Anda di halaman 1dari 13

Tinitus

Alkahfi Harifudin
131 0211 138

Overview

Tinitus
adalah
salah
satu
bentuk
gangguan
pendengaran berupa sensasi suara tanpa adanya
rangsangan
dari
luar,
dapat
berupa
sinyal
mekanpakustik maupun listrik.
Keluhan ini dapat berupa bunyi mendenging, menderu,
mendesis atau berbagai macam bunyi yang lain.
Keluhan yang cukup banyak kita dapati dalam praktek
sehari-sehari.
Penyebabnya sampai saat ini masih belum diketahui
secara pasti.
Penatalaksanaan tinitus bersifat empiris dan sampai
saat ini masih dalam perdebatan.

Epidemiologi
Sering terjadi pada dewasa dengan
prevalensi 10-15 % populasi (sekitar 30-40
juta manusia)
Perkembangannya diikuti oleh semakin
tinggi usia, pada anak-anak dilaporkan
setinggi 13%.
Tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin,
namun lebih tinggi pada wanita hamil
dibandingkan wanita yang tidak hamil.

Causes and Related


Factors

Ear disorders

Hearing loss from exposure to loud noise


Presbycusis
Middle-ear problems
Vestibular disorders

Vestibulo-cochlear nerve damage and central


auditory system changes
Head and neck trauma
Medication
Vascular sources
Other(s)

Klasifikasi

Tinitus objektif
Bila suara tersebut dapat
didengar juga oleh
pemeriksa atau dengan
auskultasi di sekitar
telinga
Bersifat vibratorik,
berasal dari transmisi
vibrasi sistem muskuler
atau kardiovaskuler di
sekitar telinga.
Disebabkan karena
kelainan vaskuler,
berdenyut mengikuti
denyut jantung

Tinitus Subjektif
Bila suara tersebut hanya
didengar oleh pasien sendiri,
sering terjadi.
Bersifat nonvibratorik,
disebabkan oleh proses
iritatif atau periubahan
degeneratif traktus
audiotrius mulai dari sel-sel
rambut getar koklea sampai
pusat saraf pendengar.
Berat ringan, variasi
intensitas, dihubungkan
dengan ambang stres
penderita, aktivitas fisik,
keadaan lingkungan eksterna

Gejala Klinik
Berdering (Ringing)

Nada Rendah
Nada Tinggi : Paparan suara yang sangat keras atau pukulan ke telinga hilang
setelah beberapa jam. Jangka panjang paparan bisinjg, usia yang berhubungan
terus menerus, bernada tinggi dering di kedua telinga. Acoustic neuroma dapat
menyebabkan terus menerus, nada tinggi berkemah di satu telinga.

Berderung (Buzzing)
Gemuruh (Roaring)
Mengklik(Clicking) : Kontraksi otot di sekitar telinga, dapat
berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit
Siulan (Whistling)
Desis (Hissing)
Denyut jantung : masalah pada pembuluh darah (seperti tekanan
darah tinggi, aneurisma, atau tumor dapat memperkuat suara detak
jantung di telinga (tinitus berdenyut)

Diagnosis
Tinitus merupakan suatu gejala klinik
penyakit
telinga,
sehingga
untuk
pengobatannya perlu ditegakkan diagnosis
untuk mencari penyebabnya yang biasanya
sulit diketahui.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Anamnesis

Kualitas dan kuantitas tinitus.

Lama serangannya
Bila berlangsung dalam 1 menit biasanya akan hilang sendiri dan bukan keadaan patologik
Bila berlangsung dalam 5 menit merupakan keadaan patologik
Kualitas suara (nada murni, bising, suara multipel, bunyi klik, meletup-letup (popping), suara
angin (blowing), berpulsasi (pulsing).

Lokasi tinitus
Unilateral, bilateral atau tidak dapat ditentukan scr pasti.

Sifatnya
Mendenging, mendesis, menderu, berdetak, gemuruh
Frekuensi timbulnya (intermitten atau menetap)
Intensitas secara subjektif (keras atau lembut)

Mengganggu atau tidak


Menetap, berkurang atau bahkan bertambah berat berdasarkan siklus harian.
Gejala-gejala penyerta lainnya.

Riwayat
Riwayat pemakaian obat khususnya golongan aspirin
Riwayat kebiasaan sehari-hari seperti merokok dan minum kopi
Riwayat trauma kepala neurologis

Pemeriksaan Fisik

Subjektif atau objektif


Otoskopi
Pemeriksaan fisik kranio-mandibula dan leher
Auskultasi pada kedua telinga pasien

Suara serasi dengan pernapasan tuba


eustachius yang paten
Suara sesuai denyut nadi dan detak jantung
aneurisma, tumor vaskular, vascular
malformation

Pemeriksaan fisik dan


penunjang
Pemeriksaan otoskopi
Pemeriksaan penala
Audiometri nada murni, tutur
Bila perlu dilakukan pemeriksaan

OAE (Otoacustic Emmision)


BERA (Brainstem Evoked Response Audiometri)
ENG (Electro Nystagmography)
Laboratorium

Penatalaksanaan

Bertujuan unutk menghilangkan penyebab


tinitus dan atau mengurangi keparahan
akibat tinitus.
Kombinasi konseling terpimpin, terapi
akujstiki dan medika mentosa Tinnitus
Retraining Therapy (TRT)
Dibagi menjadi 4 cara
1.
2.
3.
4.

Psikologik
Elektrofisiologik
Terapi medikamentosa
Tindakan bedah

Pencegahan

Menggunakan cotton
bud yang sesuai
Minumlah obat-obatan
sesuai dengan dosis
Gunakan penutup
telinga atau pelindung
telinga bila berada
dalam lingkungan
yang bising

Hindari tempat-tempat
yang bising, kendalikan
tekanan darah
Hindari stres,
makanan/minuman yang
menstimuli saraf
Berhenti memikirkan
tinitus yang diderita
Istirahat yang cukup
Olahraga teratur
Hindari menggunakan
obat aspirin.

Komplikasi dan Prognosis


Lemas badan
Stress
Gangguan tidur, konsentrasi, ingatan,
kecemasan.
Depresi
Penanganan yang tepat dapat mengobati
atua menurunkan intensitas tinitus.

Anda mungkin juga menyukai