Anda di halaman 1dari 4

Reaksi Redoks Dan Elektro Kimia

Sumber : www.belajar-gratis.com

I. PERKEMBANGAN REAKSI REDOKS

Oksidasi Reduksi
1. Reaksi suatu zat dengan oksigen 1. Reaksi pengurangan / pelepasan oksigen
C + O2 -> CO2 CuO + H2O -> Cu + H2O
2. Reaksi yang disertai pelepasan elektron 2. Reaksi yang disertai penangkapan elektron
Na -> Na+ + e- Cl2 -> 2e- + 2 Cl-

3. Mengalami kenaikan bilangan oksigen 3. Mengalami penurunan bilangan oksigen


Na -> Na+ + e- Cl2 -> 2e- + 2 Cl-
0       +1 0                    -1

Dari pengertian 2 dan 3 dapat disimpulkan bahwa:


Selisih BO = mol elektron yang mempunyai reaksi

Catatan:
· Oksidator : - Zat yang mengalami reaksi reduksi
                   - Lebih mudah menangkap elektron
· Reduktor : - Zat yang mengalami reaksi oksidasi
                  - Lebih mudah melepas elektron

Aturan Bilangan Oksidasi :

1. bilangan Oksidasi unsur-unsur dan molekul-molekul dari atom sejenis = 0

Contoh:
- Bilangan Oksidasi Na = 0
- Bilangan Oksidasi H dalam H2 = 0
2. bilangan Oksidasi H dalam senyawa = +1, kecuali dalam senyawa hidrida : BO. H = -1

Contoh:
- BO H dalam H2O = +1
- BO H dalam CaH 2 = +1
3. bilangan Oksidasi O dalam senyawa = 0
Contoh:
- OF2 , BO O = + 2
- Peroksida, BO O = - (H2O2 , Na2O2, dsb)
4. Jumlah aljabar Bilangan Oksidasi dalam senyawa = 0
Dalam senyawa HNO 3 berlaku : BO. H + BO. N + 3 BO. O = 0
5. Jumlah aljabar Bilangan Oksidasi seluruh atom dalam ion = muatan ion.
dalam ion SO 42- berlaku : BO. S + 4 BO. O = -2

Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks:

Setiap persamaan reaksi kimia harus memenuhi :


· Hukum kekekalan massa
· Hukum kekekalan muatan

Untuk memenuhi hukum-hukum tersebut, suatu persamaan reaksi harus disertakan


koefisien reaksinya.

Penyetaraan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan cara :

Cara bilangan Oksidasi: Naiknya bilangan Cara 1/2 reaksi/ion elektron: Mol elektron yang
Oksidasi pada reaksi oksidasi disamakan dengan dilepas pada oksidasi disamakan dengan mol
turunnya Bilangan dengan turunnya Bilangan elektron yang diikat pada redusi.
 Untuk menyetarakan jumlah muatan listrik :
 Bila larutan bersifat asam, ditambah H+
 Bila larutan bersifat basa, ditambah OH-
 Untuk menyamakan jumlah atom H, pada ruas lain ditambah H 2O setengah dari jumlah H+/OH-
yang ditambahkan.

Contoh:
Setarakan reaksi berikut :

Cu(s) + HNO3 (aq) -> Cu(NO3)(aq) + NO2 (g)

II. SEL ELEKTROKIMIA

Dalam sel elektrokimia terjadi reaksi kimia yang fdisertai perpindahan elektron dan
perubahan energi kimia menjadi energi listrik atau sebaliknya

Sel Elektrokimia
Sel Volta / Sel Galvani Sel Elektrolisis

 Energi kimia diubah menjadi Energi Listrik  Energi Listik dibuah menjadi Kimia
 Katoda : kutub + kutub -  katoda : kutub -
Anoda : kutub - Anoda : kutub -
 Reaksi pada  Reaksi pada
katoda : reduksi katoda : reduksi
Anoda : Oksidasi Anoda : oksidasi

Contoh : sel kering, sel aki  

a. Deret Volta
Beberapa unsur dapat disusun dalam suatu deret berdasarkan kenaikan harga Eo disebut deret volta

Li - K - Ba - Ca - Mg - Al - Zn - Fe - Ni - Sn - Pb - H - Cu - Hg - Ag - Pt - Au

Sifat-sifat deret Volta Dari kiri ke kanan :

 Harga Eo semakin besar


 Sifat oksidatornya makin kuat
 Sifat reduktornya makin lemah
 mudah mengalami reduksi

Contoh:
Zn + Cu2+ ->Zn2+ + Cu
Zn + Mg2+ -> tidak terjadi reaksi.

Pada sel volta reaksi akan berlangsung apabila E osel berharga positif. Untuk konsentrasi 1 M : Eosel =
Eoreduksi -E >ooksidasi bila konsentrasi larutan = 1 M :

Contoh:
Jika diketahui:
Eo Zn2+ / Zn = -0,76 Volt
Eo Cu2+ / Cu = + 0,34 Volt
Hitung tegangan sel agar reaksi berlangsung !
Jawab :
Eo Cu2+ > Eo Zn : logam yang punya E o lebih besar relatif lebih mudah mengalami
reduksi.

Sehingga :
Eosel = Eo Cu - Eo Zn
= 0,34 - (-0,76)
= 0,34 + 0,76
Eosel = 1,10 Volt

III.SEL ELEKTROLISIS

Reaksi yang terjadi pada :


Katoda : - terjadi Reduksi
Anoda : + terjadi Oksidasi

REAKSI PADA KATODA REAKSI PADA ANODA

Jika yang menuju kota adalah ion positif dari : 1. Jika anoda Inert (Pt, Au, C).
yang menuju anoda ion negatif dari : a) ion
1. Na+ , K+ Mg2+ , Ca2+ A1 3+ OH- -> K+ teroksidasi
Ion-ion ini tidak tereduksi reaksi yang
terjadi : 40H - -> 2H20 + 02 + 4e-

2H20 + 2e- -> 20H- + H2(g) b) ion C1- ,Br- , 1- -> teroksidasi

tetapi bila ion tersebut berasal dari leburan/ 2 C1 - -> C12 + 2e


lelehan garamnya, ion tersebur akan 2 Br - -> Br2 + 2e-
terreduksi. 2 I - -> I- + 2e-
2. Ion H+ -> dapat tereduksi.
c) Ion sisa asam oksi seperti :
Cu2+ + 2e- -> H2 (g) (mengendap katoda) :
S042- , N03- -> tidak teroksidasi
3. 3. Ion-ion selain 1 dan 2 dapat tereduksi
2H2O -> 4H+ + 02 + 4e-
(mengendap katoda) :

Cu2+ + 2e- -> Cu 2. Jika anodanya aktif seperti Cu,maka


anodanya teroksidasi.
Reaksi yang terjadi :
Ag+ + e- -> Ag Cu -> Cu2+ + 2e-

Contoh: elektrolisis larutan NaC1 dengan elektroda karbon.

Katoda - : 2H2O -> 2e- + H2 + 2OH- (reduksi)


Anoda - : 2Cl- -> Cl2 + 2e- (oksidasi)
-----------------------------------------------------
Reaksi Sel : 2H2O + 2Cl- -> H2 +2OH- + Cl2 (redoks)

Kegunaaan Elektrolisis
a. Untuk pemurnian logam
b. Melapis/Penyepuhan
c. Pembuatan Gas H2, O2, Cl2, dan sebagainya
d. Pembuatan logam, pembuatan Al

Perhitungan Reaksi Sel Elektrolisis


Hukum Faraday I : Jumlah zat yang dihasilkan berbanding lurus dengan jumlah muatan
listrik.
Muatan 1 mol elektron = 1 Faraday
1 Faraday = 96500 Coloumb

atau

Keterangan:
n = mol elektron yang menyertai reaksi
F = jumlah muatan listrik (Faraday)
i = arus yang mengalir (Amper)
t = lama elektrolisis (dt)
Korosi
Korosi adalah perubahan kimia yang dialami suatu logam karena pengaruh lingkungan.
Proses korosi merupakan peristiwa elektro kimia, terutama bila berlangsung dalam
lingkungan air (lembab). Menurut teori elektrokimia, suatu logam akan mengalami
korosi bila pada permukaan logan terdapat bagian-bagian yang berperan sebagai
anoda dan bagian-bagian lain berperan sebagai katoda.

Proses Korosi Pada Besi


Secara elektrokimia besi lebih mudah dioksidasi dibanding zat-zat dalam udara. Maka
besi akan bertindak sebagai anoda. Dan ada bagian lain yang mengandung zat
pengotor bersifat sebagai katoda.

Reaksi :
Anoda : Fe(s) -> Fe 2+(aq) + 2e-
Katoda : 2H+ (aq) + 2e- -> H2 (g)
2H2O(I) + O2 (g) + 4e- -> 4OH- (aq)

Kemudian Fe 2+ dioksidasi oleh oksigen di udara menghasilkan : Fe 2O3. (H2O)n. Zat ini
dapat berperan sebagai auto katalis pada proses perkaratan. Karat yang terbentuk
pada permukaan besi merupakan lapisan tipis berpori, sehingga bagian bawahnya
mudah mengalami korosi.

Untuk menghindari adanya korosi pada besi, biasanya besi dilapisi dengan logam lain
yang mempunyai potensial elektrode yang lebih besar (ingat logam dengan potensial
elektroda yang lebih besar lebih tahan terhadap korosi). Besi bisa juga dilindungi
dengan logam yang memiliki EO yang lebih kecil sehingga logam pelindung itulah yang
teroksidasi. Alumunium dan Seng juga mudah dioksidasi dalam udara, tetapi lapisan
tipis dari oksida yang terbentuk pada permukaannnya dapat melindungi bagian
dalamnya terhadap korosi.

Anda mungkin juga menyukai