Anda di halaman 1dari 45

Budaya Demokrasi Menuju

Masyarakat Madani

Oleh
Johari,S.Pd.

STANDAR KOMPETENSI
Menganalisis budaya demokrasi
menuju masyarakat madani

KOMPETENSI DASAR
1.
2.
3.

4.

Mendeskripsikan pengertian dan


prinsip-prinsip budaya demokrasi
Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat
madani
Menganalisis pelaksanaan demokrasi
di Indonesia sejak Orde Lama, Orde
Baru, dan Orde Reformasi
Menunjukkan perilaku budaya
demokrasi dalam kehidupan seharihari

DEMOKRASI

Istilah
demokrasi
berasal dari Bahasa
Yunani demos, yang
berarti
rakyat
dan
kratein
berarti
pemerintahan. Dengan
demikian
demokrasi
berarti
sistem
kekuasaan yang berada
di tangan rakyat.
Menurut
Abraham
Lincoln
demokrasi
adalah
pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat.

Demokrasi menurut ahli


Sidney

Hook ; Demokrasi adalah


bentuk pemerintahan di mana
keputusan-keputusan pemerintah
yang penting secara langsung atau
tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang
diberikan secara bebas dari rakyat
dewasa

Menurut Philippe C. Schmitter


dan Terry Lynn Karl
Demokrasi

adalah sistem
pemerintahan dimana pemerintah
dimintai pertanggungjawaban atas
tindakan-tindakannya di wilayah
publik oleh warga negara yang
bertindak secara tidak langsung
melalui kompetisi dan kerja sama
dengan para wakil mereka yang telah
terpilih.

Menurut Afan Gaffar

Memaknai demokrasi dalam dua


bentuk, yaitu secara normatif
(demokrasi normatif) dan empirik
(demokrasi empirik). Demokrasi
normatif adalah demokrasi yang
secara ideal hendak dilakukan oleh
negara. Sedangkan demokrasi empirik
adalah demokrasi yang diwujudkan
dalam dunia politik praktis.

Hakikat demokrasi
a. Pemerintahan dari rakyat
(government of the people,
mengandung arti pemerintahan sah
dan diakui (legitimate government) di
mata rakyat. Pemerintah yang sah
dan diakui berarti suatu
pemerintahan yang berkuasa
mendapat pengakuan dan dukungan
dari rakyat

b. Pemerintahan oleh rakyat


(government by the people)

Mengandung arti suatu pemerintahan


menjalankan kekuasaan atas nama
rakyat, bukan atas dorongan diri dan
keinginan sendiri.Oleh karena itu, dalam
menjalankan kekuasaannya, pemerintah
harus tunduk pada pengawasan rakyat
(kontrol sosial). Kontrol sosial dapat
dilakukan secara langsung oleh rakyat
atau tidak langsung melalui
perwakilannya di parlemen

c. Pemerintah untuk rakyat


(government for the people)
Mengandung

arti kekuasaan yang


diberikan oleh rakyat kepada
pemerintah untuk kepentingan
rakyat, bukan kepentingan
pemerintah atau golongan. Untuk itu
pemerintah harus mengakomodasi
aspirasi rakyat (baik yang
disampaikan langsung atau tidak
langsung melalui media massa).

MACAMMACAM DEMOKRASI
1. Atas Dasar Penyaluran Kehendak Rakyat
Menurut cara penyaluran kehendak rakyat demokrasi
dibedakan atas:
a) Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang
mengikut
sertakan setiap warga negara dalam
permusyawaratan
untuk
menentukan
kebijaksanaan umum negara.
b) Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah demokrasi yang
dilaksanakan melalui sistem perwakilan. Penerapan
demokrasi ini berkaitan dengan kenyataan suatu
negara yang jumlah penduduknya banyak,
wilayahnya
luas, dan permasalahan yang
dihadapinya semakin
rumit dan kompleks.

2. Atas Dasar Prinsip Ideologi


Berdasarkan paham ini terdapat dua bentuk demokrasi,
yakni:
1) Demokrasi Konstitusional
Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang didasarkan
pada kebebasan atau individualisme. Ciri khas demokrasi
konstitusional adalah kekuasaan pemerintahnya terbatas dan
tidak diperkenankan banyak campur tangan dan bertindak
sewenang- wenang terhadap warganya. Kekuasaan
pemerintah dibatasi oleh konstitusi.

2) Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat disebut juga demokrasi proletar yang
berhaluan Marxisme-Komunisme. Demokrasi rakyat mencitacitakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia
dibebaskan dari keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa
ada penindasan atau paksaan. Akan tetapi, untuk mencapai
masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan cara paksa atau
kekerasan.

3. Atas dasar yang menjadi titik perhatiannya


Dilihat dari titik berat Yang Menjadi Perhatiannya, demokrasi
dapat dibedakan:
a) Demokrasi Formal (negara-negara liberal)
adalah demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam
bidang
politik tanpa disertai upaya untuk
mengurangi/menghilangkan kesenjangan dalam
bidang
ekonomi.

b)

Demokrasi Material (negara-negara komunis)

adalah demokrasi yang menitik beratkan pada upaya-upaya


menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi,
sedangkan persamaan bidang politik kurang diperhatikan
dan
bahkan kadang-kadang dihilangkan.

c)

Demokrasi Gabungan (negara-negara nonblok)

adalah demokrasi yang mengambil kebaikan serta


membuang keburukan dari demokrasi formal dan demokrasi
material.

Menurut Sklar bentuk demokrasi terbagi atas 5 (lima) macam,


yaitu:
a) Demokrasi Liberal
yaitu pemerintahan dibatasi oleh undang-undang dan
pemilihan umum diselenggarakan dalam waktu yang ajeg.
b) Demokrasi Terpimpin
para pemimpin percaya bahwa tindakan mereka dipercayai
rakyat, tetapi menolak persaingan dalam pemilihan umum
untuk menduduki kekuasaan.
c) Demokrasi Sosial
menaruh kepedulian pada keadaan sosial dan egalitarianisme
bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.
d. Demokrasi Partisipasi
menekankan hubungan timbal balik antara penguasa dan yang
dikuasai.
e. Demokrasi Consociational
menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok
budaya dan menekankan kerja sama yang erat diantara elite
yang mewakili bagian budaya masyarakat utama.

MASYARAKAT MADANI

Konsep Masyarakat madani; merupakan terjemahan


dari konsep civil society yang pertama kali digulirkan
oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya
pada Simposium Nasional dalam rangka Forum
Ilmiah pada acara Festifal Istiqlal, 26 September 1995
di Jakarta.
Menurut Anwar Ibrahim yang dimaksud dengan
masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur
yang diasaskan pada prinsip moral yang menjamin
keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan
kestabilan masyarakat.

Paradigma masyarakat madani dilatarbelakangi oleh konsep


kota ilahi, kota peradaban atau masyarakat kota.
Disisi lain, pemaknaan Masyarakat Madani dilandasi oleh
konsep Al-Mujtama Al-Madani yang diperkenalkan oleh Prof.
Naquib al-Attas, seorang ahli Sejarah Peradaban Islam dari
Malaysia dan pendiri dari Institutefor Islamic Though and
Civilization (ISTAC), yang secara defenitif memandang
Masyarakat Madani merupakan konsep masyarakat ideal yang
mengandung dua komponen besar yakni masyarakat kota dan
masyarakat yang beradab.
Masyarakat Madani adalah sebuah tatanan komunitas
masyarakat yang mengendapkan toleransi, demokrasi dan
berkeadaban
serta
menghargai
adanya
pluralisme
(kemajemukkan).

Penjabaran konsep masyarakat madani


sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio
kultural suatu bangsa
Zbigniew Rau (Eropa Timur/Uni Soviet)
berpendapat masyarakat madani adalah suatu
masyarakat yang berkembang dari sejarah,
yang mengandalkan ruang dimana individu dan
perkumpulan tempat mereka bergabung,
bersaing satu sama lain guna mencapai nilainilai yang mereka yakini. Sebuah ruang yang
bebas dari pengaruh keluarga dan kekuasaan
negara, dengan ciri-ciri individualisme, pasar
(market), dan pluralisme

lanjutan

Han Sung-joo (Korea Selatan) mengatakan


masyarakat madani merupakan sebuah kerangka
hukum yang melindungi dan menjamin hak-hak
dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbatas
dari negara, suatu ruang publik yang mampu
mengartikulasikan isu-isu politik, gerakan warga
negara yang mampu mengendalikan diri dan
independen, yang secara bersama-sama mengakui
norma-norma dan budaya yang menjadi identitas
dan solidaritas yang terbentuk serta pada akhirnya
akan terdapat kelompok inti dalam civil society.

lanjutan

1.
2.
3.
4.

Ciri-ciri dan prasyarat bagi terbentuknya masyarakat madani


menurut Han :
Diakui dan dilindunginya hak-hak individu dan kemerdekaan
berserikat serta mandiri dari negara
Adanya ruang publik yang memberikan kebebasan bagi
siapapun dalam mengartikulasikan isu-isu politik
Terdapatnya gerakan-gerakan kemasyarakatan yang
berdasar pada nilai budaya tertentu
Terdapat kelompok inti diantara kelompok pertengahan yang
mengakar dalam masyarakat yang menggerakkan
masyarakat dan melakukan modernisasi sosial ekonomi

Pendapat Kim Sunhyuk


(Korea Selatan)
Masyarakat madani adalah suatu satuan yang
terdiri dari kelompok-kelompok yang secara
mandiri menghimpun dirinya dan gerakan-gerakan
dalam masyarakat yang secara relatif otonom dari
negara, yang merupakan satuan-satuan dasar dari
(re) produksi masyarakat politik yang mampu
melakukan kegiatan politik dalam suatu ruang
publik, guna menyatakan kepedulian mereka dan
memajukan kepentingan-kepentingan mereka
menurut prinsip pluralisme dan pengelolaan yang
mandiri.

Masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau


tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri di
hadapan penguasa dan negara, memiliki ruang
publik dalama mengemukakan pendapat, adanya
lembaga-lembaga yang mandiri yang dapat
menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik

Di Indonesia, istilah masyarakat madani


mengalami penerjemahan yang berbeda
a.l masyarakat madani, masyarakat sipil,
masyarakat kewargaan, masyarakat
warga dan civil society.

KARAKTERISTIK MASYARAKAT
MADANI
a. Free Public Sphere
adalah adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam
mengemukakan pendapat.. Menurut Arendt dan Habermas yang dimaksud
dengan ruang publik adalah wilayah dimana masyarakat sebagai warga
negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik. Warga
negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan
pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada
publik.

b. Demokratis
Demokratis merupakan satu identitas yang menjadi penegak wacana
masyarakat madani, dimana dalam menjalani kehidupan, warga negara
memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariannya,
termasuk berinteraksi dengan lingkungannya. Demokratis berarti
masyarakat dapat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi dengan
masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan suku, ras dan
agama.

c. Toleran
Toleran adalah suatu sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani
untuk menunjukkan sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas
yang dilakukan oleh orang lain. Toleransi memungkinkan adanya
kesadaran masing-masing individu untuk menghargai dan menghormati
pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh kelompok masyarakat lain
yang berbeda.

d. Pluralisme
Sebagai sebuah prasyarat penegakan masyarakat madani, maka
pluralisme harus dipahami secara mengakar dengan menciptakan
sebuah tatanan kehidupan yang menghargai dan menerima
kemajemukan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Pluralisme
tidak bisa dipahami hanya dengan sikap mengakui dan menerima
kenyataan masyarakat yang majemuk, tetapi harus disertai dengan
sikap yang tulus untuk menerima kenyataan pluralisme sebagai
bernilai positif, merupakan rahmat Tuhan.
e. Keadilan Sosial (Social Justice)
Keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan
pembagian yang proposional terhadap hak dan kewajiban setiap
warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Hal ini
memungkinkan tidak adanya monopoli dan pemusatan salah satu
aspek kehidupan pada suatu kelompok masyarakat.

Prinsip-prinsip demokrasi menurut


ahli
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Masykuri Abdillah; prinsip demokrasi terdiri atas prinsip


persamaan, kebebasan dan pluralisme
Robert A. Dahl ; prinsip-prinsip dalam sistem demokrasi:
Kontrol atas keputusan pemerintah
Pemilihan yang teliti dan jujur
Hak memilih dan dipilih
Kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman
Kebebasan mengakses informasi
Kebebasan berserikat

3. Menurut Blaug dan


Schwarzmantel

a.
b.
c.
d.
e.

Terdapat 5 nilai universal demokrasi :


Kebebasan dan otonom (freedom and
autonomy)
Persamaan (equality)
Perwakilan (representantion)
Kekuasaan mayoritas (majority rule)
Kewarganegaraan (citizenship)

4. Menurut Riswandha Imawan

a.
b.
c.

Prinsip-prinsip demokrasi yang


dikehendaki oleh rakyat:
Demokrasi yang deliberatif
(mengutamakan musyawarah)
Substantif (mengena ke akar
permasalahan)
Partisipatif (melibatkan seluruh rakyat)

5. Menurut Melvin Urofsky


Ada 11 prinsip untuk memahami bagaimana demokrasi tumbuh
berkembang :
1.
Prinsip pemerintahan berdasarkan konstitusi
2.
Pemilihan umum yang demokratis
3.
Federalisme pemerintahan negara bagian dan lokal
4.
Pembuatan undang-undang
5.
Sistem peradilan yang independen
6.
Kekuasaan lembaga kepresidenan
7.
Peran media yang bebas
8.
Peran kelompok-kelompok kepentingan
9.
Hak masyarakat untuk tahu
10. Perlindungan atas hak-hak minoritas
11. Kontrol sipil atas militer

Parameter (ukuran) negara


demokratis menurut ahli
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Amien Rais, parameternya ada 8:


Adanya partisipasi dalam pembuatan keputusan
Distribusi pendapatan secara adil
Kesempatan memperoleh pendidikan
Ketersediaan dan keterbukaan informasi
Mengindahkan etika politik
Kebebasan individu
Semangat kerja sama
Hak untuk protes

2. Sri Sumantri; negara dikatakan


demokratis bila,
a. Hukum ditetapkan dengan persetujuan
wakil rakyat yang dipilih secara bebas
b. Hasil pemilu dapat mengakibatkan
pergantian orang-orang pemerintahan
c. Pemerintahan harus terbuka
d. Kepentingan minoritas harus
dipertimbangkan

3. Franz Magnis-Suseno;kriteria
negara demokratis,
a. Negara terikat demokratis hukum
b. Kontrol efektif terhadap pemerintah oleh
rakyat
c. Pemilu yang bebas
d. Prinsip mayoritas
e. Adanya jaminan terhadap hak-hak
demokratis

PRINSIP DEMOKRASI
Pengakuan hak asasi manusia.
Pemisahaan atau pembagian kekuasaan (trias
politika).
Pemerintahan menurut hukum.
Jaminan hak individu secara konstitusional, termasuk
prosedurnya.
Badan kehakiman yang bebas dan tidak memilih.
Pemilihan umum yang bebas dan kebersamaan
politik.
Kebebasan mengemukakan pendapat
Kebebasan berserikat dan beroposisi.
Pendidikan politik/kewarganegaraan (civil education).

DEMOKRASI PANCASILA
Notonegoro Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan
Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil
dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dardji Darmidihardjo Demokrasi Pancasila adalah
paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian
dan falsafah hidup Bangsa Indonesia, yang
perwujudannya dalam Pembukaan UUD 1945.

PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA


Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keseimbangan anatara hak dan kewajiban.
Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri dan
orang lain.
Mewujudkan rasa keadilan sosial.
Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
Mengutamakan
persatuan
dan
nasional
dan
kekeluargaan.
Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

ASPEK DEMOKRASI PANCASILA


Aspek formal
mempersoalkan proses dan caranya rakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam
badan-badan perwakilan dan pemerintahan dan bagaimana mengatur
permusyawaratan wakil-wakil rakyat secara bebas, terbuka, dan jujur untuk
mencapai konsensus bersama.

Apek material
mengemukakan gambaran manusia, dan mengakui harkat dan martabat
manusia dan menjamin terwujudnya masyarakat manusia Indonesia sesuai
dengan gambaran, harkat dan martabat tersebut

Aspek normatif (kaidah)


mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah yang membimbing dan
menjadi kriteria pencapaian tujuan.

Aspek optatif
mengetengahkan tujuan dan keinginan yang hendak dicapai.

Aspek organisasi
mempersoalkan organisasi sebagai wadah pelaksanaan Demokrasi Pancasila
dimana wadah tersebut harus cocok dengan tujuan yang hendak dicapai.

Aspek kejiwaan
menjadi semangat para penyelenggara negara dan semangat para pemimpin
pemerintahan.

PORTOPOLIO
Buatlah Analisis
Pelaksanaan Demokrasi di
Indonesia sejak
Proklamasi Kemerdekaan
hingga sekarang !
Analisis didasarkan pada :
Deskripsi Pelaksanaan
Demokrasi
Kelebihan dan Kekurangan
demokrasi tersebut

PEMILIHAN UMUM
Pemilihan umum adalah suatu cara memilih wakil-wakil
rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat serta salah
satu pelayanan hak asasi warga negara bidang politik.
Pada dasarnyap pemilihan umum dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu:
1. Cara Langsung berarti rakyat secara langsung
memilih
wakil-wakilnya yang akan duduk
dibadan
perwakilan
rakyat,
contonya:
pemilu
di
Indonesia, untuk memilih
anggota DPRD
II, DPRD I,
DPD dan DPR.
2. Cara Bertingkat berarti rakyat memilih dulu wakilnya
(senat), kemudian wakilnya itulah yang akan memilih
wakil
rakyat yang akan
duduk
dibadan
perwakilan rakyat.

SISTEM PEMILIHAN UMUM


SISTEM DISTRIK
Sistem Distrik merupakan sistem pemilu yang paling
tua dan didasarkan kepada kesatuan goegrafis,
dimana satu kesatuan geografis mempunyai satu
wakil di parlemen.
Sistem distrk sering dipakai dalam negara yang
mempunyai sistem dwi partai, seperti Inggris serta
bekas jajahannya (India dan Malaysia) dan Amerika.
Namun, sistem distrik juga dapat dilaksanakan pada
satu negara yang menganut sistem multi partai

KELEBIHAN SISTEM DISTRIK


Karena kecilnya distrik, maka wakil yang terpilih dapat dikenal
oleh penduduk distrik itu, hubungannya dengan penduduk
distrik lebih erat. wakil tersebut lebih condong untuk
memperjuangkan kepentingan distrik.
Sistem ini lebih cenderung kearah koalisi partai-partai, karena
kursi yang diperebutkan dalam satu daerah (distrik) hanya
satu sehingga mendorong partai menonjolkan kerjasama dari
pada perbedaan, setidak-tidaknya menjelang pemilu, melalui
stembus record.
Fragmentasi partai atau kecendrungan untuk membentuk
partai baru dapat terbendung, malah dapat melakukan
penyederhanaan partai secara alamiah tanpa paksa. Di Inggris
dan Amerika Serikat sistem ini menunjang bertahannya sistem
dwi partai.
Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai kedudukan
mayoritas dalam parlemen, tidak perlu diadakan koalisi partai
lain, sehingga mendukung stabilitas nasional.
Sistem ini sederhana serta mudah untuk dillaksanakannya.

KEKURANGAN SISTEM DISTRIK


Kurang memperhatikan adanya partai kecil dan golongan
minoritas, apabila golongan tersebut terpencar dalam
beberapa distrik.
Kurang representatif, dimana partai yang kalah dalam suatu
distrik kehilangan suara yang telah mendukungnya. Dengan
demikian, suara tersebut tidak diperhitungkan lagi. Kalau
sejumlah partai ikut dalam setiap distrik akan banyak
jumlah suara yang hilang, sehingga dianggap kurang adil
oleh partai atau golongan yang dirugikan.
Ada kecendrungan si wakil lebih mementingkan kepentingan
daerah pemilihannya dari pada kepentingan nasional.
Umumnya kurang efektif bagi suatu masyarakat heterogen.

SISTEM PROPORSIONAL
Sistem Proporsional adalah prosentasi kursi di DPR
dibagi kepada tiap-tiap partai politik, sesuai dengan
jumlah suara yang diperolehnya dalam pemilihan
umum.
Untuk keperluan itu ditentukan satu pertimbangan,
misalnya 1 (satu) orang wakil: 400.000 penduduk.
Sistem proporsional pada prakteknya sering
dikombinasikan dengan beberapa prosedur lain,
seperti sistem daftar (list system), dimana partai
mengajukan daftar calon dan sipemilih memilih satu
partai dengan semua calon yang diajukan oleh
partai untuk bermacam-macam kursi yang sedang
diperebutkan.

KELEBIHAN SISTEM PROPORSIONAL

Sistem
Proporsional
dianggap
lebih
demokratis, dalam arti lebih egalitarian,
karena
asas
one
man
one
vote
dilaksanakan secara penuh tanpa ada suara
yang hilang.
Sistem ini dianggap representatif, karena
jumlah kursi partai dalam parlemen sesuai
dengan jumlah suara yang diperolehnya
dari masyarakat dalam pemilu.

KEKURANGAN SISTEM PROPORSIONAL

Mempermudah fragmentasi (pembentukan partai baru). Jika


terjadi konflik intern partai, anggota yang kecewa cendrung
membentuk partai baru, sehingga peluang untuk bersatu kurang.
Sistem ini lebih memperbesar perbedaan yang ada dibandingkan
dengan
kerjasama
sehingga
ada
kecendrungan
untuk
memperbanyak jumlah partai, seperti di Indonesia setelah
reformasi 1998.
Sistem ini memberikan peranan atau kekkuasaan yang sangat
kuat
kepada
pemimpin
partai,
karena
kepemimpinan
menentukan orang yang akan dicalonkan menjadi wakil rakyat.
Bahkan ada kecendrungan wakil rakyat lebih menjaga
kepentingan dewan pimpinan partainya dari padakepentingan
rakyat.
Wakil yang dipilih renggang ikatannya dengan warga yang telah
memilihnya, karena saat pemilihan umum yang lebih menonjol
adalah partainya. Peranan partai lebih menonjol dari pada
kepribadian sang wakil. Di Indonesia sistem ini dianalogikan
dengan sebutan memilih kucing dalam karung,
Karena banyaknya partai bersaing, sulit bagi suatu partai untuk
meraih mayoritas (50% +1) di parlemen.

SISTEM GABUNGAN

Sistem
gabungan
merupakan
sistem
yang
menggabungkan sistem distrik dengan proporsional.
Sistem ini membagi wilayah negara dalam beberapa
daerah pemilihan.
Sisa suara pemilih tidak hilang, melainkan
diperhitungkan dengan jumlah kursi yang belum
dibagi.
Sistem gabungan diterapkan di Indonesia sejak
pemilu tahun 1977 dalam memilih anggota DPR,
DPRD I, dan DPRD II. Sistem ini disebut juga Sistem
Proporsional berdasarkan stelsel daftar.

PORTOPOLIO
Buatlah Deskripsi Analisis
Pelaksanaan Pemilihan
Umum Tahun 2004
Analisis didasarkan pada :

Landasan Hukum &Tujuan


Pemilu
Asas Pemilihan umum
Penyelenggara Pemilihan
Umum
Kampanye Pemilu
Kelebihan dan kekurangan

PERILAKU BUDAYA DEMOKRASI


WARGA NEGARA
Melaksanakan hak pilih aktif dalam proses pemilu.
Berpartisipasi aktif dalam proses pemilihan Kepala Desa,
Ketua RW, RT dan sebagainya.
Tidak melakukan tindakan anarki apabila calon yang dipilih
tidak memperoleh kemenangan.
Musyawarah
mufakat
dalam
menyelesaiukan
setiap
permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Penyampaian aspirasi melalui saluran politik resmi, seperti
melalui partai politik, ormas atau pemerintah.
Dalam menyalurkan aspirasi melalui demonstrasi dilakukan
dengan santun, tidak mengganggu ketertiban umum.
Melakukan kontrol dan pengawasan terhadap kebijakan
yang dibuat pemerintah atau DPR.
Melakukan komunikasi politik dengan para pemimpin politik
atau politikus
Tidak melakukan konfrontasi, mogok dalam menyalurkan
aspirasi politiknya.

Anda mungkin juga menyukai