Anda di halaman 1dari 13

Merkuri Dalam Industri

Pertambangan
Oleh :
MARTHIN CHRISTIAN YUSUF ( 11.2014.1.00493 )
RIKE SATRIA PRAMBUDI

(11.2014.1.00494 )

HAMZAH IWAN M

( 11.2014.1.00504 )

BENI GAGA ARDI S

( 11.2014.1.00505 )

Pengertian Merkuri (Hg)


Raksaataumerkuriatauhydr
argyrumbahasa
Latin:Hydrargyrum, air/cairan
perak) adalahunsur kimia
padatabel periodikdengan
simbolHgdannomor atom80
Unsur golonganlogam transisi
ini berwarna keperakan dan
merupakan satu dari lima unsur
(bersamacesium,fransium,gali
um, danbrom) yang
berbentukcairdalamsuhu
kamar, serta mudah menguap.
Hg akan memadat pada
tekanan 7.640 Atm.Kelimpahan
Hg di bumi menempati di
urutan ke-67 di antara elemen
lainnya pada kerak bumi.

Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena merupakan satusatunya logam yang berbentuk cair dalam temperatur kamar (25C), titik
bekunya paling rendah (-39C), mempunyai kecenderungan yang lebih besar,
mudah bercampur dengan logam lain menjadi logam campuran (Amalgam/Alloi),
juga dapat mengalirkan arus listrik sebagai konduktor baik tegangan arus listrik
tinggi maupun tegangan arus listrik rendah.
Merkuri merupakan salah satu unsur kimia yang biasa digunakan pada proses
pemisahan emas dengan unsur logam ikutan lainnya.Merkuri termasuk logam
berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat Toksik (Racun).
Dengan sifatnya yang demikian, merkuri menjadi unsur yang sangat beracun
bagi semua makhluk hidup, baik itu dalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun
dalam bentuk persenyawaan (membentuk senyawa dengan unsur yang lain).

AMALGAMASI PROSES PENGOLAHAN


EMAS MENGGUNAKAN MERKURI
PENGOLAHAN EMAS
Banyak cara yang bisa dilakukan dalam pengolahan emas. Mulai dari cara
sangat tradisional dengan menggunakan dulang atau alat seperti kuali yang
nantinya akan diisikan tanah atau batuan yang berisikan logam emas lalu
digoyang-goyang sehingga nantinya logam emas akan tertinggal di dasar
dulang. Proses ini bergantung pada massa jenis logam tersebut. Cara ini
biasanya mengolah emas yang bersifat aluvial.

Amalgamasi merupakan proses ekstraksi emas dengan cara mencampurkan


bijih emas dengan merkuri (Hg). Dalam proses ini akan terbantuk ikatan
senyawa antara emas, perak, dan merkuri itu sendiri yang biasa dikenal sebagai
amalgam (Au Hg). Merkuri akan membentuk amalgam dengan logam lain
selain besi dan platina. Selain itu ada juga dengan menggunakan sluice box
atau dompeng dalam istilah lokalnya. Alat ini juga memanfaatkan massa jenis
dari logam emas yang dicari. Alat ini menyedot pasir dan bebatuan yang ada di
dasar sungai lalu menngalirkannya pada jalur yang telah di lengkapi dengan
serat atau karpet. Sehingga nantinya mineral emas yang dicari akan
mengendap pada serat atau fiber tersebut.

Dalam penambangan ini tentunya didukung oleh penggunaan alat-alat.Pada proses


penambangan dibutuhkan peralatan sederhana seperti cangkulcangkul, sekop, pahat,
linggis, palu, genset, ember, timba (goelan) dan tali tambang, pompa air, blower, kayu
penyangga, sepatu tambang, helm tambang, dan perlengkapan lainnya. Namun, dalam
pengolahan bijih emas primer dibutuhkan beberapa peralatan penting, yaitu :
1.

Tabung amalgamasi (gelundung), sebagai tempat menggerus batuan sekaligus


berfungsi sebagai tempat amalgamasi.

2.

Kincir air ataugenset yang berfungsi sebagai penggerak tabung amalgamasi.

3.

Batang besi baja/media giling/rod sebagai alat penggerus batuan.

4.

Air merkuri yang berfungsi untuk mengikatemas.

5.

Kapur yang berfungsi untuk mengatur pH agarkondisi luluhan mempunyai pH 9-10.

6.

Air untuk mendapatkan persentasi padatan yangberkisar antara 30-60%.

7.

Dulang atau sejenisnya, sebagai tempat untukmemisahkan air merkuri yang telah
mengikat emas perak (amalgam) dengan sisa hasil pengolahan (tailing).

8.

Emposan yaitu alat untuk membakar amalgam untuk mendapatkan paduan (alloy)
emas perak (bullion).

Tahap-tahap pengolahan:
1.

Sebelum dilakukan amalgamasi hendaknya dilakukanproses kominusidan


konsentrasi gravitasi, agar mencapai derajat liberasi yang baik sehingga
permukaan emas tersingkap.

2.

Pada hasil konsentrat akhir yang diperoleh ditambah merkuri (amalgamasi)


dilakukan selama + 1 jam

3.

Hasil dari proses ini berupa amalgam basah ( pasta ) dan tailing. Amalgam
basah kemudian ditampung di dalam suatu tempat yang selanjutnya didulang
untuk pemisahan merkuri dengan amalgam

4.

Terhadap amalgam yang diperoleh dari kegiatan pendulangan kemudian


dilakukan kegiatan pemerasan ( squeezing ) dengan menggunakan kain parasut
untuk memisahkan merkuri dari amalgam ( filtrasi). Merkuri yang diperoleh
dapat dipakai untuk proses amalgamasi selanjutnya. Jumlah merkuri yang
tersisa dalam amalgan tergantung pada seberapa kuat pemerasan yang
dilakukan. Amalgam dengan pemerasan manual akan mengandung 60 70 %
emas, dan amalgam yang disaring dengan alat sentrifugal dapat mengandung
emas sampai lebih dari 80 %.

5.

Retortingyaitu pembakaran amalgam untuk menguapkan merkuri, sehingga

Namun, proses yang dilakukan di atas memiliki resiko yang sangat


besar. Limbah yang dihasilkan sangat berbahaya baik untuk pekarja,
maupun untuk alam kita. Maka dalam penambangan ini harus di
perhatikan beberapa unsur. Unsur tersebut antara lain :
1. Lokasi ekstraksi bijih harus terpisah dari lokasi kegiatan
penambangan.
2. Dilakukan pada lokasi khusus baik untuk amalgamasi untuk
meminimalkan penyebab pencemar bahan berbahaya akibat
peresapan kedalam tanah, terbawa aliran air permukaan maupun
gas yang terbawa oleh angin.
3. Dilengkapi dengan kolam pengendap yang berfungsi baik untuk
mengolah seluruh tailing hasil pengolahan sebelum dialirkan ke
perairan bebas.
4. Lokasi pengolahan bijih dan kolam pengendap diusahakan tidak
berada pada daerah banjir.

Dampak Negatif Merkuri


Merkuri dalam kadar rendah umumnya telah beracun bagi
hewan, tumbuhan dan manusia. Merkuri sangat berguna bagi
pertumbuhan kebutuhan biologis. Namun dalam kadar
berlebihan akan bersifat racun. Sehingga pada saat ini alat-alat
kedokteran seperti termometer tidak menggunakan merkuri lagi.
Merkuri sangat berbahaya karena sifat mengikatnya. Bila
merkuri tercampur dengan perairan laut, maka merkuri tersebut
akan mengikat klor dan membentuk HgCl. Selanjutnya HgCl
dengan mudah akan masuk kedalam tubuh plankton dan akan
berpindah kebiota laut lain.Merkuri anorganik (HgCl) akan
berubah menjadi merkuri organik (metil merkuri) oleh peran
mikroorganisme yang terjadi pada sedimen dasar perairan.

Oleh karena itu limbah merkuri yang dihasilkan pada


penambangan emas rakyat tidak boleh langsung dibuang ke
sungai. Limbah harus di endapkan terdahulu di kolam
pengendapan sehingga kadar Hg yang tinggi bisa berkurang.
Selain itu kadar Hg dalam air sungai akan merusak biota hidup air
di sungai. Merkuri akan meracuni air yang dimasukinya, sehingga
akan membunuh makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Merkuri juga merubah kelas air yang ada di alam ini. Contohnya
saja air kelas satu yang biasanya digunakan untuk air minum
masyarakat. Bila disekitar air tersebut terdapat penambangan
emas rakyat, maka secara otomatis air yang ada disana akan
tercemar.

Penyakit Yang Dihasilkan Merkury :


1.

Toksisitas yaitu penyakit gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf


yang disebabkan kontak langsung dengan merkuri. Biasanya penderita akan
erasa tidak nyaman, kesakitan, bahkan kematian.

2.

Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkantremor,parkinson, gangguan


lensa mata berwarna abu-abu, sertaanemiaringan, dilanjutkan dengan
gangguan susunan syaraf yang sangat peka terhadap Hg dengan gejala
pertama adalahparestesia,ataksia,disartria, ketulian, dan akhirnya
kematian.

3.

Garam merkuri anorganik bisa mengakibatkan presipitasi protein, merusak


mukosasaluran pencernaan, merusak membran ginjal maupun membran
filter glomerulus.

4.

Merkuri juga menyebabkan penyakit kulit seperti gatal-gatal bahkan kanker


kulit.

Sangat banyak dampak negatif yang diakibatkan merkuri tersebut. Penggunaan


merkuri pada penambangan emas tidak hanya merugikan kepada pekerja

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai