Anda di halaman 1dari 4

PT INTI BORNEO RESOURCINDO

PT. Inti Borneo Resourcindo yang merupakan subyek dari Pra-Studi Kelayakan
(PFS) investigasi pada tambang terbuka untuk cebakan tembaga-emas porfiri di
Sungai KS, Kalimantan.

Latar Belakang
Perencanaan adalah penentuan persyaratan teknik pencapaian sasaran kegiatan
serta urutan teknik pelaksanaan dalam berbagai macam anak kegiatan yang
harus dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan. Dimana
didalamnya berisikan juga jadwal produksi dan rancangan fase penambangan
tahunan/bulanan. Sehingga perencanaan tambang memiliki tujuan membuat
suatu rancangan tambang untuk menghasilkan tingkat produksi yang telah
ditentukan. Salah satu bagian dari perencanaan tersebut adalah melakukan
urutan (scheduling) penambangan untuk meningkatkan efektiftivitas, efisiensi
dan nilai ekonomis dalam pelaksanaan penambangan. Aspek yang menjadi fokus
pada perencanaan tambang adalah membuat rancangan tambang (pit limit)
dalam jangka waktu tertentu secara aman dan menguntungkan, bagaimana
menentukan tahapan penambangan, dan perencanaan berhubungan dengan
waktu.
Tahapan perencanaan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
1. Conceptual Studies
2. Prefeasibility Studies
3. Feasibility Studies
Tingkat produksi yang direncanakan akan menentukan jumlah peralatan dan
tenaga kerja yang dibutuhkan. Perencanaan tambang dapat mencakup kegiatankegiatan prospeksi, eksplorasi, studi kelayakan yang dilengkapi dengan analisis
mengenai dampak lingkungan (AMDAL), persiapan penambangan dan konstruksi
prasarana (infrastruktur), serta sarana (fasilitas) penambangan, kesehatan dan
keselamatan kerja (K3), dan pemantauan lingkungan hidup.

Ruang Lingkup Kerja


Kerangka acuan kerja (scope of work) dalam kegiatan penambangan cebakan
bijih tembaga-emas porfiri di sungai KS, Kalimantan meliputi :
1. Merancang batas akhir penambangan (final pit limit)
2. Perancangan pushback
3. Membuat jadwal produksi tambang (mine production schedule)

PT INTI BORNEO RESOURCINDO

4. Merancang tempat pembuangan material batuan penutup (waste dump)


5. Menentukan kebutuhan peralatan pertambangan
6. Menentukan kebutuhan tenaga kerja pertambangan
7. Menghitung ongkos kapital dan operasi tambang (mine capital & operating
costs)
8. Melakukan evaluasi finansial
9. Mempersiapkan laporan kemajuan dan laporan akhir proyek

Tahapan Kegiatan Perencanaan Tambang


Tahapan kegiatan perencanaan tambang yang dapat dilakukan yaitu:

A. Penyelidikan Umum (Prospeksi)


Prospeksi merupakan kegiatan penyelidikan, pencarian, atau penemuan
endapan-endapan mineral berharga. Atau dengan kata lain kegiatan ini
bertujuan untuk menemukan keberadaan atau indikasi adanya bahan
galian yang akan dapat atau memberikan harapan untuk diselidiki lebih
lanjut. Jika pada tahap prospeksi ini tidak ditemukan adanya cadangan
bahan galian yang berprospek untuk diteruskan sampai ke tahapan
eksplorasi, maka kegiatan ini harus dihentikan. Apabila tetap diteruskan
akan menghabiskan dana secara sia-sia. Sering juga tahapan prospeksi ini
dilewatkan karena dianggap sudah ditemukan adanya indikasi atau tandatanda keberadaan bahan galian yang sudah langsung bisa dieksplorasi.
Metoda prospeksi antara lain tracing float dan pemetaan geologi dan
bahan galian. metode tracing float ini digunakan terutama pada anak
sungai, yang lebih mudah dilakukan pada musim kemarau. Metode ini
dilakukan untuk mencari atau menemukan float bahan galian yang
diinginkan, yang berasal dari lapukan zone mineralisasi yang melewati
lereng bukit atau terpotong anak sungai dan terhanyutkan oleh aliran
sungai. Dengan melakukan tracing float dari arah hilir ke hulu sungai,
maka bisa diharapkan untuk menemukan adanya zone mineralisasi yang
tersingkap pada arah hulu sungai. Pada metode ini litologi setempat
sebagian besar sudah diketahui.

PT INTI BORNEO RESOURCINDO

Kedua, metode pemetaan geologi dan bahan galian. Metode ini


dilakukan apabila litologi setempat pada umumnya tidak diketahui, atau
diperlukan data yang rinci lagi.
B. Eksplorasi
Di Indonesia sendiri nama-nama dinas atau divisi suatu organisasi
perusahaan, lembaga pemerintahan serta penelitian memakai istilah eksplorasi
untuk

kegiatannya

yang

mencakup

mulai

dari

mencari

prospek

sampai

menentukan besarnya cadangan mineral. Sebaliknya ada beberapa negara,


misalnya Perancis dan Uni Soviet (sebelum negara ini bubar) yang menggunakan
istilah eksplorasi untuk kegiatan mencari mineralisasi dan prospeksi untuk
kegiatan penilaian ekonomi suatu prospek (Peters, 1978). Selanjutnya istilah
eksplorasi mineral yang dipakai dalam pembahasan ini berarti keseluruhan
urutan kegiatan mulai mencari letak mineralisasi sampai menentukan cadangan
insitu hasil temuan mineralisasi.
Berikut di bawah ini adalah tahap-tahap dalam perencanaan kegiatan
eksplorasi secara umum. Tahap- tahap itu adalah sebagai berikut:
1. Tahap Eksplorasi Pendahuluan
a. Studi Literatur
b. Survei dan Pemetaan
2. Tahap Eksplorasi Detail
Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada
mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail.
Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat
(rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk
mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan
cadangan (volume cadangan), penyebaran kadar/kualitas secara mendatar
maupun tegak, sehingga dengan demikian perencanaan tambang yang dibuat
menjadi lebih teliti dan resiko dapat dihindarkan.
C. Studi Kelayakan
Pada tahap ini dibuat rencana peoduksi, rencana kemajuan tambang,
metode penambangan, perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang.
Dengan

melakukan

analisis

ekonomi

berdasarkan

model,

biaya

produksi

PT INTI BORNEO RESOURCINDO

penjualan dan pemasaran maka dapatlah diketahui apakah cadangan bahan


galian yang bersangkutan dapat ditambang dengan menguntungkan atau tidak.
Studi kelayakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu:
1. Studi konseptual
2. Pra studi kelayakan
3. Studi kelayakan

Anda mungkin juga menyukai