Anda di halaman 1dari 1

Catur Uni Soviet dan Politik

Politik sering dibandingkan dengan permainan catur yang terdapat hierarki


kekuasaan, sehingga ada anggapan ahli catur sama dengan ahli strategi politik.
Momen historis terpenting yang menghubungkan catur dan politik adalah
Kejuaraan Catur Dunia 1972 di Reykjavik, Islandia. Mempertemukan Boris
Spassky sebagai juara bertahan dari Uni soviet melawan jenius eksentrik Bobby
Fischer dari Amerika Serikat. Saat itu Uni Soviet dengan berani melakukan
propaganda: final tersebut merupakan pertarungan ideologi.
Dalam An Open Letter to Boris Spassky (1974) yang ditulis Ayn Rand
(1905-1982) mengajukan tujuh pertanyaan ideologis: (1)Apakah Spassky masih
akan bermain apabila setelah berhasil memojokkan lawan, tiba-tiba
mendapatkan kekuatan untuk membuat peraturan; (2) Apakah Spassky masih
bisa bermain apabila peraturan catur diperbaharui dengan realitas dialektik?; (3)
Apakah Spassky dapat bekerja dalam sebuah tim yang bukan terdiri dari
penasihat, tetapi Spassky harus melakukan pemungutan suara sebelum
melangkah?; (4)Mungkinkah Spassky
bermain jika permainannya didikte,
digariskan tanpa alasan yang jelas?; (5)Apakah Spassky bisa menikmati
permainan jika peraturannya dibedakan, yakni peraturan protelar bagi spassky
dan peraturan borjuis untuk lawannya?; (6)Apakah Spassky tetap bermain,
apabila peraturannya sama, tetapi pion yang harus dilindungi karena
melambangkan massa?; (7)Apakah Spassky akan peduli jika hadiah akan
diberikan pada yang kalah, karena pemenang memamerkan superioritasnya?
Mereka yang berotak unggul dan menjadi pecatur di Uni Soviet
sebenarnya melarikan diri dari kenyataan, karena hanya di papan catur
peraturan tersebut dipegang teguh. Pemenangnya adalah Fishcher, tapi aturan
main dalam politik tidak pernah seindah catur.
Penulis memberi tahu kita bahwa adanya suatu konsep melarikan diri dari
kenyataan yang menyakitkan dengan memberi tahu contoh tentang catur dan
Uni Soviet, mungkin penulis ingin menyentil sebagian besar elit politik kita yang
seakan melarikan diri dari kenyataan, tidak mau tahu kondisi masyarakat
sekarang ini.

Dalam opininya, penulis

Anda mungkin juga menyukai