Anda di halaman 1dari 1

Di suatu desa, hiduplah seorang pengembala anjing.

Setiap minggu, ia
membawa dua anjingnya ke kota yang berwarna hitam dan putih.
Sesampainya di kota, ia pun mengadu kedua anjingnya, orang-orang pun mulai
memasang taruhan pada kedua anjing tersebut.
Namun anehnya, si pengembala tersebut dapat menentukan anjing mana yang
dapat memenangkan pertandingan tersebut.
Menurut mu bagaimana?

Jawaban :

Si pengembala anjing hanya memberi makan kepada anjing yang akan menang
pada minggu tersebut. Jika ia ingin anjing yang putih menang, yang hitam tidak
diberi dan sebaliknya.

Renungan :
Cerita tersebut sama seperti dengan kita manusia. Kita semua memiliki dua
sifat, hitam dan putih. Jika hitam dapat dianalogikan dengan sikap malas, dengki,
iri hati, dan sebagainya maka putih dapat kita analogikan sebaliknya.
Sama dengan kehidupan membina, kita semua sebenarnya dapat memilih, sifat
mana yang ingin kita tonjolkan. Apakah sifat putih kita atau sifat hitam kita.
Apakah kita ingin putih yang menang? Atau hitam? Keputusan ada pada kita.
Apakah kita ingin menggemukkan si putih? Atau hitam?

Anda mungkin juga menyukai