post partum
PERSALINAN PRETERM
Perdarahan pasca persalinan (PPH)
Perdarahan dalam
kehamilan dan
post partum
Atonia uteri
Retensio plasenta
Sisa plasenta
Inversio uteri
Ruptur perineum dan robekan
dinding vagina
abortus
Definisi : berakhirnya suatu
kehamilan pada atau sebelum usia
kehamilan 20 minggu (BJ<500 gram)
Jenis abortus
Abortus iminen : tejadi perdarahan bercak
yang menunjukan ancaman terhadap
kelangsungan hidup suatu kehamilan, tetapi
kehamilan masih mungkin berlanjut atau
dipertahankan. tidak ada pembukaan (abortus
yang mengancam)
Abortus insipiens: perdarahan ringan hingga
sedang pada kehamilan muda dimana hasil
konsepsi masih berada didalam kavum
uteri.sudah ada pembukaan(abortus masih
berlangsung)
Abortus insipien
Anamnesa :
perdarahan dari jalan lahir
Nyeri perut positif
Kontraksi rahim positif
Pemeriksaan Dalam
Ostium terbuka
Buah kehamilan masih ada
Ketuban utuh
Pengelolaan
Evakuasi dengan terminasi
Uterotonika pasca evakuasi (metil ergotamin 3x0,125 mg)
Antibiotik spektrum luas selama 3 hari
Abortus inkomplit
Anamnesa:
Perdarahan banyak dari jalan lahir
Nyeri perut
Kontraksi rahim
Kadang terdapat syok
Pemeriksaan dalam
Osteum uteri terbuka
Terdapat sisa jaringan dari buah kehamilan
Pengelolaan
Hb< 8gr% :transfusi
Evakuasi dg terminasi (kuretase)
Uterotonika pasca evakuasi (metil ergotamin 3x0,125 mg)
Antibiotik sprektrum luas
Abortus komplit
Anamnesa:
perdarahan dari jalan lahir sedikit
Buah kehamilan keluar
PD:
Osteum uteri biasanya tertutup
Bila terbuka,teraba rongga uterus kosong
Pengelolaan:
Uterotonika (metil ergotamin 3x0,125 mg)
Antibiotik sprektrum luas 3 hari
Pilihan antibiotik
Ampisilin(500mg)
Metronidazole (500mg)
Tetrasiklin
Klindamisin
Trimethropin 160 mg
Sulfamethoksazol 800mg
Persalinan preterm
PERSALINAN PRETERM
D/ : suatu persalinan yang berlangsung
antara UK 20-37 minggu dari HPHT dg
Berat lahir janin 2500gram
FR/ : KPSW,
korioamnionitis,bakteriuri(grup B
sterptokokus), riwayat persalinan preterm,
riwayat abortus 2x, riwayat AB iminens
pada kehamilan skr,plasenta
previa/solusio plasenta,HT dlm
kehamilan,gemeli,trauma,janin mati.
Diagnosa persalinan
preterm
Gejala awal:
Nyeri pada perut
Perut bawah tegang
Jalan lahir tersa tertekan
Cairan vagina bertambah
Perdarahan
Gejala definitif:kriteria persalinan preterm
Kontrkasi uterus teratur (1x/10mnt)
Pembukaan servik 2cm
pendataran
Pengelolaan
Konfirmasi UK
Nilai kontraksi uterus
Pantau tanda vital ibu
Pantau DJJ
USG
Bedrest( lateral kiri/ semi fowler)
Bila ada khorioamnionitis : beri antibiotik
Pemberian tokolitik
Pemberian obat untuk pematangan paru janin
Dexametason 5 mg IM/12 jam sampai 4 dosis(2 hari)
Betamethason 12 mg IM/12 jam sampai 2 dosis
PPH
Atonia Uteri
D/ gagalnya uterus berkontraksi
stelah persalinan
Kriteria :
Kontraksi rahim buruk
Perdarahan banyak
Tidak ada perlukaan jalan lahir
Tidak ada sisa plasenta
Shock hipovolemik
penatalaksanaan
Berikan O2
Terapi cairan
Transfusi darah
Masase uterus
Beri oksitosin 20 IU dalam 500ml dextrose 5%
dan ergotamin IV
Bila tidak ada perbaikan : kompresi bimanual
Bila tetep tidak berhasil : laparotomi
Ligasi a.uterina
histerektomi
RETENSIO UTERI
Macam-macam retensio
uteri
Plasenta adhesiva: implantasi yang kuat shg
menyebabkan gagalnya mekanisme separasi
fisiologis
Plasenta akreta : implantasi mencapai lapisan
miometrium
Plasenta in-kreta: implantasi hingga memasuki
miometrium
Plasenta perkreta: implantasi menembus otot
hingga mencpai lapisan serosa dinding uterus
Plasenta in-karserata : plasenta tertahan di
kavum uteri karena kontriksi ostium uteri
Penatalaksanaan
Infus oksitosin 20 unit dalam 500ml NS/RL,
40gtt/mnt
Cobalah 1-2 prasat CREDE: memeras uterus
seperti memeras jeruk.
Bila gagal : manual plasenta
Lakuan transfusi darah bila Hb<8
Beri antibiotik sampai bebas demam selama
48jam, jika terjadi infeksi
Ampisilin 2gr/6 jm IV
Tambahkan gentamisin 5mg/kgbb/24 jam
Tambahkan metronidazole 500mg/8jam IV
Sisa plasenta
Gejala
Perdarahan berulang
Kadang disertai febris, nadi
cepat,dan shock
Fundus uteri masih tinggi
Uterus lembek dan nyeri tekan
Penatalaksanaan
Beri antibiotik (ampisillin 1gr iv)
Lanjutkan ampisillin 3x1gr
PO+metronidazol3x500mg PO
Lakukan evakuasi dg kuretase
Dapat juga dilakukan eksplorasi
digital, sebelumnya diberikan
uterotonika
Transfusi darah jika perdarahan
banyak
INVERSIO UTERI
Macam-macam inversio
Inkomplit : uterus tidak keluar dari
serviks,hanya terdapat lekukan pada
fundus uteri
Komplit: fundus uteri menonjol keluar
dari serviks
Prolaps : seluruh uterus yang terbalik
terdapat diluar introitus vagina
Penyebab
Spontan:
Grande multipara
Atonia uteri
Kelemahan alat kandungan
Tekanan intra abdominal yang tinggi
Tindakan :
Pengelolaan
Atasi shock dg pemberian terapi cairan
dan transfusi darah
Berikan analgesik kuat
Lakukan reposisi manual (narkose umum)
Berikan antibiotik
Setelah reposisi selesai,oksitosin 20 IU
dalam dektrose 5%/24 jam
Reposisi tidak berhasil, lakukan
pembedahasn per abdominal/pervaginam
Ruptur perineum
Klasifikasi robekan
perineum
Grade 1: laserasi terbatas pada fourchette (frenulum
labiorumpudenda) dan kulit permukaan atau mukosa vagina
Grade 2: laserasi sepanjang fourchette, kulit perineum,
mukosa vagina sampai otot dan fascia perineum tetapi
tidak mengenai spincter ani
Grade 3 : laserasi mengenai fourchette, kulit
perineal,mukosa vagina, otot dan sphincter ani
3a : robekan parsial dari spincter ani externus melibatkan <50%
ketebalannya
3b : robekan parsial dari spincter ani externus melibatkan 50%
ketebalannya
3c : robekan total
Grade 4 : laserasi mengei fourchette, kulit perineal, mucosa vagina,
otot spincter ani dan mucosa rectum.
Penanganan ruptur
perineum
Dilakukan episiotomi
Distosia
Etiologi
Primigravida tua
Inersia uteri dijumpai pada multrigravida
Salah memimpin persalinan
Salah pemberian oksitosin dan obat penenang
Bagian terbawah janin tidak berhubungan rapat
dengan SBR,pada: kelainan letak janin, CPD
Kehamilan ganda
Kelainan uterus
Post matur
Inersia uteri
d/pemanjangan fase laten atau fase aktif atau
keduanya.
u/primigravida ,dikatakan pemanjangan fase laten
20jam
u/multigravida ,dikatakan pemanjangan fase laten
14jam
Macam inersia uteri:
Inersia uteri hipotonis: his terkodinasi tapi lemah, jarang,
pada puncak HIS, dinding uteri masih dapat ditekan kedalam
Inersia uteri hipertonis : HIS tidak terkoordinasi, HIS
terlampau kuat, menyebabkan partus presipitatus
Penatalaksanaan inersia
uteri
Rehidrasi: infus dekstrose 5% or RL
1000ml dalam 1 jam
Pethidin 50 mg untuk mengurangi
nyeri
Aseptik dan antiseptik
Kosongkan kandung kemih
DISTOSIA KARENA
KELAINAN JALAN LAHIR
Partus Lama
gejala
Ibu
Gelisah, kelelahan, suhu badan meningkat,
berkeringat,nadi cepat, pernafasan pendek,
edema(vulva&serviks), cairan ketuban
berbau&terdapat mekonium
janin :
Penatalaksanaan
Pada fase laten memanjang
Jika fase laten 8 jam dan pembukaan tidak
ada kemajuan:
Drip oksitosin 5IU dalam D5% atau NaCL, berikan
8gtt/m, per 30 menit tambahkan 4gtt, maksimum
40gtt/m
Nilai per 4 jam, jika tidak masuk fase aktif :SC
Jika terdapat amnionitis:
Drip oksitosin 5IU dalam D5% atau NaCL, berikan 8gtt/m,
per 15 mnt tambahkan 4gtt, maksimum 40gtt/m
Ampisillin 2 gram IV dosis awal, 1 gram IV per 6 jam
Gentamisin 2x80 mg
Serotinus
kehamilan >42 minggu
Etiologi
Anensefalus
Hipoplasia adrenal janin
Kelenjar hipofise pada janin tidak ada
Defisiensi sulfat plasenta
Kehamilan ekstrauterin
Komplikasi
Ibu :
Distosia
Partus lama
Kelainan letak
Inersia uteri
Distosia bahu
Janin
Bb janin berkurang,tetap atau bertambah setelah kehamilan
42 minggu
Oligohidramnion
Apirasi mekonium
IUFD
Penatalaksanaan
Rawat di RS jika
Adanya IUFD
Terdapat pre-eklamsi
Anak pertama karena infertilitas
Kehamilan 40-42 mnggu
Lakukan persalinan spontan jika:
Skor bishop 6
BB janin <4000gram
Lakukan SC, jika
Skor bishop<6
Bb janin >4000grm
Terdapat gawat janin
Preeklamsi
Kelainan letak
Primigravida tua
Gawat janin
Penatalaksanaan
HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
DEFINISI
Mual dan muntah berlebihan, shg
mengganggu kegiatan
sehari2,keadaan umum menjadi
buruk,BB turun,turgor kulit kurang
dan timbul aseton dalam urine
Gejala HEG
Tingkatan HEG
Tingkat 1
Tingkat 2
Tingkat 3
Ibu lemah
Nafsu makan tidak
ada
BB menurun
Nyeri epigastrium
Nadi100x/mnt
TD sistolik menurun
Turgor kulit kurang
Lidah kering dan
mata cekung
Lebih lemah
Nadi 100-140x/m
Apatis
Turgor kulit jelek
Lidah kering dan
kotor
Nadi kecil dan cepat
Suhu kadang naik
Mata ikterik
BB sangat turun
Mata sangat cekung
Nafas dan urine bau
aseton
Keadaan umum
>parah
Muntah berhenti
Koma
Nadi kecil dan cepat
Suhu meningkat dan
tensi menurun
Nistagmus
Diplopia
ikterik
Penatalaksanaan
HEG harus dirawat
Indikasi rawat: muntah2, BB turun >1/10dari bb awal,turgor kurang
dan lidah kering,adanya aceton dalam urine.
Isolasi di kamar yang tenang
Pada 24 jam pertama puasa per-oral
Infus glukosa 5% dalam larutan garam fisiologis sebanyak 3000cc/hari
Obat2n melalui infus:
Phenothiazine
Desoxycorticosteron
Vitamin B6
Catat diuresis untuk menjaga keseimbangan cairan
Jika tidak muntah,coba peroral sedikit demi sedikit
Cairan infus dikurangi sesuai kebutuhan
bila pengobatan tidak berhasil ,pertimbangkan ABORTUS THERAPEUTICUS
PENCEGAHAN
Edukasi bahwa mual muntah prses
fisiologis
Makan porsi kecil dan sering
Hindari makanan berminyak
Menganjurkan makan makanan yg
mengandung gula
Menganjurkan defekasi yang teratur
Hipertensi dalam
kehamilan
Pre-eklamsi dan eklamsi
Pre-eklamsi
d/ timbulnya Hipertensi disertai
proteinuria serta oedem akibat
kehamilan, setelah usia kehamilan
20 minggu atau segera setelah
persalinan
Pre-eklamsi berat
-BP 140/90
-Tekanan diastol <110
-Proteinuria 300mg/24 jam
Faktor predisposisi PE
Multiparitas
Riwayat pre-eklamsi atau eklamsi
pada keluarga
Kehamilan ganda
Diabetes
Hipertensi yang kronik
Mola hydatidosa
Pemeriksaan penunjang
Pre-eklamsi ringan
Urine lengkap
Pre-eklamsi berat
Pemeriksaan lab:
Penatalaksanaan preeklamsi
PER
Usia kehamilan <37 minggu
Rawat jalan
Istirahat di rumah (siang 2 jam.malam 8 jam
Pemberian Fenobarbital 3x30 mg dapat menenangkan penderita
Penggunaan garam dikurangi
Pemeriksaan kehamilan 1x/minggu
Rawat Inap
jika dalam 2 minggu tidak ada perbaikan dalam rawat jalan
Roborantia
Berikan metil dopa 3x250 mg jika diastol antara 110 mmhg
USG untuk pemantauan kesejahteraan janin
Pertahankan TD 140/90 mmHg
Jika ada tanda2 PEB,kelola sbg PEB
Tunggu kehamilan sampai aterm
Lakukan TERMINASI jika:
Pertumbuhan janin terhambat
Kelainan fungsi hati /ginjal
Peningkatan proteinuria (3)
USIA KEHAMILAN 37 MINGGU
Terminasi jika terdapat
Pertumbuhan janin terhambat
Kelainan fungsi hati /ginjal
Peningkatan proteinuria (3)
Pre-eklamsi berat
Usia kehamilan <37 minggu
EKLAMSI
D/ Kelainan akut pada pre-eklamsi
dalam kehamilan, persalinan,dan
masa nifas yang ditandai adanya
KEJANG dengan atau tanpa
penurunan kesadaran
Stadium
Stadium
Stadium
Stadium
invasi
kejang tonik
kejang klonik
koma
Edema paru
Asidosis
Pneumoni aspirasi
Kerusakan hati
Gangguan faal ginjal
Komplikasi eklampsi
Solusio plasenta
Hipofibrinogenemia
Hemolisis
Perdarahan otak
Kelainan mata
Edema paru
Nekrosis hati
Sindroma HELLP (hemolisis,elevated liver enzim,dan low
platelet)
Prematuritas dan dismaturitas
IUFD
DIC
Penatalaksanaan eklampsi
Harus dirawat di RS
Isolasi
Posisi fowler
Pasang tongue spatel
Isap lendir
Berikan oksigen 4-6 L/mnt
Infus D5% dalam 500cc/6jam
Pasang kateter urine
Atasi kejang:
Fiksasi untuk menghindari fraktur
Pemberian MgSO4 sesuai penatalaksaan PEB
Kejang ulang, 2 gram MgSO4 20% IV, 20 menit setelah pemberian terakhir
Dosis tambahan 2 gram diberikan sekali saja
Masih kejang, AMOBARBITAL 3-5 mg/kgbb iv
Atasi hipertensi :
Siapkan TERMINASI berdasarkan skor bishop