KEPERAWATAN ANAK I
Di Susun Oleh:
1. Novi Dwi Prastya (010401073)
2. Ratih Susila
(010401086)
HALAMAN PERSETUJUAN
Diterima dan disetujui oleh dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Anak I
sebagai tugas untuk tambahan nilai ujian akhir semester.
Disetujui :
Dosen Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
Anak merupakan salah satu objek dari ilmu keperawatan karena ilmu
keperawatan tidak hanya bermanfaat dalam memberikan asuhan keperawatan bagi
orang tua dan dewasa tapi juga bermanfaat dalam pemberian asuhan keperawatan
bagi anak. Untuk dapat memberikan asuhan keperawatan pada anak yang efektif
maka seorang perawat dituntut untuk mengerti dan memahami berbagai hal
mengenai anak salah satunya adalah pemeriksaan fisik pada anak.
Tujuan:
1.
2.
3.
4.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
PENGERTIAN
Physical examination merupakan tekhnik maneuver yang terdiri dari
beberapa rangkaian, yang masing-masing anak memili sensitifitas yang
berbeda baik fisik maupun psikologik. (Wong, 1993)
Pengkajian fisik adalah proses berkelanjutan yang dimulai selama
wawancara, terutama dengan menggunakan inspeksi atau observasi. Selama
pemeriksaan yang lebih formal, alat-alat untuk percusi, palpasi dan auscultasi
ditambahkan untuk memantapkan dan menyaring pengkajian system tubuh.
Seperti pada riwayat kesehatan, obyektif dari pengkajian fisik adalah untuk
merumuskan diagnosa keperawatan dan mengevaluasi keefektifan intervensi
terapeutik. (Wong, 2003)
Pengkajian merupakan tahap pertama dalam proses keperawatan, dimana
tiap tahap perawat melakukan pengkajian data yang diperoleh dari hasil
wawancara, laporan teman sejawat, catatan keperawatan, atau catatan
kesehatan lain dan pengkajian fisik. (Robert Priharjo, 1993)
B.
professional
yang
lain.
Dalam
pemeriksaan
fisik
anak
harus
yang
berhubungan dengan
3.
4.
5.
PERSIAPAN ANAK
Walaupun pemeriksaan fisik dilakukan dengan prosedur yang tidak
menyebabkan rasa sakit, tetapi kepada seorang anak dengan menggunakan
jari, telapak tangan, lengan, pemeriksan dalam telinga dan mulut, menekan
abdomen dan mendengarkan dada dengan permukaan metal yang dingin dapat
menimbulkan
stresful.
Pemeriksaan
fisik
harus
menjadi
hal
yang
menyenangkan dan sama baik hasilnya. Pada umunya bayi dan anak kecil
akan merasa lebih aman dan berkurang rasa takutnya dengan kehadiran orang
tua, terutama ibunya. Pada bayi yang lebih besar sudah mulai takut kepada
orang yang belum di kenalnya, pendekatan menjadi lebih sulit. Dalam hal ini
sebaiknya pemeriksa bersifat informal, sedikit santai. Pemeriksaan dapat di
mulai pada waktu bayi masih dalam pangkuan ibu. Lambat laun ia
dipindahkan ke meja periksa sambil dipegang-pengang dagunya, pipinya, atau
diajak bicara dengan kata-kaa manis, sedangkan ibunya memengang
tungkainya.
Misalnya dengan anak
D.
PERSIAPAN ALAT
1. Pengukur/ meteran/ penggaris/ stadiometer
2. Penimbang BB
3. Thermometer dan speculum
4. Optalmoskop
5. Arloji berdetik
6. Manset dan stetoskop
7. Oksilometri
8. Peniti, kapas, objek dingin/ hangat
9. Spatel lidah
10. Garpu tala
11. Snellen
12. Senter
13. Gambar warna
E.
URUTAN
PERSIAPAN
Bayi
Sebelum dapat
Bila tenang,
duduk sendiri:
auskultasi
Terlentang atau
jantung, paru,
telungkup,atau
abdomen.
lebih baik di
popok
terpasang
Catat frekuensi
Tingkatkan
pangkuan orang
jantung dan
dengan
tua ;sebelum 4
pernafasan.
sampai 4 bulan
Palpasi dan
:dapat
ditempatkan
diatas meja
pemeriksaan.
Setelah dapat
duduk
sendiri:gunakan
posisi duduk di
kerja
sama
distraksi,
obyek
mulut, bicara.
pelepasan
volunter
dengan arah
biasa, kepala ke
kaki.
menggenggam
Lakukan
prosedur
obyek
(Misal:stethoscope, otoscop)
(farber, 1991).
Tersenyum
pangkuan orang
traumatic di
bagian akhir
mata, telinga,
dan perlahan.
tempatkan dan
mulut (sambil
pandangan penuh
menangis).
Munculkan
pada
bayi;
bantuan
orang
tua
reflek-refleks
tersebut di
periksa.
Lakukan
pemeriksaan
reflek Moro di
bagian akhir.
Usia bermain
Duduk atau
Inspeksi area
berdiri diatas /
tubuh, melalui
disamping orang
permainan
tua.
hitung jari
Telungkup atau
diperiksa.
terlentang
Gunakan kontak
dipangkuan orang
fisik uang
alat, menunjukkan
tua.
minimal diawal
pemeriksaan.
tidak efektif.
Kenalkan alat
dengan perlahan.
Auskultasi,
percusi, palpasi
bila tenang.
Lakukan
prosedur
traumatic
terakhir (sama
kalimat pendek.
Berikan pujian untuk perilaku
pada bayi).
kooperatif.
Anak pra
sekolah
Lebih suka
Jika koopertif,
berdiri atau
lakukan dari
duduk.
kepala ke jari
Biasanya
kaki.
kooperatif dengan
Izinkan untuk
menggunakan celana dalam
Bila tidak
bila malu.
posisi telungkup/
kooperatif,
terlentang.
lakukan seperti
dengan singkat
bermain.
penggunaannya.
Anak usia
sekolah
Menyukai duduk
Kooperatif
hampir semua
Lakukan dari
kepala ke kaki.
Pemeriksaan
genetalia boleh
menyukai
dilakukan paling
kehadiran orang
tua.
Hargai kebutuhan
privasi.
privasi
Remaja
Sama dengan
anak usia
sekolah.
lebih besar.
Berikan pilihan
sendiri.
Beri skort.
tentang
keberadaan orang
tua.
diperiksa.
Jelaskan temuan-temuan
selama pemeriksaan.
ototmu kuat dan padat.
Tekankan kenormalan
perkembangan.
F.
VARIASI
PENGKAJIA
TEMUAN
UMUM/
BIASA
ABNORMALITA
S MINOR
Pengukuran
umum
Lingkar
Molding setelah
POTENSIAL
KEGAWATAN/
ABNORMALITA
S UTAMA
Lingkar
kepala 33
kelahiran dapat
kepala <
sampai 35
mengubah atau
persentil ke-10
cm
menurunkan
lingkar kepala
ke-90
Lingkar dada
30,5 sampai
33 cm
Lingkar kepala
Berat badan
lahir <
mungkin sama
persentil ke-10
kepala harus
untuk 1 sampi 2
kira-kira 2
hari pertama
ke-90
sampai 3 cm
setelah kelahiran
Lingkar
lebih besar
Berat badan
dari lingkar
lahir menurun
dada
10% dalam
Panjang
minggu
kepala
pertama;
ketumit 48
meningkat
sampai 53
kembali dalam
cm
10 sampai 14
Berat badan
lahir 2700
sampai
4000g
hari
TANDA
VITAL:
Suhu
Axila : 36,5
sampai 37C
Menangis dapat
sedikit
Hipotermi
Hipertermi
meningkatkan
suhu tubuh
Frekuensi
Apikal : 120
jantung
sampai 140
penghangat akan
frekuensi
denyut / menit
meningkatkan
istirahat
suhu axila
dibawah 80
Radian
Menangis akan
meningkatkan
frekuensi
Bradikardia :
sampai 100
denyut / menit
Takikardia :
jantung; tidur
frekunsi kira-
akan
kira 160
menurunkan
sampai 180
frekuensi
denyut / menit
jantung
Selama periode
pertama
Irama tidak
teratur
Takipne ;
reaktivitas (6
frekuensi
sampai 8 jam),
dibawah 60
frekuensi dapat
kali / menit
mencapai 180
Pernafasan
30 sampai 60
denyut / menit
kali / menit
Menangis akan
meningkatkan
frekuensi
pernafasan ;
dari 6 sampai 9
tidur akan
mmHg kurang
menurunkan
dari tekanan
frekuensi
diekstremitas
pernafasan
atas
Selam periode
pertama
reaktivasi (6
sampai 8 jam),
frekuensi dapat
Tekanan darah
65 / 41 mmHg
mencapai 80
kali / menit
Menangis akan
meningkatkan
Penampilan
Postur
tekanan darah
Frank breech
umum
Fleksi kepala
Kaki diektensikan,
ekstensi
dan ekstremitas,
diabduksikan dan
ekstremitasnya
dengan istirahat
paha dirotasi
telentang dan
penuh, oksiput
telungkup.
didatarkan, leher
Kulit
Pada saat
diekstensikan
Ikterik neonatus
Postur timpang,
Ikterik
lahir, merah
setelah 48 jam
berlanjut,
terang,
pertama
khususnya
menggelemb
ung, halus.
Hari kedua
sampai
Ekimosis atau
petekie karena
trauma kelahiran
Milia ; kelenjar
pada 24 jam
pertama
Kulit memucat
Sianosis umum
Pucat
muda,
tampak sebagai
Keabu-abuan
mengelupas,
Pletora (darah
kering
dalam jumlah
dan hidung
berlebihan)
Verniks
caseosa
Miliaria atau
Lanugo
sudamina :
Edema
kelenjar keringat
disekitar
mata, wajah,
kaki,
punggung
tangan,
telapak, dan
scrotum atau
labia
Perubahan
warna
normal :
Akrosianosis :
sianosis tangan
dan kaki
Kutis
marmorata
terdistensi (ekrin)
yang tampak
sebagai vesikel
menit, khususnya
pada wajah
Eritema toksikum
: ruam papular
merah muda
dengan vesikel
yang tumpang
tindih pada dada,
punggung, bokong,
dan abdomen ;
dapat tampak
dalam 24 sampai
48 jam dan hilang
setelah beberapa
hari
Perubahan warna
Harlequin :
perubahan warna
jelas terlihat saat
bayi berbaring
miring ; setengah
Mottling :
umum dan
menetap
Hemoragi,
ekimosis, atau
petekie yang
menetap
Skelerema : kulit
keras dan kaku
Turgor kulit buruk
Ruam, pustula,
atau, lepuh
Bercak Cafe au
lait : bercak coklat
terang
bawah tubuh
menjadi merah
muda dan setengah
atas pucat
Nevus flammeus :
merah kebiruan
gelap (port-wine
stain ) biasanya
pada leher dan
wajah
Mongolian spots :
area ireguler
pigmentasi biru
tua, biasanay pada
bagian sakral dan
gluteal; terlihat
terutama pada bayi
baru lahir dari
orang asli amerika,
afrika, asia, atau
keturunan hispanik
Telangiektatik
nevi (gigitan
bangau) : area
terlokalisir merah
muda dalam, datar
biasanya terlihat
dibagian belakang
Kepala
Fontanel
anterior :
leher
Molding setelah
persalinan
Sutura
menyatu
bentuk berlian,
2,5 sampai 4,0
cm
vaginal
Sagital ketiga
posterior :
fontanel ketika
fontanel
bayi tenang
sutura dan
menangis atau
fontanel
batuk
Kaput
Kraniotabes :
suksedaneum :
sensasi
tajam
edema jaringan
sepanjang
sampai 1
kulit kepala
sutura
cm
lambdoidal
melewati garis
yang mirip
sutura
lekukan bola
Fontanel
harus datar,
lunak, dan
padat
Bagian
Sefalhematoma
(tidak rumit) :
diantara
terlebar
periosteum dan
dari
tulang tengkorak
fontanel
yang dibatasi
diukur dari
dengan batas
tulang ke
tulang,
melewati garis
bukan dari
sutura
sutura ke
sutura
G.
Pelebaran
fontanel karena
bentuk
segitiga 0,5
atau depresi
(parietal)
Penonjolan
Fontanel
Penonjolan
PROSEDUR PENGKAJIAN
pingpong
PENGKAJIAN
Tinggi / panjang 1.
badan
PROSEDUR
panjang rekumben pada anak dibawah usi 24
sampai 36 bulan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Berat badan
9.
10.
1.
2.
3.
4.
5.
Lingkar kepala
(HC)
Lingkar dada
Ketebalan
1.
2.
dengan
lengan
menggantung
bebas,
(missal,
2.
Pengukuran
fisiologis
(tanda-tanda
vital):
a.
Suhu
b.
Suhu oral
Letakkan di bawah lidah di dalm kantong sublingual
posterior kanan atu kiri, bukan di depan lidah, minta
nak untuk tetap mengatupkan mulutnya tanpa
menggigit termometer
c.
Suhu aksila
Tempatkan di bawah lengan dengan ujungnya
dibagian tengah aksila dan dekatkan dengan kulit,
bukan
pakaian,
tahan
tangan
anak
untuk
menjepitnya
d.
Suhu rectal
1.
2.
3.
e.
Thermometer electronic
1.
Pengukuran
suhu
dengan
komponen
dalam 60 detik
2.
f.
2.
3.
Untuk
hasil
perenggangan
yang
liang
telinga
paling
untuk
akurat,
sensor
lakukan
pengukuran,
dan
catat
2.
Tempatkan
pada
dahi
sampai
terjadi
h.
Thermometer digital
1.
2.
i.
Tempa Dot
1.
2.
10-15
detik
setelah
mengangkat
termometer
b.
Nadi
1.
2.
3.
4.
c.
Pernafas
turut
an
observasi frekuensi pernafasan selama 1 menit penuh pada
bayi dan ank kecil, observasi gerakan abdomen pada anak
yang lebih besar, observasi gerakan toraks.
d.
Tekanan
darah
dapat
dikembangkan,
bukan
kain
atau
plastik
penutupnya)
b.
c.
d.
(Frohlich,
1988) menganjurkan:
a.
b.
Panjang
yang
cukup
untuk
Untuk
sisi
pengukuran
lain,
e.
f.
dengan
i.
j.
k.
Jika
menguganakan
monitor
m.
maset,
karena
gerakkan
akan
umum
Wajah
Postur
Hygiene
Kulit
Nutrisi
Perilaku
Perkembangan
Status kesadaran
Observasi kulit pada cahaya matahari alami
atau sinar buatan netral
Struktur
aksesori
Nodus limfe
telapak tangan
Perhatikan
ukuran
mobilitas,
suhu,
Kepala
Leher
Trakea
Palpasi adanya deviasi; letakkan ibu jari dan telunjuk
pada setiap sisi dan gerakan jari ke depan dan ke
belakang.
2.
Tiroid
Palpasi, perhatikan ukuran, bentuk, kesimetrisan nyeri
tekan, nodul,; tempatkan bantalan jari telunjuk dan jari
tengah di bawah kartilago krikoid; rasaktimus (jaringan
penyambung lobus) naik ketika menelan; rasakan setiap
lobus secara lateral dan posterior.
3.
Arteri karotis
Palpasi di kedua sisi
Mata
1.
2.
Kemiringan palpebra
tarik garis imajinasi melalui dua titik medial (bagian
dalam) kantus
b.
Lipatan epikantus
Observasi adanya kelebihan lipatan dari atap hidung
sampai terminasi dalam alis mata
c.
Kelopak mata
Observasi adanya penempatan, gerakan dan warna.
d.
Konjungtiva palpebra
e.
Observasi warna
Konjungtiva bulbar
Observasi warna
f.
Pungtum lakrimalis
Observasi warna
g.
h.
Sklera
Observasi warna
i.
Kornea
periksa terhadap opasitas dengan sinar terang
terhadap mata.
j.
Pupil
k.
Iris
Observasi terhadap bentuk, warna, ukuran, dan
kejelasan.
l.
Lensa
Inspeksi
m.
Fundus
Kaji penglihatan
Sudut
Pinna
Dengan
Menarik
Garis
3.
4.
5.
Telinga
Diperiksa
Menghadap
Atap,
Yang Terlebar
tenggorok
Warna,
Tekstur,
Dan
Lesi
Sebelumnya
2.
Struktur Internal
Dada
1.
Inspeksi
ukuran
bentuk,kesemetrisan,
Gambarkan
pertemuan
sesuai
garis
4.
Paru-paru
1.
Petunjuk lain
4.
5.
6.
7.
Jantung
ekspirasi
Instruksi umum
1. Mulai
dengan
inspeksi,
diikuti
dengan
palpasi,
kemudian auskultasi.
2. Perkusi tidak dilakukan karena nilainya yang terbatas
dalam mendefinisikan batasan atau ukuran jantung.
3. Inpeksi ukuran dengan anak berada pada posisi
semifoler, observasi dinding dari sebuah sudut.
4. Palpasi untuk menentukan lokasi impuls apical, impuls
jantung paling lateral yang dapat disamakan dengan
apeks.
5. Palpasi kulit untuk waktu pengisian kapiler :
Abdomen
Intruksi umum
1. Inspeksi, diikuti dengan auskultasi, perkusi dan palpasi,
yang dapat mengubah bunyi abdomen normal.
2. Palpasi mungkin tidak nyaman untuk anak palpasi
dalam menyebabkan perasaan tekanan dan palpasi
superficial menyebabkan sensasi geli.
3. Untuk
meminimalkan
ketidak
nyamanan
dan
Minta
anak
menempatkan
tangannya
pada
Tempatkan
satu
tangan
datar
diatas
uretral
teridentifikasi
inspeksi
seperti
merenggangkan
kearah
terhadap
bentuk
bawah
lokasi;
dengan
dari
klitoris
keperineum.
3. Kelen jar skene palpasi atau inspeksi
4. Orifisium vaginalis pemeriksaan internal biasanya
tidak
dilakukan;
inspeksi
terhadap
lubang
sebelumnya.
Anus
Punggung dan
ekstremitas
neurologis
b.
c.
Uji kekuatan:
a.
b.
c.
d.
Telapak
kaki,
minta
anak
BAB III
PENUTUP
b.
Umur anak
c.
Persiapan anak
d.
e.
DAFTAR PUSTAKAs
Engel, Joyce. 1999. Seri Pedoman Praktis Pengkajian Pediatric. Editor. Setiwan.
Edisi 2. Jakarta: EGC
Matondang, S Corry,dkk. 2000. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta: PT
Sagung Seto
Priharjo, Robert. 1993. Pengkajian Fisik Keperawatan. Editor Ni Luh Gede
Yasmin Asih, SKp. Jakarta: EGC
Wong, Donna L. 1993. Essential Of Pediatric Nursing. Fourth Edition.
Philadelphia: Mosby