Anda di halaman 1dari 7

Kegiatan Belajar 1

Latar Belakang Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara disingkat Wasantara merupakan cara pandang, cara


melihat, cara meninjau bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya.
Wasantara lahir berangkat dari pengalaman pahit sejarah perpecahan bangsa
Indonesia yang hidup di kepulauan nusantara sehingga dengan mudah dijajah
selama berabad-abad. Pada kegiatan belajar ini, akan membahas latar belakang
sejarah lahirnya dasar pemikiran wasantara sebagai cara pandang bangsa
Indonesia melihat dari lingkungannya.

A.

SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN INDONESIA

Dalam sejarah Indonesia, di bumi Nusantara telah tumbuh dan berkembang


kerajaan-kerajaan, dari kerajaan kutai di Kalimantan Timur pada abad ke-4 SM
sampai kerajaan Mataram pada abad ke-18 SM. Kerajaan-kerajaan yang ada
selama kurun waktu tersebut berdaulat sendiri bagaikan sebuah negara.
Pada abad ke-14 penjajah mulai masuk menguasai perdagangan di Nusantara
dan berujung pada penguasaan wilayah atau sebagai penjajah. Kehadiran
Belanda, Inggris, Portugis dan Jepang membuat sejarah kelam bangsa Indonesia
di alam penjajahan.
Pada tahun 1908, tepatnya tanggal 20 Mei 1908 dengan berdirinya Budi Utomo,
gagasan mempersatukan Indonesia dimunculkan, melalui bidang pendidikan dan
pengajaran. Tonggak sejarah bangsa Indonesia SUMPAH PEMUDA yang
diikrarkan pada tanggal 28 oktober 1928 mencatat hal itu.
Bertanah air satu tanah air Indonesia, menggambarkan satu kesatuan geografi.
Tanah dan air tidak dapat dipisahkan melainkan satu kesatuan, konsep laut atau
selat yang memisahkan pulau-pulau dengan sendirinya diganti dengan perairan
yang menghubungkan pulau-pulau yang ada menjadi satu kesatuan.
Berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia, menggambarkan satu kesatuan
politik. Jadi secara politik, ras dan etnis yang ada dalam wilayah Nusantara
menyatakan diri sebagai satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.
Berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia, menggambarkan satu kesatuan sosial
budaya. Jadi konsep bangsa dan konsep bahasa yang hidup di wilayah Nusantara
melebur diri menjadi satu kesatuan yang utuhdan diikat oleh untaian kalimat
Bhinneka Tunggal Ika.

B.

GEOGRAFI, GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI BANGSA INDONESIA

1.

Geografi Indonesia

Kepulauan Nusantara merupakan kepulauan terbesar di dunia. Bentuknya


memanjang di sekitar katulistiwa. Negara kepulauan yang luas dan jumlah
penduduk yang besar (ke-4 dunia). Karakteristik geografi dan penduduknya
adalah sebagai berikut.
a. Panjang wilayah 1/8 katulistiwa (1/8 x 40.000 km).
b. Jarak terjauh Utara-Selatan 1.118 km dan jarak terjauh Timur-Barat 5.110
km.
c. c.
Dilalui oleh garis Katulistiwa, berada diantara Lintang Utara Lintang Selatan; Bujur Timur - Bujur Timur.
d. Berada diantara dua benua Asia-Australia dan diantara dua samudra, yaitu
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
e. Terdiri dari 17.508 buah pulau besar dan kecil.
f. Luas daratan 1,9 juta km dan luas perairan 2/3 dari seluruh wilayah.
g. Indonesia bagian Barat dominan daratan daripada perairan, sedangkan
Indonesia bagian Timur lebih dominan perairan daripada daratan.
h. Pada umumnya tanahnya subur, kecuali beberapa tempat di Kalimantan
dan Irian.
i. Bumi mengandung kekayaan alam (mineral) yang potensial. Dari 11
mineral terpenting di dunia, 7 jenis terdapat di Indonesia.
j. Penduduk yang cukup besar menduduki urutan ke-4 di dunia.

2.

Geopolitik dan Geostrategi Indonesia


a. Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo yang berarti bumi dan politik. Kosakata
geopolitik ini mengandung pengertian kebijakan politik yang mengaitkan
pengaruh letak geografi bumi yang mejadi wilayah manusia yang tinggal
di atas permukaan bumi.

b. Geostrategi Indonesia
Geostrategi adalah kebijaksanaan pelaksanaan dari geopolitik yang
mencangkup :
1. Menentukan tujuan; 2. Menentukan sarana; 3.
Menerapkan cara penggunaan sarana untuk mencapai tujuan.

3.

Dasar Pemikiran Yuridis Formal Perkembangan Konsep Wasantara

Konstitusi Negara Republik Indonesia (UUD 1945) tidak menetukan batas-batas


wilayah Republik Indonesia. Didalam pembukaan UUD 1945 hanya tercantum
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

4.

Dasar Pemikiran dari Segi Kepentingan Nasional

Sebagai bangsa yang telah bernegra (Nation State)bdan sesuai dengan amanat
dasar negara maka bangsa Indonesia harus membina ketahanan bangsanya
untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Untuk itu bangsa indonesia perlu
mempunyai cara pandang melihat dirinya dan ruang lingkupnya. Cara pandang
itu melihat Nusantara sebagai negara kepulauan dengan segala aspek
kehidupan di dalamnya merupakan satu kesatuan yang utuh sesuai dengan
semangat Dasar Negara dan UUD 1945.

KEGIATAN BELAJAR 2
Hakikat dan Unsur Dasar Wawasan Nusantara

A.

Pengertian Hakikat dan Tujuan Wasantara

Wawasan Nusantara adalah wawasan yang sesuai dengan falsafah, pandangan


hidup, dasar negara (Pancasila), konstitusi (UUD 1945), kondisi geografik
(kepulauan), dan sosial budaya (Bhineka Tunggal Ika) serta lingkungan strategik
bangsa Indonesia.
Wawasan Nusantara juga mengandung pengertian cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan ideologi nasionalnya
yaitu pancasila dan UUD 1945 sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka,
bersatu berdaulat dan bermartabat ditengah lingkungan dunia.
Wasantara pada hakikatnya adalah persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan
yang merupakan perwujudan pancasila. Wawasan umtuk mencapai tujuan
pembangunan nasional adalah wasantara yang mencakup :
1.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik.

2.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.

3.

Perwujudan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya.

4.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan
dan keamanan.

B.

UNSUR DASAR WASANTARA

Wasantara mengandung tiga unsur pokok yaitu wadah, isi dan tata laku.
1.

Wadah

Wadah adalah ruang hidup yang mempunyai batas dan wujud.


a.

Batas dan wujud

Wasantara mewujudkan diri dalam bentuk Nusantara yang manunggal secara


bulat dan utuh. Batas negara kepulauan adalah :
1.
2.
3.

Garis dasar yang menghubungkan titik pulau-pulau terluar


12 mil dari garis dasar merupakan laut territorial
200 mil dari garis dasar merupakan ZEE

Dikatakan wasantara:
1.
Kedalam, wujud, sifat dan cirinya Nusantara sebagai satu kesatuan wilayah
laut, dengan gugusan pulau-pulau didalamnya, dimana antara pulau dan laut
merupakan satu kesatuan yang utuh.
2.
Keluar karena letaknya diantara dua buah benua dan dua buah samudra,
ditengah-tengah
dunia
(khatulistiwa)sehingga
kedudukan
berada
di
persimpangan jalan dunia (posisi silang).

Posisi silang itu ternyata memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
kehidupan sosial bangsa, yaitu :
1. Negara-negara besar berusaha menanamkan pengaruh di bidang
politik dan ideologi.
2. Kekayaan yang melimpah, tenaga kerja yang banyakdan murah,
pasaran yang luas bagi hasil industri modern yang bagi negaranegara tertentu merupakan daya tarik.
3. Posisi silang menyebabkan Nusantara menjadi lintasan pengaruh
sosial budaya dari berbagai penjuru.
4. Hubungan antara bangsa selalu dilandasi kepentingan negara
masing-masing.
Sifat manunggal secara bulat dan utuh. Sifat pokok wasantara ialah kesatuan
dan persatuan di bidang :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

b.

Wilayah
Bangsa
Ideologi
Politik
Ekonomi
Sosial, budaya, psikologi, pertahanan keamanan

Tata Susunan Pokok atau Inti Organisasi

Tata organisasi negara Indonesia tercantum dalam UUD 1945, yang menyangkut
bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah, sistem pemerintahan dan
sistem perwakilan.

c.

Tata Kelengkapan Organisasi

Antara lain aparatur negara, kesadaran politik dan kesadaran bernegara, pers
dan partisipasi rakyat.

2. Isi
Cita-cita wasantara sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang dirumuskan
dalam pembukaan UUD 1945. Wasantara bertujuan untuk mewujudkan
kesejahteraan, ketentraman dan keamanan bagi seluruh bangsa serta turut
mewujudkan kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia. Selain itu
juga mewujudkan kesatuan di dalam semua aspek kehidupan nasional, baik yang
alamiah maupun yang sosial.
Wawasan harus dapat menciptakan suatu kesatuan nusantara dan bangsa
Indonesia yang utuh dan bulat, tidak terpecah-pecah oleh kekuatan apapun.
Wasantara memiliki sifat manunggal serta utuh menyeluruh. Cara kerja
wasantara berpedoman pada pancasila sebagai kebulatan pandangan hidup
bangsa Indonesia, UUD 1945 memberikan arah mengenai cara mengendalikan
hidup bermasyarakat serta cara penetapan hak dan kewajiban asasi warga
negara. Bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan mawas diri dan olah budi.
3.

Tata Laku

Wasantara dapat dibedakan sebagai tata laku batiniah dan tata laku lahiriah.
Tata laku batiniah berwujud sebagai landasan falsafah dan sikap mental bangsa
serta dipengaruhi juga oleh kondisi lingkungan hidupnya. Tata laku lahiriah
terlihat pada tata laksana yang mencakup perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan. Tata laku berupa penerapan UUD 1945 berdasarkan wasantara
melahirkan Tannas yang tangguh.

Kegiatan Belajar 3
Wasantara sebagai Landasan Ketahanan Nasional dan Pembangunan Nasional

A.
Wasantara sebagai Landasan Ketahanan Nasional dan Pembangunan
Nasional
Wasantara merupakan Wawasan Nasional bangsa Indonesia. Sebagai Wasantara
Nasional maka bangsa Indonesia di dalam mencapai tujuan dan cita-cita

nasionalnya melihat dari satu kesatuan yang utuh mencakup aspek fisik
geografik dan aspek sosial. Oleh karena itu, Wasantara merupakan konsep
geopolitik bangsa Indonesia dalam penyelenggarakan kehidupan nasional.
Tannas pada hakikatnya adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa
untuk menjaminkan kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan
Negara (konsep geostrategik). Wasantara dapat dikatakan landasan tannas yang
berfungsi untuk menentukan arah perwujudan konsepsi tannas. Dengan kata
lain, tannas merupakan dunia nyata yang perlu diwujudkan.

B.

Penerapan Wasantara dalam Sikap dan Perbuatan

Wasantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional. Dengan kata lain, Wasantara sebagi
wawasan nasional dan merupakan landasan tannas.

WAJAH WASANTARA
WASANTARA
1.
Wawasan Nasional
Tannas
2.
Wawasan Pembangunan Nasional
Pola Dasar (GBHN)
BANGNAS (GBHN)

3.
Wawasan Kewilayahan
Hukum laut PBB (archipelagic State)
4.
Wawasan Hankam

Sishankamnas

Dengan demikian, Wasantara harus selalu menjadi landasan dalam setiap


perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan dalam tata kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Masalah yang paling penting dan
mendasar sekarang adalah bagaimana kita membina, mengamankan
dan
memanfaatkan kedaulatan wilayah nasional sebagai satu kesatuan yang utuh,
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1.
Mencegah masuknya paham atau ideology yang dapat mempengaruhi cara
berpikir yang tidak pas dalam kehidupan kita berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat.
2.
Mencegah segala bentuk aspirasi politik yang bersifat dan mengarah pada
disintegrasi atau sparatismen bangsa. Persatuan, dan kesatuan dan kepentingan
nasional harus diletakan di atas kepentingan kelompok, golongan, atau daerah.
3.
Karena wilayah Nusantara 2/3 berupa perairan (ingat paradigma lautan
yang diseraki pulau-pulau) maka perlu ditumbuhkembangkan budaya kelautan di
kalangan generasi muda.
4.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk yang diikat oleh
semboyang Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, perlu ditumbuhkembangkan
kepada seluruh masyarakat Indonesia kesadaran hidup berbangsa, bernegara,
dan bermasarakat serta budaya Toleransi
5.
Negara Indonesia adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan. Oleh
karena itu, tidak ada seorang pun warga negara, penjabat negara, lembaga
negara berada di atas hukum nasional.
6.
Pembangunan nasional pada hakikatnya untuk menciptakan kemakmuran
(kesejahteraan) dan ketenangan (keamanan).
7.
Penjabat negara, penjabat pemerintah dan birokrasi harus benar-benar
berfungsi mengayomi dan melayani masyarakat(ingat mengayomi bukan main
kuasa atau dilayani).

Anda mungkin juga menyukai