Anda di halaman 1dari 40

CLINICAL SCIENCE SESSION

Preseptor :
dr. H. Yuswardi, Sp.B, FInaCS, MH.Kes
Disusun Oleh :
Meylani Ardianty
Dikie Mustofadijaa
Jardinia Dian
Himowo D. Alghifari
Havara Kausar Akbar
BAGIAN ILMU BEDAH
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG / UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA
RSUD R. Syamsudin, S.H
2016

PENDAHULUAN
Urolithiasis merupakan penyakit yang sering di di Indonesia,
terbentuknya batu yang disebabkan oleh pengendapan substansi
yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan atau
karena faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi.

Kejadian urolithiasis di Amerika Serikat dilaporkan 0,1-0,3 per tahun


dan di Eropa Utara 3-6%, sedangkan di Eropa Bagian Selatan di
sekitar laut tengah 6-9%. Di Jepang 7% dan di Taiwan 9,8%. Di
Indonesia RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo sekitar 0,5%.

Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan


gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih,
dehidrasi dan keadaan keadaan lain yang masih belum terungkap
(idiopatik).

Anatomi urinay tract

Upper tract
Middle tract
Lower tract

Anatomi Ginjal

Terletak
dibelakang
peritoneum
Struktur :
cortex
renalis,
medulla
renalis
(pyramida
renalis,papilla
renalis) , radii
medullares

Selubung :
Capsula fibrosa,
Capsula
adipose, Fascia
renalis,Corpus
adiposum
pararenale

Sinus renalis dis


pelvis renalis
terbagi :
calices renalis
major menjadi
calices renalis
minor.

Perdarahan :

Arteri :
Aorta setinggi V. Th lumbal
II a.renalis
a.segmentalis (hilum
renale) a.lobaris
(pyramide renales)
a.interlobaris a.arcuata
a.interlobularis a.aferen
glomerulus.

Vena :
Arteriola eferen vena
interlobularis vena
arcuata vena interlobaris
vena renalis - vena cafa
inferior

Aliran limfe
Lymphe membentuk 3 buah plexus, membentuk
pembuluh yg besar berakhir pd lymphonodus aorticus
lateralis
Persarafan
Serabut plexus renalis. Serabut-serabut aferen yang

Ureter

Saluran muskular yang terbentang dari ren


ke

facies

posterior

vesica

urinaria.

Berdiameter 3-4 mm.


Panjang ureter 10 inch , 3 penyempitan :
Peralihan pelvis renalis ureter
Ditempat menyilang a. Iliaca comunis
Ditempat bermuara ke vesica urinaria
Perdarahan :
o Arteri : a. renalis, a. testicularis, a.
vesicalis superior.
Aliran limfe : bag. Cranial bergabung dgn
limfe

ren,

limfonodus

ada
aortici

yg

bergabung

lateralis,

dgn

bag.Caudal

menuju limfonodus iliaci comunic, externi


dan interni.

Persarafan : Serabut saraf nervus th 10-12,

Vesica Urinaria..

Vesica

urinaria

dibelakang

terletak

pubis

dalam

tepat
cavitas

pelvis & mampu menyimpan urine


dengan kapasitas maksimum 500
ml.
Perdarahan :
arteri

vesicalis

superior

dan

inferior, cabang arteria iliaca


interna.
Vena
venosus

membentuk
vesicalis,

berhubungan

plexus
dibawah

dengan

plexus

prostaticus; dan bermuara ke


vena iliaca interna.
Aliran limfe : Pembuluh limfe
bermuara ke nodi iliaci interni dan
externi

Uretra
distal dari vesika
urinaria
P : 2,5-4 cm terletak
diatara klitoris dan
vagina
P : 20 cm
Terdiri dari 3 bagian :
pars prostatika, pars
membranosa, pars
spongiosa

FISIOLOGI PEMBENTUKAN
URIN

FILTRASI GLOMERULUS

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GFR

TEKANAN
ARTERI

EFEK
KONSTRIKSI
ARTERIOL
AFEREN

EFEK
KONSTRIKSI
ARTERI
EFEREN

EFEK ALIRAN
DARAH
GLOMERULUS

REABSORBSI DAN SEKRESI TUBULUS

FISIOLOGI BERKEMIH
Berkemih
Apa bila urin masuk ke ureter dan
vesika urinary dinding vesika urinary
SSP nervi splanic pelvic medulla spinalis
(segmen sacralis 2,3,4) preganglionic
parasimpatik stimulus dextor vesicae
(kontraksi)
nervi splanic pelvic impuls aferens (simpatis)
plexus hypogastricussegmen L1 dan
L2m. spinter vesicae (relaksasi)

Urolithiasis
Definisi
massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih
dan bisa menyebabkan nyeri,
perdarahan,penyumbatan aliran
kemih atau infeksi. Batu ini bisa
terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal)
maupun di dalam kandung kemih
(batu kandung kemih). Proses
pembentukan batu ini disebut
urolitiasis

Epidemiologi

Amerika 5-15
%

Usia 40-60
tahun

<

Eropa
selatan 6-9
%

RSUP Dr.
Cipto
Mangunkusu
mo : 0,5 %

RS PGI Cikini
530 orang
pertahun

Etiologi

Faktor
intrins
ic
Heredite
r

Umur

Jenis
kelamin

Faktor
Enterinsik
Geografi
s

Iklim dan
tempera
tur

Asupan
air

Diet

Pekerjaa
n

Klasifikasi
berdasarkan
lokasinya
Ginjal
(Nefrolithiasis
)

Ureter
(Ureterolithias
is)

Vesica
urinaria
(Vesicolithiasi
s)

Uretra
(Urethrolithias
is).

Tipe

Batu Saluran Kemih

Frekuen
si

Faktor Predisposisi

pH
urine

Morfologi

Kalsium
Oksalat

70%

Hiperkalsemia :
pH
Batu berukuran kesil
Hiperparatiroidisme
berapap (<5mm), keras,
primer
un
multipel,mungkin
Neoplasma metastasis
licin, bulat, atau tidak
pd tlg
rata, radiopak.
Hiperkalsiuria idiopatik
Hiperoksaluria :
Herediter
Penyakit usus (ileitis
Crohn)
Diet kaya ( the hitam,
coklat, bayam, bits,
kacang tanah, lada dll)
Asupan vit C tinggi
Keracunan etilen glikol

Batu Fosfat

15%

Infeksi sal kemih oleh


bakteri pemecah urea,
umumnya Proteus spp.

Bersifat
basa
>7,2

Lunak, abu
putih,besar dan
soliter, mengisi
sistem pelviokalises,
radiopak.

Asam urat

10%

Sebagia n besar kasus


timbul pada pasien dgn
kadar as.urat serum

Bersifat
asam
<5,5

Kuningcoklat:kecil,keras
permukaan

Kristal Sistin
Kristal Asam Urat
Kalsium Oksalat

Fosfat Amorf

Urat

Amorf

dr. Arief Indra

Kalsium Karbonat
Sanjaya

Kristal Struvite

Kristal Brus

PATOFISIOLOGI

PROSES PEMBENTUKAN
KRISTAL

PROSES PEMBENTUKAN
BATU

MANIFESTASI KLINIK

NYERI

DEMAM

HEMATUR
IA

NYERI UROLITHIASIS
Asimtomatik
Vesica urinaria
Nyeri dalam pada daerah flank
Renal Calyx
Nyeri CVA menjalar ke abdomen ipsilateral
Renal Pelvic
Nyeri CVA itens menjalar sepanjang dermatom sisi yang
terkena. Ureter atas ke lumbal, Midureter ke lower abdomen
Proksimal Ureter
Nyeri CVA intens menjalar ke daerah inguinal dan testis pada
pria atau labia mayora pada wanita
Distal Ureter

DIAGNOSIS BANDING
Cholecysti
tis

Arterial
aneurysm
a

Epididymi
tis

Prostatitis

Kista
ovarium

Kehamila
n Ektopik

DIAGNOSIS

ANAMNESIS
Hal yang perlu ditanyakan

Topik pertanyaan yang diajukan

Kronologis penyakit sekarang

Usia pasien, gejala pada pasien,


onset dan durasi gejala yang ada,
batu keluar spontan atau dengan

Penyakit penyerta

intervensi, ukuran batu, jumlah batu


Chrohns
disease,
colectomy,
sarcoidosis,

Riwayat pemakaian obat

hyperparathyroidism,

hyperthyroidism, gout
Acetazolamide,
asam
kortikosteroid,

antasida

karbonat,
yang

mengandung kalsium, triamterene,


Pekerjaan dan gaya hidup

acyclovir, indinavir
Jenis pekerjaan, frekuensi olahraga,
makanan berlemak tinggi, makanan
mengandung purin tinggi.

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital

Palpasi Ginjal

Peningkatan
Suhu
(Febris)

Dapat
membesar
pada
hydronefero
sis

Ketuk CVA
dan Nyeri
Ketuk CVA
positif pada
sisi yang
terkena
Nyeri sesuai
dengan
letak batu

URINALISIS
Pengukuran
Volume urin

Kadar Normal
>1,5L/ hari

Tujuan
Deteksi
yang

volume
rendah

urin

akibat

Kalsium urin

<300mg/hari (pria)

ada batu
Deteksi hiperkalsiuria

Oksalat urin

<250mg/hari (wanita)
<40mg/hari

Deteksi

5,8 s/d 6,2

hiperoksalouria
Supersaturasi kalsium

500-1500mg/hari

fosfat dan asam urat


Supersaturasi kalsium

Sitrat urin

>450mg/hari (pria)

fosfat
Deteksi

Asam urat

>550mg/hari (wanita)
<800mg/hari (pria)

rendah
Deteksi hiperurikosuria

pH urin
Fosfat urin

<750mg/hari (wanita)

kadar

sitrat

RADIOGRAFI
Intervenous
Pyelograph
y

Abdominal
Ultrasonogr
aphy

Plain-film
Radiograph
y

Noncontrast
helical CT

KONSERVATIF
Konsumsi cairan minimal 8 s.d 10 gelas
per hari
Menjaga pola makan
Hindari obesitas
Mengurangi konsumsi obat merangsang
pembentukan batu
Mengurangi makanan yang berkadar
oksalat tinggi

FARMAKOLOGI
Pain Relief :
Analgetik

NSAID
OPIOID

MEDICAL EXPULSIVE
THERAPY
Alpha blocker
(Tamsulosin 0,2
mg,
doxazusinterazosin,
alfuzosin dan
naftopidil)
Ca Channel blocker
(Nifedipine)
Chemolytic
dissolution of
stones

BERDASARKAN JENIS BATU

BATU
KALSIUM
Diuretik
Kalium
Sitrat

BATU
AS.URAT
Acetazolami
de
Allupurinol

BATU SISTIN
Kalium
Sitrat atau
Sodium
Bikarbonat
Antibiotik

ESWL
Indikasi :
- Batu dengan lokasi
ginjal dan ureter
- Batu dengan
ukuran
< 10
mm dengan
keberhasilan 90%
s.d 100% atau 1020mm dengan
keberhasilan 80%
s.d 90%

Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL)


Indikasi :
- batu staghorn
- batu ginjal dengan
ukuran diatas 2 cm
- batu sistin
- abnormalitas ginjal dan
saluran kemih bagian
atas
- kegagalan pada ESWL
dan uretroscpy
- batu pada ginjal hasil
transplantasi

Uretroscopy (URS)
Indikasi :
- Besar batu > 4mm s.d
15mm
- Batu < 4mm gagal
terapi konservatif
- Batu renal pelvic yang
simtomatik
- Perdarahan diathesis
tidak teratasi
- Batu diantara calyceal
diverticulum atau
infundibular stenosis

Open Surgery
Indikasi :
- Complex stone
burden
- Gagal terapi
lainnya
- Abnormalitas intra
abdomen
- Morbid obesitas
- Ginjal tidak
berfungsi dengan
baik

PROGNOSIS
Prognosis pada urolithiasis umumnya
baik. Prognosis buruk dapat terjadi
dengan pasien infeksi yang menjadi
sepsis atau pasien dengan hematuria
hebat hingga terjadi penurunan kadar
Hb yang besar.

Komplikasi
Obstruksi hidroureter hidronefosis
ketidak seimbangan elektrolit dan cairan
Obstruksi tekanan hidrosatik interstisium
m kolaps nefron dan kapiler iskemia
nefron gagal ginjal
Infeksi.

Anda mungkin juga menyukai