Anda di halaman 1dari 3

Minggu, 07 Mei 2017 TUHAN ADALAH GEMBALA DAN PEMELIHARA JIWA

Minggu Paskah IV (Putih)

TEMA: Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup sebagai pedagang asongan,
Tuhan adalah Gembala dan Pemelihara Jiwa menemukan bahwa di kantongnya hanya tersisa beberapa sen uang dan dia sangat lapar.
Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan
DAFTAR BACAAN tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah.
Bacaan I : Kisah Para Rasul 2:42-47; Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air. Wanita muda
Tanggapan : Mazmur 23; tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia
Bacaan II : 1 Petrus 2:19-25; membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan
Bacaan III : Yohanes 10 : 1-10. kemudian bertanya, Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini? Wanita
TUJUAN itu menjawab: Kamu tidak perlu membayar apapun. Ibu kami mengajarkan untuk tidak
menerima bayaran untuk kebaikan.
Umat menghayati karya Tuhan sebagai Gembala yang senantiasa memelihara.
Umat terdorong untuk mewujudkan kehidupan dalam komunitas yang saling memelihara.
Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata, Dari dalam hatiku aku
DAFTAR AYAT PENDUKUNG berterima kasih pada anda. Sekian belas tahun kemudian, wanita muda tersebut
Berita Anugerah : Mazmur 68:20-21 mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup
20 (68-21) Allah bagi kita adalah Allah yang menyelamatkan, ALLAH, Tuhanku, memberi menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter
keluputan dari maut. spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Dr. Howard Kelly dipanggil
21 (68-22) Sesungguhnya, Allah meremukkan kepala musuh-Nya, tempurung kepala yang untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut,
berambut dari orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesalahannya. terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas
Petunjuk Hidup Baru : Yakobus 1:26-27 turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian jubah
26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali
menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan
27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi
yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri
upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, ia selalu memberikan
tidak dicemarkan oleh dunia.. perhatian khusus pada wanita itu. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya
Persembahan : Amsal 11:25 wanita itu bisa disembuhkan.
25 Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan
diberi minum Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruhtagihan biaya
pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada
DAFTAR NYANYIAN pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien. Wanita itu takut
Bahasa Indonesia untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan
Nyanyian Pujian : KJ 64 :1-2 tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya. Akhirnya ia memberanikan diri untuk
Nyanyian Penyesalan : KJ 29 :1-2 membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatuannya pada pojok atas
Nyanyian Kesanggupan : KJ 388 :1-2
lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi, Telah dibayar lunas dengan
Nyanyian Persembahan : KJ 363 :1-2
Nyanyian Pengutusan : KJ 392 :1-2
segelas susu tertanda, DR Howard Kelly.
Pulang : KJ 315 : 1-2 Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: Tuhan, terima kasih, bahwa
cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.(dikutip 24 Mei
2016 dari https://id-id.facebook.com/...cerita-inspiratif...dr-howard-kelly/487)
Demikianlah cuplikan kisah nyata dari seorang DR Howard Kelly yang sangat
menyentuh hati dan pikiran kita. Hidup yang dari Tuhan adalah proses kita dipelihara oleh-
Nya. Pada saatnya nanti, kita juga harus siap untuk memelihara orang lain dan kehidupan sekaligus menjadi gembala di antara mereka, satu dengan lainnya. Setiap orang saling
secara meluas. Bukankah perbuatan-perbuatan baik seperti inilah yang sangat dibutuhkan mendahului untuk memperhatikan kebutuhan orang lain.
oleh manusia di dunia? Dari Tuhan, Sang Gembala Yang Baik, kasih dan kebaikan Tuhan
selalu membuat segala sesuatu dalam kehidupan pribadi kita, bisa sedikit atau banyak Roh Allah Yang Kudus yang hadir dan berkarya di dalam gereja Tuhan masa kini.
menjadi lebih baik. Bahkan perbuatan baik kerap mempengaruhi hati, pemikiran dan jiwa Maukah kita dipimpin oleh Sang Gembala demi mewujudkan ciri-ciri gereja perdana?
orang lain. Dan dapat memunculkan karakter-karakter yang baik, membuat orang lain juga Maukah hati, pikiran dan jiwa kita menundukkan diri pada otoritas firman-Nya yang
bersedia melakukan satu perbuatan dan perbuatan-perbuatan baik berikutnya. sanggup mengubah hati yang egois menjadi peduli pada orang lain? Lalu bagaimana
dengan kita sebagai GKJ? Dari Lampiran 4, Akta Sidang Sinode Istimewa Gereja-gereja
Perikop serta bacaan kita hari ini juga berisi banyak kebaikan. Salah satunya adalah
Kristen Jawa (Prambanan, 2015), ada beberapa catatan penting yang bisa mengingatkan
ungkapan kebaikan Tuhan sebagai Sang Gembala, seperti tercantum dalam Mazmur 23. [Di
kita lagi tentang ini. Sebuah tulisan berjudul Pelayanan Gereja Kristen Jawa yang bersifat
bagian ini, pengkhotbah bisa mengajak sedikit penggalan lagu Tuhan adalah
Pastoral-Transformatif, di lampiran tersebut menegaskan bahwa tugas manusia yang
Gembalaku]. Di Mazmur 23 ini, pemazmur mengibaratkan dirinya seperti seekor domba
dipanggil-Nya adalah semata-mata untuk melakukan apa yang dialaminya tentang
yang lemah serta tak berdaya menghadapi tantangan dan bahaya. Di dalam gambaran
kehendak Allah sekaligus hal tersebut sebagai kesaksian dan keteladanan bersama yang
lemah tersebut, pemazmur memiliki gambaran yang indah tentang Tuhan: Tuhanlah
lain. Manusia diajak untuk tidak lagi memikirkan diri dan kekuasaan, melainkan
Gembalaku. Ketika Daud berbicara tentang Tuhan sebagai Gembala, ia berpikir tentang
mengosongkan dirinya. Tidak ada musuh yang harus diperhitungkan sebagai musuh.
Tuhan sebagai Pelindung dan Pemeliharanya. Bagi domba, gembala adalah segala-galanya.
Bahkan orang yang berseberangan secara ideologis dan tradisi keagamaan bisa menjadi
Tidak ada yang lain yang diinginkan domba selain gembalanya. Sama seperti seorang ayah
sesama bagi tujuan penemuan kembali martabat manusia yang berjalan seiring jalan Tuhan.
memenuhi kebutuhan anaknya, begitulah seorang gembala mencukupkan segala sesuatu
Hal ini menjelaskan kepada para pembaca bahwa ajaran Yesus tidak memulai perjuangan
yang diperlukan dombanya. Karena Tuhan adalah gembala Daud, ia tidak akan kekurangan
dari kelompok primordial, tetapi secara langsung justru menunjukkan adanya upaya
apapun (Mzm 23:1).
melintasi batas-batas dan membuka sekat-sekat yang selama ini dibuat oleh tokoh-tokoh
agama yang membedakan antara ruang najis dan tahir, ruang profan dan ruang sakral, serta
Seorang gembala memimpin dombanya ke tempat di mana si domba dapat makan
memisahkan antara yang dipilih dan tidak dipilih, yang menerima dan yang menolak, yang
dan beristirahat (Mzm 23:2). Ia juga memimpin domba di jalan yang benar. Ia menjauhkan
melakukan dan yang tidak melakukan. Yesus Kristus justru meniadakan pembedaan
domba dari jalan-jalan yang berbahaya dan harus dihindarkan. Begitu jugalah Tuhan
tersebut semuanya setara, digembalakan sebagai domba-domba yang menuju padang
memimpin hidup kita. Memimpin hidup kehidupan kita sebagai jemaat gembalaan-Nya.
rumput hijau, padang rumput kebenaran.
Bahkan sejak di konteks gereja purba. Tuhan adalah Gembala yang baik bagi komunitas
iman atau jemaat awal/ perdana. Konteks bacaan I kita, Kisah Para Rasul (Kis 2:42-47),
Berikutnya, tulisan itu juga memaparkan bahwa Tuhan Yesus menghentikan dualisme
menyibak salah satu rahasia/ resep mengapa gereja perdana setiap hari jumlah
dan dikotomi tentang sorga dan bumi. Satu pesan yang jelas bahwa Allah berpihak pada
jemaatnya terus bertambah. Karena Sang Gembala yang menambahkan itu melalui
semua orang dengan cara yang tidak dipikirkan manusia. Artinya, batas-batas yang dibuat
kehidupan bersama jemaat. Tuhan menambahkan jumlah orang yang diselamatkan (Kis
oleh manusia tentang sorga dan bumi direlatifkan dan dilangkahi Allah begitu saja. Di
2:47). Bagaimana caranya? Lewat kehidupan jemaat yang mau dipimpin oleh Tuhan. Jemaat
hadapan-Nya tidak berlaku sekat-sekat yang dibuat oleh tokoh-tokoh agama sekalipun.
yang mau bertekun dalam firman, yaitu pengajaran rasul-rasul yang bersumber pada
Dengan cara demikianlah perjuangan mengembalikan martabat manusia dari keterasingan dan
pengajaran Tuhan Yesus Kristus (Kis 2: 42). Ini hal yang paling utama. Firman Tuhan yang
keterlemparannya harus dilakukan. Lawatan Allah ke dunia merupakan lawatan Gembala
direnungkan setiap hari membawa perubahan hidup yang signifikan. Roh Kudus mengubah
yang menggembalakan kembali domba-domba-Nya dengan cara baru. Ia tidak pernah
hidup anak-anak Tuhan dari hidup yang bersifat egois menjadi hidup yang berorientasi pada
menggembalakan dengan kekuasaan melainkan berpihak pada kepentingan domba-Nya. Ia
Tuhan dan orang lain. Itu terlihat dari persekutuan yang terwujud di gereja perdana.
mengubah perspektif atau paradigma domba-domba-Nya dengan hal-hal baru di luar
Mereka bertekun dalam persekutuan dengan Tuhan, yaitu dengan memecahkan roti dan
kebiasaan dan tradisi mana pun. Ia memutuskan hubungan sebab akibat kekerasan dengan
berdoa di rumah-rumah mereka secara bergiliran (Kis 2:46) sesuai dengan perintah Tuhan
kasih tulus yang sama sekali tidak menuntut. Kasih adalah aktivitas memulai sesuatu, bukan
(Luk 22:19). Juga dalam bait Allah sebagai wujud ibadah mereka. Persekutuan dengan
membalaskan atas sesuatu. Tidak ada sekat, tidak ada kekuasaan yang dipaksakan, tidak
saudara-saudara seiman juga terwujud dengan sangat indah. Setiap orang memandang
ada permusuhan dan mengadu antara kelompok satu dengan yang lain. Kasih Allah ini
saudaranya dengan kasih dan perhatian yang tulus. Setiap orang menjadi domba Allah
digambarkan sebagai kasih yang berorintasi dan bermula dari keteladanan penyataan Yesus
sebagai hamba yang setia, taat, hingga kematian-Nya. Allah adalah Allah yang tidak seperti namun diperlakukan tidak adil bahkan sampai dihukum mati (1 Ptr 2:21-23). Sekalipun
dirumuskan oleh manusia. Ia mengampuni dan menunjukkan bahwa diri-Nya tidak terikat menderita, selalu ada pengharapan.
pada salah satu umat, melainkan menyelamatkan dunia dan semua manusia sebagai umat-
Nya. Manusia disadarkan bahwa ukuran tidak lagi menjadi hak manusia untuk Gambaran pengharapan inilah yang dalam bacaan III kita, yaitu Yohanes 10:1-10
melakukannya, karena manusia pada posisi yang sama yaitu orang-orang berdosa yang dijabarkan. Semua orang ingin memiliki hidup yang berkelimpahan dan berpengharapan.
bergantung sepenuhnya pada belas kasih Allah. Melalui perumpamaan gembala, pintu, dan domba-domba, Yesus menyatakan bahwa
kedatangan-Nya ke dunia adalah untuk memberi hidup yang berkelimpahan (Yoh 10:10).
Dan perlu kita ingat lagi dan lagi bahwa domba adalah binatang yang tidak dapat Gambaran Yesus sebagai gembala dan pintu bagi umat sebagai kawanan domba merupakan
hidup lepas dari sang gembala itu. Karena para domba tidak dapat mencari makan dan gambaran yang lazim pada zaman itu. Pada masa itu, kandang domba hanya memiliki satu
minum sendiri atau pun melindungi dirinya sendiri dari serangan binatang buas. Demikian pintu. Lewat pintu itu, domba-domba dibawa masuk ke dalam kandang sehingga terlindung
pula Daud sebagai domba dalam menjalani hidup di dunia, ia senantiasa membutuhkan dari mara bahaya dan selalu selamat. Lewat pintu itu juga mereka dibawa keluar untuk
pertolongan Allah. Ia bukan hanya tidak akan kekurangan namun materi yang ia dapatkan menemukan padang rumput dan makan sekenyangnya (Yoh 10:9). Artinya, ada
akan menyehatkan dan menyegarkan dirinya, bukannya membuatnya sakit (Mzm 23:2),
pengharapan yang pasti di dalam Yesus. Pintu memberikan jaminan keselamatan bagi
sebab gembalanya akan membimbingnya untuk mendapatkan materi secara benar dan
kawanan domba. Gambaran Yesus sebagai pintu menyatakan bahwa Yesuslah satu-satunya
sehat (Mzm 23:3). Gambaran ini mengandung kebenaran yang dalam yaitu materi untuk
jalan keselamatan yang membawa orang percaya kepada hidup. Hanya melalui Yesus
memenuhi kebutuhan fisik yang kita dapatkan tanpa bimbingan Tuhan justru akan
menghancurkan kita sebab materi itu mungkin rumput yang beracun atau air yang di sajalah seseorang menemukan hidup.
dasarnya terdapat pusaran arus yang deras sehingga akan menenggelamkan kita. Daud juga
Kehidupan banyak orang di dunia ini juga sedang krisis penggembalaan dan krisis
menyadari bahwa ia bukan hidup di surga namun di dunia yang telah jatuh ke dalam kuasa
dosa. Karena itu ia tidak heran jika suatu saat harus mengalami penindasan dan harapan. Mari menjadi jemaat dan gereja yangmembudayakan hospitalitas, gereja yang
ketidakadilan yang akan membawanya kepada kematian. Ia tidak takut sebab ia tahu terbuka. Gereja yang digembalakan Tuhan dan siap menggembalakan kehidupan sekitar.
bahwa Allah yang menyertai adalah Allah yang berkuasa menjaga dan melindunginya (Mzm Gereja yang dipelihara Tuhan sekaligus siap sedia memelihara dengan kasih dan
23:4). pelayanan bagi semua orang. Membagikan perbuatan kasih, kebaikan-kebaikan setiap hari,
walau bukan tanpa risiko. Hospitalitas atau keramah-tamahan membuat kita menjadi
Mampukah Saudara menikmati makanan lezat di sebuah perjamuan jika Saudara terbuka, tetapi juga membuat kita mudah terluka. Namun justru itulah keteladanan hidup
tahu musuh-musuh sedang menanti untuk menghancurkan Saudara? Daud mampu. Ia yakin yang diberikan Sang Gembala, Allah di dalam Tuhan Yesus. Bukanlah hidup yang biasa,
bahwa dirinya adalah tamu Allah. Di zaman Timur Tengah purba, tamu adalah raja dan melainkan hidup yang bersedia susah dan kalah, namun sesungguhnya penuh
kebutuhannya harus dipenuhi sang tuan rumah. Selain itu seorang tuan rumah bertanggung kebahagiaan dan berkelimpahan. Hidup sebagai domba-domba Tuhan bukan dalam arti
jawab atas keselamatan tamunya. Ini membuat dirinya tetap tenang dalam segala situasi biologis saja melainkan menunjuk pada suatu kualitas hidup: hidup yang utuh. Gembala
dan tetap dapat menikmati setiap berkat yang disediakan Allah walaupun sedang juga pemelihara jiwa manusia, sebagai satu-satunya Allah yang kita kenal dalam Tuhan
menembus badai krisis (Mzm 23:5-6). Yesus Kristus. Itulah hidup sejati. Hidup sejati ini bukanlah sesuatu yang baru dialami pada
masa mendatang (setelah kematian), tetapi sudah dialami mulai dari sekarang. Hidup yang
Pada saat agama Kristen telah menyentuh semua lapisan masyarakat termasuk para
kekal adalah kualitas hidup yang sudah dialami sekarang pada saat seseorang mengenal
budak, di konteks 1 Petrus 2 :19-25. Dan sebagai budak hak mereka sering diabaikan,
Gembala Yang Baik dan Agung yakni Tuhan Yesus Kristus. Komunitas yang dipelihara dan
"diperlakukan tidak manusiawi" oleh majikannya. Apalagi bila budaknya itu Kristen, majikan
saling memelihara. Dan kualitas hidup yang demikian itu hanya dalam Tuhan sebagai
yang bukan Kristen sering memperlakukan budak Kristen dengan lebih kejam, seakan-akan
menjadi Kristen itu adalah sebuah kesalahan. Bagaimana Petrus menasihati budak Kristen gembala dan pemelihara jika kita. Amin.
yang menderita karena imannya itu? Pertama, tetap tunduk dan taat walaupun majikannya
itu seorang yang kejam (1 Ptr 2:18). Dasarnya adalah menderita oleh karena kehendak Allah
merupakan kasih karunia (1 Ptr 2:19). Kedua, menyadari bahwa di dalam tekanan
majikannya itu ia sedang meneladani penderitaan Kristus yang walaupun tidak berdosa

Anda mungkin juga menyukai