disusun Oleh :
Bara Yuslihan
Pipin Rio Sianturi
Ripin Panggabean
(03021281419092)
(03021281320041)
(03021281319103)
KELAS : A
KAMPUS : INDRALAYA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2015
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar belakang
Generator merupakan sebuah item yang sangat berpengaruh dan sangat dibutuhkan
dalam sebuah rangkaian listrik. Karena memiliki keistimewaan dan peran penting dalam
pengaplikasiannya. Dan tentunya dalam kerjanya, generator memiliki fungsi, rangkaian,
cara kerja, kerugian, efisiensi dan lain-lain.
Akan tetapi masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui fungsi, bentuk, cara
kerja dan bagian-bagian mengenai generator tersebut. Terkhususnya mahasiswa teknik
pertambangan yang pada dasarnya kelistrikan bukan merupakan bahan ajar utama dalam
teknik pertambangan. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas
mengenai Generator DC yang meliputi prinsip kerja, karakteristik, reaksi jangkar,dan
jenis- jenisnya.
I.2.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini dapat dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
BAB II
ISI
II.1.
DEFINISI GENERATOR DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator
DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau
penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator penguat terpisah
3. Generator kompon
Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4
kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1
menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.
Gambar 1. Konstruksi Generator DC
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,
belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
II.2.
harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang
berubah yang memotong konduktor itu
d
Volt
dt
Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
ibu jari : gerak perputaran
jari telunjuk : medan magnetik kutub utara dan selatan
jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I
Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan utamanya
adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan kecepatan yang dibangkitkan
pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolak-balik. Bentuk gelombang yang berubahubah tersebut karenanya harus disearahkan.
Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan
Saklar
Komutator
Dioda
Sistem Saklar
Saklar berfungsi untuk menghubungsingkatkan ujung-ujung kumparan. Prinsip
kerjanya adalah sebagai berikut :
Bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan timbul tegangan
yang sinusoida. Bila setengah periode tegangan positif saklar di hubungkan, maka tegangan
menjadi nol. Dan bila saklar dibuka lagi akan timbul lagi tegangan. Begitu seterusnya setiap
setengah periode tegangan saklar dihubungkan, maka akan dihasilkan tegangan searah
gelombang penuh.
Sistem Komutator
Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubungsingkatkan kumparan
jangkar. Komutator berupa cincin belah yang dipasang pada ujung kumparan jangkar.Bila
kumparan jangkar berputar, maka cincin belah ikut berputar. Karena kumparan berada dalam
Sistem Dioda
Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus.
Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri arus.
Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan, dioda dibagi dalam:
Half Wave Rectifier (penyearah setengah gelombang)
Full Wave Rectifier (penyearah satu gelombang penuh)
II.3.
Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :
Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator,
maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah:
b. Generator Shunt
seri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini
dihubungkan
seperti
itu,
maka
dikatakan
generator
itu
mempunyai
kumparankompon bantu.
Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut kompon
lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator-generator khusus
seperti untuk mesin las. Dalam hubungan kompon bantu yang mempunyai peranan
utama ialah kumparan shunt dan kumparan seri dirancang untuk kompensasi MMF
akibat reaksi jangkar dan juga tegangan drop di jangkar pada range beban tertentu.
Ini mengakibatkan tegangan generator akan diatur secara otomatis pasa satu range
beban tertentu.
i.
Kompon Panjang
ii.
Kompon Pendek
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat tanpa
beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 5). Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga
timbul tegangan induksi.
Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar
ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks
Medan Jangkar (Gambar 6).
Gambar 6. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).
Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri
kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara.
Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar.
Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi
bergeser sebesar sudut . Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral
akan melemahkan tegangan nominal generator.
Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu
(interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar 7.(a).
Gambar 7. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub Bantu,
Belitan Kompensasi (b).
Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub
utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan
komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan
pada posisi semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini sangat
berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, sikat juga harus
digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan
jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi jangkar
ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada
lilitan kutub utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 7 (a) dan (b),
generator dengan komutator dan lilitan kompensasinya.
Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:
lilitan magnet utama
lilitan magnet bantu (interpole)
lilitan magnet kompensasi
II.5.
belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu:
Generator Penguat Terpisah
Generator Shunt
Generator Kompon
1.
magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan
melalui belitan F1-F2.
Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang
konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan
tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga
nominalnya.
Karakteristik Generator Penguat Terpisah
Gambar 9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah
Karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat
eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin
besar.
Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga
tegangan induksi menjadi kecil.
2.
Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor
(A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada
medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan
tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan
nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh
tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt
yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan
nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Diagram Rangkaian Generator Shunt
Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak
akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik,
atau rotor terhubung singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang
dihasilkan oleh generator tersebut.
Karakteristik Generator Shunt
Gambar 11. Karakteristik Generator Shunt.
Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11.
Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama,
tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator
3.
kompon.
Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang
sama. Satu eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri.
Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur
medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.
Gambar 12. Diagram Rangkaian Generator Kompon
Karakteristik Generator Kompon
Gambar 13. Karakteristik Generator Kompon
generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi
penuh maupun eksitasi 50%. ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang
cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan
kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan turun jika arus
bebannya naik.
II.6.
dua atau lebih generator. Pada penggunaan beberapa buah mesin perlu dihindari terjadinya
beban lebih pada salah satu mesin. Kerja pararel generator juga diperlukan untuk
meningkatkan efisiensi yang besar pada perusahaan listrik umum yang senantiasa
memerlukan tegangan yang konstan. Untuk hal-hal yang khusus sering dynamo dikerjakan
pararel dengan aki, sehingga secara teratur dapat mengisi aki tesebut.
Tujuan kerja pararel dari generator adalah :
Untuk membantu mengatasi beban untuk manjaga jangan sampai mesin dibebani
lebih.
Jika satu mesin dihentikan akan diperbaiki karena ada kerusakan, maka harus ada
mesin lain yang meueruskan pekerjaan. Jadi untuk menjamin kontinuitas dari
I g 1+ I g 2=I total
BAB III
PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Generator ialah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik.
Jenis-jenis dari Generator Dc yaitu Generator Penguat Terpisah, Generator Shunt,
Generator Kompon.
Bagian utama dari Generator yaitu Komutator Stator dan Celah udara.
Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dapat menggunakan
Sistem Saklar
Sistem Komutator
Sistem Dioda
GGL Induksi terbentuk sesuai rumus dibawah ini:
E ( t ) =N
d
Volt
dt
Daftar Pustaka
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/generator-dc.html
http://www.docstoc.com/docs/17291496/Generator-DC
http://id.wikipedia.org/wiki/Generator Listrik
http://www.scribd.com/doc/62001748/Makalah-Generator-DC.
SOAL UTS
1. Berdasarkan prinsip apa generator dc bekerja. Jelaskan dengan menggunakan
gambar dan persamaan dasar !
2. Apa arti generator dc berpenguat terpisah dan berpenguat sendiri ? jelaskan
dengan gambar rangkaian ekivalen !
3. Gambarkan kaidah tangan kanan guna untuk menentukan arah arus listrik !
N
4. Persamaan E d Volt . Persamaan apa ini ? Jelaskan ! sudah benarkah
dt
penulisannya ? Kalau belu, tuliskan yang benar.
5. Apa arti karakteristik yang ditunjukkan dalam gambar 9, 11 dan 13. Jelaskan !
JAWABAN
1. Prinsip generator DC bekerja searah dengan hukum Faraday dimana itu dirumuskan dalam
persamaan sebagai berikut
Dimana :
N
= Jumlah Lilitan
= Fluksi Magnet
e
= Tegangan Imbas, GGL (Gaya Gerak Listrik)
Dengan syarat, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi magnetik yang berubahubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor itu. Jadi syarat untuk dapat
d
Volt
dt
Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator,
maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah:
Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
ibu jari : gerak perputaran
jari telunjuk : medan magnetik kutub utara dan selatan
jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I
4. Ini merupakan Rumus dari GGL Induksi. GGL induksi yang terbentuk pada kedua sisinya
besarnya sesuai dengan perubahan fluks magnet yang dipotong pada kumparan setiap
detiknya
Tetapi persamaan yang saya berikan salah. Ini Persamaan yang benar bu.
E ( t ) =N
d
Volt
dt
eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin
besar.
Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga
tegangan induksi menjadi kecil.
Karakteristik Generator Shunt seperti ditunjukkan pada Gambar 11. artinya tegangan
output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan
dengan tegangan output pada generator penguat terpisah
Gambar 13. Karakteristik Generator Kompon
Gambar 13 menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output
generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi
penuh maupun eksitasi 50%. ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang
cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan
kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan turun jika arus
bebannya naik.