Anda di halaman 1dari 39

Tumor Uvarium

Oleh
DIDI ARIWIBOWO
Pembimbing :
dr. Ahmad Khuwailid Sp.OG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI


KEPANITERAAN KLINIK SENIOR SMF OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI RS. HAJI MEDAN 2014

TUMOR OVARIUM

Epithelial

Serous
Mucinous
Endometrioid
Clear-cell
Mesonephroid
Brenner
Mixed epithelial
Undifferentiated
Unclassified

Non Epithelial

Germ-Cell
Sex Cord-Stromal
Uncommon

EPITHELIAL TUMORS

Insidensi 80-90% dari seluruh tumor ovarium

Jenis (histologi) :
serous
mucinous
endometrioid
Brener
Clear cell

EPITHELIAL TUMORS

> 80%a postmenopause (62 tahun)


Asimptomatis
Menstruasi ireguler
Teraba ada benjolan pada perut
Gangguan miksi dan defekasi
Dispareunia
PD : massa solid, ireguler, terfiksasi, permukaan ireguler dan
terdapat asites keganasan.
premenopause, teraba massa kistik, unilateral, permukaan
reguler jinak.

Tipe serous

Tipe mucinosum

GERM-CELL CARCINOMA

Berasal dari sel benih primordial ovarium


Insidensinya 0,1%
Sel mensekresikan -fetoprotein, hCG, -1-antitripsin
Bentuk-bentuk :

disgerminoma
teratoma
Endodermal sinus tumor
embryonal carcinoma
polyembryoma
choriocarcinoma
mixed forms

GERM-CELL CARCINOMA

Tumbuh cepat
Nyeri di pelvis
Perdarahan
Pressure effect pada kandung kemih dan
rektum
Menstruasi tidak teratur

DISGERMINOMA

Paling sering pada usia 10-30 tahun


Cenderung bilateral, solid

Gejala Klinis

Tidak khas
Haid tidak teratur
Sering kencing dan konstipasi
Distensi abdomen
Nyeri

Stadium
Stadium menurut International Federation of Gynecology and
Obstetrics (FIGO)
STADIUM I > pertumbuhan terbatas pada ovarium
STADIUM II > Pertumbuhan pada satu atau dua ovarium dengan
perluasan ke panggul
STADIUM III > tomor mengenai satu atau kedua ovarium dengan
implant di peritoneum di luar pelvis dan atau retroperitoneal
positif. Tumor terbatas dalam pelvis kecil tetapi sel histologi
terbukti meluas ke usus besar atau omentum.
STADIUM IV > pertumbuhan mengenai satu atau kedua ovarium
dengan metastasis jauh. Bila efusi pleura dan hasil sitologinya
positif dalam stadium 4, begitu juga metastasis ke permukaan
liver.

TUMOR OVARIUM

Komplikasi

Torsi : onset tiba-tiba, nyeri akut ( karena


iskemik), pada medium size tumor
Perdarahan dari atau ke dalam kista
Ruptur
Perubahan keganasan

TUMOR OVARIUM

Diagnosis Banding

Kehamilan
Asites
Peritonitis tuberkulosis
Mioma Uteri
Perut gemuk
Divertikulitis

TUMOR OVARIUM

Pemeriksaan

USG transabdominal (sensitif namun tidak


spesifik)
USG transvaginal (sensitivitas > 95%)
Pemeriksaan pelvis berkala
Transvaginal color-flow Doppler
CA-125 (> 30 U/ml)

Penatalaksanaan Kanker Ovarium

Laparatomi Surgical staging ( LSS )


Histerektomi abdominal total (TAH)
Salpingoooforektomo bilateral (BSO)
Radiasi
Kemoterapi

TUMOR OVARIUM

Operasi (salphingo-oophorectomy bilat/unilat,


surgical staging), kemoterapi, dan radiasi.
Prognosis buruk :

Clear-cell Mesonephroid carcinoma


Ruptur massa neoplastik sebelum operasi

Angka harapan hidup yang bagus (90-100%) dimiliki oleh


pasien dengan stadium Ia atau Ib.

STATUS PASIEN
Nama
: Ny J / Tn A
Umur
: 43 th / 56 th
Alamat
: Jl. Kutilang II
Pekerjaan : PNS / PNS
Suku
: Batak
Agama
: Kristen
Tanggal masuk : 20 Mei 2014 pukul 14:40 Wib

Keluhan Utama
Nyeri haid

Anamnesa

KU : Perut Membesar
Telaah
:Hal ini dialami pasien sejak 1 tahun terakhir ini, awalnya
terasa kecil. Kemudian lama kelamaan dirasakan semakin membesar. Riwayat
nafsu makan menurun (+). Riwayat keluar darah dari kemaluan diluar siklus
menstruasi (-). Riwayat keputihan (-). Riwayat campur dengan suami
berdarah (-). Os mengeluhkan BAK dan BAB terganggu sejak 1 bulan ini.
RPT / RPO : (-)
Riwayat KB : (+) Pil KB sejak 1 tahun ini
Riwayat Operasi
: (-)
Menarche : 12 tahun. Teratur, siklus 28 hari,
volume 2-3x ganti pembalut/ hari.
Lama haid 5-7 hari, Disminore (-)

Riwayat penyakit keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang memiliki
keluhan seperti pasien
Riwayat alergi
Pasien tidak mempunyai alergi terhadap obatobatan dan makanan

Riwayat perkawinan
suami ke I, menikah 1x selama 20 tahun
Riwayat obstetri
1. aterm: perempuan, spontan, dirumah bersalin,
dibantu bidan, BBL 2800 gram, hidup
2. aterm: laki-laki, spontan, dirumah bersalin,
dibantu bidan, BBL 3000 gram, hidup

Status Generalis

KU
: Kompos Mentis
Tanda vital : - T : 120/80 mmHg
- N : 88 x/menit
- R : 20 x/menit
- S : 38,0C

SL
Abdomen : Soepel, peristaltik normal
P/V
:BAB : +
BAK : +

Status Ginekologi
Status Ginekologi :
Abdomen : distensi (-), Peristaltik (+)melemah,
teraba masa padat dengan batas
sulit ditentukan, permukaan rata,
mobile, nyeri tekan (-), acites (+)
In spekulo :
Dinding vagina normal
Portio licin
Erosi (-)
Flour albus (-)
Perdarahan aktif (-)

Status Presens
Pemeriksaan VT :
Uterus :
Nyeri goyang (-)
Uterus antefleksi besar biasa
Adneksa kiri teraba masa , kanan teraba masa
padat, ,obile permukaan rata, nyeri (-)
Parametrium kanan lemas, kiri lemas

Pemeriksaan USG
Hepar : Besar dan bentuk normal, permukaan rata, Echo
parenkim normal, tidak terlihat SOL, CBD, dan vaskuler baik
Ginjal : Besar dan bentuk normal, tidak tampak batu
Lien : Besar dan bentuk normal
GB : Besar dan bentuk normal, tidak tampak batu.
Tampak massa tumor bersepta septa dari cavum pelvic
sampai epigaster.
Kesan : Susp.Tumor Ovarium

X-ray

Sinus costoprenicus normal. Diagfragma normal


Jantung : besar dan bentuk dalam batas normal
Paru : corakan bronchovasculer normal
Tak tampak kelainan aktif spesifik dan patologis
lainnya
Kesan : cor/ pulmo dalam batas normal

Laboratorium
Darah :
Hb = 11,5 gr/dl
L = 12.900 /mm3
HT = 32 %
Tr = 461.000 /mm3
MCV = 77.0
MCH = 27.6
MCHC = 35.9

Glukosa Puasa = 94 gr/dl


Laju endap darah = 81

Pemeriksaan sekrening kanker

Sekrening kanker 125


hasil : 75,7 U/mL
Nilai normal 0-35

Diagnosis Kerja
Tumor Ovarium

Therapy

IVFD RL/ NACL 0.9%


Inj. Ceftriaxone
Metronidazole

20 gtt/i
1 gr/ 12 jam
drip/ 8 jam

Rencana tindakan

Konsul supervisor
Pasien masuk ruangan
Laporkan hasil Ca 125
Terlampir : laboratorium
Thorak foto
CA 125
USG
Laparatomi hari rabu tanggal 21-05-2014

Laporan Operasi
rabu tanggal 21-05-2014
Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter
terpasang dengan baik.
Dilakukan tindakan aseptik dengan larutan betadin dan
alkohol 70% pada dinding abdomen lalu ditutup dengan
doek steril kecuali lapangan operasi.
Dibawah general anastesi dilakukan insisi midline dari kutis,
subkutis pada 2 jari simfisis sampai 3 jari diatas pusat,
perdarahan dikontrol dengan kauter.

Dengan menyisipkan pinset anatomis dibawahnya, fascia


digunting kekanan dan kekiri, otot dikuakkan secara
tumpul.
Peritonium dijepit dengan klem, diangkat lalu digunting
keatas dan kebawah kemudian dipasang hack blast.
Evakuasi cavum abdomen, cairan acites (+) 3 liter.
Uterus dalam batas normal. Tampak massa ovarium
kanan 15x10x8x8. Tampak massa padat permukaan
rata, tuba kanan dan kiri dalam batas normal

Lalu diputuskan untuk dilakukan TAH- BSO


Evaluasi perdarahan terkontrol.
Rongga abdomen dicuci dengan Nacl 0,9% hangat,
dibersihkan dari sisa darah dengan kassa sebersih mungkin.
Peritoneum di jahit secara continius dengan plain catgut no.
3.0
Otot dijahit dengan catgut no.2.0 secara simple
Fascia dijahit dengan continius dengan vicryl no. 1.0
Subkutis dijahit dengan catgut no. 2.0

Kutis dijahit dengan subkutikuler dengan vicryl no. 4.0


Luka operasi dibersihkan dan ditutup dengan sufratulle dan
kasa steril.
Keadaan umum ibu post operasi : stabil
Jaringan kedua ovarium, uterus,KGB, Cairan Peritoneum dan
Omentum dilakukan pemeriksaan PA
Instruksi : Awasi vital sign, Cek HB Post Operasi, bila < 8 gr
% dilakukan transfusi

Hasil PA

Cyst Adenocarcinoma Serosum Pappillare


Ovarii Duplex

Intruksi Post operasi


Pemeriksaan laboratorium Post operasi
- IVFD 20 gtt/i
- Kateter urin
- Ranitidin 50 mg / 12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam
- Inj. Undensetrin 4 mg/ 8 jam
- Inj. Cefriaxon 500 mg/ 12 jam

Follow up (21-05-2014)
S : Nyeri luka operasi
O
: Kesadaran :Compos mentis
Vital Sign :TD
:110/80 mmHg
RR
: 24 x/menit Anemis : Nadi : 86 x/menit Sianosis : Suhu : 36,5C
Dyspnoe : Oedem : Abdomen :Soepel peristaltik ( +)
P/V
:L/O
: tertutup verban, kesan kering
BAB
:(+)
Flatus : +
BAK
:Via kateter 120 cc/ jam
DX : Post LSS a/I adenocarcinoma Ovarium + NH1
-

IVFD 20 gtt/i
Kateter urin
Ranitidin 50 mg / 12 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam
Inj. Undensetrin 4 mg/ 8 jam
Inj. Cefriaxon 500 mg/ 12 jam

Ikterik

:-

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai