Anda di halaman 1dari 30

Pemetaan dan Sampling

Batubara
PEMETAAN BATUBARA
Pemetaan geologi pada umumnya diterapkan pada
tahapan awal eksplorasi batubara, karena :
Batubara pada umumnya lapuk jika muncul sebagai
singkapan,
Kebanyakan lapisan batubara terdapat di bawah
permukaan (sub-surface) karena tingginya derajad
pelapukan di permukaan,
Seringkali hanya satu atau dua singkapan batubara yang
mappable.
Lokasi umum dijumpai singkapan batubara :
Aliran sungai,
Lereng bukit,
Bukaan jalan atau aktivitas manusia lainnya.

2
Posisi batubara pada sub-surface
(profile memotong strike)

Top
TopSoil
Soil

3
Posisi batubara pada sub-surface
(profile searah strike)

4
Singkapan pada aliran sungai

5
Singkapan pada lereng bukit

6
Singkapan pada bukaan aktivitas manusia

7
Aktivitas Pra-Mapping

Persiapan peta-peta dasar dengan skala yang


sesuai,
Peta topografi atau peta rupabumi,
Peta geologi regional Indonesia.
Studi geologi regional melalui studi literatur
atau peta geologi regional,
Keberadaan cekungan sedimen,
Keberadaan formasi pembawa batubara.
Penetapan target pemetaan dan perancangan
lintasan.
8
Peta Rupa Bumi

9
Studi literatur

10
Peta Geologi Regional (#2)

11
Peta Geologi Regional (#2)

12
Pelaksanaan Lapangan
Pendataan dan deskripsi singkapan batuan.
Jenis litologi dan deskripsi,
Pengukuran jurus (strike) dan kemiringan (dip),
Hubungan dengan lapisan batubara, apakah bisa menjadi lapisan
petunjuk (key bed).
Pendataan dan deskripsi singkapan batubara.
Deskripsi batubara kenampakan megaskopis, keberadaan partings,
keberadaan pengotor, dll.
Pengukuran jurus (strike) dan kemiringan (dip),
Pendefinisian batuan pengapit, partings, dll dapat dijadikan
sebagai lapisan petunjuk (key bed),
Pengukuran tebal lapisan,
Pengambilan sampel batubara.
Pengukuran dan identifikasi keberadaan struktur geologi.
13
Manfaat Pemetaan Geologi
Daerah sebaran batubara dapat diketahui (diperkirakan) :
Mempersempit wilayah kajian.
Mengetahui coal bearing formation.
Sebagai model geologi endapan batubara, berdasarkan data-data
singkapan dan formasi pembawa batubara.
Pekerjaan eksplorasi yang berlebihan (di luar zona sebaran batubara)
dapat dihindari
Dalam perencanaan pemboran
Dalam pemetaan topografi.
Daerah-daerah yang belum dieksplorasi (dipelajari) dapat diketahui
dengan pasti.
Trend dan kemenerusan sebaran batubara.
Digunakan sebagai dasar untuk perencanaan ekplorasi selanjutnya.
Design dan pola pemboran.

14
Peta Sebaran Singkapan

15
Peta Geologi Lokal

16
SAMPLING PADA BATUBARA
(Insitu Coal Sampling)
Sampel/conto (secara umum) :
Satu bagian yang representatif atau satu bagian
dari keseluruhan yang bisa mewakili berbagai
karakteristik untuk tujuan inspeksi atau mewakili
kualitas.
Sampel/conto (secara spesifik) :
Sekumpulan material yang dapat mewakili jenis
batuan, formasi, atau badan bijih (endapan)
dalam arti kualitatif dan kuantitatif dengan
pemerian (deskripsi) termasuk lokasi, komposisi,
formasi.
17
Tujuan sampling pada batubara
A. Dalam fase eksplorasi :
Sampel diambil pada lapisan batubara atau pada batuan samping.
Sampel pada batuan samping ditujukan untuk mengetahui :
Genesa batubara secara utuh,
Distribusi kualitas,
Antisipasi kemungkinan dilusi.
B. Dalam fase evaluasi :
Sampling dilakukan tidak hanya pada lapisan batubara, tetapi juga
pada batuan penutup.
Tujuan : untuk mengetahui kestabilan lereng dan pemilihan metoda
penambangan.
C. Dalam fase eksploitasi (penambangan) :
Sampling dilakukan pada seam batubara (exposed coal).
Tujuan : untuk kontrol kualitas.

18
Kemungkinan kesalahan dalam sampling

Salting ; peningkatan kualitas endapan akibat masuknya


material lain dengan kualitas yang yang lebih tinggi
jarang dijumpai dalam sampling batubara, tetapi umum
dijumpai pada saat penanganan sampel (misal : dicuci,
selektif sampling, dll).
Dilution ; penurunan kualitas endapan akibat masuknya
material pengotor ke dalam sampel umum dijumpai pada
sampling batubara.
Kesalahan akibat kekeliruan dalam penentuan lokasi
sampling yang tidak memperhatikan kondisi geologi akan
berpengaruh dalam analisis spasial dan distribusi kualitas,
misalnya pada daerah dengan struktur geologi kompleks.
Kesalahan dalam hasil analisis kimia akibat dari sampel
(conto) yang diambil tidak representatif umum dijumpai
akibat dari penanganan material hasil sampling.
19
Informasi yang penting untuk dicatat

Posisi titik sampling titik ikat.


Posisi alur sampling (memotong seam)
vertikal atau tegak lurus seam.
Ketebalan pengambilan sampling
ketebalan semu atau ketebalan sebenarnya.
Penamaan kantong sampel sebaiknya
mewakili lokasi dan interval sampel.
Identitas lain : tanggal, cuaca, nama, dll.

20
Informasi yang harus dideskripsikan
Deskripsi megaskopis secara detil profil dari atas
(top) sampai dasar (bottom),
Kedudukan lapisan batubara (jurus dan kemiringan
lapisan).
Deskripsi litologi, terutama lapisan pengapit (top
dan bottom) dan lapisan sisipan (partings),
Dan lain-lain yang berhubungan dengan kondisi
endapan, misalnya : intensitas resin, keberadaan
pirit, keberadaan lapisan non-organik (lensa-lensa
sedimen), dll.

21
Parting pada batubara

Parting

22
Partings yang intensif

Parting

Parting

Parting

23
Resin pada batubara

Resin

24
Metode Sampling dan Penerapannya (#1)

Grab Sampling
Pengambilan sampel acak (random),
Tingkat ketelitian rendah,
Contoh penerapan :
Sampling pada stockpile,
Sampling pada dump truck - belt conveyor, dll.
Bulk Sampling
Pengambilan sampel pada jumlah yang besar (banyak),
Umum diterapkan pada semua tahap (eksplorasi s/d
penjualan),
Umum digunakan untuk keperluan uji metalurgi,
Pada kegiatan eksplorasi umum diterapkan pada test pit.
25
Metode Sampling dan Penerapannya (#2)

Chip Sampling
Pengumpulan pecahan bagian endapan sebagai sampel.
Pecahan-pecahan tersebut dikumpulkan dalam suatu
kantong sampel.
Pada endapan batubara, dapat diterapkan untuk
pengambilan sampel pada singkapan.
Channel Sampling
Pengambilan sampel dari suatu alur (channel) yang
memotong bidang endapan.
Biasanya dilakukan dari top sampai bottom bidang
endapan, dan dapat dibuat berupa sub-sub channel sesuai
dengan kebutuhan.
Pada endapan batubara, dapat diterapkan melalui
sampling komposit maupun ply per ply.
26
Metode Sampling dan Penerapannya (#3)

27
Aplikasi channel sampling pada batubara (#1)

28
Aplikasi channel sampling pada batubara (#2)

29
Aplikasi channel sampling pada batubara (#3)

30

Anda mungkin juga menyukai